I'LL Teach You Marianne

Rencana the Henderson



Rencana the Henderson

0Mendengar Marissa menyebut diri sebagai teman dekatnya Jack terlihat tidak senang, apalagi saat Marissa merangkul lengannya. Namun karena Jack tak mau membuat citranya buruk di hadapan para klien barunya itu ia berusaha bersabar dan membiarkan Marissa melakukan apa yang ia mau, setelah para kliennya keluar dari kantornya secara tiba-tiba Jack melepas paksa tangan Marissa yang melingkar di lengannya dan mendorongnya menjauh dari dirinya.     
0

"Awww sakit Tuan," pekik Marissa kesakitan saat didorong oleh Jack, beruntung ada sang adik Kimberly yang langsung menahan tubuhnya sehingga ia tak terjatuh ke lantai.     

"Jangan lewati batasmu Marissa, lebih baik kau segera pergi sekarang juga sebelum aku marah padamu,"jawab Jack dengan nada meninggi.     

"Aku sudah menunggumu selama hampir dua jam dan sekarang aku pergi? Kau jahat tuan Muller," ucap Marissa memelas.     

"Tak ada yang memintamu untuk menungguku disini, jadi lebih baik sekarang kau pergi dari hadapanku sebelum aku meminta para pengawalku untuk menyeret mau pergi dari hadapanku sekarang juga," sahut Jack ketus, setelah berkata seperti itu Jack kemudian pergi meninggalkanku lobby menuju ke lift kembali untuk naik ke lantai lima dimana ruangannya berada.     

Melihat Jack akan pergi Marissa berusaha mengejarnya namun dua orang pengawal pribadi Jack langsung bertindak, mereka  menahan Marissa yang hampir meraih tubuh Jack.     

"Lepas... lepaskan aku, aku mau berbicara dengan tuan Muller. Lepaskan aku," teriak Marissa dengan keras.     

"Maaf nona lebih baik anda keluar dari kantor kami atau kami akan memanggil polisi untuk memaksa anda keluar dari kantor kami," sahut seorang security dengan keras menjawab perkataan Marissa yang masih berusaha mengejar Jack yang kini sudah ada di dalam lift.     

"No, aku mau bicara dengan tuan Muller. Lepaskan aku!"pekik Marissa berusaha melepaskan diri.     

"Tuan Jackson tunggu, biarkan kami bicara sebentar. Tuan Jackson tunggu," Kimberly yang sejak tadi diam akhirnya ikut berteriak, ia bahkan hampir sampai ke lift yang hampir tertutup. Ia ingin mengejar Jack dan ikut Jack naik ke atas, namun para pengawal pribadi Jack bertindak cepat.      

Kedua wanita itu pun akhirnya diseret keluar dari kantor Muller Finance Internasional dengan paksa karena tak mau bekerja sama.     

"Lebih baik kalian segera pergi dari kantor ini sebelum kami berbuat lebih kejam lagi kepada kalian,"hardik seorang pria berbadan paling besar mengancam Marissa dan Kimberly.      

"Kalian, beraninya kalian mengancam kami. Kalian pikir kalian itu siapa, aku adalah salah satu sosialita paling populer di London," jawab Marissa penuh emosi.     

"Kalau kalian adalah orang sosialita tak seharusnya kalian berlaku seperti ini, apa yang kalian baru lakukan tadi adalah sebuah tindakan paling rendah yang biasanya dilakukan oleh para wanita bayaran. Jadi lebih baik kalian perhatikan sikap kalian jika sedang ada di kantor kami,"sahut pengawal pribadi Jack kembali dengan keras,setelah berkata seperti itu ia kemudian masuk kembali ke dalam kantor dan meninggalkan Marissa bersama Kimberly di pinggir jalan tepat di depan kantor Muller Finance International.     

Disebut sebagai wanita bayaran membuat emosi Marissa dan Kimberly naik, mereka berdua berteriak dengan keras memaki pengawal pribadi Jack yang sudah menghina mereka itu berkali-kali dengan keras. Namun karena beberapa orang pejalan kaki melihat ke arah mereka akhirnya kedua wanita itu menghentikan tindakannya itu, pasalnya salah satu diantara pejalan kaki itu sempat menyebut nama belakang mereka. Karena tak mau membuat nama baiknya tercoreng akhirnya Marissa dan Kimberly pun pergi meninggalkan kantor Jack dengan penuh emosi, usaha mereka selama hampir dua  jam menunggu di lobby tidak mendapatkan hasil.      

"Lihat saja Jackson Muller, kau pasti akan jatuh dalam pelukanku,"sengit Marissa jengkel saat ada di dalam mobil yang dikendarai Kimberly sang adik.     

"Iya kak Jackson Muller pasti akan jatuh dalam pelukanmu kau tenang saja, kalau dengan cara seperti tadi kau tak berhasil mendapatkan perhatiannya mungkin dengan cara yang lain kau bisa mendapatkan perhatian pria tampan itu,"  sahut Kimberly dengan senyum tersungging di wajahnya.     

"Apa maksudmu Kim? Aku tak mengerti," tanya Marissa penasaran.     

"Lihat ini," jawab Kimberly pelan sambil memberikan ponselnya kepada sang kakak.      

Marissa yang penasaran langsung meraih ponsel milik Kimberly dan terkejut ketika melihat foto yang ada di ponsel sang adik, mulutnya bahkan sampai terbuka lebar saat melihat foto dirinya dan Jack yang diambil diam-diam oleh Kimberly.     

"Bagaimana kau bisa mendapatkan ini Kim aku benar-benar tak percaya," ucap Marissa dengan tersenyum lebar.     

"Jangan panggil aku Kimberly kalau aku tak bisa mengambil momen yang tepat kak, dengan foto ini kau bisa membuat publik mengira Jackson Patrick Muller terlibat hubungan denganmu dan dengan itu secara otomatis namamu akan ikut terangkat. Jadi kita tak perlu bersusah payah mencari perhatian Jackson lagi, karena aku yakin pria itu pasti akan mendatangimu untuk meminta konfirmasi mengenai foto itu dan pada saat itulah kau bisa bernegosiasi dengannya untuk kelanjutan hubungan kalian," sahut Kimberly panjang lebar mengutarakan rencananya.     

Mendengar perkataan sang adik membuat Marissa tertawa terbahak-bahak,ia tak menyangka kalau adiknya sudah membuat rencana sematang itu untuk menjebak seorang Jackson Muller yang terkenal sangat dingin kepada para wanita itu.     

"I love you Kim, i love you so much. dengan ini maka aku bisa mendekati Jackson Patrick Muller lebih jauh lagi dan membuat para karyawan brengsek itu meminta maaf serta berlutut di hadapan ku karena berani memperlakukan aku secara tidak sopan seperti tadi," ucap Marissa penuh emosi saat mengingat apa yang baru terjadi padanya.     

"Iya kak, bersabarlah waktu itu akan segera tiba dan kau bisa membuat mereka merangkak di bawah kakimu untuk meminta maaf. Setelah kau berhasil mendapatkan Jackson Patrick Muller maka kau harus membantuku untuk mendekati Aaron Sean Connery, pagi ini aku mendengar gosip bahwa mantan tunangannya supermodel yang sudah bertahun-tahun mengejar karir di Amerika yang bernama Candice kembali ke London. Oleh karena itu kau harus secepatnya membantuku untuk mendapatkan Aaron Sean Connery sebelum wanita penjaja tubuh itu mendekati Aaron kembali,"sahut Kimberly dengan cepat sambil mengingat Candice yang menjadi salah satu model pakaian dalam ternama di Amerika serikat.      

"Jadi Candice kembali ke Inggris, wah semakin menarik. Aku rasa wanita itu sudah tidak laku di Amerika, sehingga kini ia kembali ke Inggris untuk mengejar mantan tunangannya lagi. Kau tenang saja Kim, selama aku masih ada dan sudah mendapatkan Jack  maka aku akan membantumu mendapatkan Aaron Sean Connery. Setelah kita berdua berhasil menjadi istri dari pengusaha pengusaha tampan dan kaya itu kita akan berhasil menguasai London, setelah itu kita bisa ikut terus setiap ada acara istana Buckingham bersama para bangsawan. Dan jika hal itu terjadi maka orang-orang yang selama ini menyepelekan kita akan meminta maaf pada kita, qkhy aku sungguh sangat tidak sabar sekali ingin menantikan hal itu terjadi," ucap Marissa menggebu-gebu.     

"Aku juga kak, ya sudah lebih baik kita bawa foto ini ke salah satu editor majalah bisnis kenalanku. Aku yakin dia pasti akan senang mendapat berita besar ini," seru Kimberly penuh semangat.     

Marissa tersenyum lebar mendengar perkataan sang adik, tak lama kemudian ia lalu memasang sabuk pengamannya dengan kuat supaya Kimberly bisa membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi untuk menuju ke kantor editor majalah yang disebut oleh Kimberly sebelumnya.      

University of the arts London     

Linda yang sejak pagi penasaran dengan alasan Anne memotong rambutnya benar-benar sudah tak bisa menahan diri, dengan cepat ia lalu merebut topi yang dipakai oleh Anne saat pelajaran profesor Gilbert berakhir sehingga rambut pendek Anne bisa terlihat sangat jelas.     

"Anne, are you kidding me!!!"     

"No, bagaimana penampilanku? Aku terlihat lebih cantik bukan?"tanya Anne dengan cepat menggoda Linda.     

"No, off course not. Kau lebih cantik dengan rambut panjangmu," jawab Linda dengan keras sehingga membuat semua orang menoleh ke arah belakang dan terkejut saat melihat Anne yang berambut pendek.     

Diperhatikan oleh semua teman-temannya membuat Anne salah tingkah, ia tak nyaman ditatap seperti itu oleh banyak orang.     

"Hi guys...sorry kalau suara Linda mengganggu kalian," ucap Anne pelan salah tingkah.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.