Pembalasan Gadis Peliharaan

Apakah Kau Masih Manusia?



Apakah Kau Masih Manusia?

0  "Dari mana saja kau? Kau membuatku menunggu selama lima jam! Apakah kau masih anak perempuanku? Kau tidak pulang saat tengah malam dan malah bermain-main di luar. Kau baru saja mempermalukan nama baik keluarga Wen! Kenapa kau tidak belajar dari kakakmu?"    
0

  Tidak ada sepatah kata pun yang menunjukkan kepedulian pada Wen Xiangyang. Semuanya hanyalah amarah. Wen Xiangyang sudah terlalu lelah.    

  "Jika Ayah ingin mengajariku, tolong lain kali saja. Aku sangat lelah sekarang. Jika Ayah datang mencariku untuk menikahkanku dengan laki-laki tua itu, maka aku mohon maaf. Aku sangat bodoh karena masih mencari seorang pria di luar sana. Mungkin orang lain tidak akan meremehkannya."    

  "Kenapa kau bertingkah seperti ini? Paman Qian menyukaimu. Itu berkah untukmu!"    

  "Oh." Saat Wen Xiangyang mendengar perkataan ayahnya, jari-jarinya mengepal kuat. "Apakah aku masih anak kandungmu? Seorang lelaki tua berusia enam puluhan merawat putrimu, dan menurutmu itu adalah berkah untukku, anakmu sendiri? Ayah ini kekurangan uang atau kekurangan moral? Apa kau benar ayah kandungku?"    

  "Jika aku bukan ayahmu, aku tidak akan peduli padamu!" hardik Ayah Wen. Kemudian, ia meredakan amarahnya dan mendengus. Ia memiliki urusan yang lebih penting. "Jika kau tidak ingin menikah dengan Paman Qian, sekarang juga kembalilah dan berkemas lalu ikut dengan Ayah. Ayah sudah mendengar dari orang-orang bahwa kau sangat murahan hingga bergabung dengan keluarga Mu. Jika kau membantu Ayah memenangkan proyek kerjasama Gedung Shimao dari keluarga Mu, Ayah bisa membatalkan pernikahan ini."    

  Wen Xiangyang mendengar perkataan ayahnya. Ia menatap ayahnya, seakan telah dibuat malu. Ia segera berbalik badan dan naik ke apartemennya di lantai atas.    

  Ayah Wen mengira bahwa Wen Xiangyang telah sepakat dengan penawarannya tadi. Ia pun menunggu putrinya di lantai bawah. Namun, setelah menunggu lebih dari satu jam, Wen Xiangyang tak kunjung turun. Ia pun marah. Dengan perutnya yang begitu buncit, ia bergegas naik ke atas dan mengetuk pintu apartemen Wen Xiangyang.    

  Tok! Tok! Tok!    

  Wen Xiangyang yang berbaring di atas tempat tidur segera menutupi wajahnya dengan selimut, seolah ia tidak mendengar suara ketukan itu.    

  Ayah Wen berteriak dari luar, "Dengarkan Ayah, Wen Xiangyang! Jika kau tidak mendapatkan proyek ini untuk Ayah, Ayah akan memotong semua biaya perawatan Wen Shaojie!"    

  Mendengar ayahnya, Wen Xiangyang tiba-tiba bangkit dari tempat tidur. Ia bergegas membuka pintu. Dengan mata merah, ia tak bisa menahan perkataannya. "Ayah, apakah kau masih manusia? Shaojie adalah putra kandungmu! Untuk mengancamku, demi mendapatkan proyek kerja sama itu, kau ingin berhenti membiayai pengobatannya? Aku selama ini menaruh harapan padamu! Aku bahkan—"    

  Ayah Wen segera memotong semua kata-kata Wen Xiangyang. "Seorang putra yang hidup tidak mati pun juga tidak, untuk apa Ayah menginginkannya? Ayah akan memberimu waktu setengah bulan. Jika kau tidak bisa membuat proyek ini diberikan kepada keluarga kita, Ayah akan menghentikan semua biaya pengobatan adikmu di Amerika."    

  Setelah selesai bicara, Ayah Wen pergi tanpa menoleh ke belakang lagi. Wen Xiangyang berdiri terpaku di ambang pintu, memandangi punggung ayahnya yang semakin menjauh. Ia mengepalkan tangannya dan memaksa dirinya sendiri untuk tidak membiarkan air matanya jatuh.    

  Wen Xiangyang memiliki sepasang adik laki-laki kembar. Ketika mereka berusia 13 tahun, baru diketahui bahwa salah satu dari mereka menderita leukimia. Sekarang, adiknya yang sakit berada di Amerika Serikat untuk menjalani pengobatan dan biaya perawatannya sekitar 100.000 Yuan per bulan. Selama bertahun-tahun, Wen Xiangyang telah mencoba segalanya untuk menemukan adiknya yang hilang. Namun, masih belum ada kabar sampai sekarang.    

  Wen Xiangyang berdiri di ambang pintu untuk waktu yang lama. Ia berjalan kembali ke kamar dan duduk terdiam di tempat tidur. Ia tidak mengira ayahnya akan melakukan hal seperti ini. Padahal, ia selalu menaruh harapan pada ayahnya. Bahkan, ia membuat keonaran dengan seorang pria di luar sana lalu mengirimkan foto itu kepada ayahnya untuk membuat ayahnya kembali memperhatikannya. Namun, beginilah yang terjadi sekarang. Semua ini karena ia terlalu polos.    

  ---    

  Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.    

  Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.    

  Terimakasih atas pengertian Anda.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.