I'LL Teach You Marianne

Marahnya Jack



Marahnya Jack

0Melihat Anne duduk di bathup membuat emosi Jack naik, apalagi dengan baju yang basah kuyup karena shower yang masih mengeluarkan air hangat. Dengan penuh emosi Jack menendang shower yang tergantung itu sehingga membuat suara yang sangat memekakkan telinga saat shower itu menghantam dinding kamar mandi, Anne sendiri yang sedang menatap ke arah Jack hanya memejamkan kedua matanya saja saat melihat Jack marah.     
0

"Kenapa kau seperti ini!!!" Jack berteriak keras tepat di depan wajah Anne sambil mencengkram kedua bahu Anne.     

"Aku tak bisa Jack, mengingat apa yang pria itu lakukan dulu membuatku takut. Aku tak bisa menghadapinya Jack," jawab Anne lirih dengan mata kosong.     

Srettt!     

Jack menyobek paksa baju yang dipakai oleh Anne sehingga membuat bahu Anne terekspos, beruntung Anne masih memakai bandeu bra yang berbentuk kemben sehingga bagian dadanya tak terlihat.     

"Mandi dan bersihkan tubuhmu, setelah itu baru bicara. Aku tak mau bicara di kamar mandi dengan keadaanmu seperti ini," ucap Jack dingin tanpa rasa bersalah.     

"Aku..."     

"Waktumu lima menit menggunakan air hangat, kalau dalam lima menit kau tak selesai atau bahkan tak mandi maka jangan salahkan aku jika aku akan menerobos masuk lagi ke dalam kamar mandimu ini dan jangan salahkan aku kalau terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Aku serorang pria normal Anne, kau harus ingat itu," sahut Jack kembali memotong perkataan Anne.     

Anne menanggukan kepalanya perlahan mendengar perkatan Jack, ia lalu bangun dari dalam bathup dengan perlahan tak lama setelah Jack bangun dan berjalan pergi menuju pintu.     

"Hanya lima menit Anne, ingat itu," ucap Jack kembali sambil menutup pintu kamar mandi.     

Anne hanya diam mendengar perkataan Jack, setelah pintu kamar mandi tertutup tanpa ragu Anne membuka satu persatu pakaiannya. Padahal saat ini pintu kamar mandi tak terkunci dari dalam, dengan perlahan Anne meraih shower yang sebelumnya di tendang oleh Jack.     

Sementara itu Jack nampak sudah sibuk di pantry, ia nampak sedang membuat minuman hangat untuk Anne. Ia tau Anne suka almond milk oleh karena itu ia menghangatkan almond milk yang ia baru keluarkan dari kulkas, Jack masih menggunakan pakaian kerjanya saat datang ke tempat Anne. Ia tak sempat berganti pakaian terlebih dahulu, karena jasnya basah saat tadi mencengkram bahu Anne akhirnya Jack kini hanya menggunakan kemeja putih yang ia lipat sampai ke lengan dengan dua kancing yang ia biarkan terbuka sehingga dada bidangnya terlihat.     

Tak lama setelah Jack selesai menghangatkan almond milk Anne terlihat keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama mandinya rambut panjangnya yang basah ia biarkan saja tergerai bebas tanpa dikeringkan terlebih dahulu, melihat Anne seperti itu membuat Jack menghela nafas panjang. Setelah mematikan kompor listrik Jack lalu berjalan mendekati Anne, alih-alih mengajak Anne bicara ia justru masuk kedalam kamar mandi. Tak lama kemudian ia keluar lagi dengan membawa dua lembar handuk kecil yang masih bersih, karena sudah pernah mandi dikamar mandi Anne sebelumnya ia kini tau ada handuk bersih di kotak penyimpan peralatan mandi milik Anne.     

"Ikut aku," ucap Jack pelan sambil meraih tangan Anne dan mengajaknya ke sofa.     

Anne yang masih belum bisa menguasai dirinya hanya menurut saat diajak oleh Jack ke sofa, ia juga hanya bisa pasrah saat Jack meraih rambut panjangnya yang berantakan dengan menggunakan satu handuk. Selama lima menit tak ada percakapan yang terjadi karena Jack sibuk mengurus rambut Anne yang masih basah, ia tak mau Anne sakit karena tidur dengan rambut basah. Sementara itu Anne sendiri hanya bisa diam sambil sesekali tersenyum saat Jack secara tak sengaja menarik rambutnya dengan keras.     

"Jack.."     

"Aku tak mau mendengar apapun dari bibirmu saat ini," sahut Jack dengan cepat memotong perkataan Anne.     

"Aku haus," ucap Anne lirih.     

Jack langsung bangun dari sofa dan berjalan menuju pantry untuk mengambil almond milk yang sebelumnya ia hangatkan, dengan hati-hati Jack memberikannya pada Anne karena takut masih panas. Anne yang melihat gelas yang baru diberikan oleh Jack berisi almond milk langsung meminumnya tanpa ragu, ia bahkan menghabiskannya dalam waktu singkat sehingga membuat Jack kaget.     

"Haus nona?" tanya Jack pelan menggoda Anne.     

"Huum, menangis membuatku haus," jawab Anne polos tanpa rasa bersalah.     

Cetak!     

Jack menyentil kening Anne dengan cepat karena gemas.     

"Jack sakit!" Protes Anne kesal.     

"Baguslah kalau kau bisa merasakan sakit, ternyata kau masih manusia. Kalau kau bukan manusia kau baru boleh berendam selama mungkin di bathup," jawab Jack dingin.     

Sebuah senyum tersungging di wajah Anne mendengar perkataan Jack dengan kedua mata yang berkaca-kaca kembali, melihat air mata sudah berkumpul kembali di kedua mata Anne membuat Jack bertindak cepat. Ia langsung duduk disamping Anne dan mencubit dengan keras hidung mancung Anne secara tiba-tiba seperti yang ia sering lakukan dulu untuk menghentikan tangis Anne, apa yang dilakukan masih berfungsi dengan baik. Anne pun langsung membuka kedua matanya lebar-lebar sambil memukul-mukul lengan Jack sebagai protes atas apa yang dilakukan Jack saat ini kepada dirinya.     

"Sakit Jack, lama-lama hidungku bisa patah," ucap Anne dengan keras.     

"Aku lebih suka melihatmu marah seperti ini daripada kau menangis, kau tau apa alasannya?" tanya Jack pelan mencoba untuk mengalihkan perhatian.     

"Apa?"tanya balik Anne ketus.     

"Karena kau terlihat jauh lebih jelek saat menangis, makanya aku tak suka melihatmu menangis," jawab Jack singkat.     

"Jackkkk!!!! Anne berteriak dengan keras sambil memukul lengan Jack dengan cukup keras.     

Jack tertawa lebar melihat Anne semakin marah kepadanya, rasa sakit karena pukulan Anne tak ia rasakan. Usahanya untuk membuat Anne tak menangis lagi akhirnya berhasil, setelah puas memukul Anne lalu menurunkan tangannya dan meraih bantal yang ada di belakang Jack lalu memeluknya dengan erat.     

"Sudah tenang?" tanya Jack pelan.     

"Huum,"     

"Sudah bisa cerita?" tanya Jack kembali.     

"A-aku.."     

"Tapi tanpa air mata, kalau kau bercerita dengan mengeluarkan air mata lagi maka aku tak mau mendengarnya," sahut Jack dengan cepat memotong perkataan Anne.     

Anne yang sebenarnya sudah mau bercerita langsung menutup bibirnya rapat, ia menatap tajam kearah Jack yang duduk disampingnya.     

"Kau dari kantor?"tanya Anne kaget, ia baru menyadari kalau Jack masih memakai pakaian kerjanya.     

"Yes," jawab jack singkat sambil meletakkan ponselnya yang baru saja ia matikan keatas meja.     

"Sudah hampir jam satu malam dan kau masih dikantor," ucap Anne pelan mempertegas perkataannya.     

Jack yang ingin meraih gelasnya untuk minum langsung membatalkan niatnya, ia lalu kembali duduk dengan sempurna dan menatap Anne sambil tersenyum.     

"Walaupun aku sedang sekarat sekalipun kalau kau membutuhkanku aku akan bangun dan menemuimu Anne," jawab Jack pelan.     

"Jack, jaga ucapanmu!!" teriak Anne dengan keras, ia kaget mendengar perkataan Jack membahas tentang hal-hal mengerikan seperti itu.     

"I'm serious..."     

"Stop, jangan bahas itu. Aku tak mau mendengarnya," hardik Anne kembali memotong perkataan Jack dengan keras.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.