I'LL Teach You Marianne

Menunggu Alice



Menunggu Alice

0Anne terbangun pagi-pagi sekali karena kandung kemihnya sudah penuh urin dan minta untuk di buang, namun saat membuka mata Anne tersadar kalau saat ini ia bukan ada dikamarnya. Kaki kirinya pun juga masih terbalut perban dan masih sakit untuk digerakkan walau tak sesakit sebelumnya.      
0

"Dia tidur di sofa,"batin Anne saat melihat Jack tidur di sofa yang ada di kamar.     

Meskipun tak tidur seranjang namun Anne tetap tak nyaman tidur satu kamar dengan seorang pria, apalagi pria itu berada tak jauh darinya. Melihat Jack tidur membuat Anne tak tega membangunkannya, Jack terlihat masih sangat nyenyak. Ia terlihat sangat kelelahan dan Anne tak mau mengganggu tidurnya, akan tetapi di lain sisi ia harus segera ke kamar mandi untuk menuntaskan panggilan alam.      

"Ayo Anne, kakimu baik-baik saja. Hanya terkilir Anne, jangan manja. Kau pernah lebih parah dari ini kan saat masih kecil, jadi sekarang kau harus bisa. Kau pasti bisa Anne, you can do itu Anne,"ucap Anne pelan memberi semangat pada dirinya sendiri saat akan mencoba menggerakkan kaki kirinya yang baru ia turunkan dari ranjang.     

Namun baru akan melangkahkan kakinya tiba-tiba Jack membuka matanya dan langsung berteriak,"Jangan bodoh Anne!!!"     

Anne yang kaget mendengar teriakan Jack langsung menoleh ke arah Jack yang sudah langsung bangun dan berjalan ke arah ranjang dengan cepat, namun Anne yang sedang tak berdiri dengan satu kaki nampak tak seimbang dan akhirnya terjatuh ke depan. Beruntung gerakan Jack cepat dan tepat waktu, saat Anne akan terjatuh Jack langsung meraih tangannya dan menarik Anne keranjang. Sehingga saat ini Jack dan Anne terjatuh di ranjang, dengan posisi si Jack ada di bawah Anne.     

"Awww...hmmpppp"     

Anne yang berteriak langsung menutup mulutnya ketika menyadari belum menyikat giginya, ia merasa malu sedekat itu dengan Jack dalam kondisi baru bangun tidur. Sementara itu Jack nampak menikmati posisinya saat ini, karena ia belum pernah sedekat ini dengan Anne. Selama dua tahun mengenal Anne hal yang paling jauh ia lakukan adalah menggodanya sambil berdiri mencuri kesempatan, maka dari itu saat ini ia menikmatinya. Tubuh Anne yang tak terlalu kurus membuatnya sangat nyaman dipeluk, apalagi kelembutan kedua payudara Anne yang menyentuh dada Jack membuatnya ketagihan.     

"Jjj lelllppsss aakkkuhh." Anne bergumam pelan minta dilepaskan oleh Jack tanpa melepaskan tangan dari mulutnya     

"Apa? Kau bilang apa Anne? Aku tak mengerti,"tanya Jack bingung.     

"Llppsskkn akuuhhh,"jawab Anne kembali.     

"Kalau bicara lepaskan tangan yang menutupi mulutmu aku tak bisa mendengarnya,"ucap Jack dengan tenang.      

Karena merasa tak enak dan malu Anne tetap tak melepaskan telapak tangan dari mulutnya, ia tak mau Jack mencium aroma tak sedap dari mulutnya. Yang Anne bisa lakukan saat ini hanya menggeliat-liat di atas tubuh Jack tanpa suara sembari sesekali memukul dada bidang Jack.      

"Jangan salahkan aku kalau kau akan merasakan ada perubahan di tubuhku kalau kau terus bergerak seperti itu Anne,"bisik Jack lirih.     

Deg      

Anne langsung membeku seketika, ia baru menyadari kalau saat ini ia sudah menempel dengan Jack. Dan apa yang ia lakukan sebelumnya benar-benar sebuah tindakan jodoh karena bisa menstimulasi kelelakian Jack yang masih tidur, dengan menahan malu dan risih Anne menoleh ke arah kanan dan perlahan melepaskan tangan yang menutupi mulutnya.     

"Jack, aku mau buang air kecil. Aku butuh ke kamar mandi sekarang juga, aku sudah tak tahan. Dan jangan ajak aku bicara, aku belum sikat gigi,"ucap Anne dengan cepat tanpa jeda, setelah bicara Anne lalu menutup mulutnya lagi menggunakan telapak tangannya kembali.      

Mendengar perkataan Anne hampir membuat Jack tertawa terbahak-bahak, karena tak tega menahan Anne lebih lama lagi di atas tempat tidur Jack lalu menggulingkan tubuh Anne dengan perlahan. Setelah Anne berbaring jack dengan cepat bangun dan langsung menggendong Anne dengan hati-hati ala bridal style menuju ke kamar mandi, menyadari Jack akan mengantarnya masuk kedalam kamar mandi Anne langsung menepuk dada Jack dan menunjuk kursi roda yang ada di dekat ranjang. Anne berharap Jack akan menurunkannya di kursi roda supaya ia bisa melakukan kegiatannya sendiri dikamar mandi, namun Jack tak memperdulikan Anne. Ia tetap saja berjalan dengan santai menuju kamar mandi.      

Sesampainya di kamar mandi dengan menggunakan kaki Jack mengangkat penutup closet duduk dan perlahan menurunkan Anne diatas closet.      

"Ok do it,"ucap Jack pelan tanpa rasa bersalah.     

Blush      

Wajah Anne langsung memerah seketika saat mendengar perkataan Jack yang memerintahkannya untuk buang air.      

"Ba-bagaimana aku bisa melakukannya kalau kau ada disini Jack, aku tak mungkin melakukan itu kalau kau tetap ada di dalam kamar mandi bersamaku,"jawab Anne lirih sambil menunduk mencoba untuk menyembunyikan wajahnya yang panas.     

"Lho memangnya kenapa? Aku tak keberatan Anne tetap ada di kamar mandi sementara kau…"     

"Keluar Jack!!!! Jangan gila,"jerit Anne dengan keras, ia sudah tak bisa menahan diri untuk tetap sabar menghadapi Jack yang menyebalkan.      

Tanpa bicara sepatah katapun Jack akhirnya keluar dari kamar mandi, ia merasa sudah cukup menggoda Anne pagi ini. Tak lama setelah Jack keluar Anne langsung menggunakan satu kakinya untuk bangun dan meraih handle pintu untuk menguncinya dari dalam, ia tak mau mengambil resiko apapun. Karena sudah tak kuat Anne lalu kembali duduk di closet untuk buang air, ia benar-benar hampir gila menahan air seninya lebih lama lagi di dalam tubuh.     

Karena masih ada di dalam kamar mandi Anne memilih untuk menyikat giginya, kebetulan tadi malam Alice tak meletakkan terlalu tinggi peralatan mandinya dari closet. Sehingga ia masih bisa menjangkau menggunakan satu tangannya meskipun masih duduk di closet.     

Tok     

Tok     

"Sudah selesai Anne? Apa aku boleh masuk sekarang?"tanya Jack dengan keras didepan pintu.      

"Aku sedang sikat gigi dan mau mandi Jack, kau tak usah membantuku,"jawab Anne dengan setengah berteriak.     

"What mandi!!! Jangan macam-macam Anne, kakimu tak boleh terkena air,"teriak Jack dengan keras.     

"Tapi aku tak nyaman, lagipula aku sudah ada di kamar mandi. Jadi aku mandi saja,"sahut Anne bersikeras.      

Dug     

Dug     

"Akhh kenapa kau menguncinya Anne!!!"sengit Jack kesal saat menyadari kalau pintu kamar mandi sudah dikunci dari dalam oleh Anne.     

"Aku mau mandi jadi aku kunci,"jawab Anne singkat.     

"Aku peringatkan sekali lagi Anne jangan coba-coba melakukan hal bodoh, kalau kau ingin mandi aku tak melarang tapi tunggu Alice datang. Aku akan menghubunginya sekarang,"sahut Jack dengan cepat.     

Anne terdiam mendengar perkataan Jack, ia merasa ide Jack cukup baik.      

"Kau mendengar perkataanku tadi kan Anne? Tunggu sebentar, aku akan telpon Alice. Dia yang akan membantumu,"ucap Jack kembali.     

"Iya aku tunggu Alice,"jawab Anne mengalah.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.