I'LL Teach You Marianne

Living together



Living together

0Sepanjang perjalanan pulang Anne masih memikirkan dengan apa yang baru ia lihat di kantor, ia benar-benar penasaran dengan rencana Jack.      
0

"Apakah ini yang kau sebut dengan kejutan itu Jack?"ucap Anne dalam hati sambil mengingat pesan yang Jack kirimkan kepadanya.      

Anne yang masih memikirkan dengan kedatangan Jack ke Ganke Inc Production, tak menyadari kalau sejak tadi ada dua orang pria yang terus menatapnya tanpa berkedip sejak ia keluar dari kantor. Bahkan saat ini kedua orang itu tengah duduk di kursi belakang.      

Karena beberapa perlengkapan mandinya habis Anne lalu memutuskan untuk turun di sebuah toko swalayan yang tak jauh dari apartemennya, ia turun bersama beberapa orang wanita yang juga ingin pergi ke toko swalayan yang sama. Melihat incarannya turun kedua orang pria misterius itu pun ikut turun, akan tetapi kedua pria berpakaian serba hitam itu terlihat menjaga jarak dengan Anne. Saat melihat Anne masuk ke toko swalayan kedua pria itu pun langsung ikut masuk, mereka ikut membawa troli dan berputar-putar di dalam toko berusaha untuk sedekat mungkin dengan Anne agar tak kehilangan jejak.      

Anne yang sedang berada di lorong khusus perlengkapan mandi akhirnya menyadari kalau ada orang yang mengikutinya ketika melihat ke arah kaca besar yang ada di hadapannya, ia bisa melihat dengan jelas kedua pria itu berjalan bolak-balik di dekat lorong tempatnya berada dengan troli yang kosong. Merasa ada yang tak benar, Anne berusaha untuk tenang. Ia tak mau salah bertindak, apalagi kalau asal tuduh. Karena itulah Anne melanjutkan pekerjaannya untuk terus berbelanja di dalam toko dan pura-pura tak tahu kalau sedang diikuti sambil berusaha mencari celah untuk melarikan diri, meskipun belum begitu yakin akan tetapi instingnya mengatakan kalau kedua pria itu mengikutinya.      

Anne yang sedang bingung memikirkan cara untuk pergi dikagetkan dengan getaran dari ponsel pintar yang ada di dalam tasnya, tanpa pikir panjang Anne pun meraih ponselnya dan langsung mengangkat panggilan masuk dari Jack itu.     

"Anne…"     

"Help me Jack."Anne yang sedang panik langsung memotong perkataan Jack.     

"Kau kenapa Anne?"tanya Jack dengan suara meninggi, ia yang sebelumnya duduk bersandar di kursi langsung duduk dengan tegak.     

"Ada orang yang mengikuti aku Jack, aku baru menyadari saat melihat mereka hanya berputar-putar di sekitarku tanpa membeli apapun. Saat ini aku sedang ada di toko swalayan dekat apartemen."Anne mencoba menjelaskan secara singkat dugaannya.     

"Share location Anne, aku kesana dan tolong cari tempat ramai. Sampai aku datang kau jangan melakukan apapun atau bertindak bodoh, tenang dan tunggu aku…"     

"Bagaimana aku bisa tenang Jack, aku takut. Sepertinya dia orang ini mengikuti aku dari kantor, tadi aku melihat mereka di halte. Aku kira mereka penumpang seperti yang lain, tapi kini aku yakin bahwa mereka bukan penumpang biasa. Mereka penguntit Jack,"potong Anne dengan suara bergetar, ia merasa takut karena kedua pria itu beberapa kali terlihat jelas sedang menatap dirinya.      

"Marianne," teriak Jack dengan keras.     

"Aku bilang tenang dan jangan panik, share lokasimu sekarang juga. Aku akan kesana, selama kau berada ditempat ramai orang itu tak akan mungkin berani macam-macam. Jadi kau tenang dan jangan panik, karena jika kau panik maka kedua orang itu akan berbuat nekat dan kau bisa terluka. Apa kau mengerti Anne?"tanya Jack kembali berusaha untuk menenangkan Anne.      

Anne menarik nafas panjang dan berusaha untuk tenang mengikuti petunjuk dari Jack. "Aku share lokasi ku sekarang, cepat datang Jack. Aku takut,"jawab Anne lirih penuh harap.     

"Iya sayang aku datang, tenang ya dan jangan tutup... Anne, hallo Anne. Akh fuck baru dibilang jangan tutup teleponku ini dia sudah mematikannya, Erick ayo cepat pergi ke alamat yang aku share padamu. Anne mendapat masalah."     

"Siap Tuan,"jawab Erick singkat, ia kemudian menambah kecepatan mobilnya menuju ke lokasi yang sudah terlihat jelas di GPS mobilnya.     

Sementara itu di kursi belakang Jack berusaha untuk menghubungi Anne lagi, akan tetapi ia tak bisa tersambung dengan Anne. Sepertinya ponsel Anne sudah mati, karena yang terdengar adalah suara mesin, yang bisa ia lakukan adalah terus menerus meminta Erick untuk mempercepat laju mobilnya padahal Erick sudah membawa mobil dalam kecepatan maksimal di jalan yang penuh dengan salju. Alice yang duduk disamping Erick pun memilih untuk diam dan memperkuat pegangannya pada sabuk pengaman yang ia pakai, segala hal yang berhubungan dengan Anne pasti lebih diutamakan seperti saat ini. Padahal sebenarnya Erick ingin mengantarnya pulang terlebih dahulu, akan tetapi sepertinya hal itu tak akan terjadi karena saat ini mereka sedang pergi menuju ke tempat Anne.      

Anne yang saat ini sedang berada di area makeup mencoba untuk tenang, ia sedang menitipkan ponselnya pada seorang pramuniaga untuk mengisi daya ponselnya yang sudah mati. Untuk menghilangkan jenuh Anne melihat-lihat beberapa produk kecantikan yang ada di tempatnya berada saat ini, ia akhirnya membeli beberapa lipstik yang memiliki warna cukup mencolok. Padahal sebenarnya Anne tak begitu menyukai warna lipstik yang terlalu mencolok, ditambah lagi ia masih memiliki banyak koleksi lipstik yang jarang ia pakai. Akan tetapi karena saat ini ia sedang dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk pergi maka dari itu Anne memilih untuk membeli beberapa produk yang berada di dekatnya, apalagi pramuniaga yang sedang mengisi daya ponselnya bertugas di konter make up yang Anne pilih.      

Dua puluh menit pun berlalu, make up yang dibeli Anne pun sudah cukup banyak. Akan tetapi Jack belum juga datang.     

"Apa ada yang anda butuhkan lagi nona?"tanya sang pramuniaga dengan ramah.     

"Hmm... sepertinya tidak nona, barang-barang yang saya butuhkan sudah terbeli semua. Saya sudah tak sabar ingin mencoba masker charcoal ini, dari wanginya saya sudah suka sekali,"jawab Anne pelan mencoba membahas masker yang baru ia beli untuk mengulur waktu lebih lama lagi.      

"Ini adalah produk terbaru kami nona, sudah banyak yang memakainya dan sangat puas. Apalagi masker ini cocok untuk semua jenis kulit, jadi saya jamin anda pasti suka,"ucap sang pramuniaga penuh semangat mempromosikan masker yang ditunjukkan oleh Anne sebelumnya.     

"Semoga saya cocok nona, baru pertama kali ini saya mencoba kosmetik jenis charcoal seperti ini dan akhhhhh.."     

Anne tak dapat menyelesaikan perkataannya karena tiba-tiba ia ditarik oleh Jack yang berhasil menemukannya di tempat kosmetik dari melihat cctv yang ada di toko swalayan itu.     

"Sorry baby i'm late, you're okay right?"tanya Jack dengan cepat saat sudah membuat Anne menghadap dirinya.      

Melihat Jack berada di depan matanya Anne langsung memeluk Jack dengan erat, kedua matanya pun langsung berkaca-kaca seketika. "Aku takut Jack, aku kira kau tak datang. Aku sudah putus asa berada di tempat ini selama lebih dari tiga puluh menit,"jawab Anne lirih sambil memejamkan kedua matanya di dada Jack.     

"It's ok, its ok. You're safe now, I'm here,"bisik Jack lembut sambil mempererat pelukannya pada tubuh Anne.     

Tak lama kemudian Erick pun datang bersama Alice sambil berlari-lari, tanpa sepengetahuan m sebelumnya Jack sudah memerintahkan petugas keamanan toko swalayan itu untuk menangkap dua orang pria yang sejak tadi mengikuti Anne. Pada awalnya petugas keamanan toko itu tak percaya dengan perkataan Jack, namun setelah mereka melihat cctv dan memperhatikan kalau ada dua orang pria yang terus-menerus ada di sekitar Anne akhirnya petugas keamanan toko swalayan itu pun mengambil tindakan tegas dengan langsung menangkap dua orang itu dan saat ini mereka sudah ada di pos keamanan untuk dimintai keterangan.      

"Pulanglah ke rumahku, tempat ini sudah tak aman untukmu. Aku tak mau mengambil resiko sekecil apapun,"ucap Jack pelan.     

"Tapi Jack…"     

"Dan aku tak suka dibantah."     

Bersambung     

Note:      

Giveaway You Are Mine, Viona versi bahasa Inggris     

Hadiah per minggu:     

3 pulsa masing-masing Rp 100.000 untuk 3 orang pemenang     

2 buah buku cetak The Alchemist Vol 1 untuk 2 orang pemenang     

*buku cetak The Alchemists: Cinta Abadi, volume 1, terdiri dari 2 buku masing-masing tebalnya 500 halaman, dengan nilai seharga Rp 150.000     

Cara ikut Giveaway ini hanya dengan mengirim power stone ( vote ) ke novel Thor yang berjudul You Are Mine, Viona …     

Event ini untuk perminggu selama satu bulan, undian akan dimulai saat Viona ( bahasa Inggris ) mendapatkan power stone 1000 ya kakak-kakak, jadi jangan vote ke Viona bahasa Indonesia     

Semangat     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.