I'LL Teach You Marianne

Kewajiban Nyonya Muller



Kewajiban Nyonya Muller

0Anne memesan satu loyang pizza ukuran reguler, seporsi spaghetti dan lasagna. Makanan asal Italia itu adalah salah satu makanan favorit Anne ketika ia masih tinggal di Jerman, saat menjadi istri Leon Ia hanya bisa makan makanan ini karena di rumah Leon tak ada makanan yang bisa ia nikmati. Para pelayan di rumah itu benar-benar tak menyisakan makanan apapun untuknya, jadi kalau ia mau makan ia harus memasaknya sendiri.      
0

"Wahhh kelihatannya sangat lezat,"ucap Anne penuh semangat saat melihat makanan pesanannya tiba di atas meja.     

"Ini hanya pizza Anne, bukan makanan mewah." Jack mencibir Anne yang terlihat sangat takjub pada pizza yang ada diatas meja.     

"Aku tahu ini hanya pizza, tapi ini makanan enak bagiku. Semua orang bisa menikmati makanan ini, tanpa harus dilihat terlebih dahulu mengendarai mobil apa untuk datang ke restoran,"jawab Anne dengan cepat sambil menggigit potongan pizza paling kecil yang baru saja ia ambil dari atas loyang.      

Sebuah senyuman tersungging di wajah tampan Jack, ia kini mengerti alasan Anne mengajaknya makan di restoran asal Italia itu. Karena Anne terlihat sangat menikmati makanannya, Jack pun tergoda. Tanpa sungkan ia mengambil dua potong pizza dan langsung menggigitnya dalam satu gigitan besar dan membuat Anne terkejut, ia tak menyangka Jack akan makan dengan cara seperti itu.     

"Masih banyak Jack, jangan khawatir,"ucap Anne pelan.     

"Hmm enak, aku tak tahu kalau ada restoran pizza seenak ini."Jack bicara sendiri mengabaikan perkataan Anne dengan mulut penuh pizza.     

Karena Jack terlihat sangat menikmati pizza-nya Anne pun memilih untuk ikut fokus pada makanannya, Anne meraih sendok dan mengambil lasagna penuh daging itu dan menikmatinya dengan bahagia. Bisa makan-makanan enak seperti ini sungguh sangat tak pernah Anne bayangkan dulu, meskipun harus melewati hidup yang mengerikan karena harus menikah dan diselingkuhi oleh Leon namun Anne bersyukur. Karena jika ia tak menikah dengan Leon mungkin saat ini ia akan tetap menjadi seorang kurator di museum yang memiliki gaji pas-pasan dan selalu berpikir dua kali ketika akan membeli makanan, bertemu dengan nenek Chaterine membuat banyak perubahan dalam dirinya dan Anne sangat mensyukuri itu.      

Uang yang diberikan nenek Chaterine pun sebenarnya bisa ia pakai sampai sepuluh tahun kedepan tanpa ia harus bekerja, namun Anne tak mau begitu. Ia tak mau hidup dengan mengandalkan uang dari nenek Chaterine, karenanya ia membuka usaha untuk menghasilkan uang sendiri. Anne memiliki niat ingin mengembalikan uang itu pada Leon suatu saat ketika ia sudah memiliki jumlah uang yang sama seperti yang diberikan nenek Chaterine padanya dulu dan untuk mengumpulkan uang sebanyak itu ia harus bekerja dengan keras lagi.     

"Kenapa kau melamun Anne?" Jack melambaikan tangannya didepan wajah Anne berkali-kali untuk membuat Anne tersadar dari lamunannya.     

"Akh tidak, aku hanya sedang mengira-ngira cara membuat pizza seenak ini,"jawab Anne berbohong.     

"Aku sudah mengenalmu lebih dari dua tahun Anne, jangan pernah mencoba berbohong padaku. Kau adalah pembohong yang paling jelek,"ucap Jack dingin, kedua matanya menatap tajam  ke arah mata Anne tanpa berkedip.     

"Serius, aku dulu tak pernah membayangkan bisa menikmati makanan seperti ini. Gajiku yang kecil saat bekerja di museum membuatku harus pintar-pintar memilah keuangan, sehingga aku harus berpikir dua kali jika ingin makan makanan seperti ini. Aku bahkan pernah berpikir bagaimana caranya membuat pizza seperti ini, karenanya aku sekarang senang sekali mencoba berbagai pizza dari merk-merk yang lain untuk mencari resep terbaik. Mungkin selanjutnya aku harus membuka restoran pizza juga untuk usahaku selanjutnya,"jawab Anne kembali mencoba untuk menyakinkan Jack.     

Jack meletakkan potongan pizza yang ada ditangannya ke atas piring, secara perlahan ia meraih tangan Anne dan menggenggamnya erat." Berapa banyak lagi rahasiamu yang tak aku tahu Anne? Sebegitu miskinkah kau dulu Anne?"ucapnya pelan     

"Tak ada rahasia yang aku sembunyikan darimu, tak semua semua orang terlahir kaya raya sepertinya Jack. Dan sebenarnya aku masih beruntung karena bisa sekolah, karena percayalah diluar sana masih banyak anak-anak miskin lainnya yang tak bisa sekolah. Jadi sebenarnya aku tak miskin-miskin sekali si hehe."Anne tertawa pelan tanpa beban saat menceritakan sedikit masa lalunya kembali pada Jack.     

Tatapan Jack yang sebelumnya garang terlihat meredup dan kini menjadi sayu, hatinya terasa sakit sekali mendengar perkataan Anne yang masih bisa bersyukur dengan segala keterbatasannya di masa lalu. Tanpa memperdulikan makanan yang ada dihadapannya Jack langsung menarik Anne kepelukannya dan membuat gelas dan piring yang ada diatas meja jatuh, beruntung piring yang berisi spaghetti dan lasagna tak jauh hanya bergoyang saja.      

Belum hilang kekagetan Anne karena ditarik oleh Jack ke pelukannya seperti itu tiba-tiba Anne harus kembali mendapatkan kejutan ketika Jack langsung melumat bibirnya dengan rakus tanpa merasa malu sedikitpun, padahal saat ini ada tiga orang pegawai restoran pizza yang melihat ke arah mereka berdua.     

Anne yang akhirnya tersadar lalu mendorong Jack menjauh darinya menggunakan kedua tangannya, setelah berusaha dengan mengerahkan semua tenaganya akhirnya Anne berhasil membuat Jack melepaskan ciumannya.      

"Jack jaga sikapmu, kita sedang ada di…"     

"Maaf Anne, maafkan aku yang terlambat mengenalmu. Maafkan aku yang tak segera mencari di Jerman dulu, maafkan aku yang tak berguna ini."Jack bicara tanpa henti memotong perkataan Anne, ia berusaha meminta maaf pada Anne atas apa yang sudah Anne lalui.      

"Kau bicara apa, kenapa juga harus minta maaf? Itu bukan salahmu, kita kan baru bertemu setelah aku pindah ke Inggris. Jadi kau tak perlu merasa bersalah seperti itu, apa yang terjadi padaku adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus aku lalu,"ucap Anne pelan mencoba untuk menenangkan cewek yang terlihat sangat merasa bersalah kepada dirinya.     

Greb     

Jack memeluk Anne kembali dengan erat dan mendaratkan ciuman di pundak Anne berkali-kali.     

"Aku berjanji, setelah kita menikah nanti kau tak akan pernah mengalami hal seperti itu lagi Anne. Aku berjanji akan membuatmu bahagia."Jack berucap lirih dengan suara parau terlihat seperti sedang menahan tangis.      

"Me-menikah?"     

"Iya menikah, bukankah kau sudah menerima lamaranku tadi?"tanya Jack dengan cepat sambil melepaskan pelukannya dari Anne dan menatap Anne kembali dengan tatapan sendunya.      

"Tapi tak secepat itu Jack, beri aku waktu. Lagipula aku masih kuliah Jack, aku tak mau putus kuliah lagi karena menikah. Aku harus lulus kuliah kali ini,"jawab Anne hati-hati, ia tak mau membuat Jack marah karena perkataannya.      

Jack tersenyum dan merapikan rambut Anne yang sedikit berantakan pasca ia peluk dan cium sebelumnya."Setelah kita menikah aku tak akan melarangmu untuk kuliah, aku membebaskanmu untuk mengejar cita-citamu. Asal kau ingat kewajiban utamamu sebagai istriku,"ujar Jack lembut.      

"Kewajiban utama…"     

"Iya kewajiban utama nyonya Muller adalah menyenangkan tuan Muller diranjang,"sahut Jack dengan cepat memotong perkataan Anne.      

Blush      

"Jackk!!!"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.