I'LL Teach You Marianne

Penolakan pertama



Penolakan pertama

0Mendengar perkataan Anne membuat Aaron tak bisa berkata-kata sejenak, ia hanya menatap Anne tanpa berkedip dengan tatapan yang tak dapat dideskripsikan. Setelah terdiam selama hampir dua menit Aaron kemudian meraih kembali garpu miliknya yang sempat jatuh sebelumnya, seolah tak terjadi apa-apa Aaron lalu mulai makan kembali makanannya.      
0

Melihat sikap Aaron membuat Anne terdiam, ia bingung kenapa Aaron diam saja. Padahal yang ia tau Aaron adalah orang yang tak pernah mau mengalah jika sedang berdebat.      

"Aaron…"     

"Makan Anne, habiskan makananmu baru kita bicara lagi. Aku tak mau mendengar omong kosong seperti itu," sahut Aaron dengan cepat memotong perkataan Anne sambil terus menikmati makanannya.     

Anne terdiam mendengar perkataan Aaron, walaupun Aaron berbicara dengan pelan dan tak menggunakan intonasi nada tinggi namun entah mengapa Anne merasa tak nyaman duduk sedekat ini dengan Aaron saat ini. Anne merasa hawa dingin keluar dari tubuh Aaron dan membuatnya terintimidasi, karena tak mau mencari masalah Anne akhirnya mengikuti perintah Aaron untuk kembali fokus makan makanan yang ada di atas piringnya.      

Setelah lima belas menit berlalu tanpa pembicaraan Anne lalu meraih kembali saputangan yang ada di pahanya, dengan perlahan ia menyeka bibirnya karena sudah selesai makan. Begitu pula dengan Aaron, ia juga terlihat menyeka bibirnya menggunakan sapu tangan.      

"Aku akan kekasir…"     

"Duduk Anne, kita belum selesai bicara," ucap Aaron dengan cepat memotong perkataan Anne.     

"Baiklah, sekarang apa yang ingin kau katakan. Aku siap mendengarnya," jawab Anne pelan.     

"Seharusnya yang berkata seperti itu adalah aku, katakan apa maksud dari perkataanmu yang sebelumnya. Apa itu adalah bagian dari rencanamu untuk menolak lamaranku sebelumnya dengan mengaku sebagai janda," sahut Aaron ketus.     

"Tidak Aaron aku serius, aku sudah pernah menikah 3 tahun yang lalu sebelum datang ke London saat itu aku masih tinggal di Jerman. Namun setelah bercerai dengan mantan suamiku akhirnya aku memutuskan untuk pindah ke London untuk melanjutkan hidupku dan mulai menata hidupku kembali dari awal," ucap Anne pelan.     

"Tiga tahun yang lalu kau bercerai? Umur sembilan belas tahun kau sudah menikah? Jangan bergurau Anne, ini sangat tidak lucu sama sekali." Aaron membantah perkataan Anne dengan menyebut umur Anne tiga tahun yang lalu.      

"Aku menikah muda karena dijodohkan," jawab Anne jujur.     

"Kenapa kau bercerai?"tanya Aaron dingin, ia masih tak percaya dengan perkataan lain yang mengatakan kalau dirinya adalah janda.     

"Suamiku selingkuh dengan sahabatku, mereka bermain curang dibelakangku selama hampir satu tahun usia pernikahanku," jawab Anne dengan cepat.     

"Jadi kau hanya menikah satu tahun?"tanya Aaron terkejut.     

"Iya." Anne menjawab dengan singkat.     

Aaron kembali diam mendengar perkataan Anne, namun kedua matanya masih menatap tajam pada Anne. Seolah ingin menelan Anne hidup-hidup, ia masih tak percaya dengan pengakuan yang mengatakan dirinya adalah seorang janda. Tiba-tiba Aaron tertawa terbahak-bahak, ia tertawa dengan sangat keras padahal saat ini Anne hanya diam setelah mengatakan semuanya dengan jujur.     

"Sudahlah Anne, ayo pulang. Kuantar kau ke toko, leluconmu kali ini cukup membuatku terhibur," ucap Aaron pelan sambil menyeka air matanya yang keluar dari sudut matanya.      

"A-aku serius Aaron, aku janda. Aku sudah bercerai dua tahun lalu," sahut Anne kembali mencoba untuk menyakinkan Aaron yang sudah bangun dari kursinya.      

Aaron yang bersiap berjalan menuju ke tangga tiba-tiba menghentikan langkah kakinya, ia lalu menoleh dan berjalan mendekati Anne. Saat Anne masih belum bersiap tiba-tiba Aaron meraih wajah Anne dan memberikan ciuman dibibir Anne dengan cepat tanpa bisa Anne hindari.     

"Selama aku tak melihat surat ceraimu atau akta pernikahanmu aku tak percaya Anne, jadi jangan berharap aku akan mundur untuk mendapatkanmu. Bagiku semua perkataanku tadi hanyalah sebuah pemicu untukku agar bisa mengejarmu lebih keras lagi, aku tak akan mungkin kalah dari Jackson Muller itu. Kau adalah milikku Anne." Aaron berbisik pelan setelah mendaratkan sebuah kecupan lembut di bibir pink Anne yang tak terpulas dengan lipstik.     

"Tapi Aaron aku jujur, aku tak sedang…"     

"Stttt jangan bicara lagi atau aku akan menyerangmu disini, kau tau bukan aku seorang lelaki normal," sahut Aaron dengan cepat memotong perkataan Anne.     

Mendengar perkataan Aaron membuat Anne terdiam, ia langsung menutup mulutnya rapat karena tak mau membuat Aaron melakukan ancamannya. Melihat Anne diam membuat Aaron tersenyum, ia lalu meraih tubuh Anne agar bangun dari kursi dan mengajaknya turun dari lantai dua untuk segera pulang. Makan bersama Anne membuat Aaron menghabiskan hampir semua makanan yang ada di hadapannya, keberadaan Anne benar-benar membuat nafsu makannya bertambah. Setelah membayar semua makanan yang mereka makan, Aaron kemudian membimbing Anne keluar dari restoran dengan cepat pasalnya saat ini di lantai satu banyak sekali pria yang sedang makan. Aaron tak mau pria-pria itu melihat Anne, ia tak suka ada orang lain yang menatap Anne lebih dari dua menit.      

Setelah masuk ke dalam mobil Aaron kembali sibuk memeriksa ponselnya, begitu juga Anne yang membalas pesan dari Paul dan Linda yang sejak tadi sudah berisik dan memintanya untuk segera sampai di toko pasalnya saat ini di toko sedang penuh sekali pengunjung. Saat sedang fokus dengan ponselnya tiba-tiba Anne terkejut saat merasakan tangan Aaron melingkar di pinggangnya dan menariknya yang sontak membuat tubuhnya bergeser ke arah Aaron.      

"Mulai saat ini biasakan duduk sedekat ini denganku di dalam mobil," ucap Aaron lembut tepat di telinga Anne.     

Deg      

Wajah Anne langsung panas mendengar perkataan Aaron, ia kemudian mendorong Aaron menjauh darinya menggunakan kedua tangannya. Namun karena tubuh Aaron jauh lebih besar darinya alhasil usahanya itu tidak membuahkan hasil, nyatanya Aaron tidak bergeming sedikitpun.      

"Lepaskan aku Aaron, ada drivermu," ucap Anne pelan sambil berusaha melepaskan cengkraman jemari Aaron yang bersarang di pinggangnya.      

"Biarkan saja, dia harus tau siapa calon Nyonya Connery yang harus dihormati," jawab Aaron dengan cepat.     

Jantung Anne berdetak sangat cepat mendengar Aaron menyebutnya sebagai calon nyonya Connery, sebuah sebutan yang tak pernah Leon katakan dari mulutnya untuk dirinya dulu. Bahkan setelah menikah Leon tak memperkenalkan dirinya sebagai Nyonya Ganke dihadapan semua pelayan di rumah besarnya, sehingga membuat para pelayan dan pekerja yang ada di rumah mewah itu menganggap Anne sebagai wanita tak tau malu yang berakibat ia menjadi bahan bulan-bulanan mereka selama satu tahun.     

Suara klakson yang dibunyikan oleh Gary sang driver membuat Anne tersadar dari lamunannya, rupanya didepan ada mobil yang berhenti secara mendadak dan membuat Gary harus membunyikan klakson dan menginjak rem dengan kuat untuk menghindari terjadinya tabrakan.     

Melihat ada kesempatan Anne langsung melepaskan tangan Aaron dari tubuhnya dan segera duduk menjauh dari Aaron.      

"Jangan berkata seperti itu Aaron, namaku Anne. Jangan panggil aku sebagai calon nyonya Connery, aku tak pantas menyandang gelar itu. Kau ingat kan apa yang tadi aku katakan sebelumnya di restoran, aku janda Aaron," ucap Anne pelan.      

Gary yang sedang menginjak gasnya kembali nampak terkejut mendengar perkataan gadis yang dibawa sang tuan di belakangnya dan mengaku sebagai janda, ia hampir saja menginjak rem kembali kalau tak segera menguasai dirinya dengan cepat.     

Ekspresi Aaron pun langsung berubah saat Anne menyinggung soal status jandanya lagi, ia kembali terusik dengan kata-kata itu lagi. Melihat Aaron diam membuat Anne tenang, ia lalu duduk dengan baik di dekat pintu.      

"Maafkan aku Aaron, aku tak mau menyandang gelar Nyonya siapa-siapa saat ini. Tujuanku kali ini adalah ingin memberikan sedikit pelajaran pada dua pengkhianat itu, mereka harus merasakan luka yang sebelumnya sudah mereka buat padaku." Anne membatin lirih sambil menatap jalan raya melalui kaca mobil yang ada di sebelahnya dalam diam.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.