I'LL Teach You Marianne

Masih mencari



Masih mencari

Selama pelajaran berlangsung sudah tak terhitung berapa kali Anne menguap, kedua matanya pun memerah dan berair. Belum lagi dengan wajahnya yang sayu dengan kantung mata yang cukup jelas terlihat dibawah matanya. Penampilan Anne sangat menunjukkan kalau ia sangat kurang tidur sekali, sehingga membuat Linda tak tega. Sampai akhirnya tiba saat pelajaran terakhir Linda meminta teman-temannya yang duduk didepan untuk duduk saling berdekatan supaya dosen yang ada didepan tak melihat jika Anne sedang tidur, dua jam terakhir Linda menjadi bodyguard Anne. Ia menjaga Anne agar bisa tidur dengan nyaman, Linda sedang membalas rasa bersalahnya karena membuat Anne dalam masalah kemarin sehingga ia harus mengalami hal seperti ini.     

Akhirnya dua jam penuh ketegangan bagi Linda itupun berakhir, pelajaran pun usai. Semua orang bersorak saat pelajaran membosankan itu selesai, Linda yang masih duduk tegap disebelah Anne langsung bersandar pada dinding yang ada dibelakangnya sambil menarik nafas panjang.     

"Terima kasih Tuhan untuk hari ini," ucap Linda pelan sambil membuat simbol salib di dada.     

Satu persatu para mahasiswa dan mahasiswi lainnya pun pergi meninggalkan ruang kelas, mereka bergegas menuju kantin untuk makan atau melanjutkan aktivitas lainnya meninggalkan Linda yang masih menjaga Anne yang masih terlelap. Sepuluh menit setelah bel berbunyi Anne akhirnya membuka kedua matanya secara perlahan, namun saat membuka kedua matanya ia dikagetkan dengan sepasang mata Linda yang menatapnya tanpa berkedip tepat di depan wajahnya sehingga sontak membuat Anne terhenyak kebelakang dan hampir terjatuh kalau tangannya segara tak di pegang oleh Linda.     

"Linda apa yang kau lakukan!!kau membuatku hampir terkena serangan jantung!!"pekik Anne keras sambil memegangi dadanya.     

"Memangnya yang aku lakukan? Seharusnya yang berkata seperti itu aku kepadamu!!kau membuatku senam jantung selama hampir dua jam, menjagamu yang tidur ditengah pelajaran memangnya kau pikir itu mudah," jawab Linda ketus.     

Mendengar perkataan Linda membuat Anne terdiam, ia lalu melihat jam di tangan kirinya dan melihat ruang kelasnya yang sudah sepi. Dan tak lama kemudian sebuah senyum tersungging di wajahnya saat menyadari rupanya ia sudah tertidur selama hampir dua jam, dengan cepat ia memeluk Linda yang ada didepannya sambil tersenyum lebar tanpa rasa bersalah.     

"I love you Linda, terima kasih sudah menjagaku. I love you Lindaaa..."pekik Anne kegirangan.     

"Ini adalah pertama dan terakhir kalinya aku menjagamu tidur lagi diruang kelas Anne, untuk selanjutnya aku tak akan memperdulikannya lagi dan membiarkan dosen tau kalau kau tidur didalam kelas," sahut Linda dingin sambil berusaha melespakan pelukan Anne.     

"Hehehehe iya aku janji, maafkan aku Linda. Entah kenapa aku tadi benar-benar tak bisa menahan rasa kantukku, padahal aku juga sudah sering tidur malam tapi baru kali ini aku tak bisa menahannya," ucap Anne jujur sambil tersenyum lebar.     

Cetakkk     

"Aawww," jerit Anne dengan keras saat Linda memukul keningnya dengan menggunakan tangannya.     

"Jangan biasakan tidur malam, kau masih muda Anne. Kau akan cepat tua jika tidur malam terus, lihatlah dibawah matamu itu sudah sangat hitam. Dasar ceroboh," sengit Linda kesal.     

"Iya iya maaf, akan aku kurangi kebiasaan tidur malamku Linda. Ya sudah ayo kita kekantin aku lapar," jawab Anne mencoba mengalihkan pembicaraan.     

"Kau yang traktir aku, menjagamu tidur itu biayanya sangat besar dan mahal," sahut Linda dengan cepat.     

Anne hanya tertawa mendengar perkataan Linda, ia lalu merapikan buku-bukunya ke dalam tas lalu menggendongnya dan berjalan menuju pintu keluar menyusul Linda yang sudah berdiri di dekat pintu. Mereka berdua lalu berjalan bersama menuju kantin sambil tertawa, beberapa mahasiswi jurusan grafis design yang sedang konsentrasi mengerjakan tugasnya untuk lomba yang diadakan Connery Corporation nampak melihat tajam ke arah Anne dan Linda. Mereka merasa terganggu dengan suara tawa Anne dan Linda yang dianggap terlalu mengganggu, padahal sebenarnya Anne dan Linda pun tertawa di lorong bukan di ruang kelas design grafis.     

"Dasar perempuan tak tau etika,"     

"Mereka kira suaranya bagus ya, kenapa harus tertawa sekencang itu,"     

"Mengganggu saja,"     

"Mereka jurusan apa, kenapa tak punya sopan santun seperti itu?"     

Umpatan demi umpatan terdengar keluar dari bibir para mahasiswi jurusan design grafis yang merasa terganggu dengan Anne dan Linda, salah satu diantara mereka bahkan sampai ada yang keluar dari kelas untuk melihat siapa yang sedang tertawa sekeras itu.     

"Siapa mereka Giana?" tanya gadis paling populer di jurusan design grafis yang bernama Isabel dengan nada meninggi.     

"Anne dan Linda mahasiswi jurusan fashion designer," jawab Gianna dengan cepat.     

"Kedua gadis menyebalkan itu rupanya, benar-benar cari masalah," ucap Isabel ketus.     

"Sebenarnya yang menyebalkan yang namanya Anne itu, dia kemarin sempat dikeluarkan dari kelas oleh nyonya Martha karena bercanda didalam kelas," imbuh Vivian salah satu anak buah Isabeltiba-tiba ikut bicara.     

"Oh, jadi anak itu anak bermasalah ya. Pantas saja ia tak punya attitide seperti itu, ya sudah jangan hiraukan mereka. Anggap saja kedua gadis itu hama tak penting yang harus dimusnahkan, jangan dekati mereka karena kalau tidak nanti kita kan kena masalah juga,"sahut Isabel dengan cepat sambil melipat kedua tangannya di dada.     

Semua anak buah Isabel menganggukkan kepalanya perlahan merespon perkataan Isabel, mereka lalu kembali fokus mengerjakan lomba yang harus dikumpulkan satu minggu lagi itu. Isabel sangat bernafsu sekali ingin memenangkan lomba design logo kali ini, ia ingin lebih dekat dengan Aaron Connery sang CEO dari perusahaan property terbaik itu. Ketampanan dan kekayaan Aaron membuat Isabel tergoda, padahal sebenarnya Isabel memiliki kekasih seorang polisi yang cukup hebat di Inggris namun karena gaji polisi tak terlalu tinggi ia memutuskan untuk mengejar Aaron saat ini. Setelah menolak Edward Cole sang pangeran kampus satu minggu yang lalu Isabel kini memutuskan ingin menjadi nyonya Connery, karena itulah ia bersemangat sekali ingin memenangkan lomba yang dibuat perusahaannya.     

"Aku pasti menang, dengan memanfaatkan anak-anak bodoh ini jalanku untuk lebih dekat dengan Aaron semakin terbuka," ucap Isabel pelan sambil menatap layar laptop milik salah seorang anak buahnya yang sedang menampilkan logo yang hampir selesai tinggal penambahan warna dan beberapa kombinasi background dan akan kirimkan ke Connery Corporation dalam waktu dekat.     

Dikantin Anna dan Linda terlihat menikmati makan siang mereka dengan lahap sambil membahas hal-hal menyebalkan dari serial mini seri Netflix yang sedang mereka tonton, karena hari ini sudah tak ada kelas lagi Anne dan Linda terlihat lebih santai menikmati makanannya. Tak jauh dari tempat duduk mereka nampak Edward sedang duduk bersama anak buahnya dan sang kekasih yang bernama Sarah, Sarah adalah seorang model profesional yang mulai kuliah di UAL demi gelar. Ia malu disebut sebagi model yang tak memiliki gelar sarjana, oleh karena itu ia mengambil kuliah di UAL dan akhirnya bertemu dengan Edward dan menjalin hubungan dengannya.     

"Apa kau tak lapar Edward? Kenapa sejak tadi tak ada makanan yang masuk ke dalam mulutmu?" tanya Sarah manja.     

"Aku belum terlalu lapar baby," jawab Edward berbohong sambil tersenyum ke arah Sarah sambil sesekali melirik ke arah Anne.     

"Akhh kau harus makan, aku tak mau kau sakit," ucap Sarah merajuk sambil mengarahkan spagetti ke arah mulut Edward.     

Edward akhirnya mengalah, ia membuka mulutnya dan menerima suapan spagetti dari Sarah. Walaupun raganya ada disamping Sarah tapi jiwanya sedang berkelana di dekat Anne. Karena waktu kerja paruh waktu Linda hampir tiba akhirnya mereka pun menyelesaikan makan dan bersiap untuk meninggalkan kantin menuju ke area parkir. Melihat Anne pergi membuat Edward sedikit kecewa, ia pun menyudahi makannya dan menyeka mulutnya dengan tissue dan meraih ponselnya untuk bermain game.     

"Kau tak perlu mengantarkan aku Anne, aku bisa naik angkutan umum," ucap Linda berkali-kali.     

"Jangan banyak bicara, ayo cepat kemobil," sahut Anne dengan cepat sambil meraih tangan Linda.     

Linda hanya tersenyum mendengar perkataan Anne, ia lalu masuk ke dalam mobil Anne menyusul Anne yang sudah berada di kursinya. Setelah Linda masuk ke dalam mobil Anne segera memacu mobilnya pergi meninggalkan area kampus menuju tempat kerja Linda. Saat mobil Anne keluar dari area kampus masuklah sebuah mobil Jeep Wrangler Rubicon warna hitam yang dikendarai Jack, sesampainya di area parkir Jack keluar dari mobilnya dan berdiri menatap kampus seni yang ada dihadapannya.     

"Kalau Aaron sampai membuat kerja sama dengan kampus ini itu artinya di kampus ini membawa petunjuk dengan keberadaanmu Anne," ucap Jack lirih.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.