I'LL Teach You Marianne

Semakin terpikat



Semakin terpikat

0Anne berangkat bekerja ke kantor Leon menggunakan kendaraan umum, hal ini ia ambil karena menolak diantar Jack yang bersikeras ingin mengantarnya. Anne beralasan ingin mencoba naik kendaraan umum hari pertamanya bekerja, kalau memang naik kendaraan umum melelahkan ia akan memilih membawa mobil sendiri besok. Walaupun sebenarnya apa yang dikatakan oleh Anne pada Jack itu tidaklah sepenuhnya benar, ia menolak diantar oleh Jack karena tak mau membuat Leon mengenali jack. Pasalnya Anne mengingat kalau Leon dan Jack pernah bertemu di kampusnya saat pertunjukan yang digagas profesor Gilbert dalam rangka mencari relasi dari para penguasa yang ia undang, karena itulah Anne menolak untuk diantar oleh jack.      
0

Anne melakukan itu supaya tak membuat rencana yang sudah dia buat hancur dan tak mau Leon tahu kalau saat ini dirinya dekat dengan pria lain, menurut Anne belum waktunya Leon tahu kalau dirinya sudah memiliki seorang teman spesial. Anne ingin bermain-main terlebih dahulu dengan Leon, sebelum akhirnya ia menunjukkan siapa sosok pria yang sedang dekat dengannya saat ini. Anne tahu saat ini Leon tengah sangat tergila-gila padanya dan Anne memutuskan untuk memanfaatkan hal itu, Anne pernah membaca sebuah artikel yang mengatakan kalau seorang pria yang sedang tergila-gila pada wanita akan melakukan apapun demi wanita itu. Dan Anne ingin melihat Leon melakukan hal itu, Anne benar-benar sudah mempersiapkan semuanya termasuk kejutan kecil untuk Steffi.      

Setelah naik bus selama dua puluh menit Anne akhirnya tiba di kantor Leon, ia menarik nafas panjang ketika sampai di depan kantor mantan suaminya itu. Yang mana hal ini tak pernah ia bayangkan sama sekali akan terjadi, saat bercerai dengan Leon dua tahun yang lalu Anne berharap untuk tidak bertemu lagi dengan mantan suaminya itu. Namun ternyata takdir berkata lain, ia masih dipertemukan kembali dengan mantan suami dan sahabatnya yang sudah menusuk dirinya dari belakang itu. Karenanya ia merasa sangat terganggu dengan kedatangan Leon dan hal itu membuat dirinya benar-benar gundah selama beberapa hari karena bertemu dengan orang-orang yang sudah membuat luka di dalam dirinya.      

"Ok Anne, ini saatnya. Kau sudah sampai disini, tak ada jalan lain untuk kembali selain kau menghadapinya. Kau pasti bisa Anne, ini hanya hal sepele Anne. Kau pernah melewati hal yang lebih menyakitkan dari ini, jadi kau tak usah khawatir. Kau pasti bisa melewatinya dengan baik, semangat Marianne."Anne bergumam lirih saat akan melangkahkan kakinya di anak tangga yang akan membawanya masuk ke kantor Ganke Inc Production yang mewah.      

Karena Anne adalah seorang pekerja magang, ia tak memiliki ID card untuk masuk ke kantor production house yang yang berfokus pada film-film animasi itu. Sehingga seorang security yang berjaga di depan menahan dirinya untuk tidak masuk terlebih dahulu, saat Anne ditahan tiba-tiba Edward datang. Sama seperti Anne, ia juga ditahan di pintu masuk karena tak memiliki ID card. Alhasil kedua mahasiswa university of the art London itu berdiri di samping meja security, yang terlihat sedang mengkonfirmasi ke bagian human resources department untuk memastikan bahwa kedua mahasiswa yang sedang ia tahan benar-benar seorang pekerja magang yang direkrut oleh perusahaan.      

"Kenapa menyebalkan sekali, bukankah kita yang direkrut oleh mereka. Lalu kenapa kita yang ditahan seperti ini,"sengit Edward kesal dengan suara yang cukup keras, sehingga security yang sedang berbicara dengan seorang pegawai dari bagian human resources department melirik kearah dirinya yang sedang berdiri di samping Anne.      

Anne menipiskan bibir nya mendengar perkataan Edward yang sedang menggerutu. "Prosedur Edward, kau tak usah heran,"ucapnya pelan mencoba untuk menenangkan Edward.      

"I know, but this is weird, Anne,"sahut Edward kembali, ia merasa harga dirinya diremehkan oleh seorang security yang ia anggap tak sepadan dengan dirinya yang direkrut menjadi seorang music director di perusahaan Ganke Inc Production.      

Puk     

Puk     

Anne menepuk lengan Edward dua kali, ia berniat menenangkan Edward yang sedang kesal. Anne tahu siapa Edward, karena itu ia bisa memakluminya kalau Edward marah-marah saat ini. Tanpa Anne dan Edward sadari rupanya Leon melihat dengan jelas apa yang dilakukan Anne pada Edward, seketika amarahnya pun membuncah. Leon yang berniat ingin menjemput Anne karena ia sudah tak sabar tiba-tiba harus melihat sebuah adegan yang sama sekali tak ia duga itu, tanpa pikir panjang Leon melangkahkan kakinya mendekati Anne dan Edward. Saat sudah dekat dengan tempat Anne berada tiba-tiba Leon melayangkan pukulannya pada security yang sebelumnya menahan Anne dan Edward, security yang sedang berbicara dengan pegawai dari human resources department itu pun langsung terhuyung jatuh karena tak menyangka akan menerima pukulan seperti itu. Anne yang sedang berbisik-bisik pada Edward pun kaget saat melihat security yang menahannya sudah jatuh tersungkur di lantai, ia pun semakin kaget saat melihat sesosok pria yang menyebabkan security itu jatuh.     

"Apa kerjamu? Kenapa kau tak becus bekerja hah!! Kenapa kau biarkan kedua pegawai magang ini tetap berdiri disini, mereka berdua harusnya saat ini sudah berada di ruang trainee untuk bertemu dengan manager human resources department." Leon membentak keras security yang saat ini masih terduduk di lantai itu.     

"Tuan, tuan Leon." Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita yang cukup keras berasal dari arah lift terlihat berlari-lari menuju ke tempat Leon berada saat ini, yang tengah berdiri sambil berkacak pinggang di hadapan security yang sedang terduduk di lantai karena ia pukul perutnya beberapa saat yang lalu.      

Karena merasa dipanggil namanya, Leon langsung menoleh ke arah belakang dan menatap tajam sang wanita yang sudah memanggil dirinya.      

"Maaf Tuan, ini salah saya. Saya lupa memberitahu security ini tentang kedatangan dua mahasiswa university of the art London ini hari ini Tuan. Sehingga ia menahan kedua mahasiswa ini disini Tuan,"ucap Pricilia sang manager human resources department penuh sesal, ia merasa bersalah pada security yang dipukul oleh Leon.     

"Jadi maksudmu kedua mahasiswa ini tak diizinkan masuk karena kecerobohanmu? Itu maksudmu Pricil? Sudah berapa lama kau bekerja sebagai manager di bagian human resources department? Kenapa kau bisa melakukan kesalahan sebodoh ini Pricil? Di mana perkataanmu yang mengatakan kalau kau adalah seorang manajer yang sudah memegang jabatan ini selama lebih dari lima belas tahun?" Leon memberikan pertanyaan membabi-buta kepada Pricil sang manager human resource department yang ia rekrut beberapa minggu yang lalu.      

Dimarahi di depan umum seperti itu karena kecerobohannya membuat prisil tak berani menatap Leon, ia menunduk sambil memainkan jari-jarinya yang disatukan dengan penuh sesal. Ia merutuki kebodohannya yang lupa memberitahukan tentang kabar datangnya Anne dan Edward hari ini pada security.      

Melihat Leon marah-marah sepagi ini membuat Anne merasa tidak nyaman, ia juga merasa kasihan kepada security yang sudah menjadi tumbal atas kesalahan orang lain. Dengan perlahan Anne berjalan mendekati sang security yang sedang terduduk di lantai ia membantunya untuk berdiri, Leon yang sedang menghadap ke arah Pricil melihat apa yang dilakukan Anne secara tak sengaja. Kemarahannya pun hilang saat melihat apa yang dilakukan oleh Anne kepada security yang sudah ia pukul sebelumnya, melihat kebaikan Anne membuatnya luluh.      

"Anda baik-baik saja pak?"tanya Anne lirih pada security yang sudah berdiri di hadapannya itu.     

"Saya baik nona, terima kasih,"jawab sang security dengan suara yang hampir tak terdengar.     

"Syukurlah kalau…"     

"Siapa namamu?"Leon tiba-tiba memotong perkataan Anne, ia bertanya nama security yang sudah ia pukul.      

"Jody Tuan,"jawab sang security yang mengaku bernama Jody dengan cepat.     

"I see, pergilah ke ruangan human resource department bersama Pricil. Minta uang pada bagian Finance untuk pengobatan mu hari ini, maafkan aku yang sudah memukulmu sebelumnya. Aku benar-benar tidak suka kalau ada yang membuat citra jelek perusahaan, karena itu aku minta maaf padamu. Tadi aku sudah mengira kau menahan kedua mahasiswa ini untuk masuk ke kantorku dengan sengaja, padahal sebenarnya ini bukanlah kesalahanmu ini adalah kesalahan seorang manajer yang seharusnya menghandle dengan baik pekerjaannya,"ucap Leon dengan cepat menyindir Pricil.     

"Saya baik-baik saja Tuan saya tak perlu berobat saya bisa…"     

"Pergilah ke klinik obati perutmu dan hari ini kau kuberikan libur, tapi besok kau harus bekerja dengan lebih baik dari hari ini. Aku adalah orang yang tak suka dibantah Jody, jadi lakukan perintahku sebelum aku berubah pikiran dan membuatmu menyesal."Leon dengan cepat memotong perkataan Jody.     

Mendengar perkataan Leon, Pricilla lu mengajak Jodi pergi ke ruangannya ia tak mau membuat tuannya itu marah lagi kepada dirinya. Oleh karena itu ia langsung bertindak dengan cepat, melihat Pricil pergi bersama security yang sudah ia pukul Leon tersenyum puas.     

"Maafkan atas adegan yang seharusnya tak kalian lihat sepagi ini di hari pertama kalian bekerja di perusahaan ku, ya sudah kalau begitu aku yang akan menghandle sekalian hari ini. Sekarang ikuti aku ke ruang training, sebelum aku tunjukkan kepada kalian ruangan dan meja kerja kalian masing-masing,"ucap Leon dengan penuh wibawa, ia langsung bisa menguasai suasana dengan cepat.     

"It's ok Tuan, hal semacam ini memang kadang-kadang terjadi. Kami memakluminya, ya kan Anne,"     

"Akh i-iya, kami memakluminya Tuan."Anne tergagap menyahuti perkataan Edward.     

Leon tersenyum mendengar perkataan Edward dan Anne. "Ya sudah kalau begitu kalian berdua ikut saya,"     

Edward dan Anne mengangguk kan kepalanya secara bersamaan melakukan perkataan Leon, mereka berdua lalu berjalan mengikuti Leon menuju lift. Leon menahan pintu lift dan mempersilahkan Edward dan Anne untuk masuk terlebih dahulu, saat melintas di depannya jantungnya langsung berdegup dengan cepat. Mencium aroma parfum dari tubuh Anne membuatnya hampir gila.     

"Kau akan jadi milikku Marianne, dihari pertama kau menginjakkan kaki di kantorku maka akan kupastikan kau tak akan bisa lepas dariku." Leon bicara dalam hati saat sudah berada didalam lift bersama Edward dan Anne, senyumnya tersungging saat melihat Anne yang sedang merapikan rambutnya yang hari ini dibiarkan tergerai. "Kau cantik sekali dengan rambut sependek ini Marianne."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.