I'LL Teach You Marianne

Si pencuri perhatian



Si pencuri perhatian

0Linda dan Anne lalu berjalan bersama kembali ke ruang kelas karena jam kuliah profesor Simon akan segera dimulai, beberapa mahasiswa yang berpapasan dengan mereka sangat terkejut ketika melihat sosok gadis idola baru di kampus telah memotong pendek rambutnya. Melihat ekspresi keterkejutan dari para mahasiswa itu Anne hanya tersenyum tipis tanpa suara begitupun Linda, ia tak menyangka ternyata para pemuda di kampus akan bereaksi seperti itu.     
0

"Aku yakin sebentar lagi berita tentang kau yang memotong rambutnya sependek ini pasti akan langsung tersebar di seluruh kampus ini Anne, percaya padaku." Linda berbisik pelan saat berjalan bersama Anne menuju ke ruang kelas.     

"Mana mungkin, memangnya aku siapa. Jangan suka mengada-ada Linda," jawab Anne merendah.     

"Ayo bertaruh," pekik Linda dengan keras.     

Anne tertawa geli mendengar perkataan Linda, mereka berdua lalu mempercepat langkah kakinya menuju ruang kelas karena profesor Simon sudah terlihat berjalan menuju ruang kelas. Saat Anne masuk ke kelas semua mahasiswa yang sebelumnya tak menyadari Anne memotong rambutnya nampak sangat kaget ketika melihat Anne masuk ke ruang kelas, bahkan Vince sampai membuka mulutnya lebar ketika melihat penampilan Anne. Hanya Gabriella sajalah dan anak buahnya yang merasa terganggu dengan Anne, namun tak ada satu patah kata pun keluar dari bibir mereka.     

"See, kau jadi perhatian kan," bisik Linda pelan saat duduk disamping Anne.     

"Jangan ribut, Profesor Simon sudah masuk," sahut Anne dengan cepat mengalihkan pembicaraan.     

Linda hanya menjulurkan lidahnya merespon perkataan Anne, tak lama kemudian perkuliahan pun dimulai. Semua mahasiswa lalu fokus pada penjelasan dari profesor Simon karena minggu depan sudah ujian akhir semester, selama pelajaran berlangsung Linda terlihat sangat fokus. Pasalnya mata kuliah profesor Simon adalah salah satu mata kuliah kelemahannya, melihat Linda fokus itu membuat Anne tersenyum. Ia senang karena temannya bisa fokus pada pelajaran yang diberikan oleh sang dosen, dua jam pun berlalu dengan cepat. Para mahasiswa terlihat benar-benar memperhatikan penjelasan profesor Simon dengan baik, bahkan Gabriella yang biasanya ribut sendiri kali ini juga terlihat fokus.     

"Semangat anak-anak, minggu ini adalah minggu terakhir kalian sebelum ujian minggu depan. Jangan anggap enteng salah satu mata kuliah, jadi saya harap kalian semua memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh para dosen yang lain dan berikanlah yang terbaik saat ujian minggu depan," ucap profesor Simon pelan ketika menutup pelajarannya.      

"Iya Prof." Semua mahasiswa menjawab kompak.     

"Baiklah kalau begitu pelajaran kita selesai sampai disini dan semangat berjuang untuk ujian kalian, ingat jangan kecewakan siapapun. Perjuangan kalian sebagai mahasiswa akan dimulai saat ujian nanti, saya harap semua mahasiswa di kelas ini mendapatkan hasil terbaik," imbuh profesor Simon kembali sambil meraih laptopnya dari meja.     

"Terimakasih untuk hari ini Prof," jawab semua mahasiswa kembali.     

Profesor Simon pun pergi meninggalkan ruang kelas mahasiswa jurusan fashion design untuk kembali ke ruang dosen, dengan berakhirnya mata kuliah profesor Simon maka berakhir pula pelajaran tambahan hari ini. Mereka masih memiliki dua hari lagi mata kuliah tambahan sebelum berperang di ujian akhir semester.      

"Oh God, masih ada dua hari lagi perjuangan kita."     

"Rasanya aku tak kuat, baru satu hari saja kepalaku sudah sakit."     

"Iya kau benar, aku pagi ini bahkan tak memakai skincare terlebih dahulu karena mengejar waktu sampai ke kampus."     

Beberapa mahasiswa nampak mengeluarkan keluh kesahnya atas apa yang mereka lewati hari ini, belajar dari jam tujuh pagi sampai jam tiga sore benar-benar melelahkan. Gabriella yang hanya diam mendengar keluh kesah teman-temannya itu tiba-tiba terbersit sebuah berita yang ia baru dapatkan kemarin tentang Anne.     

"Memang sangat melelahkan jika kita sudah berjuang seperti ini, akan tetapi ada satu mahasiswi yang dengan mudah mendapatkan apa yang ia mau. Berhasil mendekati seorang pengusaha muda lalu dia juga mendekati tuan Ganke agar bisa bekerja di Ganke Inc production lewat jalur instan, dimana hal itu hanya bisa dilakukan oleh seorang professional saja," ucap Gabriella tiba-tiba menyindir Anne yang pernah dijemput oleh Aaron dan gosip tentang Anne yang sudah direkrut oleh Ganke Inc Production.     

"Apa maksudmu Ella?"tanya seorang mahasiswa pria berdarah Perancis penasaran.     

"Siapa yang sudah diterima di Ganke Inc Production? Bukankah waktu itu Profesor Gilbert mengatakan baru akan melakukan seleksi,alu kenapa tiba-tiba sudah ada yang diterima aneh sekali," imbuh seorang mahasiswa lainnya.     

"Coba tanya saja pada Marianne, bintang kampus ini. Bukankah kau tau semuanya dengan jelas Anne? Kalau kau tau cara masuk ke perusahaan itu bagi-bagi lah tipsnya pada kami semua disini, supaya kami bisa mengikuti jejakmu masuk ke Ganke Inc Production dengan cara instan," ucap Gabriella langsung menyindir Anne terang-terangan.     

Mendengar perkataan Gabriella semua mahasiswa yang ada di ruang kelas itu langsung menoleh ke arah Anne yang masih duduk di bangkunya bersama Linda.     

"Jaga ucapanmu Ella, memangnya siapa yang masuk ke perusahaan Ganke Inc Production dengan cara instan seperti itu. Kalau kau asal tuduh seperti itu aku bisa menuntut ilmu dan melaporkanmu kepada pihak rektorat yang sudah menjelekkan nama baik Anne," sahut Linda ketus, ia tak terima Anne disindir oleh Gabriella.      

"Loh aku tidak menuduh siapapun, aku kan hanya bilang kalau kalian penasaran bagaimana cara masuk ke perusahaan animasi asal Jerman itu lebih baik tanya saja kepada Anne. Aku hanya bicara seperti itu, lalu bagian mana yang menuduh Linda?"tanya Gabriella pura-pura bodoh.     

"Jangan berakting Ella, aktingmu jelek. Dari perkataanmu yang sebelumnya sudah jelas sekali kalau kau menyindir Anne, semua orang di sini pun sudah tau ke arah mana perkataanmu yang pertama tadi. Jadi jangan berakting seperti orang bodoh seperti itu, nanti tak akan ada lagi orang yang bisa menggoda para mahasiswa di pagi hari," jawab Linda dengan cepat membalik keadaan.     

Brak     

"Apa kau bilang!!!" Gabriella menjerit keras setelah mengebrak mejanya, ia tak suka dengan perkataan Linda yang mengatakan dirinya menggoda para mahasiswa.     

Linda tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Gabriella, ia terlihat gak takut sama sekali dengan Gabriella yang sedang marah.      

"Lho kenapa marah Ella, bukankah aku tak menyebutmu. Kenapa kau marah, memangnya kau merasa sebagai penggoda?"tanya Linda dengan senyum penuh kemenangan, dibesarkan di peternakan membuat Linda tak takut pada siapapun. Apalagi hanya pada seorang Gabriella yang merupakan anak manja.     

"Linda stop,"pinta Anne lirih sambil menarik lengan baju Linda, Anne tak suka melihat Linda bertengkar dengan Gabriella.     

"Diam Anne, sedang seru." Linda bergumam pelan pada Anne yang memintanya menyudahi apa yang ia lakukan.      

Mendengar perkataan Linda membuat Gabriella benar-benar marah, ia bahkan sampai menendang kursi yang ada di hadapannya dan membuat semua orang kaget termasuk Anne yang berdiri disamping Linda.     

"Belinda cepat minta maaf padaku atau aku akan membuatmu menyesal," teriak Gabriella marah besar.     

"Untuk apa aku minta maaf padamu? Memangnya dimana salahku?" tanya Linda pelan tanpa rasa takut sambil melipat kedua tangannya di dada menantang Gabriella.     

"Belinda kau…"     

"Maaf, maafkan kami Ella," ucap Anne dengan cepat memotong perkataan Gabriella.     

Mendengar Anne meminta maaf Gabriella langsung menoleh ke arah Anne dengan senyum penuh angkuhnya.     

"Apa, aku tak dengar kau bicara apa Anne," jawab Gabriella singkat.     

"Aku mewakili Linda meminta maaf kalau tadi perkataan Linda menyinggungmu Gabriella," ucap Anne kembali mengulang perkataannya yang sebelumnya.     

"Anne kau tak perlu…"     

"Hahahaha bagus kau memang pintar Anne, tak heran kalau kau bisa menggoda seorang Aaron Sean Connery," sahut Gabriella dengan keras sembari menyindir Anne terang-terangan dengan menyebut nama Aaron.     

Disinggung kembali soal Aaron oleh Gabriella membuat Anne menyipitkan matanya sambil tersenyum, Anne lalu berjalan pelan mendekati Gabriella tanpa rasa takut. Saat sudah ada didepan Gabriella, Anne lalu sedikit menundukkan tatapannya karena Gabriella sedikit lebih pendek darinya. Saat sudah menunduk Anne lalu berbisik pelan,"Kalau aku bisa menggoda seorang Aaron Sean Connery seharusnya kau bisa juga Gabriella, bukankah kau disebut-sebut sebagai gadis paling populer di kampus?.     

Deg      

Wajah Gabriella langsung memerah seketika mendengar perkataan Anne, nafasnya pun langsung naik turun karena sangat marah pada Anne. Sementara itu Anne yang sudah berdiri tegak nampak tersenyum manis ke arah Gabriella tanpa rasa bersalah, tak lama kemudian Anne lalu berjalan meninggalkan ruang kelas dengan santai diikuti Linda.     

Saat Anne keluar beberapa mahasiswa lainnya pun ikut keluar termasuk Vince dan teman-teman kutu bukunya.     

"Aarrggghh Marianne...kau cari masalah denganku Marianne,"jerit Gabriella dengan keras saat Anne sudah keluar dari kelas.     

"Jangan panggil aku Gabriella kalau aku tak bisa memberikan pelajaran padamu," imbuh Gabriella penuh dendam.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.