Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 249 ( Sumpah )



Chapter 249 ( Sumpah )

0"Kau sudah pernah membacanya?" tanya Anthonie.     
0

Menggeleng dengan ngeri dan sepertinya menemukan sebuah firasat.     

"Apa ini cerita tentang aku yang masuk dalam dunia novel?" ucap Monna merespon dengan kikuk.     

Anthonie mengangguk.     

Sempat cemas ketika mungkin Monna tersadar dari tidur panjangnya, tidak bisa mengingat apa yang terjadi di padanya selama itu.     

Bacalah jika kau penasaran.     

Diizinkan membaca dan membuka halaman demi halaman buku novel yang Anthonie tunjukkan.     

Monna tidak bisa menutupi keterkejutannya memahami lebih banyak apa yang tertera dalam ceritanya.     

Bercerit tentang seorang wanita biasa yang mendadak masuk dalam cerita novel karangannya sendiri.     

Sang tokoh utama bernama Annom.     

Tinggal dan hidup di dunia modern. Namun secara mendadak masuk dalam cerita novel dan menjadi antagonis cantik, bernama Cattarina Bourston.     

Membaca sampai bagian ini. Monna melirik Anthonie sekilas.     

Tidak mengerti bagaimana Anthonie bisa mendapatkan buku ini dan menyimpannya.     

Monna memilih menuntaskan dulu rasa penasarannya terhadap isi buku, meskipun Monna begitu haus ingin bertanya.     

Tokoh utama novel tersebut bernama Annom. Persis seperti namamu. Tapi sengaja disamarkan dan ditulis terbalik.     

Monna = Annom     

Itu benar!     

Waw!! Monna saja belum sempat memikirkan hal itu.     

Tapi, bagaimana namanya bisa ada di dalam buku tersebut. Seperti menceritakan nasib ajaibnya yang harus masuk dalam cerita novel.     

"Aku menduga buku ini sengaja didamparkan kemari (dunia mereka) untuk menunjukkan bahwa keajaiban itu ada."     

Menuliskan bagaimana perjalanan hidup Annom dalam dunia baru dan sering berseteru dengan Putra Mahkota untuk merubah jalan akhir kematiannya.     

"Cerita ini sangat sama persis dengan cerita hidupku sebagai Cattarina! Masuk dalam dunia novel dan menjalani hidup yang luar biasa dengan menggantikan sosok Cattarina yang asli dan adalah diriku sendiri."     

Monna merasakan kepalanya berputar-putar.     

Bukan hanya karena ceritanya yang begitu mirip. Tapi juga kejadian berurutan yang baru Monna alami tapi dengan aneh dan cepatnya bisa tertuang dalam tulisan.     

Ada beberapa bagian yang mungkin berbeda. Dan karena itu mungkin adalah sebuah bacaan. Maka harus lebih banyak bumbu-bumbu yang ditambahkan. Dan cerita yang dilebih-lebihkan.     

Monna tanpa sadar berucap.     

"Situasi ini membuatku merinding!"     

Anthonie paham betul kenapa Monna bisa mengatakan hal itu. Karena dia sendiri juga sangat terkejut.     

Monna kini telah mengetahui bahwa jumlah seluruh buku yang Cattarina tulis adalah lima. Sesuai dengan jumlah pengulangan nasib yang harus dia jalani.     

Lalu perihal novel terakhir ini. Apakah Cattarina mendapatkan sumber terpercaya dari pantulan ingatan masa depannya?     

Tidak sabar membaginya dalam bentuk tulisan karena Cattarina percaya suatu saat jiwanya yang lain, yaitu Monna, akan punya kesempatan untuk membacanya.     

Apa buku ini semacam sindiran?     

Bisa membayangkan Cattarina mengulaskan senyum angkuh dan juga mengejeknya.     

Monna cepat-cepat menyingkirkan imajinasi liarnya.     

Monna dan Anthonie kompak menyebutkan sebuah kalimat yang sama.     

"Ini namanya lingkaran setan!"     

Sama-sama terkejut dan saling menatap karena mereka berdua kompak memikirkan hal yang sama.     

"Kita berdua ternyata sepaham," ucap Anthonie menjelaskan situasi mereka dengan singkat.     

Monna duduk dengan lemas dan bersandar di sofanya.     

Terlihat kehilangan banyak tenaga dan menjadi separuh kacau karena sulit menerima keanehan ini.     

"Sekarang, apa yang harus kita lakukan?"     

Menatap cemas lalu melanjutkan. Anthonie terus mendengarkan keluhan Monna.     

"Seperti yang kau lihat dan ketahui. Segala nasib dan pikiran kita tertulis jelas dalam semua novel terkutuk itu!"     

Menggigit bibir sendiri pelan. Lalu merevisi sedikit ucapan sarkasnya.     

"Maksudku, buku ajaib itu! Semua ini sangat tidak terduga dan aku jadi bertanya-tanya. Apakah perasaan ini nyata dan apakah yang aku jalani selama ini adalah sebuah kebenaran?"     

Perasaan, tindakan dan perhatian antara Belhart dengan Monna. Apakah semua itu adalah kondisi yang nyata?     

Bukan hanya rekayasa semata yang berjalan sesuai dengan apa yang tertulis dalam buku novel.     

Benarkah perasaannya pada Belhart atau Anthonie saat ini adalah benar?     

Anthonie nampak memahami kebingungan Monna.     

"Aku yakin perasaan ini nyata dan tidak main-main. Jadi jangan berpikiran buruk Monna!"     

Menatap Anthonie dua kali lebih serius.     

"Kau sebut itu nyata dan tidak main-main? Ketika kau saja saat ini terlihat terlalu terpengaruh pada masa lalu."     

Mengetahui dirinya adalah jelmaan lain Belhart dan hidup di dunia nyata yang sama dengan Monna.     

"Aku tahu kau hanya terlalu menghayati bayangan imajinasi tinggimu sebagai Belhart!"     

Menjadi pribadi baru yang tidak sama dengan Monna yang menjalani semua percintaannya dengan Belhart secara langsung.     

Tidak akan menjadi aneh jika Monna saat ini meragukan perasaan Anthonie.     

Senang ketika sosok Belhart bisa hidup kembali di dunianya saat ini. Tapi, bagaimana jika sebenarnya perasaan Anthonie adalah semu.     

Tidak benar-benar mencintainya dan menyukainya.     

Monna tidak sanggup lagi menerima berita terburuk.     

Sudah terlalu lelah menghadapi ketidaklogisan ini dan masih bisa menerima pria lain sebagai suaminya di masa lalu.     

Monna menyentuh wajah Anthonie dengan penuh kesedihan.     

"Katakan jujur padaku saat ini. Tidak perlu bersikap seolah kau memang harus menanggungnya. Bertanggung jawab terhadap wanita asing di masa lalumu dan menebus kesalahan. Aku tidak ingin hidup dengan penyesalan lagi."     

Penyesalan ketika kebahagiaanku harus menyakiti atau merugikan orang lain.     

Tangan yang menyentuh hangan wajahnya, Anthonie balas.     

Menggenggam tangan itu dan memberikan keyakinan setelah bersujud di hadapan Monna.     

"Aku bersumpah. Atas nama diriku sendiri. Di bawah sinar mentari dan langit-langit yang saat ini menjadi saksi ucapanku. Aku, Anthonie Guntaf. Tidak akan mengingkari janjiku untuk tulus mencintaimu dan memperlakukanmu dengan baik."     

Monna tidak bisa menutupi keterkejutannya dengan menutup mulut. Tersentuh ketika ucapan yang mirip pernah Belhart ucapkan padanya.     

[ "Sumpah yang memang mungkin hanya kau yang menjadi saksi. Namun sumpah ini aku ucapkan atas nama diriku sendiri. Di depan bulan dan bintang yang menjadi tak hidup. Aku, Belhart Dominic Gerald. Dengan ini mengucapkan janji dan sumpahku dengan sungguh-sungguh!" ]     

Pada saat itu, hati Monna seakan melayang-layang. Terbang dibawa ke tingkat tertinggi dan berputar bahagia.     

Pada masa ini, Anthonie masih juga melakukan hal yang sama?     

Meraih Anthonie masuk dalam dekapannya dan memeluknya erat.     

"Aku mencintaimu!"     

Ucap Monna sangat mendadak. Membuat Anthonie terbelalak.     

"Monna? Kau.. baik-baik saja?"     

Mengira Monna masih akan menyangkal dan berusaha menolaknya. Monna ternyata langsung memeluk dan menyatakan perasaannya pada Anthonie.     

Belhart dalam wujud lain dan Monna percaya seribu persen bahwa Anthonie adalah Belhart?     

Senyum ceria Anthonie melebar.     

Tidak menyangka usahanya untuk berkata jujur ternyata adalah jalan paling benar. Dan sudah seharusnya Anthonie melakukan ini sejak awal.     

Namun, meski terlambat sedikit. Anthonie sama sekali tidak menyesal. Karena akhir yang dia dapatkan adalah sama. Yaitu, kebahagiaan.     

Perasaan terbuka Monna dan perasaan yang berbalas.     

"Aku sangat baik, Thonie! Sangat! Dan aku sudah sangat mencurigai kepribadianmu yang begitu mirip dengan Belhart."     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.