Pembalasan Gadis Peliharaan

Dia yang Begitu Dingin



Dia yang Begitu Dingin

0  Selesai Wen Xiangyang berbicara, ia melihat Mu Lingqian memicingkan mata dan menatapnya sambil tersenyum. "Apakah kau ingin membeliku lagi, atau ingin mengambil foto lain?" tanya Mu Lingqian.    
0

  Mendengar Mu Lingqian, Wen Xiangyang langsung mundur selangkah. Ia menatap pria di depannya dengan marah. "Aku ke sini untuk memberimu uang dan mengambil ponselku kembali."    

  "Benarkah?" Mu Lingqian masih terdengar mengejek.    

  Mu Lingqian berjalan kembali ke kamar. Wen Xiangyang melihat bahwa Mu Lingqian tidak ingin memberikan ponselnya kembali. Ia pun melangkah maju. "Aku memang salah karena telah mengambil fotomu. Tapi, kau tidak punya alasan untuk mengambil ponselku. Perbuatanmu itu melanggar hukum!" katanya.    

  Mu Lingqian memandang wajah Wen Xiangyang. Matanya terlihat sedikit jijik. "Bersihkan dulu wajahmu, baru bicara lagi padaku."    

  Wen Xiangyang mengerutkan kening. Jika aku berdandan seperti ini, apa urusannya dengan Mu Lingqian? batinnya. Akan tetapi, Wen Xiangyang melakukan ini semua untuk mendapatkan kembali ponselnya. Ia pun menggertakkan gigi dan berjalan ke kamar mandi. Kemudian, ia mencuci mukanya sampai bersih.    

  "Bisakah kau kembalikan ponselku sekarang?" pinta Wen Xiangyang.    

  Setelah mencuci bersih wajahnya, Wen Xiangyang kini terlihat seperti arti namanya, yaitu tenang dan hangat. Wajah Mu Lingqian akhirnya terlihat melunak.    

  "Ini ponsel rusak yang tidak berharga," kata Mu Lingqian, kemudian ia melirik Wen Xiangyang. "Apa pacarmu yang memberikannya?"    

  Wen Xiangyang tersenyum dan menjawab, "Pria tampan, siapa yang memberiku ponsel itu, apa urusannya denganmu? Tidakkah kau berpikir kau seperti menjualnya dan kau terlalu banyak ikut campur? Apakah kau selalu ikut campur dalam masalah tamu-tamu wanitamu?"    

  Perkataan dan intonasi Wen Xiangyang membuat wajah Mu Lingqian seketika menjadi masam. Ia berjalan cepat ke meja samping tempat tidur. Kemudian, ia mengeluarkan ponsel dari dalam laci dan menghancurkannya tepat di depan Wen Xiangyang. "Kau bisa pergi."    

  Sialan! Bagaimana mungkin ada pria yang begitu tempramental? Pria seperti ini menjadi Raja Muse? Muse tidak bangkrut saja sungguh merupakan keberuntungan yang diwariskan Bos terdahulu! Batin Wen Xiangyang. Lalu, ia segera mengambil ponselnya karena tidak ingin terlalu lama berada di sini. Ia berbalik dan meninggalkan Muse. Ia benar-benar tidak ingin melihat pria ini lagi dalam hidupnya.    

  Wen Xiangyang tidak ingin melihat Mu Lingqian lagi. Namun, terkadang dunia ini terlalu sempit.    

  Sebentar lagi, hari pernikahan pria brengsek dan wanita pelakor akan diselenggarakan. Yan Xin memperkenalkan tidak sedikit pria kepada Wen Xiangyang. Ia berharap pada saat pesta pernikahan itu, Wen Xiangyang bisa membawa salah satu di antara para pria itu. Beberapa pria ini tidak ada yang mengenalnya. Penampilan mereka pun tidak ada masalah. Sayangnya, tidak ada yang cocok bagi Wen Xiangyang.    

  Hari ini Wen Xiangyang akan bertemu dengan pria terakhir yang direkomendasikan Yan Xin. Seharusnya, peluang kecocokannya sangatlah besar. Tidak mempunyai pacar bukan berarti menjadi pecundang di pesta pernikahan.    

  Hari ini, Wen Xiangyang bangun pagi-pagi sekali. Ia berencana keluar untuk membeli gaun yang cocok di pagi hari. Yan Xin telah memberinya dua juta Yuan dan membiarkannya membeli sendiri.    

  Yan Xin tahu bahwa Wen Xiangyang sekarang hidup mandiri, namun sedang tidak memiliki uang sepeser pun. Jika Yan Xin memberi Wen Xiangyang bantuan, pasti temannya itu akan menolak. Oleh karena itu, ia memberi tahu Wen Xiangyang untuk membeli gaun dan menunggu hingga pesta pernikahan berakhir. Wen Xiangyang bisa mengembalikan gaun itu beserta uangnya setelahnya. Jadi, sama saja seperti Yan Xin membelikannya dan meminjamkannya ke Wen Xiangyang.    

  Pakaian Yan Xin umumnya berharga lebih dari satu juta Yuan. Wen Xiangyang jadi merasa khawatir.    

  ———    

  Pusat Perbelanjaan Mu adalah mal terbesar di Nande. Kini, Wen Xiangyang sedang berjalan mengitari mal itu. Tak hanya untuk memilih gaya yang dapat menjadi pusat perhatian dan terlihat mahal, tetapi juga untuk memilih gaya yang cocok untuknya dan Yan Xin. Pilihan Wen Xiangyang akhirnya jatuh pada gaun berwarna merah anggur di jendela Toko Q


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.