Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 247 ( Rencana Anthonie )



Chapter 247 ( Rencana Anthonie )

0"Tinggal di sebuah tempat penampungan anak yang bernama 'Panti Asuhan Kasih'. Ketika aku telah menginjak usia 17 tahun. Aku keluar dari panti asuhan itu dan bekerja sambil kuliah."     
0

Sedikit bergerak ketika mendengar kata 'kuliah'.     

Monna lalu menuturkan sedikit.     

"Tempat bagi siapapun yang ingin mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Mungkin bisa dikatakan semacam 'akademi' di dunia ini."     

Belhart mengangguk pelan.     

"Bekerja dari pagi sampai menjelang sore hari di sebuah perusahaan akuntan ketika aku sudah berhasil menyelesaikan pendidikanku dengan cukup baik dan juga susah payah. Karena aku harus pintar mengatur waktuku antara bekerja dengan belajar."     

Belhart jelas bisa membandingkan perbedaan kehidupan Monna dengan Cattarina.     

Karena di dunia mereka, Cattarina hidup dengan sangat bagi tanpa harus memikirkan penghasilan. Masih menjadi tampungan keluarga. Lalu setelah menikah menjadi tampungan suami.     

Cattarina yang Belhart kenal tidak pernah mencicipi yang namanya sebuah pekerjaan yang menghasilkan uang.     

Meski begitu, Monna masih yang masih memiliki ingatan soal masa lalunya sebagai Cattarina dalam beberapa kehidupan lampaunya. Tidak bisa menganggap enteng status dan kinerja Cattarina sebagai Putri Mahkota.     

Selalu mendapatkan pendidikan tinggi dari keluarga Bourston. Hingga terampil mengurus beberapa hal penting terkait pemerintahan atau kekaisaran.     

Cattarina Bourston sering menjadi pelengkap dan pendukung kuat di belakang Belhart.     

Mendorong para bangsawan untuk tunduk pada kehendak Belhart. Dan banyak mengatakan hal baik untuk mendapatkan simpatisan.     

Semua kelebihan itu, tidak pernah Belhart soroti.     

Mungkin karena tidak ingin mengakuinya.     

Atau mungkin, mata dan hatinya sudah tertutup.     

Sehingga hal baik, sekecil apapun itu, selalu tidak pernah terlihat olehnya.     

Lebih sering menganggap Cattarina sebagai benalu dan penghalang hubungannya dengan Alliesia. Lalu rintangan terbesar Belhart bisa melakukan apapun yang dia mau tanpa diawasi dan dicampuri urusannya.     

Belhart memang sempat pernah mengakui kemampuan Cattarina ketika kehidupan kedua mereka jalani.     

Sudah mencintai Cattarina sepenuhnya dan menjadi terlalu fokus.     

Kelebihan ini ternyata tidak juga memberikan keuntungan apapun bagi Cattarina.     

"Jadi, yang bisa aku simpulkan adalah tidak ada yang istimewa dalam kehidupanku yang lain sebagai Monna. Tidak punya wajah secantik Cattarina dan seberuntung sekaligus sesial dirinya. Aku menjadi karyawan normal di perusahaan Gustaflow."     

Menyebutkan nama perusahaan tempat Monna bekerja. Sekaligus adalah nama perusahaan ayahnya. Anthonie yang diberikan kilas balik percakapannya dengan Monna ketika mereka saling melewatkan waktu bersama.     

Berkat penuturan Monna saat itu, Anthonie berusaha mati-matian mencari wanita itu kembali.     

Menyelesaikan skripsinya secepat kilat dan tanpa menunggu hasil yang sudah bisa Anthonie perkirakan. Anthonie langsung kembali ke negaranya.     

Jadi sebenarnya, isu soal dirinya yang tidak menyelesaikan kuliah adalah salah.     

Anthonie hanya tidak menunggu pengumuman dan menantikan hasil kelulusannya. Tidak juga menghadri hari wisudanya.     

Kepulangannya ke rumah mengguncang seisi rumah.     

Terutama ayahnya yang tidak diberikan pengumuman apapun. Tapi sadar-sadar, Anthonie sudah kembali ke kediamannya.     

"Apa yang kau lakukan di kota ini? Pulang tanpa pemberitahuan dan kau juga tidak langsung menemui ayahmu?"     

Baru sampai sekitar satu hari yang lalu dan berhasil menghilang jet-lag. Informasi kepulangannya ternyata cepat sampai ke telinga Napoleon.     

Mendapatkan informasi kepulangannya melalui asisten rumah tangga dan segera datang menemui Anthonie dengan wajah serius.     

"Aku sudah pernah membahas ini sebelumnya. Ayah akan membuka firma baru di kota tempat tinggalmu. Lalu menyuruhmu untuk mengelolanya. Namun, baru separuh pengerjaan karena masih ada beberapa hal lain yang ingin Ayah minta untuk kau kerjakan di sana terkait klien international ayah. Kau malah sudah kembali dan mengacaukan rencana ayah?"     

Menghela napas cukup panjang dan tidak terlalu ikut terpancing dengan kehebohan yang ayahnya buat pag-pagi buta.     

"Namamu kembali, Ayah. Dan kau tidak ingin mengucapkan selamat atau memelukku?"     

Memberikan tatapan datar dan tidak langsung menggubris.     

"Apa yang sebenarnya sedang kau rencanakan?"     

Napoleon tetap saja bisa membaca pergerakan putranya. Tahu dan curiga Anthonie kembali pasti karena ada sesuatu. Napoleon nampak tidak sedang ingin diajak bercanda.     

Bukan tidak rindu atau menyayangi putranya.     

Mereka berdua sama-sama tahu kalau mereka jarang mengapresiasikan perasaan mereka dengan perbuatan.     

Anthonie langsung merubah sorot mata dan ekspresinya.     

"Aku ingin berkerja di kantor ayah di sini. Jadi aku kembali dan jangan mengusikku."     

Napoleon mengerutkan keningnya.     

Terkejut ketika pilihan itu nampaknya serius.     

"Kau ingin bekerja di perusahaan ayah? Kau kembali karena hal itu?"     

Mengangguk pelan dan membenarkannya.     

Percekcokkan memang sempat terjadi antara Napoleon dengan Anthonie. Namun keteguhan Anthonie untuk mengusahakan apa yang dia perlukan dan dia cari, meluluhkan segala renana Napoleon yang sudah jauh ke depan.     

Dan Anthonie sendiri juga tidak terlalu bersikap egois.     

"Biarkan aku kembali untuk menemukan apa yang aku cari. Ini penting dan mendesak. Jadi aku tidak akan berusaha mendengarkan permintaan ayah yang mengusirku, apapun itu. Namun.."     

Menatap sangat yakin dan tidak ingin ada pihak yang dirugikan meski itu adalah ayahnya sendiri.     

"Aku akan tetap membantu ayah mengurus perusahaan baru ayah di sana. Jadi biarkan aku meluangkan waktu senggangku sampai hari itu di kota ini dan di perusahaan ayah. Aku harus menemukan sesuatu, Ayah. Dan itu di dalam kantormu. Sesegera mungkin sebelum aku menggila. Dan semakin cepat semakin baik."     

Perkataan Anthonie yang mengerikan, sanggup membuat Napoleon bungkam.     

Membiarkan sepenuhnya keputusan pada Anthonie. Karena bagaimana pun juga perusahaan yang dia bangun bertahun-tahun selama ini, pada akhirnya akan jatuh juga ke tangan putranya.     

Jadi mempercepat waktunya tidak akan memberikan efek yang terlalu signifikan.     

Napoleon akhirnya menyerah.     

Mempercayakan sepenuhnya masa depan putranya pada yang bersangkutan.     

Maka berdirinya Anthonie di gedung pencakar ini.     

Merahasiakan kedatangannya selama beberapa hari. Lalu meminta bagian HDR untuk memberikan seluruh data karyawan padanya.     

Anthonie secara sengaja tidak meminta khusus karyawan ayahnya untuk mencari nama 'Monna Rataliu' dalam daftar karyawan perusahaannya.     

Tapi sengaja ingin mengumpulkan semua nama dan mencari sendiri. Agar tidak menimbulkan kecurigaan atau kepanikan dari berbagai pihak.     

Sebuah file akhirnya membuatnya termangu.     

Sulit bergerak dan bereaksi selama beberapa detik.     

"Aku akhirnya bisa menemukanmu!"     

Tersenyum senang ketika sebuah foto, profil dan CV seorang karyawati menggugah perhatiannya.     

Anthonie awalnya hanya ingin mengawasi Monna. Melihatnya dari jauh dan memperhatikan apa saja yang wanita itu kerjakan selama dia tinggal di dunia ini.     

Namun siapa yang akan menyangka jika Monna mendadak tidak masuk ke kantornya tanpa alasan.     

Tidak memberikan kabar dan tidak juga menghubungi pihak kantor untuk memberitahukan kendalanya.     

Seorang karyawati yang berusaha menghubungi Monna. Namun tidak kunjung mendapatkan balasan atau jawaban, sempat sangat kebingungan.     

Namun tidak ada yang curiga dengan ketidak hadirannya saat itu.     

Berbeda dengan Anthonie yang menjadi begitu panik dan berpikiran sempit.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.