I'LL Teach You Marianne

Ingin focus



Ingin focus

0Setelah menempuh perjalanan selama hampir empat puluh lima menit, mobil yang dibawa Gary akhirnya tiba di tempat tujuan. Aaron dan Anne pun tak ada yang membuka mulutnya lagi sejak pembicaraan terakhir, bahkan saat Anne turun dari mobil pun Aaron masih diam.     
0

"Terima kasih Aaron, hati-hati dijalan Gary." Anne berbicara dengan lembut sesaat setelah ia turun dari mobil.     

"Permisi Nona," sahut Gary pelan, tak lama kemudian Gary pun menginjak gas mobilnya dan pergi meninggalkan Anne sendirian di pinggir jalan tepat di depan toko.     

Setelah mobil Aaron tak terlihat lagi Anne lalu berjalan menuju toko bunganya yang sedang ramai dengan pengunjung, senyumnya mengembang ketika melihat Linda dan Paul kompak melayani para pembeli. Kedua karyawannya itu tak menyadari kedatangan Anne, mereka masih sibuk dengan para pelanggan. Mata Anne menyipit saat melihat meja kasir yang kosong dengan kunci yang masih tergantung, karena tak mau terjadi hal-hal yang tak diinginkan Anne pun memutuskan untuk berjalan menuju meja kasir.      

"Semuanya 10 poundsterling Nona,"ucap Paul ramah.     

"Ok, tolong dirapikan ya. Saya tunggu di meja kasir," sahut sang pelanggan wanita dengan cepat sambil berjalan menuju meja kasir dimana Anne berada.     

"Ada yang bisa dibantu Nona?"tanya Anne ramah ketika pelanggan itu sudah ada didepan matanya.     

"Lho, anda siapa? Bukankah pekerja toko ini hanya ada dua orang?"tanya balik sang pelanggan terkejut saat melihat Anne.     

"Saya…"     

"Nona Anne!!! Sejak kapan kau datang!" Paul memekik keras saat melihat keberadaan Anne di toko.     

"Beberapa menit yang lalu saat kalian sibuk," jawab Anne lembut.     

"K-kau mengenal nona itu?"tanya sang pembeli wanita yang sebelumnya dilayani oleh Paul bertanya setengah berbisik pada Paul.     

"Tentu kenal, dia nona Anne. Pemilik toko ini, atasanku," jawab Paul sambil tersenyum.     

"Oh pemilik toko, aku kira siapa. Masih muda dan cantik ya,"ucap pelayan itu kembali.     

"Dan baik sekali, ya sudah nona silahkan ke kasir dengan atasan saya. Dia yang akan melayani anda,"sahut Paul ramah.     

Setelah mendapatkan penjelasan dari Paul, sang pembeli pun pergi ke meja kasir lagi untuk membayar bunga yang sudah disiapkan oleh Paul.     

"Terima kasih Nona atas kunjungannya," ucap Anne ramah saat memberikan uang kembalian pada sang pembeli.     

"Sama-sama Nona, saya suka sekali bunga di toko ini. Masih fresh dan beraneka ragam harganya juga tidak terlalu mahal,"sahut sang pembeli memuji toko bunga Anne.     

"Syukurlah kalau anda menyukainya Nona, bunga-bunga di toko saya memang dikirim langsung oleh supplier nya yang tinggal di daerah pinggiran kota dan jadi bunganya masih fresh ketika sampai di toko," jawab Anne pelan mencoba menjelaskan perihal asal bunganya.     

"Oh begitu, pantas saja semua bunga disini masih segar. Baiklah kalau begitu saya permisi Nona." Pamit sang pembeli dengan sopan.      

"Terima kasih atas kunjungannya ditunggu kedatangannya kembali," sahut Paul dengan cepat ketika pembeli yang sebelumnya ia layani pergi meninggalkan toko.      

Tak lama kemudian dua pembeli lainnya yang dilayani oleh Linda pun melakukan pembayaran di meja kasir dengan Anne, mereka berdua pun memuji bunga-bunga yang ada di toko milik Anne sama seperti pembeli sebelumnya. Anne hanya tersenyum ramah ketika para pelanggannya menyukai bunga-bunga yang ada di tokonya.     

Melihat toko kembali sepi Linda langsung berjalan mendekati Anne, banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan kepada Anne.     

"Ada hubungan apa sebenarnya kau dengan CEO tampan itu Anne?"     

"Dari mana kalian? Kenapa baru sampai saat hari sudah sesore ini!"     

"Sebenarnya ada rahasia apa yang aku sembunyikan dariku Anne?"     

Linda yang tak sabar lalu menanyakan semua pertanyaan yang bersarang di kepalanya.      

"Aku harus menjawab pertanyaan yang mana Linda?" tanya balik Anne pelan.     

"Semuanya, itu semua pertanyaan penting Anne," jawab Linda dengan cepat.     

"Ok aku jawab semuanya ya, aku tak memiliki hubungan spesial dengan Aaron. Kami hanya teman biasa, aku mengenal Aaron saat aku masih tinggal di Newcastle Upon Tyne. Tadi aku mengajaknya makan, karena saat dia datang tadi ke kelas dia mengatakan belum makan. Saat mendengar kalau dia belum makan aku langsung menariknya pergi, karena dia punya maag yang cukup kronis. Dan sebelumnya sudah  pernah masuk rumah saat maagnya kambuh, karena itulah tadi aku menariknya keluar dari kelas. Dan yah itu semua yang ingin aku katakan padamu, ,tak ada yang aku tutup-tutupi," ucap Anne tanpa jeda dengan jujur.     

Linda dan Paul terlihat saling pandang satu sama lain sesaat setelah Anne bicara panjang lebar seperti itu.      

"Kau bicara apa Anne? Aku tak mengerti sama sekali," tanya Linda kembali.     

"Makanya kalau ada orang bercerita dengarkan baik-baik Linda," jawab Anne dengan ketus.      

"Bagaimana aku bisa mendengarkan semua perkataanmu tadi, kau saja bicara dengan cepat. Coba saja tanyakan pada Paul, apakah dia mengerti dengan pembicaraan mu tadi atau tidak," sahut Linda dengan cepat mencoba memprotes perkataan Anne.     

"Iya Nona, tadi anda bicara cepat sekali. Aku saja tak mengerti apa maksud perkataan anda tadi," imbuh Paul pelan menimpali perkataan Linda.     

Mendengar protes Paul dan Linda, Anne lalu berbicara dengan perlahan mengulang perkataannya yang sebelumnya. Saat Anne berbicara Linda terlihat sangat fokus, ia benar-benar tak menyangka akan mendengar pengakuan Anne seperti itu. Padahal selama ini ia mengira Anne memiliki hubungan khusus dengan Aaron mengingat Aaron sering sekali datang menemui Anne di toko.      

"Kau tidak sedang bergurau kan Anne?"tanya Linda kembali untuk yang kesekian kalinya.     

"Mana ada aku bergurau, kami cuma teman Linda. Saat ini aku sedang tak ingin menjalin hubungan dengan siapapun terlepas dari kandasnya hubungan asmaraku di masa lalu, aku hanya ingin fokus saja pada apa yang sedang aku jalani saat ini," jawab Anne dengan penuh keyakinan.     

"Tapi Anne, sepertinya CEO tampan itu benar-benar menyukaimu. Kalau dia tak menyukaimu mana mungkin dia rela datang ke kampus, membuat heboh para mahasiswi di kampus dengan kedatangannya untuk menjemputmu. Percayalah Anne, para gadis di kampus semuanya iri padamu saat melihat seorang Aaron Sean Connery datang. Bahkan tadi aku melihat dengan jelas kalau Isabel sangat cemburu saat kau menarik tangan Aaron keluar dari kelas," ucap Linda kembali.     

"Kenapa mereka iri? Apa yang harus mereka irikan Linda, aku bukan siapa-siapa. Aku bukan anak pesohor seperti beberapa mahasiswi lainnya. Aku bukan model seperti Isabel atau anak sosialita kaya seperti Gabriella, untuk apa mereka iri padaku. Kau jangan mengada-ada," sahut Anne tak percaya dengan perkataan Linda.      

"Bagaimana mereka tak iri padamu Anne, kau dijemput seorang Aaron Connery. CEO muda dan kaya dari perusahaan yang sedang berkembang pesat, Aaron Connery tak hanya kaya dia juga sangat tampan jadi wajar kalau semua gadis di kampus itu iri padamu. Kalau kau tak menyadari seorang Aaron jatuh cinta padamu maka kau benar-benar orang paling tak peka didunia ini Anne, setelah apa yang Aaron lakukan untukmu selama ini kau juga tak kunjung menyadari perasaannya. Benar-benar tak dapat dipercaya." Linda berkata panjang lebar merespon perkataan Anne yang sebelumnya.     

Anne terdiam mendengar perkataan Linda beberapa saat, sebenarnya ia tau kalau Aaron menyukainya. Karena Aaron sudah menyatakan perasaan kepadanya berkali-kali bahkan sudah sempat melamarnya juga, akan tetapi saat ini Anne benar-benar tak ingin menjalin hubungan dengan siapapun.      

"Aku memilih untuk sendiri saat ini bukan tanpa alasan Linda, aku ingin fokus pada tujuanku saat ini dan tak ingin membagi pikiranku untuk yang lain," ucap Anne pelan sambil menatap jalan raya yang ada di depan toko.     

Linda hanya bisa diam mendengar perkataan Anne, begitu pula dengan Paul. Mereka berusaha untuk menerima penjelasan Anne yang sebenarnya penuh teka teki itu.      

Sementara di dalam mobilnya Aaron nampak menggila, beberapa kali ia mengumpat mengucapkan kata kasar. Mengeluarkan uneg-uneg di dalam dirinya.      

"Kalau kau lebih mencintai Jackson Muller itu kau tak perlu mengaku sebagai janda Anne, kau tak perlu bicara omong kosong seperti ini untuk menolak aku. Arrgghhh fuck... Jackson Patrick Muller brengsek!!!! Beraninya kau datang dalam kehidupan kami aarrggghh,"      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.