I'LL Teach You Marianne

Be your guardian



Be your guardian

0Dipeluk seperti itu oleh Anne membuat Jack terdiam, ia memejamkan kedua matanya beberapa saat. Ia tak memungkiri kalau sebenarnya sudah menunggu lama saat-saat seperti ini, bisa berduaan bersama Anne saling berbagi cerita dihari yang sama. Namun ia sadar belum bisa melakukan itu semua karena ia tau bahwa Anne masih memiliki trauma yang sangat besar dengan hubungan percintaan jenis apapun, oleh karena itu Jack berusaha untuk tetap menjadi seorang pendengar yang baik di setiap Anne bercerita tentang masa lalunya.      
0

"Jangan pergi Jack, jangan marah padaku. Bantu aku Jack, bantu aku untuk…"     

Brukk!      

Anne tak mampu menahan beban tubuhnya lagi, berada di kamar mandi selama dua jam membuatnya kini demam.     

"Anne!" Jack menjerit keras saat Anne terjatuh, beruntung ia masih sempat menahan tubuh Anne yang hampir saja menyentuh lantai.      

Dengan hati-hati Jack membawa Anne yang pingsan menuju ke sofa, ia bisa merasakan betapa panasnya tubuh Anne saat ini. Setelah Anne berbaring di sofa dengan cepat ia mencari kotak p3k untuk mencari termometer, ia harus tau berapa suhu tubuh Anne saat ini agar bisa tau apa yang harus ia lakukan.      

"39°, kau demam Anne. Ini pasti karena tadi kau berendam di bathup," ucap Jack pelan saat melihat suhu tubuh Anne di termometer yang ia tembakkan di telinga Anne.      

Karena takut salah memberikan penanganan cek lalu meraih ponselnya dan menghubungi salah satu dokter yang direkomendasikan oleh Erick sebelumnya untuk menjadi dokter pribadinya, beruntung saat ini sang dokter sedang dinas malam.      

"Alamatnya baru saja aku share kepadamu dok, tolong cepat datang dan bawa obat serta peralatan terbaikmu ke apartemen yang aku baru saja kirimkan," ucap Jack pelan sesaat sebelum menutup teleponnya.      

"Baik Tuan, saya akan segera ke tempat Anda," sahut seorang dokter pria di ujung telepon yang bernama Pierre.     

Setelah menutup sambungan telepon dengan dokter Pierre, Jack lalu duduk kembali di sofa. Ia ingin memastikan kalau suhu tubuh Anne tidak bertambah tinggi.     

"Kenapa kau harus memilih apartemen seperti Anne, sangat berbahaya sekali kalau aku membawamu ke kamar yang ada di lantai dua sekarang dengan kondisimu sedang tidak sadarkan diri seperti ini," ucap Jack pelan sambil menatap jam ditangan kirinya yang menunjukkan pukul setengah dua pagi.     

Setelah lima belas menit berlalu tak lama kemudian pintu apartemen diketuk dari luar, dengan cepat Jack menghampiri pintu dan mempersilahkan dokter Pierre untuk masuk. Setelah berkenalan singkat Jack lalu membawa dokter Piere masuk untuk menemui Anne yang masih tak sadarkan diri di atas sofa.      

"Nona ini hanya mengalami demam biasa Tuan, setelah saya berikan suntikan obat mungkin demamnya akan bertambah tinggi namun itu adalah sebuah pertanda kalau ia sedang melawan sakitnya dari dalam. Jadi anda tak usah khawatir, saya jamin besok pagi saat nona ini bangun kondisinya sudah jauh lebih baik," ucap dokter Pierre tak lama kemudian setelah ia memeriksa kondisi Anne.     

"Jadi dia tak perlu dibawa ke rumah sakit dok?" tanya Jack khawatir.     

"Tidak perlu Tuan, saya sudah memberikan dosis obat terbaik untuk Nona ini. Karena tugas saya sudah selesai saya mohon pamit, saya sangat beruntung sekali bisa bertemu dengan anda tuan Jack dan sebuah kehormatan besar bagi saya bisa menjadi dokter pribadi anda, " jawab dokter Pierre ramah, ia mengucapkan terima kasih kepada Jack yang sudah mempercayakan kesehatannya kepada dirinya. Pasalnya setelah dokter Pierre menyuntikkan obat ke tubuh Anne, Jack langsung meminta dokter Pierre untuk menjadi dokter pribadinya.      

"Sama-sama dokter, kalau begitu hati-hati dok. Maaf saya tidak bisa mengantar anda turun ke bawah, saya harus menjaga tunangan saya ini dengan baik," ucap Jack pelan dengan tersenyum.      

"Iya Tuan lebih baik anda tetap ada di samping tunangan anda ini, saya bisa turun sendiri Tuan. Kalau begitu saya mohon pamit, permisi Tuan Jack selamat malam," sahut dokter Pierre kembali berpamitan kepada Jack.     

"Malam dok," jawab Jack singkat.      

Setelah berpamitan dokter Pierre lalu pergi meninggalkan Jack yang masih berdiri didepan pintu dan berjalan menuju lift, setelah dokter Pierre masuk ke dalam lift Jack lalu masuk kembali ke dalam kamar dan mengunci pintu apartemen dari dalam ia kembali ke sofa melihat kondisi Anne.     

"Kau tenang saja Anne, si singa brengsek itu pasti akan membayar mahal atas apa yang sudah ia lakukan padamu selama ini. Ada aku yang akan memastikan bahwa dua orang hina itu akan merangkak di bawah kakimu dan meminta ampun padamu," ucap Jack pelan sambil menyeka keringat yang keluar dari kening Anne.     

Karena sudah terlalu lelah dengan banyaknya pekerjaan hari ini Jack akhirnya tertidur sambil duduk di karpet, ia menyandarkan kepalanya di sofa tepat di samping kepala Anne dengan menggenggam tangan Anne.      

Sementara itu di kantor Erick dan Alicia yang baru selesai bekerja nampak oleng, keduanya terlihat sangat kelelahan. Beruntung masih ada driver yang standby di kantor sehingga mereka berdua tak kesulitan ketika harus pulang, Erick memutuskan untuk menginap di hotel yang tak jauh dari kantor sementara Alicia pulang diantar oleh driver karena ia tak mau membuat sang ibu khawatir. Pasalnya sejak tadi ia mengatakan kalau akan pulang ke rumah meskipun pulang dini hari.      

Erick yang sebenarnya ingin pulang sejak satu jam yang lalu mendadak harus menambah jam kerjanya lagi, pasalnya ia menerima kabar dari Jack kalau ia tak akan kembali ke kantor karena Anne sedang sakit. Oleh karena itu mau tak mau dirinyalah yang harus menyelesaikan semua dokumen yang seharusnya ditandatangani dan diperiksa oleh Jack, ia harus menyelesaikan semua dokumen itu karena besok pagi harus presentasi kembali di hadapan klien. Maka dari itu semua dokumen itu harus segera diselesaikan malam ini juga meskipun ia harus memasukan tanda tangan Jack, sebenarnya ini bukan hal yang pertama bagi Erick untuk menggantikan tanda tangan Jack. Pasalnya sejak Jack ada di Newcastle Upon Tyne dirinya juga sering memalsukan tanda tangan Jack untuk keperluan perusahaan, sehingga ia tak mengalami kesulitan sedikit ketika harus memasukan tanda tangan Jack lagi malam ini.      

"Kalau bukan karena urusan perusahaan tak mau aku bekerja sampai selarut ini," ucap Erick pelan saat sudah selesai membersihkan tubuhnya di kamar mandi.     

Dengan langkah gontai Erick berjalan menuju ranjangnya, ia lalu membanting tubuhnya ke ranjang yang empuk itu. Tak lama kemudian terdengar suara dengkuran halus yang menunjukan kalau Erick sudah tertidur pulas di ranjang yang empuk, meskipun ia baru tidur jam tiga pagi namun ia bisa tidur dengan nyaman berbeda dengan Jack yang tidur sambil duduk karena khawatir pada Anne. Namun karena udara yang semakin dingin Jack terbangun, ia lalu berjalan menuju lantai dua untuk mengambil bed cover untuk menyelimuti tubuhnya dan Anne. Jack sudah menggeser satu sofa lainnya berhadapan dengan sofa dimana Anne berada, sehingga saat ini ia bisa tidur berhadap-hadapan dengan Anne meskipun berbeda sofa. Namun ini sudah jauh lebih baik daripada posisi tidurnya yang sebelumnya saat duduk di karpet.     

"Good night Anne," ucap Jack pelan sambil meraih tangan Anne dan menciumnya dengan lembut.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.