I'LL Teach You Marianne

Ancaman Felix Skyriver



Ancaman Felix Skyriver

0Aaron yang sudah tak mau ada urusan lagi dengan Candice pada awalnya menolak mengantarnya ke rumah sakit, pasca mantan tunangannya itu mencoba bunuh diri dengan menghantamkan kepalanya ke lemari kaca. Namun karena masukan dari Daniel akhirnya Aaron ikut mengantar Candice ke rumah sakit, Aaron yang sudah tak mau punya hubungan lagi dengan wanita cantik itu memutuskan untuk menghubungi kedua orang tuanya saat dalam perjalanan ke rumah sakit.     
0

"Alamatnya akan saya kirimkan, saya dan anak buah saya hanya akan mengantarnya sampai mendapat perawatan. Setelah itu kami akan pulang, jadi saya harap anda segera datang." Aaron bicara tegas dengan ibu Candice nyonya Monica sang mantan ratu kecantikan Inggris pada masanya.     

"Tidak, tidak mungkin anakku mencoba bunuh diri. Candice tak sebodoh itu, ia tak mungkin melakukan hal serendah itu. Dia adalah model papan atas, mana mungkin putriku…"     

"Saya tak mau bicara panjang lebar di telepon, lebih baik anda segera pergi ke alamat rumah sakit yang saya kirimkan nyonya,"sahut Aaron dengan cepat memotong perkataan nyonya Monica.     

"Baik-baik saya akan datang, tolong jangan pergi dulu sebelum saya datang tuan Connery. Saya mohon hiks hiks." Tangis nyonya Monica pecah dan terdengar jelas ditelinga Aaron, karena merasa terganggu dengan tangisan wanita itu Aaron langsung mematikan sambungan teleponnya dengan sang ibu dari mantan tunangannya.     

Daniel yang menerima ponselnya lagi dari Aaron hanya diam, ia tau Aaron bukanlah orang yang kejam karena itulah ia hanya bisa diam tanpa berkomentar. Kalau seandainya hubungan Aaron dengan Candice tak hancur tiga tahun lalu mungkin saat ini Aaron tak akan sedingin itu pada nyonya Monica, setelah 30 menit perjalanan akhirnya dua mobil milik Aaron tiba di rumah sakit. Aaron dan Daniel turun dari mobilnya setelah beberapa orang anak buahnya yang membawa Candice si mobil SUV yang ada di depan sudah turun terlebih dahulu.     

Saat dua orang anak buah Aaron yang membawa Candice sampai di lobby dua orang perawat menyambut kedatangan mereka dengan sigap, Candice yang tak sadarkan diri langsung dibawa ke ruang gawat darurat menggunakan ranjang khusus.     

"Tolong untuk perwakilan keluarga melakukan registrasi terlebih dahulu supaya kami bisa melanjutkan penanganan,"ucap seorang suster ramah kepada Daniel dan Aaron yang baru saja sampai di lobby.     

"Kedua orang tuanya akan segera datang suster, jadi tunggu saja mereka sampai di rumah sakit baru anda bisa meminta mereka untuk melakukan registrasi,"jawab Aaron dengan cepat.     

"Mohon maaf tuan kalau kita menunggu orang tua dari pasien itu akan terlalu lama, sementara pasien harus segera mendapatkan perawatan. Oleh karena itu kami membutuhkan perwakilan saja untuk mengisi data-data yang diperlukan supaya kami bisa melakukan tindakan selanjutnya Tuan, karena kalau tidak ada yang menyetujui atau memberikan kuasa kepada kami untuk menolong nona itu maka kamu tidak akan bisa melanjutkan ke prosedur yang lebih jauh Tuan," sahut sang suster kembali mencoba menjelaskan kepada Aaron tujuan untuk registrasi.     

Aaron terdiam cukup lama mendengar perkataan suster yang berdiri di hadapannya, ia tidak mau memberikan data dirinya untuk mengisi data pendaftaran Candice. tak lama kemudian Aaron menoleh ke arah Daniel yang berdiri di sampingnya dan tersenyum penuh arti.     

"Aku?" tanya Daniel dengan cepat.     

"Yupp," jawab Aaron datar tanpa ekspresi.     

Mendengar jawaban Aaron membuat Daniel menghela nafas panjang, setelah berhasil menguasai dirinya dan ia kemudian pergi ke meja pendaftaran bersama sang suster yang yang ada di hadapannya. Sesampainya di meja resepsionis Daniel lalu memberikan data dirinya kepada suster itu sebagai perwakilan keluarga untuk Candice, Aaron hanya diam melihat Daniel di meja resepsionis.     

Sepuluh menit kemudian Daniel pun selesai melakukan registrasi, ia lalu berjalan mendekati Aaron yang sudah duduk di kursi sambil tersenyum ke arahnya.     

"Sudah? Apa kita sudah boleh pulang?"tanya Aaron dengan cepat tanpa rasa bersalah.     

"Jangan begitu Tuan, lebih baik kita tunggu sebentar lagi. Setelah nyonya Monica dan Tuan Felix datang baru kita pulang," jawab Daniel dengan cepat.     

"Mereka sudah terlambat 15 menit Daniel dan aku tidak suka sekali dengan orang yang…"     

Aaron tak dapat menyelesaikan perkataannya saat melihat kedua orang tua Candice turun dari mobil dan berlari dengan tergesa-gesa menuju lobi dimana ia berada saat ini, dengan perlahan Aaron bangun dari kursi dan merapikan pakaiannya untuk menyambut kedua orang tua Candice.     

"Candice...dimana anakku? Dia baik-baik saja kan? Anakku baik-baik saja kan?" Nyonya Monica langsung berteriak kegilaan bertanya pada security yang berjaga di depan, ia dan suaminya belum melihat keberadaan Aaron dan Daniel yang sejak tadi sudah melihat mereka sejak mereka turun dari mobil.     

"Sabar nyonya bicara pelan-pelan, kalau ada yang ingin anda tanyakan lebih baik anda ke meja resepsionis untuk mendapatkan info yang lebih detail lagi," jawab sang security yang berjaga di pintu masuk dengan sigap.     

Grebb     

Alih-alih mengiyakan petunjuk sang security ayah Candice justru meraih kerah security itu dengan keras.     

"Siapa kau berani bicara seperti itu pada kami, terserah kami mau bertanya pada siapa. Dan kalau kau tak tau apa yang kami tanyakan lebih baik kau jangan bekerja di tempat ini brengsek!!!" pekik tuan Felix dengan keras sambil melempar sang security ke lantai, ia tak suka mendengar perkataan security itu yang meminta mereka ke meja resepsionis.     

Melihat seorang security dilempar oleh orang yang baru datang langsung membuat suasana lobby langsung ramai, beberapa suster yang melihat kejadian itu berteriak dengan keras. Beberapa orang pengunjung rumah sakit yang datang langsung menolong sang security yang kini terkapar di lantai, melihat kejadian seperti itu membuat Aaron menyunggingkan senyum sinis. Ia tak menyangka setelah sekian lama tak bertemu ternyata seorang Felix Skriver tak pernah berubah, ia masih arogan seperti saat ia mengenalnya dulu.     

Prok     

Prok     

Prok     

"Luar biasa, jadi begini cara Tuan Felix Skyriver berbicara pada security," ucap Aaron pelan setelah bertepuk tangan.     

"Aaron Connery," desis Felix Skyriver lirih saat melihat sosok Aaron berdiri di samping security yang tadi ia lempar.     

"Apakah harus dengan cara seperti ini Tuan? Bukankah tadi security ini hanya mengarahkan Anda berdua untuk datang ke resepsionis, lalu kenapa anda memperlakukannya dengan sekasar ini?"tanya Aaron pelan sambil memberikan sapu tangannya pada sang security yang kepalanya mengeluarkan darah.     

"Jangan ikut campur Aaron, aku tak ada urusannya denganmu. Jadi lebih baik kau tutup mulutmu dan segera pergi dari hadapanku," jawab Felix Skyriver dengan suara meninggi.     

Mendengar perkataan Felix Skyriver membuat orang tertawa terbahak-bahak ia kemudian menatap tajam Monica Skyriver yang sejak tadi hanya diam.     

"Ok nyonya Monica karena tugasku sudah selesai lebih baik aku segera meninggalkan tempat ini sebelum suami anda lebih marah lagi dan satu lagi yang ingin aku katakan pada anda adalah tolong jaga anak anda supaya tidak menggila lagi di kantor orang lain. karena jika ia masih mengulangi perbuatannya lagi maka aku tidak akan segan memanggil polisi dan menyeretnya ke kantor polisi, sehingga namanya yang sudah hancur itu semakin hancur," ucap Aaron dengan suara dingin menatap Monica Skyriver.     

"Kauu…"     

"Jangan suamiku, lebih baik kita temui Candice. Aku tak tenang." Monica Skyriver menahan suaminya yang hampir membalas perkataan Aaron.     

Mendengar perkataan sang istri Felix akhirnya membatalkan niatnya untuk melawan Aaron, suami istri itu lalu pergi ke ruang IGD untuk melihat Candice yang saat ini sedang ditangani oleh beberapa orang dokter dan suster yang sedang menjahit kepalanya.     

Begitu sampai di IGD Monica menangis saat melihat rambut Candice sudah dipotong sebagian karena dokter harus menjahit kepalanya yang sobek akibat terkena pecahan kaca, melihat kondisi putrinya seperti itu emosi Felix memuncak.     

"Aaron Connery, tunggu pembalasanku. Kau sudah membuat putriku menjadi seperti ini, jangan panggil aku Felix kalau aku tak bisa membuatmu hancur," ucap Felix Skyriver dengan penuh emosi.     

Deg     

Anne yang sudah bangun nampak terkejut saat mendengar ada orang yang mengumpat Aaron.     

"Aaron...siapa orang bicara ini, kenapa dia ingin menghancurkan Aaron,"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.