I'LL Teach You Marianne

Babak baru



Babak baru

Anne langsung menggerakkan kedua tangannya secara berbarengan di depan wajah Jack.      

"No, maksudnya bukan itu. Maksudnya adalah setelah aku bercerai dengan Leon aku berkomitmen untuk tak melakukan sex sebelum menikah,"sahut Anne dengan suara keras.      

Kedua mata Jack yang sebelumnya berbinar langsung meredup lagi saat mendengar perkataan Anne, padahal sebenarnya bukan ini jawaban yang ingin ia dengar dari Anne. Jack masih berharap kalau Anne tak pernah disentuh oleh Leon, namun setelah mendengar ucapan Anne akhirnya Jack sadar bahwa apa yang ia harapkan tak mungkin terjadi. Walau bagaimanapun Anne dan Leon dulu adalah suami istri yang sah dimata agama dan negara.      

Perlahan senyum datar Jack pun mengembang diwajahnya."Oh jadi begitu, aku kira kau dulu tak pernah…"     

"Kami pasangan normal Jack dalam arti harfiah Jack, jadi untuk hal seperti itu aku yakin kau pasti paham."Anne langsung memotong perkataan Jack dengan cepat.     

 "Aku paham Anne, ya sudahlah aku tak mau membahas itu lagi. Setiap orang memiliki masa lalu yang tak bisa diubah, begitupun aku. Aku juga bukan manusia suci, jadi kau tak usah merasa tak nyaman padaku. Aku tak peduli dengan status jandamu Anne, yang penting saat ini kau setia padaku. Menjaga hatimu untukku, itu sudah lebih dari cukup,"sahut Jack lembut.     

"Ja-jadi kau benar-benar tak mempermasalahkan statusku Jack? Kau tak malu jika rekan bisnismu tahu kau sedang berkencan dengan seorang janda?"Anne bertanya kembali secara membabi buta.      

"Yang menjalani hubungan adalah aku dan bukan mereka, jadi untuk apa harus malu? Selama kau tak memiliki rekaman video sex yang tersebar di internet itu bukan masalah untukku, jadi untuk apa aku harus malu mengencani seorang janda sepertimu. Sedangkan diluar sana banyak sekali pria yang justru dengan terang-terangan memberitahukan pada dunia sedang mengencani mantan porn star tak malu, mereka justru bangga. Lalu kenapa aku harus malu karena memiliki kekasih janda? Sudah kukatakan berkali-kali Anne, statusmu itu tidak penting. Selama kau mau bersamaku itu sudah lebih dari cukup, jadi mulai sekarang hilangkan pikiranmu itu. Jangan pedulikan orang lain Anne, yang menjalani semua ini adalah kita,"jawab Jack panjang lebar sambil tersenyum.      

Dengan wajah tertunduk Anne berkata,"Terima kasih Jack, terima kasih untuk tak mempermasalahkan statusku."     

Jack mengulurkan tangannya ke arah Anne dan mengacak-acak rambutnya dengan gemas tanpa melepaskan pandangannya dari jalan raya, tak lama kurasakan Jack pun kembali berkonsentrasi mengemudikan mobilnya menuju tempat yang sudah ia booked untuk acara makan bersama Anne. Meskipun dalam hati Jack ada sedikit kekecewaan namun ia senang Anne mau jujur padanya tentang statusnya.      

"Kau hanya tidur dengan seorang pria yang merupakan suami sahmu Anne, jadi kau tak perlu malu akan hal itu. Diluar sana banyak wanita yang dengan bangganya bergonta-ganti pasangan untuk memuaskan hasrat atau untuk mencari kepuasan diri dengan mengencani banyak pria, kau masih jauh lebih tinggi dari mereka. Jadi jangan pikirkan omongan orang yang menyinggung statusmu, aku sudah mengatakan berkali-kali bahwa aku menerimamu apa adanya,"imbuh Jack kembali saat sedang memasuki sebuah kawasan restoran mewah yang ada di pusat kota, dimana restoran itu masih mempertahankan interior bangunan dari zaman Victoria yang sangat elegan.      

Anne menganggukkan kepalanya perlahan merespon perkataan Jack, Tak lama kemudian Jack lalu mengajak Anne untuk turun dari mobil, menuju ke tempat yang sudah disiapkan untuknya. Saat melangkahkan kakinya menuju ke tempat makan Anne terlihat mengagumi keindahan bangunan, ia merasa seperti kembali ke jaman dulu rasanya saat ini. Jack yang sedang berjalan di samping Anne terlihat puas, ia senang ternyata Anne menyukai tempat yang ia pilih.      

"Jack...apa kita akan makan disini?"     

"Iya."     

Anne tak bisa berkata-kata lagi saat mendengar pertanyaan Jack, ia tak menyangka akan dibawa ke sebuah tempat yang sangat romantis oleh Jack. Tempat makan malam mereka berada di rooftop sebuah restoran mewah yang memiliki bangunan kuno yang tak dipugar dengan pemandangan hampir sepertiga kota London dapat ia lihat saat ini dari tempatnya berada, belum lagi di dekat meja mereka saat ini sudah ada beberapa pemain musik yang mengiringi acara makan malam mereka dengan memainkan lagu-lagu romantis yang membuat suasana menjadi lebih intens. Anne yang belum pernah diajak ke tempat-tempat seperti ini terlihat sangat terpesona dengan apa yang sedang ia lihat, kedua matanya bahkan sampai berkaca-kaca karena merasa terharu dengan semua yang Jack berikan padanya hari ini.      

Jack mendekati Anne yang sedang tertunduk, tanpa sungkan ia memeluk Anne dari belakang. "Kenapa? Kau tak suka tempat ini?"bisiknya pelan.     

"A-ku suka Jack, suka sekali. Aku hanya sedang sangat senang sekali saja saat ini, aku tak pernah diajak ke tempat-tempat seperti ini sebelumnya. Jadi aku…"     

Anne tak berhasil mengatakan semua isi hatinya, pasalnya secara tiba-tiba Jack memutar tubuhnya dan langsung mendaratkan sebuah kecupan manis di bibir Anne. Anne yang biasanya akan marah atau menolak saat diperlakukan seperti ini oleh Jack terlihat pasrah, ia bahkan justru terlihat menikmatinya. Terbukti tangan Anne justru mencengkeram kuat bagian depan kemeja Jack, menyadari respon kain dari Anne membuat Jack tersenyum. Ia kemudian mulai memainkan lidahnya, menyusuri tiap inci bagian dalam mulut Anne dengan tanpa rasa jijik. Jack menyesap lidah Anne dan memainkan lidahnya dengan lihai di dalam mulut Anne, Anne yang belum pernah dicium selembut ini terlihat mulai menikmatinya. Karena tak memiliki pengalaman apapun Anne memilih untuk pasrah dan mengikuti alur permainan Jack, Anne baru meminta Jack untuk menyudahi ciuman panasnya itu saat melihat beberapa pelayan keluar dari pintu dan berjalan menuju tempat mereka sekarang dengan membawa nampan yang berisi makanan.      

Dengan wajah bersemu merah menahan malu Anne mencoba untuk menghindari kontak mata dengan Jack, namun rupanya Jack tak membiarkan hal itu terjadi. Jack langsung meraih wajah Anne dan menatapnya dengan tatapan penuh cinta sambil menyeka liurnya yang terlihat masih menempel di bibir Anne.      

"Kau harus belajar untuk membalas ciumanku Anne, jadi kedepannya hal ini tak akan terjadi,"bisik Jack pelan saat mereka berdiri menatap para pelayan yang sedang menata meja dengan berbagai makanan mewah.     

"Terjadi? Terjadi apa? Aku tak mengerti Jack?"      

"Akan ku jelaskan nanti, lebih baik sekarang kita duduk. Aku sudah lapar,"jawab Jack dengan cepat sambil membimbing Anne duduk di kursi setelah para pelayan sudah selesai menata makanan di meja.      

Setelah para pelayan pergi Jack kemudian menuangkan wine ke dalam gelasnya dan gelas Anne dengan tersenyum manis.     

"Angkat gelasmu Anne,"ucap Jack pelan.     

Tanpa diperintah dua kali Anne pun meraih gelasnya dan mengangkat gelasnya kearah Jack dan melakukan toast sambil tersenyum.      

"Untuk hubungan kita yang lebih baik,"ucap Jack kembali sambil tersenyum.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.