I'LL Teach You Marianne

Pesan mengejutkan



Pesan mengejutkan

0Disebuah restoran mewah yang ada di hotel bintang lima terlihat Leon dan Steffi sedang duduk, malam ini mereka sedang merayakan hari jadi mereka. Walaupun baru menikah resmi sekitar enam bulan akan tetapi mereka sudah bersama sejak Leon menikah dengan Anne, karena itulah mereka ingin merayakan hari jadi itu dengan sesuatu yang indah. Malam ini Steffi nampak cantik dan anggun, pakaian pesta dari sherri hills terlihat sempurna menempel di tubuhnya belum lagi dengan beberapa perhiasan mahal yang terpasang di leher dan telinga serta jari jari tangannya. Dengan tampilan seperti ini Stevie terlihat nampak sangat cantik dan elegan, begitu pula Leon yang juga terlihat tampan dengan jas warna hitamnya. Ia yang tak pernah mengenakan cincin kawinnya dengan Steffi selama ini terlihat memakai cincin itu saat ini.      
0

"Aku sangat bahagia malam ini Leon," ucap Steffi penuh bahagia untuk kesekian kali.     

"Aku juga, kau terlihat sangat cantik malam ini Steffi," jawab Leon dengan cepat sambil meraih tangan Steffi dan menciumnya.     

Steffi tersenyum penuh haru saat melihat apa yang Leon lakukan, ia benar-benar bahagia malam ini karena Leon memperlakukan dirinya seperti seorang ratu.     

"Aku mencintaimu Leon,"ucap Steffi lirih.     

"Begitupun aku, aku juga Steffi. Maafkan aku kalau akhir-akhir ini aku sibuk, kau tau kan perusahaan kita sedang memulai sesuatu yang besar kali ini," sahut Leon kembali.     

"Aku tau Leon, hanya saja aku takut…"     

"Takut kenapa?"tanya Leon dengan cepat.     

"Entahlah, aku hanya takut saja. Satu hal yang masih mengusik ketenanganku adalah kenapa kau harus membuka perusahaan yang baru di London, perusahaan kita di Berlin saja sudah sangat besar Leon. Seharusnya kau fokus saja disana tanpa harus memulai semuanya lagi dari nol di tempat ini"jawab Steffi pelan dengan suara parau.     

Mendengar perkataan sang istri membuat Leon tersenyum, ia kemudian meraih tangan Steffi yang lain lalu menyatukannya dan menciumnya kembali.      

"Ini adalah bagian dari rencana bisnis yang sedang aku jalani Steffi, aku ingin membuat perusahaan kita menjadi lebih besar lagi. Kalau aku memulainya kembali di Berlin maka orang-orang akan sudah tau dan bisa menduga bahwa film animasi yang akan aku terbitkan pasti bisa meledak seperti film-film terdahulu, namun jika aku memulainya di sini, di London . Mereka pasti akan memberikan penilaian lain padaku Steffi, mereka akan lebih menghargai karyaku yang baru ini di perusahaan baru yang ada di London dan itu adalah sebuah kepuasan batin bagiku bagi seorang pengusaha. Seharusnya kau mendukung apa yang aku lakukan ini, karena percayalah semua yang aku lakukan ini untuk kebaikan kita semua. Untukku, untukmu dan untuk perusahaan kita. Aku ingin membuatmu lebih bahagia dan dikenal banyak orang sebagai Nyonya Ganke yang terhormat Steffi," ucap Leon panjang lebar mengatakan tujuannya yang sebenarnya.     

"Leon aku…"     

"Tenanglah Steffi aku tak berbuat aneh-aneh, kita sudah melewati masa-masa yang sedikit berat bukan untuk sampai di tahap ini? Jadi aku minta kau jangan pernah berfikir terlalu jauh, yang penting kau selalu ada untukku dan mendukung semua yang akan aku lakukan ini," ucap Leon kembali memotong perkataan Steffi.     

Kedua mata Steffi berkaca-kaca mendengar perkataan Leon, ia benar-benar bahagia malam ini saat kalian mengatakan semua itu. Rasa sesak di dadanya selama beberapa hari terakhir ini hilang begitu saja saat Leon menyatakan tujuannya sebenarnya membangun perusahaan baru di Inggris, ketakutan dan kekhawatiran nya akan kehilangan Leon langsung sirna seketika.      

Saat Leon masih menggenggam tangan Steffi datanglah dua orang pelayan yang membawakan hidangan mewah untuk Leon dan Steffi, mereka menata dengan cekatan makanan mahal itu di atas meja. Lilin cantik yang ada di hadapan mereka membuat suasana malam ini sangat romantis, apalagi ditambah dengan alunan musik yang sudah diputar sejak dua puluh menit yang lalu ketika mereka baru datang.      

Senyum bahagia hilang dari wajah Steffi, rasa kepercayaannya pada Leon langsung kembali lagi seratus persen. Padahal sebelumnya ia sudah sangat takut Leon akan melupakan dirinya karena kemunculan Marianne kembali, namun semua ketakutan dan kegelisahan hatinya itu hilang saat Leon mengatakan bahwa tujuannya melakukan semua ini adalah untuk membuat dirinya semakin dikenal oleh masyarakat luas sebagai Nyonya Ganke.      

Drrttt     

Drrttt     

Ponsel Leon yang ada di ada diatas meja bergetar, karena ponsel itu diletakkan menghadap keatas baik Steffi ataupun Leon sendiri bisa melihat siapa yang sedang menghubungi Leon. Nampak terlihat sebuah nomor tanpa nama muncul, Leon yang selalu mengabaikan jika ada nomor-nomor seperti itu menghubungi dirinya pun hanya diam saja. Begitu pula Steffi, ia tau suaminya tak akan peduli dengan orang-orang asing. Tak lama kemudian ponsel Leon pun kembali tenang pasca si penelepon menyudahi panggilannya, namun tiba-tiba ponsel pintar itu kembali berdering dan sangat mengganggu sekali. Leon terlihat sangat kesal, dengan cepat ia meraih ponselnya untuk melihat siapa yang menghubungi dirinya. Saat akan menerima panggilan masuk itu tiba-tiba si penelepon mematikan panggilannya dan membuat Leon kesal karena merasa dipermainkan.     

"Sudah honey, abaikan saja. Mungkin hanya orang iseng saja, daripada mood-mu rusak lebih baik kau nonaktifkan ponselmu sayang," ucap Steffi pelan sambil memasukkan potongan daging wagyu terbaik kedalam mulutnya.     

"Aku tak bisa mematikan ponselku Steffi, banyak orang penting yang aku tunggu infonya. Para rekanan bisnis yang aku hubungi di London pasti akan menghubungi aku kembali setelah aku kirimkan proposal kerja sama, oleh karena itu aku tak bisa mematikan ponselku,"jawab Leon dengan cepat sambil menatap ponselnya yang menunjukkan dua panggilan tak terjawab dari sebuah nomor asing yang tak ia kenal sama sekali.     

"Oh begitu rupanya, ya sudah silent saja supaya tak mengganggu kita dan semua orang yang ada disini,"sahut Steffi kembali.     

"Iya sayang, aku akan mematikan nada ponselku supaya tak mengganggu yang lain. Aku juga gak mau ada orang yang terusik ketenangannya karena aku," ucap Leon pelan sambil berusaha mematikan nada di ponselnya agar tak berbunyi dengan keras dan mengganggu banyak orang yang sedang menikmati makan malam juga sama seperti dirinya.     

Steffi tersenyum dipanggil sayang oleh Leon, sebuah kebanggaan tersendiri baginya dipanggil seperti itu oleh Leon. Apalagi di tempat umum seperti ini, ia merasa sangat dicintai oleh Leon.     

Tak lama kemudian Leon akhirnya meletakkan ponselnya kedalam saku bajunya, ia sudah menonaktifkan suara dari ponselnya dan hanya memberikan mode getar saja. Sehingga ketika ada yang menghubunginya ia akan tetap tau, melihat Leon memasukkan ponsel kedalam saku bajunya membuat Steffi tersenyum. Ia senang Leon lebih mementingkan dirinya ketimbang para rekan bisnisnya.     

"Done, aku sudah mengalihkan menjadi mode getar,"ucap Leon pelan sambil tersenyum dan meraih gelas yang berisi wine diatas meja.     

"I love you Leon." Steffi berbicara lembut sambil tersenyum.     

"Love you to,"sahut Leon singkat sambil meletakkan gelasnya di atas meja kembali.     

Saat akan meraih garpu dan pisau di atas piring tiba-tiba Leon merasa ponselnya kembali bergetar, karena sangat penasaran dan merasa terganggu Leon pun berniat ingin menghubungi balik orang yang sedang mengganggunya itu. Dengan cepat ia meraih ponsel yang ada balik jas mahalnya dan terkejut saat melihat pesan yang baru ia buka.     

Steffi yang sedang mengunyah daging steak nya nampak heran ketika melihat perubahan ekspresi Leon yang terlihat lebih tenang saat melihat ponselnya kali ini.     

"Ada apa sayang, siapa yang …"     

"Aku harus pergi sebentar Steffi, ada urusan sangat penting yang tak bisa aku abaikan kali ini," sahut Leon dengan cepat memotong perkataan Steffi sambil beranjak bangun dari kursinya.     

"Tenang saja aku pasti akan kembali saat urusan ini sudah selesai," imbuh Leon kembali sambil berjalan dengan cepat menuju pintu keluar, ponsel yang dipegang Leon menampilkan sebuah pesan gambar yang berisi surat kontrak antara Ganke Inc Production dan perwakilan mahasiswa University of the arts London atas nama Marianne.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.