I'LL Teach You Marianne

Antara dua pilihan



Antara dua pilihan

0Dengan tangan yang berlumuran darah Jack dipeluk oleh seorang wanita cantik yang yang sudah ditolongnya, sepuluh menit sebelumnya ia dan Erick dalam perjalanan menuju ke restoran untuk bertemu dengan klien baru Muller Finance International. Secara tak sengaja Jack melihat seorang wanita sedang dilecehkan di tempatnya berada saat ini, di mana wanita itu awalnya tengah berusaha memeriksa kondisi mobilnya yang tiba-tiba mogok di pinggir jalan. Dan tak lama kemudian datang seorang pria yang yang menawarkan bantuan, alih-alih memberikan bantuan pria itu ternyata punya niat jelek.      
0

Ia justru mencoba merendahkan wanita yang sedang ditimpa kemalangan itu dengan meraba-raba bokongnya sehingga si wanita malang itu berteriak dengan keras meminta bantuan, sampai akhirnya Jack melihat adegan tidak senonoh itu di depan matanya dan langsung turun tangan karena emosinya tersulut. Jack menghajar pria mesum itu tanpa ampun dan dalam waktu singkat sang pria mesum itu sudah terkapar di aspal dengan wajah yang bercucuran darah karena terkena bogem mentah dari Jack.      

"Sudah Tuan sudah, jangan kotori tanganmu dengan darah pria ini. Biarkan polisi yang mengurus sisanya hentikan Tuan," pinta sang wanita cantik sudah ditolong Jack memohon pada Jack untuk menghentikan perbuatannya karena ia tak mau kalau sang penolongnya itu justru terlibat masalah.     

Namun Jack yang memang sedang kesal karena apa yang terjadi dengan dirinya dan Anne mengabaikan teriakan wanita itu, ia terus melancarkan pukulannya ke wajah sang pria mesum yang sudah terkapar di aspal untuk melampiaskan kekesalannya. Karena melihat Jack masih bersemangat menghajar pria yang sudah mengganggunya, sang wanita yang sudah ditolong oleh Jack langsung melepaskan diri dari penjagaan Erick. Ia pun langsung berlari dan memeluk Jack erat dengan harapan Jack tidak akan melancarkan pukulannya lagi.      

Anne yang baru datang dan tak tau apa yang sebenarnya terjadi tampak tertegun ketika melihat ada seorang wanita cantik yang tengah memeluk Jack, jantungnya berdegup dengan kencang saat melihat apa yang ada di hadapannya. Karena tak mau mengganggu Jack dan wanitanya, Anne lalu memutuskan untuk pergi tanpa bicara apapun.     

"Anne." Jack bergumam lirih saat merasa melihat Anne, namun karena ia sedang dipeluk oleh wanita yang sedang ia tolong akhirnya ia tak bisa bergerak.      

"Sudah Tuan...sudah," isak wanita yang ditolong oleh Jack.      

"I-iya Nyonya, sekarang lepaskan saya," jawab Jack dengan cepat sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan wanita yang sudah ia tolong itu.      

Begitu terlepas Jack langsung berlari untuk mencari Anne, namun karena banyaknya orang di tempat itu ia tak berhasil menemukan Anne.      

"Aku yakin itu pasti Anne, tapi kenapa kenapa dia sedikit berbeda,"ucap Jack dalam hati, sambil mengingat kembali sosok wanita bertopi yang sebelumnya ia lihat sepintas sebelumnya saat ia masih dipeluk oleh wanita yang ia tolong.     

Saat Jack sedang berusaha mencari keberadaan Anne, tiba-tiba datanglah mobil polisi yang sedang patroli. Para polisi itu langsung mencari tau apa yang terjadi, Erick yang sedang menenangkan wanita yang menjadi korban pelecehan itu lalu memberikan penjelasan apa yang sebenarnya terjadi pada para polisi. Sang wanita cantik yang ternyata seorang janda kaya yang berasal dari Canvey island pun dimintai keterangan oleh polisi, dengan berbekal rekaman CCTV yang diambil dari dashboard mobil sang wanita kaya itu akhirnya polisi menetapkan pria yang kini tak sadarkan diri karena menerima pukulan dari Jack sebagai tersangka. dan dia dibawa ke klinik untuk mendapatkan perawatan sebelum diproses secara hukum.      

"Terima kasih Tuan atas bantuannya, entah apa yang terjadi kalau tadi anda tidak menolong saya," ucap sang wanita cantik yang masih berkaca-kaca itu tulus sambil menjabat tangan Jack.     

"Sama-sama Nyonya, saya hanya melakukan apa yang bisa saya lakukan. Untuk kedepannya lebih baik anda menggunakan sopir jika bepergian jauh, apalagi kalau sudah hampir malam seperti ini. Kita tidak tau apa yang akan terjadi di jalan kalau mengemudi seorang diri seperti ini nyonya,"jawab Jack pelan.     

"Iya Tuan, saya tadi sedang terburu-buru karena ingin pergi bertemu dengan teman lama,"sahut sang wanita cantik yang ternyata sudah berumur empat puluh lima tahun itu pelan mencoba menjelaskan alasannya pergi sendirian.      

"Ya sudah kalau begitu anda ikut polisi saja supaya polisi yang mengantarkan anda kembali ke hotel tempat anda menginap Nyonya, saya harus meneruskan perjalanan lagi," ucap Jack pelan berpamitan.      

Sang wanita yang ditolong oleh Jack tersenyum lebar sambil menganggukkan kepalanya, Jack kemudian pergi bersama Erick untuk melanjutkan perjalanan menuju restoran tempat mereka akan bertemu dengan klien barunya. Biasanya kalau ada orang yang main hakim sendiri akan dimintai keterangan dan dibawa ke kantor polisi, namun karena Erick sudah menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepada para polisi yang datang itu. Akhirnya mereka diperbolehkan untuk pergi, para polisi itu berterima kasih saat mengetahui kalau Jack melakukan itu untuk memberikan pelajaran kepada pria yang sudah mencoba melecehkan wanita itu. Pasalnya di London untuk para pelaku pelecehan seksual seperti itu akan dikenai hukuman yang cukup berat dan karena itulah Jack diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanannya, walau sudah membuat sang pelaku pelecehan babak belur.      

"Pemuda yang baik, sangat menenangkan kalau Olivia mengenalnya." Batin wanita paruh baya cantik yang baru saja ditolong Jack sambil terus menatap Jack pergi.      

"Oh Tuhan, tunggu.. tunggu Tuan. Aku belum tau nama anda," wanita paruh baya itu berteriak dengan keras sambil berlari menuju mobil Jack yang sudah jauh.      

"Nyonya stop, bahaya nyonya.Jangan berlari seperti itu di jalanan seperti ini nyonya," pekik seorang polisi yang sebelumnya berbincang dengan Erick.     

Wanita paruh baya itu terlihat kecewa saat tak berhasil tau nama penolongnya, padahal ia sudah terpesona akan kebaikannya. Karena sudah hampir malam wanita itu pun pergi bersama polisi menuju hotel tempatnya menginap, sedangkan mobilnya yang mogok di derek oleh petugas derek yang dipanggil oleh para polisi itu.      

Di dalam mobilnya Anne berusaha melupakan apa yang baru ia lihat, Anne berusaha berdamai dengan dirinya sendiri untuk tak terbawa emosi. Anne pun memutar radio untuk menenangkan perasaannya.      

"It's ok Anne, it's ok. Bukankah ini sudah biasa kau lihat saat dulu dia masih bekerja sebagai barista mu, jadi kau tak usah khawatir. Hilangkan semua pikiran kotormu itu, kau harus konsentrasi memikirkan hidupmu sekarang. Semangat Anne," ucap Anne pelan mencoba untuk menenangkan diri.     

"Semangat Anne akhhhhhh."     

Anne menjerit keras sehingga membuat Linda yang sejak tadi tertidur langsung bangun seketika karena terkaget mendengar suara teriakan Anne yang cukup keras.      

"Sorry Linda, sorry. Aku hanya sedang bersemangat," ucap Anne gugup, ia lupa dengan keberadaan Linda disampingnya.      

"Are you ok Anne?"tanya Linda penuh selidik.      

"Yes, off course." Anne menjawab dengan cepat.     

"Lalu kenapa kau berteriak seperti tadi? Apa kau masih memikirkan perkataan Gabriella tadi dikampus yang menyebutmu dekat dengan Aaron Sean Connery itu?"tanya Linda kembali.     

"I-ini tak ada hubungannya dengan Aaron, jangan bawa-bawa namanya Linda," jawab Anne gugup, disinggung soal Aaron membuat Anne tak nyaman.     

Melihat sikap Anne yang salah tingkah membuat Linda tersenyum dengan perlahan, ia bangun dari kursi yang sudah ia rendahkan dan duduk dengan tegak kembali disamping Anne yang masih mengendarai mobilnya.      

"Sebenarnya kau pilih siapa Anne? Pilih Aaron Sean Connery atau pilih pria yang bernama Jack itu?"tanya Linda asal bicara.     

Cekkiittt…..     

Anne langsung menginjak rem secara tiba-tiba mendengar perkataan Linda, jantungnya pun berdetak sangat cepat saat ini. Ditanya seperti itu oleh Linda membuat Anne mengingat kembali perkataan dua pria tampan yang sama-sama mengajaknya menikah itu.     

"Anne, are you insane?!!" pekik Linda dengan keras sambil berpegangan pada sabuk pengamannya.     

"We're just friends Linda, just friends. Nothing special," jawab Anne pelan.     

"Kau tak bisa seperti ini Anne, pilih satu diantara mereka. Kau tak mungkin punya dua pasangan," sahut Linda dengan cepat.     

"A-aku merasa nyaman ketika bersama Aaron dan saat ada Jack aku merasa tenang, aku bingung Linda. A-aku takut salah memilih lagi," ucap Anne lirih mengutarakan isi hatinya yang dilema karena dua pria baik yang sama-sama berhasil mengusik hatinya itu.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.