I'LL Teach You Marianne

Kembalinya shopia



Kembalinya shopia

0Anne baru sampai ke apartemennya ketika matahari mulai tenggelam, ia keluar dari mobil yang sudah terparkir dengan rapi sambil membawa tas besar yang berisi beberapa majalah fashion yang akan ia pakai untuk bahan referensi tugas yang diberikan nyonya Martha. Padahal sebenarnya hari ini ia berencana untuk berbelanja beberapa barang kebutuhan di toko bunga barunya, namun karena ia memiliki tugas dari nyonya Martha akhirnya Anne harus membatalkan jadwalnya itu.     
0

"Ya Tuhan lelah sekali hari ini," ucap Anne lirih saat sudah masuk ke dalam apartemen.     

Setelah meletakkan majalah yang baru saja ia beli di atas sofa Anne berjalan menuju pantry untuk membuka kulkas, ia langsung menenggak susu almond dingin untuk meredakan rasa hausnya. Setelah selesai meminum susunya Anne lalu membuat makan malam sebelum mulai mengerjakan tugas yang diberikan oleh nyonya Martha, setelah makanan yang ia buat selesai Anne lalu menikmatinya di pantry. Anne duduk disebuah kursi bar yang ada di pantry sambil membaca pesan masuk dari Linda, yang sejak tadi terus mengirimkan pesan kepadanya dengan isi yang sama yaitu permintaan maaf karena sudah membuatnya dalam masalah.     

Anne lalu membalas pesan dari Linda sambil tersenyum, ia lalu kembali fokus untuk menghabiskan makanannya yang ada di atas piring. Setelah makanannya habis Anne alu mencuci piring nya di wastafel dan menyimpannya kembali ke dalam rak penyimpanan piring supaya tidak terlihat berantakan, sejak dulu memang tak suka melihat dapurnya berantakan. Oleh karena itu setiap kali Ia menggunakan dapur Anne selalu membersihkannya setelah selesai sehingga dapurnya selalu bersih, karena sudah kenyang Anne lalu mulai mengerjakan tugas yang diberikan oleh nyonya Martha. Membuat paper sebanyak lima rangkap bukanlah tugas yang mudah, oleh karena itu ia cepat-cepat mengerjakannya dan tak mau membuang waktu supaya tidak terlalu malam selesai mengerjakannya.     

Dengan iringan lagu dari boyband asal Korea Selatan BTS Anne mulai menyusun papernya satu demi satu, sketsa yang ia buat pun sudah terpasang cantik di empat paper yang sudah selesai ia buat.     

"Ok Anne semangat satu paper lagi dan kau bisa tidur,"ucap Anne pelan menyemangati diri sendiri saat melihat jam yang sudah menunjukkan pukul tiga pagi.     

Sambil menahan kantuk Anne menyelesaikan paper terakhirnya dengan hati-hati, setelah paper terakhir selesai Anne langsung merebahkan tubuhnya di atas karpet tempatnya bekerja. Dimana sudah berserakan beberapa kertas hasil print gagal yang ia buat sebelumnya, karena sudah tidak bisa menahan kantuk akhirnya Anne tertidur di atas karpet bersama tugas-tugasnya yang sudah selesai dibuat saat waktu menunjukkan pukul empat pagi.     

Sementara itu di sebuah bar terlihat Jack dan Aaron masih menikmati minuman yang disajikan oleh wanita-wanita seksi yang mereka sewa untuk menemani minum.     

"Kau benar-benar seorang peminum yang handal Jack," puji Aaron sambil tertawa lebar.     

"Aku hanya mengikuti permainanmu saja Aaron," jawab Jack merendah sambil menenggak segelas whiskey yang baru saja dituangkan oleh wanita cantik yang ada di samping kirinya.     

"Ha ha ha kau ini bisa saja, ya sudah ayo kita kekamar. Hari sudah hampir pagi," ucap Aaron pelan sambil mengeluarkan uang pecahan seratus dollar untuk empat wanita seksi di ruangan VIP itu sebanyak delapan lembar.     

"Terima kasih tipnya tuan,"     

"Wah ini banyak sekali tuan,"     

"Jangan sungkan datang lagi tuan,"     

"Apa perlu kami menemani anda berdua ke kamar tuan?"     

"Iya tuan, kami bisa memberikan pelayanan terbaik untuk anda berdua dikamar,"     

"Lain kali saja nona-nona, terima kasih atas pelayanannya malam ini. Kami sangat terpuaskan, kalau begitu kami permisi terlebih dahulu dan sampai jumpa di lain waktu," sahut Aaron pelan sambil tersenyum kearah empat gadis seksi yang baru saja mengambil uang yang baru ia letakkan di atas meja.     

"Benar ya tuan, kami tunggu kunjungan anda berdua lagi," sahut keempat gadis seksi itu hampir bersamaan.     

Aaron dan Jack hanya tersenyum mendengar perkataan mereka, tak lama kemudian mereka berdua pun meninggalkan bar menuju kamar yang sudah mereka booking di lantai 18. Bar yang mereka kunjungi ada di sebuah hotel bintang lima yang ada di pusat kota London, sehingga mereka berdua tak perlu khawatir kalau mabuk sekalipun tetap masih bisa kembali ke hotel. Dengan menggunakan lift, Jack dan Aaron akhirnya sampai di lantai 18. Mereka berdua lalu menuju ke kamarnya masing-masing yang saling berhadapan.     

Sesampainya di dalam kamar Aaron langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang tanpa membuka pakaiannya terlebih dahulu, rasa kantuknya mengalahkan niatnya untuk berganti pakaian. Namun lain halnya dengan Jack yang justru berdiri sambil menikmati rokoknya di balkon, ia menatap suasana kota London yang masih sangat ramai di jam empat pagi seperti saat ini. Pikirannya masih melayang-layang memikirkan Anne yang hari ini hampir saja ia temukan.     

"Aku pasti menemukanmu Anne, aku sudah memutuskan untuk tetap berada di London," ucap Jack pelan sambil mematikan rokoknya yang baru ia hisap beberapa kali itu.     

Trriiinggg     

Ponsel pintar Jack yang ada diatas meja berbunyi karena ada pesan masuk, karena penasaran Jack pun meraih ponselnya untuk melihat siapa yang mengirimkan ia pesan sepagi ini.     

"Maaf mengganggu tuan tapi ini penting sekali, Nona Shopia baru saja terbang ke London setelah ia mengacak-acak kediaman anda di Jenewa. Nampaknya nona Sophia baru saja putus dengan kekasihnya yang atlet bola itu dan dia berniat untuk kembali pada anda, namun karena tidak berhasil menemukan anda akhirnya ia membuat keributan di rumah sampai akhirnya ia pergi ke London karena mengetahui anda sedang ada di London. Saya harap ketika anda membaca pesan ini nona Sophia belum menemukan anda, salam hormat saya erick,"     

Kedua mata Jack yang awalnya mengantuk langsung terbuka lebar saat membaca pesan yang dikirimkan oleh Erick tangan kanannya yang masih berada di Swiss, ia cukup terkejut dengan isi pesan Erick yang mengatakan kalau mantan kekasihnya Sophia rupanya sudah putus hubungan dengan atlet bola yang ia sponsori selama ini.     

"Rupanya kini kau tau siapa sumber uang yang sebenarnya Sophia," ucap Jack lirih sambil menatap foto Shopia yang masih ia simpan di ponselnya.     

Jack dan Sophia menjalin hubungan spesial hampir dua tahun, mereka bahkan sudah merencanakan pernikahan beberapa tahun yang lalu sebelum Sophia mengenal pria berdarah Rusia-Portugal bernama Esteban Shevchenko yang merupakan atlet sepak bola yang sedang naik daun waktu itu. Sophia akhirnya berselingkuh dengan Esteban di belakang Jack selama hampir delapan bulan, sampai akhirnya Jack pun mengetahui perselingkuhan Sophia saat ia menerima foto Sophia dan Esteban yang sedang bercinta di sebuah hotel di Rusia yang dikirimkan anak buahnya.     

Sejak saat itulah Jack menjadi seorang pria yang dingin dan kasar, ia selalu menganggap wanita adalah makhluk rakus yang selalu silau dengan uang. Sebelum dia pergi ke Inggris, Jack menjalani hari-harinya dengan berpesta pora bersama para gadis cantik di kediamannya untuk menghilangkan rasa sakit hatinya atas perselingkuhan Sophia. Sampai akhirnya setelah bulan ke empat Jack pun merasa bosan dengan kehidupan barunya, ia akhirnya memutuskan pergi ke Inggris untuk berlibur pada awalnya. Namun karena ia mempunyai kemampuan yang apik dalam meramu minuman akhirnya Jack mencoba untuk melamar bekerja di sebuah hotel bintang lima yang ada di Newcastle Upon Tyne sebagai bartender, karena tak ada yang mengetahui identitasnya akhirnya cek bisa bekerja di hotel itu selama 3 minggu sampai akhirnya ia difitnah oleh rekan kerjanya mengambil keuntungan dari seorang tamu yang mabuk. Karena merasa tidak pernah berbuat salah Jack akhirnya memilih untuk dipecat dari hotel itu dan berniat untuk kembali lagi ke Swiss, namun di tengah jalan saat akan menuju ke apartemen tempat ia tinggal Jack bertemu dengan Anne.     

"Ok Sophia aku akan menunjukkan permainan sesungguhnya kepadamu," ucap Jack pelan sambil tersenyum, sebuah niat pembalasan terlintas di otaknya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.