I'LL Teach You Marianne

Akal licik Leonardo Ganke



Akal licik Leonardo Ganke

0Sudah empat hari berlalu dan Anne masih harus mengikuti ujian akhir semesternya yang akan berakhir hari ini, ia yang sudah memahami materi tak mendapatkan kesulitan sama sekali. Baginya semua soal yang muncul masih terlalu mudah, namun hal itu tak berlaku untuk Linda dan beberapa mahasiswa lainnya. Tiap ujian selesai selalu terdengar suara rengekan dari para mahasiswa yang kesal karena mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal dan Anne hanya akan tersenyum setiap mendengar rengekan dari teman-temannya itu seperti ujian terakhir hari ini.     
0

Edward yang sudah keluar dari kelasnya sejak lima menit yang lalu langsung menghampiri Anne yang tengah merapikan barang-barangnya dan bersiap untuk pergi bersama Linda, mereka berdua berencana makan bersama Paul yang sudah menyiapkan semuanya di toko bunga sebagai perayaan hari terakhir ujian.     

"Hi Anne." Edward menyapa Anne dengan ramah.      

"Hi Edward," jawab Anne pelan.     

"Apa kau punya waktu sebentar? Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu,"tanya Edward dengan cepat.      

Alih-alih menjawab pertanyaan dari Edward yang berdiri di depannya Anne justru menoleh ke arah Linda yang berada disampingnya, sebuah anggukan kecil dari Linda membuat Anne akhirnya membuat Anne mau bicara dengan Edward.     

Setelah berjalan agak menjauh dari kerumunan mahasiswa lainnya Anne bertanya,"Ada hal penting apa Edward?"     

"Aku tak tahu sebenarnya ini penting atau tidak bagimu Anne, tapi yang jelas ini penting bagiku," jawab Edward penuh teka teki.     

"Ya bagaimana aku tau penting atau tidak Edward, kau saja belum bicara apapun. Jadi bagaimana aku bisa tau itu penting atau tidak, kau ini aneh," sahut Anne dengan cepat.     

"Ini berhubungan dengan penawaran magang di Ganke Inc Production Anne, aku sudah mendengar semuanya dari profesor Gilbert bahwa kau menolak penawaran itu. Dan aku juga baru mendapatkan info dari tuan Ganke beberapa menit yang lalu bahwa kalau kau tak mau menerima penawaran itu maka aku tak akan bisa ikut magang disana karena kampus kita dianggap tak profesional Anne dan jujur ini sangat mengejutkan bagiku secara pribadi Anne, aku sangat menginginkan posisi ini Anne. Karena itulah aku membutuhkan bantuanmu, apakah kau tak bisa memikirkan lagi penawaran itu Anne," tanya Edward panjang lebar.     

Deg     

"Apa maksudnya kau tak bisa masuk kesana kalau aku tak ikut Edward?"tanya Anne kaget.      

Edward menghela nafas panjang mendengar pertanyaan dari Anne, ia kemudian menceritakan berita yang didapatkan dari Leonardo Ganke pagi ini. Selama Edward bercerita Anne tak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari Edward, ia benar-benar tak percaya dengan perkataan Edward yang baru ia dengar.     

"Ja-jadi maksudnya adalah jika aku tak ikut magang disana maka kau tak akan bisa magang dan kampus kita akan mendapatkan tuntutan dari perusahaan itu maksudnya?"tanya Anne dengan suara meninggi.     

"Iya Tuan Leonardo Ganke bicara seperti itu padaku tadi pagi dan jujur perkataannya ini membuatku tak tenang, untung saja hari ini ujian ku tidak terlalu berat karena hanya ujian praktek saja. Aku tak bisa membayangkan kalau misalkan ujian hari ini adalah ujian tertulis, mungkin saja aku tak akan bisa mengerjakannya karena mendengar berita ini dari Tuan Ganke yang jujur sangat tidak masuk akal bagiku Anne. Aku tak masalah jika tak bisa bekerja disana, hanya saja aku merasa kasihan pada kampus yang harus ikut mendapatkan masalah Anne," jawab Edward kembali mengulang perkataannya yang sebelumnya     

"Licik, kau tak pernah berubah Leon," desis Anne kesal.     

Deg      

"Apakah kau mengenal Tuan Ganke sebelumnya Anne?"tanya Edward dengan cepat ketika ia mendengar Anne menyebut nama Leonardo Ganke secara langsung.     

"Tidak, aku hanya sedang kesal saja Edward. Dia benar-benar licik, ternyata liburan gratis selama tiga hari Irlandia itu tidak benar-benar gratis. Dia sudah memiliki rencana lain untuk membuat kampus ini merasa berhutang budi padanya, sehingga ia bisa semena-menanya pada kampus ini," jawab Anne pelan.     

"Nah aku pun sempat berpikir ke arah sana Anne, aku juga merasa kalau hadiah liburan gratis selama tiga hari ke Irlandia kemarin bukan tanpa sebab. Aku yakin Tuan itu pasti mempunyai rencana lain dibalik liburan gratis yang ia berikan kepada kampus ini, tak ada pengusaha yang rela menghambur-hamburkan uang dengan secara cuma-cuma seperti itu tanpa tujuan besar Anne,"imbuh Edward dengan cepat.     

"Itu kau tau Edward, maka dari itu kemarin aku memilih tak ikut karena aku merasa ada yang janggal. Dan ternyata semua kecurigaanku terbukti sekarang, pengusaha sialan itu benar-benar tak mau rugi dan sangat licik," sengit Anne penuh emosi, rasa bencinya pada Leon semakin memuncak.     

"Iya kau benar, dia membuat kampus ini berhutang padanya. Arrgghh aku menyesal ikut pergi kemarin Anne,"ucap Edward penuh sesal.     

Anne terdiam mendengar perkataan Edward, ia masih tak menyangka kalau Leon masih tak menyerah untuk membuatnya bisa bekerja di perusahaannya. Bahkan setelah ia memblokir nomor ponsel Leon yang selalu mengganggunya kini Leon menggunakan cara lain untuk membuatnya mau masuk ke Ganke Inc Production.     

Drrrtt     

Drrrtt     

Getaran dari ponsel yang ada di dalam tasnya membuat Anne tersadar dari lamunannya yang memikirkan kelicikan Leon, dengan cepat Anne mengambil ponselnya dan langsung tersenyum ketika melihat nama sang penelepon yang muncul di layar ponselnya.      

"Aku yakin profesor Gilbert pasti akan membahas ini denganku Edward," ucap Anne pelan sambil menunjukkan layar ponselnya pada Edward dimana nama profesor Gilbert muncul.     

"Apa yang akan kau lakukan Anne?"tanya Edward pelan.     

"Entahlah aku belum tau, aku masih terpikir apapun Edward. Aku masih sangat kaget," jawab Anne pelan sambil menerima panggilan dari profesor Gilbert.     

Mendengar perkataan Anne membuat Edward terdiam, ia sebenarnya tak masalah kalau tak jadi bekerja di Ganke Inc Production sebagai music director hanya saja ia tak menyangka kalau Leonardo Ganke akan menuntut kampus kalau mereka menolak bekerja di perusahaannya.      

Sementara itu Anne nampak menganggukkan kepalanya berkali-kali saat berbicara di telepon dengan sang profesor, rupanya profesor Gilbert mengatakan apa yang sudah Edward katakan sebelumnya. Ia bahkan meminta maaf pada Anne karena tak menyangka akan menjadi seperti ini, profesor Gilbert merasa ikut bersalah pada Anne karena secara tak langsung sudah memaksanya untuk menyetujui permintaan Leonardo Ganke.     

"Jangan dipikirkan profesor, aku sudah memutuskan kalau aku akan menerima penawaran dari tuan Ganke itu. Jadi anda tak perlu merasa bersalah seperti itu padaku, aku juga melakukan ini bukan karena kampus Prof. Aku benar-benar melakukan ini karena ingin bekerja di sana," ucap Anne pelan berusaha untuk menenangkan profesor Gilbert yang sejak tadi meminta maaf padanya.      

"Saya benar-benar tak menyangka hal ini bisa terjadi Anne, maaf karena sudah membuatmu terlihat dalam masalah ini," jawab profesor Gilbert penuh sesal.     

"Jangan terus meminta maaf seperti itu Prof, aku tau apa yang anda lakukan ini adalah demi kebaikan kampus dan saya juga yakin kalau anda tak pernah menduga hal ini akan terjadi. Jadi stop menyalahkan diri anda sendiri, lagipula aku juga sudah menerima tawaran dari Tuan Ganke itu Prof. Hanya karena kita sedang ujian saja makanya aku belum mengabarkan hal ini pada anda, aku kemarin memilih untuk fokus pada ujian terlebih dahulu prof. Makanya aku belum memberikan jawaban pada tuan Ganke itu,"ucap Anne kembali.     

"Jadi kau benar-benar ingin menerima tawaran dari tuan Ganke itu Anne?"tanya profesor Gilbert tak percaya.     

"Iya prof,"jawab Anne singkat.     

"Oh God, terima kasih Anne terima kasih. Ya sudah kalau begitu sekarang saya akan…"     

"Biarkan aku yang bicara langsung padanya prof," pinta Anne dengan cepat memotong perkataan profesor Gilbert.     

"Baiklah kalau itu maumu, sekali lagi terima kasih Anne. Saya dan kampus ini berhutang padamu Anne," ucap profesor Gilbert kembali.     

Anne hanya tersenyum mendengar perkataan profesor Gilbert, tak lama kemudian sambungan telepon dengan profesor Gilbert pun berakhir. Anne lalu duduk di kursi yang tak jauh dari tempatnya berada, melihat Anne duduk membuat Edward menghela nafas panjang. Ia tadi sudah mendengar perkataan Anne dengan profesor Gilbert.     

"Are you ok Anne?"tanya Edward pelan.     

"Iya aku baik-baik saja," jawab Anne singkat.      

Anne pun kembali menutup bibirnya dan kembali memaki Leonardo Ganke dalam hati.      

"Kau benar-benar menyebalkan Leon, pada awalnya aku sudah berniat untuk menjauhi dan melupakan apa yang aku lakukan padaku dulu. Sepertinya aku memang harus memberikan pelajaran langsung padamu Leon." Anne membatin lirih penuh kebencian.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.