I'LL Teach You Marianne

Bertemu rival



Bertemu rival

0Sepanjang perjalanan menuju apartemennya Anne diam membisu saat mengingat apa yang dikatakan Linda sebelumnya, saat ia mengatakan dilema memilih satu diantara dua pria yang mendekatinya.      
0

"Kau tak bisa seperti itu Anne, mereka punya batas kesabaran dan hati. Dan kau sebagai pihak yang kebetulan sama-sama mereka sukai tak bisa membuat mereka tersiksa seperti ini, pilih salah satu dan tolak yang lainnya dengan halus supaya tak menyimpan dendam. Kau tentu tak mau kan kalau ada di posisi mereka, jadi lebih baik kau tegas pada hatimu. Putuskan siapa yang akan kau pilih dan membuatmu nyaman, jangan buat mereka tersiksa karena menunggu jawaban darimu yang tak kunjung mereka dapatkan kejelasannya. Percayalah Anne, menunggu jawaban dari orang yang disukai adalah hal yang paling menyiksa."      

Perkataan Linda kembali berputar dalam memori Anne, walaupun Linda suka main-main dan tak pernah serius namun perkataannya tadi benar-benar menusuk jantung Anne.      

Karena masih gelisah Anne lalu memutar kemudinya menuju sebuah mall yang ada di hadapannya, Anne berniat untuk jalan-jalan sebentar untuk mengurangi sedikit kegelisahannya.     

"Yes, shopping adalah obat paling mujarab untuk menghilangkan stres wanita,"ucap Anne pelan saat turun dari mobil yang berhasil ia parkirkan dengan baik di area parkir khusus wanita.     

Saat melangkahkan kaki masuk ke dalam mall Anne tersenyum ketika melihat keadaan di dalam mall yang penuh dengan gadis seumurannya yang sedang berlalu lalang mencari kebutuhan masing-masing, deretan toko yang menjual pakaian dan barang-barang branded sedang mengadakan diskon besar-besaran sehingga hal itu memicu para wanita datang ke mall. Sebenarnya tidak sulit bagi Anne untuk membeli barang-barang mahal seperti itu karena ia memiliki tabungan serta deposito yang bunganya semakin bertambah setiap bulan, namun karena Anne selalu berpikir bahwa ia tak memerlukan barang-barang mahal seperti itu untuk bergaya. Baginya selama pakaian serta tas dan barang-barang lain miliknya masih bisa dipakai maka Anne tidak akan membeli lagi, hal ini lah yang menjadi salah satu alasan koleksi barang-barang mahal milik Anne tidak terlalu banyak.      

Meskipun tiap hari kuliah ia berganti pakaian namun Anne pasti menggunakan lagi untuk di minggu selanjutnya, walaupun ia harus mengkombinasikannya dengan pakaian yang lain. Misalnya minggu ini ia akan memakai blouse warna pink dan celana jeans maka minggu depan ia akan memakai celana jeans dan t-shirt oversize, seperti itu selanjutnya untuk pakaian yang lain sehingga ia terlihat tak melulu memakai pakaian yang sama. Anne juga membagi ilmunya ini kepada Linda, sehingga Linda tidak terlalu boros menghabiskan uang gajinya untuk membeli pakaian yang dipakai untuk kuliah sehingga saat ini. Linda bahkan memiliki tabungan sisa dari gaji yang didapatkan dari toko bunga Anne tempatnya bekerja, padahal dulu saat bekerja di restoran Linda selalu kehabisan uang dan tak memiliki tabungan apapun. Itu karena ia menganut sistem hidup para gadis kaya yang tak mau memakai baju yang sama selama dua bulan untuk kuliah, namun setelah Anne memberikan masukan kepadanya akhirnya Linda pun kini memiliki tabungan dari hasil ia menahan diri untuk tidak belanja.     

Plakkk     

"Dasar perempuan murahan, beraninya kau menggoda suamiku. Apa kau sudah tak laku lagi sampai menggoda suami orang yang sudah memiliki empat anak hah!!!"     

Deg      

Langkah Anne terhenti saat mendengar suara teriakan cukup keras dari seorang wanita yang sedang marah, dari kata-katanya sepertinya wanita itu sedang marah pada perempuan lainnya. Karena penasaran Anne akhirnya mencari tau dan terkejut saat melihat kerumunan yang berada tak jauh dari tempatnya berada saat ini.      

"Kau tau kan suamiku adalah ayah dari empat anak? Tapi kenapa kau menggodanya? Apa kau tak memiliki harga diri lagi untuk menggoda suami orang dan mengambil keuntungan darinya? Apa kau pernah berpikir bahwa uang yang sekarang kau nikmati itu adalah hak dari anak-anakku yang masih kecil? Bagaimana perasaanmu jika ada di posisiku saat ini, menahan diri di rumah untuk tidak menggunakan uang yang diberikan suami untuk kebutuhannya sendiri demi agar anak-anak bisa makan dan terpenuhi kebutuhannya, sementara kau dengan tanpa rasa bersalah seperti itu mengajak suamiku shopping untuk membelikan barang-barang mahal seperti ini. Bukankah kau adalah seorang wanita kenapa, kau tak memiliki rasa kasihan seperti itu kepada wanita lain yang menderita atas perbuatanmu ini hah?!!"     

Terlihat didepan mata Anne seorang wanita anggun tengah memaki-maki seorang gadis muda yang saat ini sudah terduduk dilantai dengan barang-barang mahal yang berserakan di sekitarnya, sementara suami si wanita yang sedang marah-marah itu tengah berusaha menahan istrinya untuk tak marah-marah lagi.      

"Kenapa Abram apa kau malu aku memarahi selingkuhanmu ini di depan umum seperti ini hah? Apa kau malu kalau akhirnya semua orang tau kalau kau selingkuh dengan wanita yang usianya jauh lebih muda darimu ini? Kalau kau malu seharusnya aku berpikir dua kali sebelum melakukan ini semua!! Kita sudah menikah lebih dari lima belas tahun Abram dan kau tega menghianati aku yang sudah mengabdikan hidupku untukmu!!! Dimana hati nuranimu Abram, aku yang selalu ada saat kau kesulitan, aku disampingmu saat kau hancur, aku yang selalu berusaha memberikan ide-ide untuk kemajuan perusahaan tempatmu bekerja tapi kenapa saat aku sudah ada di puncak seperti ini kau menikmati semuanya dengan wanita lain seperti ini Abram? Apa pengabdianku selama ini belum cukup untukmu?"hardik si wanita anggun pada suaminya yang bernama Abram.     

Sang suami yang bernama Abram hanya diam membisu saat istrinya bicara panjang lebar, ia masih berusaha mengajak istrinya untuk pergi dari mall dan menyelesaikan semua urusan di rumah. Meskipun istrinya itu masih berusaha mengeluarkan semua kekesalannya pada wanita penggoda yang sudah mengambil banyak keuntungan dari suaminya, namun karena dua anak mereka yang masih kecil menangis akhirnya wanita itu mau diajak pulang oleh sang suami meninggalkan wanita penggoda yang kini menjadi tontonan banyak orang.      

Setelah pasangan suami istri itu pergi kerumunan orang yang ada di tempat itu pun mulai membubarkan diri setelah diminta pergi oleh seorang security mall yang datang, sementara wanita muda yang menjadi sumber masalah bagi sepasang suami istri yang sudah pergi itu masih terduduk dilantai dengan baju yang basah karena disiram oleh istri dari pria yang ia goda. Beberapa pengunjung pun masih ada yang memberikan umpatan padanya karena menjadi perusak rumah tangga orang.      

Melihat kejadian yang tak terduga seperti itu membuat Anne membisu, ia tak menyangka kalau ternyata masih banyak wanita tak punya hati seperti Steffi di luar sana. Karena merasa tak nyaman Anne akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat itu, ia tak mau satu tempat dengan wanita penggoda karena akan memberikan pengaruh buruk padanya. Namun baru dua kali melangkah tiba-tiba Anne terhenti saat mendengar percakapan dua orang wanita yang seperti sedang memberikan dukungan pada si wanita penggoda yang masih duduk di lantai, secara reflek ia langsung menoleh kebelakang dan terkejut saat mendengar apa yang dikatakan oleh dua wanita cantik yang ada di hadapannya.     

"Makanya Nona kalau kau mau menjadi penggoda jangan setengah-setengah seperti ini, kalau kau sudah berniat ingin menghabiskan harta pria yang menjadi mangsamu jangan ragu-ragu. Raup habis semua hartanya dengan mengajaknya liburan keluar negeri atau membelikan mobil serta rumah mewah untukmu, jangan hanya barang-barang murah seperti ini," ucap seorang gadis cantik yang tengah berlutut di samping wanita penggoda yang sedang berkaca-kaca karena malu dipermalukan didepan umum.     

"Ba-bagaimana seorang wanita seperti kalian justru berkata seperti itu," ucap Anne tanpa sadar merespon perkataan seorang gadis cantik yang sebelumnya bicara.     

Kedua gadis yang sedang berjongkok di bawah itu lalu menoleh dengan cepat ke arah Anne yang berdiri tak jauh dari mereka, secara perlahan dua gadis cantik itu berjalan mendekati Anne.     

"Berikan pelajaran singkat padanya kak,"bisik salah satu gadis cantik itu dengan suara yang masih bisa didengar oleh Anne.     

"Tenang Kim, jangan panggil aku Marissa Henderson kalau tak bisa memberikan pelajaran pada gadis sok suci ini," jawab sang kakak yang ternyata adalah Marissa Henderson, perempuan yang sedang mengincar Jack sebagai mangsa besarnya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.