I'LL Teach You Marianne

Memastikan



Memastikan

0Saat Aaron sedang sibuk dengan pekerjaannya yang harus diperiksa pagi ini sebelum meeting besar nanti siang, tiba-tiba pintu ruangannya terbuka dari luar dan masuklah Daniel dengan senyum khasnya yang menyebalkan.     
0

"Yoo bos aku kembali." Daniel menyapa Aaron tanpa rasa sungkan sambil melambaikan tangannya ke arah Aaron.     

"I know," jawab Aaron singkat.     

Daniel yang masih berdiri di depan pintu langsung menurunkan tangannya dari udara, ia kemudian berjalan perlahan mendekati Aaron yang kembali sibuk dengan kertas-kertas penting yang ada di atas meja.     

"Ada peristiwa apa yang tak kuketahui?"tanya Daniel langsung.     

"Banyak, selama kau di Northampton aku telah membuat para karyawan tambah disiplin," jawab Aaron dengan enteng tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas yang sedang ia pegang.     

"Aku ikut denganmu bukan hanya satu atau dua tahun Tuan, aku mengenalmu sangat lama. Kau mungkin bisa membohongi orang lain tapi mau tak bisa membohongi aku," ucap Daniel pelan sambil tersenyum.     

Perkataan Daniel membuat Aaron meletakkan pena yang ada di tangannya dengan seketika, dengan perlahan ia mengangkat wajahnya dan menatap Daniel yang masih berdiri di depan mejanya.     

"Anne seorang janda Daniel."     

Brak     

Goodie bag yang berisi pizza vegan buatan restoran La Pazienza yang dibawa Daniel jatuh ke lantai saat mendengar perkataan Aaron.     

"Aku serius Daniel, Anne sendiri yang cerita padaku," ucap Aaron kembali.     

"A-apa anda sudah mengecek sendiri Tuan? Akh maksudnya apa anda sudah memeriksa kebenaran status jandanya di kantor catatan sipil?" tanya Daniel dengan cepat.     

Deg     

Aaron yang sejak kemarin uring-uringan tak jelas langsung diam mendengar perkataan Daniel, kedua matanya pun langsung membulat seketika.      

"Catatan sipil, periksa…"     

"Iya, anda bisa memeriksa status seseorang dengan bertanya di catatan sipil. Jangan bilang anda tak tau tentang ini pula?"tanya Daniel dengan cepat memotong perkataan Aaron.     

"A-ada kau disini untuk apa aku mencari tau di kantor catatan sipil hem,"jawab Aaron dengan cepat memotong perkataan Daniel.     

"Cih, bilang saja kau tak berpikir kesana bukan," cibir Daniel kesal sambil berjalan menuju kulkas untuk minum.     

Aaron tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Daniel, ini adalah pertama kalinya ia tertawa lagi sejak ia mengetahui status Anne. Begitu berhasil menemukan air mineral dalam botol, Daniel lalu menenggaknya sampai setengah sambil berdiri. Ia seperti baru saja lari maraton yang membutuhkan banyak minum.     

"Pikiranku kacau Daniel, aku tak bisa berpikir jernih begitu Anne mengatakan statusnya padaku. Duniaku langsung gelap Daniel, aku benar-benar tak tau apa lagi yang harus aku lakukan," ucap Aaron jujur.     

"Karena itulah kau butuh berbagi, kalau kau merasa tak mampu menyelesaikan masalahmu kau bisa berbagi dengan orang lain. Berbagi masalah dan mencari jalan keluarnya yang sama," jawab Daniel dengan cepat sambil tersenyum.      

"Iya kau benar, untung kau datang Daniel. Kalau kau tak datang entah apa yang akan terjadi denganku," sahut Aaron kembali.     

Daniel yang sedang di puji oleh Aaron terlihat senang sekali, ia tau Aaron tak bisa melakukan apapun tanpa dirinya. Walaupun Aaron sering membuatnya dalam masalah akan tetapi ia tau Aaron sangat menghargai dirinya, pasalnya ketika ia baru saja menyelesaikan tugas dari Aaron maka dia bisa menguasai bidang yang Aaron berikan itu. Secara tak langsung Aaron sudah mengasah skillnya.     

"Ya sudah berikan identitas lengkap nona Anne padaku, biarkan aku yang memeriksanya secara langsung ke kantor catatan sipil," pinta Daniel dengan cepat tanpa basa basi.     

"Namanya hanya Marianne dan…"     

"Dan apa?"tanya Daniel tak sabar.     

"Dia adalah warga Jerman, kau tak bisa memeriksa data dirinya disini," jawab Aaron dengan cepat.     

Glek     

Daniel menelan salivanya perlahan mendengar perkataan sang tuan, ia lupa kalau Anne adalah warga asing di Inggris.     

"Ya sudah aku akan pergi ke Jerman hari ini juga untuk memeriksa secara langsung di kantor catatan sipil yang ada di Berlin," ucap Daniel kembali.     

"Aku ikut, aku ingin memeriksa sendiri kebenaran tentang statusnya Daniel. Aku harus tau dia bicara bohong atau tidak, aku ingin tau apakah ini hanya alasannya saja menolakku atau dia memang jujur," sahut Aaron dengan cepat menimpali perkataan Daniel.     

"Anda yakin ingin ikut denganku ke Berlin? Bukankah pekerjaan di kantor sangat banyak Tuan?" tanya Daniel tak percaya.      

"Yes aku ikut denganmu, untuk masalah pekerjaan di kantor kau tak usah pusingkan. Lagi pula aku mempunyai lebih dari seratus karyawan di gedung ini, aku yakin mereka pasti bisa menyelesaikannya dengan baik selama aku pergi denganmu ke Jerman," jawab Aaron dengan cepat sambil merapikan berkas yang ada di atas mejanya dan membawanya keluar menuju ke meja karyawan yang ada di depan ruangannya.      

Mendengar perkataan Aaron membuat Daniel terdiam, ia bahkan hanya bisa tersenyum ketika mendengar Aaron memberikan tugas-tugas yang harus diperiksa hari ini kepada para manajer di ruangannya masing-masing.      

"Ok i'm done, ayo berangkat. Kita tak boleh telat, aku harus mengambil paspor ku juga di rumah," ucap Aaron penuh semangat dari depan pintu.     

"Iya aku tau," sahut Daniel pelan sambil meraih goodie bag yang sebelumnya ia bawa dari Northampton.     

Setelah berkata seperti itu mereka pun pergi meninggalkan ruang kerja Aaron menuju lift untuk turun ke basement, di dalam lift Aaron sibuk menghubungi pilot pribadinya agar bersiap mengantarnya pergi ke Jerman. Sementara itu Daniel hanya bisa diam sambil sesekali makan pizza vegan yang ada di dalam goodie bag.     

"Kau ini jorok sekali Daniel, makan itu duduk bukan di dalam lift seperti ini," hardik Aaron kesal saat melihat Daniel makan pizza dengan lahap.     

"Tanganku bersih, aku tadi sudah membersihkannya menggunakan cairan antiseptik tanpa bilas. Jadi aku bebas makan sekarang," sahut Daniel cepat dengan mulut penuh pizza.     

"Banyak alasan, ya sudah ayo keluar," ucap Aaron pelan sambil berjalan keluar karena lift sudah sampai di basement.      

Melihat Aaron dan Daniel keluar dari lift Gery sang driver bersiap, ia langsung membuka pintu mobil untuk Aaron dan Daniel yang biasa duduk di sampingnya. Setelah sang tuan masuk Gery lalu berjalan cepat menuju kursinya dan langsung bersiap.      

"Pulang ke rumah." Aaron bicara singkat sambil memasang sabuk pengamannya di kursi belakang.     

"Siap Tuan," sahut Gery singkat.     

Tak lama kemudian mobil Royce-Roll Drophead Phantom kesayangan Aaron pun perlahan pergi meninggal kan area kantor Connery Corporation menuju jalan raya, Daniel yang masih sibuk makan dan menikmati pizza-nya seorang diri nampak tak memperdulikan Aaron di kursi belakang. Ia terus makan makanan yang ia bawa jauh-jauh dari Northampton.      

Di belakang Aaron nampak bersandar di bangku sambil memejamkan kedua matanya, ia benar-benar tak berpikir ke arah sana dimana ia bisa memastikan sendiri perihal kebenaran perkataan Anne.      

"Kalau kau berbohong dan sengaja membuat alasan ini untuk menjauhiku maka aku bersumpah akan langsung menyeretmu di depan altar Anne, aku tak akan membiarkan si brengsek Muller itu memilikimu," ucap Aaron dalam hati sambil membuka kedua matanya secara perlahan dengan senyum manis yang tersungging di wajahnya.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.