I'LL Teach You Marianne

First mistake



First mistake

0Melihat kedatangan Aaron membuat Jack langsung tersadar, feelingnya pun makin kuat bahwa proyek yang sedang ia tawarkan pada tuan Matthew Moretz pasti gagal.      
0

"Tak apa Aaron, masuklah. Mari ku kenalkan dengan tuan Jackson Muller, seorang pengusaha asal Swiss yang sedang membuka cabang baru perusahaannya di London. Aku rasa kalian pasti seumuran,"ucap tuan Matthew Moretz pelan sambil menghampiri Aaron yang sedang berdiri di depan pintu bersama Daniel.     

Aaron yang sebenarnya tahu sudah ada Jack di ruangan itu pura-pura tidak tahu, ia meneruskan aktingnya sebagai seorang pria yang suci. Dengan perlahan ia menoleh ke arah Jack yang sedang duduk di seberang meja menatapnya tanpa berkedip.      

"Akhhh Jackson Patrick Muller, aku kenal dia paman. Kenapa tadi paman hanya menyebut Jackson Muller saja, aku kan bingung. Kami sudah saling kenal paman,"jawab Aaron dengan tersenyum lebar sambil menganggukkan kepalanya perlahan ke arah Jack.     

"Benarkah? Wah anak-anak muda ini aku sungguh senang, baguslah kalau begitu. Ya sudah kau tunggu di ruanganku terlebih dahulu. Aku harus menyelesaikan meeting ini dengan Tuhan Jackson mules terlebih dahulu,"ucap Matthew Moretz pelan pada Aaron sambil tersenyum.     

"Baik paman, see you Jack." Aaron menjawab pertanyaan Matthew Moretz sang paman dengan cepat, sambil melambaikan tangannya ke arah Jack yang dibalas anggukan kecil dari Jack.      

Setelah Aaron pergi meeting pun dilanjutkan kembali, Jack yang sudah kehilangan gairah untuk memenangkan kepercayaan Matthew Moretz agar mau menginvestasikan uangnya di perusahaan Muller Finance Internasional pun hanya diam. Ia membiarkan anak buahnya menjawab pertanyaan dari anak buah Matthew Moretz, padahal biasanya ia sangat aktif ketika sedang presentasi di sebuah kantor untuk melakukan meeting seperti ini. Namun karena ia sudah melihat Aaron di depan pintu ruangan meeting yang sangat akrab dengan Matthew Moretz, seketika semangatnya untuk mendapatkan proyek ini pun hilang. Ternyata apa yang mengganggu pikirannya sejak menginjakkan kakinya di kantor Matthew Moretz benar-benar terjadi, feelingnya lagi-lagi terbukti.      

Jack baru mulai membuka mulutnya ketika bagiannya tiba, ia menunjukkan berkas-berkas penting kepada Matthew Moretz perihal perkembangan Muller Finance Internasional di London selama beberapa bulan terakhir ini. Dengan harapan Matthew Moretz bersedia menanam modal di Muller Finance Internasional.      

Tak lama setelah Matthew Moretz membaca berkas yang diberikan oleh Jack ia lalu menutupnya kembali dengan perlahan, sebuah senyum pun tersungging di wajahnya.      

"Saya sangat senang sekali anda datang ke kantor saya Tuan Muller, hanya saja saat ini saya belum bisa memberikan keputusan akan hasil meeting kita kali ini. Saya perlu waktu untuk mempertimbangkan kembali dengan anak buah saya untuk membahas berapa banyak modal yang harus saya investasikan di kantor anda, karena saya yakin sekali dengan potensi Muller Finance Internasional. Saya tak mungkin main-main memberikan modal untuk perusahaan sehebat ini, oleh karena itu saya perlu waktu untuk mempelajari semuanya. Apakah tak masalah jika saya membutuhkan sedikit waktu Tuan?"tanya Matthew Moretz pelan pada Jack dengan sebuah senyum ramah di wajahnya.     

"Tentu saja Tuan, tentu saja tak masalah. Saya sangat berterima kasih sekali kepada anda karena sudah bersedia mempertimbangkan penawaran kerjasama yang saya ajukan ini, saya akan menunggu kabar baik dari anda tuan Moretz,"jawab Jack dengan cepat penuh semangat.     

"Hahaha anda benar-benar penguasa muda yang hebat dan penuh semangat, baiklah kalau begitu. File ini akan disimpan oleh anak buah saya untuk kami bahas lebih lanjut, nanti saya sendirilah yang akan menghubungi anda tuan Muller,"sahut Matthew Moretz kembali sambil mengulurkan tangannya ke arah Jack.     

Jack langsung meraih tangan Matthew Moretz dan mencengkramnya dengan kuat. "Siap Tuan, saya akan menunggu waktu itu datang."     

Tak lama kemudian meeting pun berakhir, Matthew Moretz dengan sopan mengantar Jack dan anak buahnya sampai di depan lift. Setelah berjabat tangan untuk yang terakhir kali mereka pun berpisah, Matthew Moretz melanjutkan pekerjaannya kembali sementara Jack dan anak buahnya masuk ke dalam lift untuk turun ke lantai satu. Saat didalam lift anak buah Jack yang lain nampak senang karena Matthew Moretz terlihat tertarik dengan proposal yang mereka ajukan, namun Jack tidak. Baginya jika ada rekan bisnisnya yang meminta waktu untuk mempertimbangkan lagi maka ia yakin kalau penawaran kerjasamanya pasti ditolak, meminta waktu untuk mempertimbangkan lagi bagi Jack adalah sebuah penolakan secara halus.      

"Kalian pulanglah, aku ingin pergi kesuatu tempat,"ucap Jack pelan saat sudah sampai di depan kantor Matthew Moretz.     

Erick yang sudah menyadari ada yang tak beres pada Jack langsung menghampirinya dan bertanya, "Apa perlu saya temani Tuan?"     

"Tidak usah Erick, aku butuh waktu untuk sendiri. Lagipula aku ingin menemui seseorang juga setelah ini,"jawab Jack dengan cepat menolak Erick.     

"Baiklah kalau begitu Tuan, kami akan langsung kembali ke kantor kalau begitu." Erick menyahut pelan perkataan Jack.     

Jack menganggukan kepalanya perlahan merespon perkataan Erick, tak lama kemudian Erick, Alice dan anggota team yang lain pun masuk ke dalam mobil meninggalkan Jack sendiri di area parkir kantor mewah Matthew Moretz. Jack lalu masuk ke mobilnya setelah mobil anak buahnya tak terlihat lagi, ia lalu memacu mobilnya dengan kecepatan penuh meninggalkan kantor pria paling kaya di Inggris itu.     

"Fuck, kau benar-benar cari masalah denganku Aaron. Aku yakin tadi kau memang sengaja masuk ke ruang meeting, kau pasti sudah merencanakan semua ini sejak awal." Jack mengutuk tindakan Aaron yang tadi dia lakukan di ruang meeting perusahaan Matthew Moretz, ia yakin Aaron pasti memang berencana menghancurkan meetingnya dengan Matthew Moretz.      

"Pengecut kau Aaron, kau tak berani berhadapan secara gentle denganku. Kau menggunakan cara murahan untuk mengalahkan aku, tapi kau salah Aaron. Aku tak akan mungkin menyerah hanya karena rencana murahanmu ini, aku pasti bisa membuat perusahaanku berkembang pesat disini. Dengan atau tanpa Matthew Moretz sekalipun, aku pasti akan bisa membuat Muller Finance Internasional semakin besar,"ucap Jack kembali penuh emosi, cara yang dilakukan oleh Aaron benar-benar membuatnya sangat marah.      

Dengan menambah laju kecepatan mobilnya Jack pergi ke kantor Ganke Inc Production untuk menemui Anne, hanya Anne lah saat ini yang dapat membuatnya tenang. Jack mengemudikan mobilnya dengan cepat tanpa memperdulikan kondisi jalan yang licin karena salju, ia sudah terbiasa sa mengemudikan mobil di saat cuaca buruk seperti ini ketika masih ada di Swiss.     

Setelah tiga puluh menit Jack akhirnya tiba di depan kantor Leon, ia sengaja memarkirkan mobilnya di seberang jalan karena berniat ingin berjalan kaki saat menghampiri kantor Leon untuk menemui Anne. Namun baru akan membuka sabuk pengamannya tiba-tiba Jack melihat Anne sedang berjalan dengan seorang pria, mereka bahkan terlihat sangat mesra. Dimana saat ini pria yang tak dikenal Jack itu tengah memayungi Anne sambil memegangi pundak Anne, melihat adegan itu membuat emosi Jack langsung naik. Ia pun kembali menyalakan mobilnya dan berniat pergi meninggalkan area kantor Leon, akan tetapi tiba-tiba ia memiliki ide lain. Dengan cepat Jack memutar kemudinya, ia lalu masuk ke dalam parkir bawah tanah kantor Leon. Karena hujan salju cukup lebat banyak karyawan Leon yang memilih membawa mobil menuju kantor, alhasil saat ini area parkir bawah tanah itu nyaris penuh. Beruntung Jack menemukan satu tempat kosong yang ada di pojok dan tempatnya sedikit tersembunyi.     

Setelah mendapatkan tempat nyaman Jack lalu menghubungi Anne, ia meminta Anne untuk turun menemuinya di area parkir bawah tanah itu.     

Pada awalnya Anne tak percaya kalau Jack ada di kantor Leon, namun saat Jack memberikan foto dirinya yang tengah berada di dalam mobil Anne pun percaya. Ia lalu mengikuti instruksi Jack untuk mencarinya di area parkir bawah tanah tanpa rasa curiga, senyum Anne mengembang saat melihat mobil Jack tak jauh dari tempatnya berada saat ini. Tanpa rasa curiga Anne berjalan mendekati mobil Jack.     

"Masuklah,"ucap Jack pelan pada Anne yang masih tersambung di telepon dengannya.      

"Ok,"jawab Anne singkat, ia lalu menutup panggilan telepon dari Jack karena sudah berhasil menemukan Jack.     

Dengan perlahan Anne masuk kedalam mobil Jack dan bertanya. "Ada apa? Kenapa kau tiba-tiba datang Jack?"     

Alih-alih menjawab pertanyaan dari Anne, Jack justru meraih tubuh Anne ke arahnya dan ia buat duduk diatas tubuhnya. Karena tubuh Anne kecil sangat mudah bagi Jack melakukan itu, dalam waktu singkat Anne sudah duduk diatas perut Jack dalam posisi kedua kaki yang sudah ada di sisi kanan dan kiri kaki Jack.      

"Jack, apa yang kau…"     

Brettt     

Tanpa bicara Jack meraih blouse yang dipakai oleh Anne dalam satu tarikan, sehingga seketika bagian atas tubuh Anne terbuka.      

"Jack….akhhh"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.