Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 246 ( Mimpi Anthonie )



Chapter 246 ( Mimpi Anthonie )

0Hanya saja seperti ada sesuatu yang menahannya untuk sadar. Para dokter dan suster hanya bisa menunggu sampai sang waktu yang akan menjawabnya.     
0

Sengaja tidak memberitahukan pihak keluarga Athonie di negara asalnya.     

Seorang wali lain hadir untuk mengecek kondisi Anthonie.     

"Bagaimana ini? jika sampai terjadi sesuatu padanya. Napoleon pasti akan menghajarku habis-habisan! Dan ini bukan hal yang baik!"     

Paman jauh Anthonie, Cedric tidak berani menanggung masalah yang lebih besar lagi. Jika sepupu jauhnya itu marah. Mungkin akan menghukumnya dan memenjarakannya.     

Ursulla. Istri Cedric mencoba memberikan ketenangan.     

"Tenang, Cedric. Semua itu tidak mungkin terjadi. Dan aku percaya Athonie akan baik-baik saja," ucap Ursulla entah dia yakin atau tidak.     

Cedric masih saja tidak merasa tenang.     

"Bagaimana aku bisa tenang ketika dia terlihat begitu memprihatinkan?" protes Cedric.     

@w.e.b.n.o.v.e.l     

"Sengaja dititipkan padaku untuk terus aku awasi. Karena Napoleon tahu betapa putranya menyukai hal-hal baru dan gemar bekerja keras. Meski tidak tinggal satu rumah dengan kita. Napoleon terus memintaku untuk memberikan perhatian ekstra padanya!"     

"Bahkan sampai urusan makannya sehari-hari. Dan hal itu saja tidak pernah aku turuti karena Anthonie terus menolak. Lalu mengatakan bahwa dia ingin mandiri dan bisa mengurus dirinya dengan baik."     

Cedric menatap Ursulla tajam.     

"Sekarang kau lihat! Hal memprihatinkan apa yang terjadi padanya?" tunjuk Cedric kesal.     

Menatap sama cemas dan prihatin. Ursulla nampak kehilangan kata-kata untuk menghibur. Karena kesadaran Anthonie satu-satunya yang akan menjadi sumber ketenangan Cedric.     

"Dia terbaring dengan luka di kepala! Tidak sadarkan diri selama dua hari dan dokter tidak tahu sampai kapan hal itu akan berlanjut. Aku bahkan tidak berani melaporkan apapun pada ayahnya karena takut dia akan menghentikan langsung kiriman uang yang terus rajin dia berikan pada keluarga kita setiap bulannya sebagai bentuk terima kasih."     

Dilema dan frustasi adalah dua hal yang harus Cedric dan Ursulla rasakan saat ini.     

Terutama Ursulla yang malah jadi menyalahkan dirinya sendiri.     

"Ini semua salahku. Seharusnya tidak menyuruhnya untuk pergi menemui Miles untuk membicarakan sebuah proyek yang katanya sangat bagus."     

Cedric melengkapi.     

"Siapa yang akan mengira kalau konstruksi yang baru berjalan setengah jalan akan menciptakan masalah?!"     

Cedric dan Ursulla memang memiliki andil besar menyebabkan Anthoni mengalami kecelakaan.     

Tapi, siapa yang bisa memperkirakan masa depan?     

Ucapan bersalah dan prihatin pasangan Cedric-Ursulla, seperti bisik-bisik yang mengganggu Anthonie.     

Namun situasi mendadak berubah dengan cepat seperti kilat.     

Satu demi satu kejadian asing memenuhi otaknya.     

Mulai dari siapa dia di masa lalu. Lalu bagaimana dia bersikap dan menjadi tokoh yang jahat bahkan pada istrinya sendiri.     

Sebuah bagian tertentu terungkap.     

Sebuah buku asing dan berwarna pink.     

Tulisan tangan asing dengan bahasa yang tidak pernah Anthonie pelajari tapi dia memahaminya.     

[ "Pekerjaan kantor membuat otakku buntu. Tapi layar televisi yang setiap malam aku tonton, menyegarkan pandangan mataku. Aku ingin kembali ke masa itu! Meski tidak sebaik dunia ini dan tidak seburuk dunia ini. Aku ingin kembali!" ]     

Tulisan yang bisa Anthonie pahami karena mereka berada di era yang sama. Tapi, kenapa wanita bernama Cattarina ini bisa mengenali beberapa kata-kata asing di negeri Geraldy?     

Negara yang pernah menjadi negara di bawah kepemimpinan Anthonie, yang pada masa itu bernama Belhart Dominic.     

Kilasan-kilasan ingatan asing terus bermunculan.     

Mulai dari bagaimana Belhart yang dia lihat dalam mimpinya berusaha keras mendapatkan perhatian istrinya lagi.     

Menggunakan beberapa trik untuk membuatnya kembali dan mengakui perasaannya. Hidup bahagia lalu memiliki seorang anak perempuan yang manis dan menggemaskan.     

Wanita itu tiba-tiba saja menghilang. Tidak tahu dimana keberadaannya. Dan Anthonie langsung sadar dari komanya.     

Menyebutkan satu kata pertama ketika membuka mulutnya.     

"Monna.. "     

Nama yang sudah terpatri dalam benaknya. Dan perasaan Belhart masuk dalam jiwanya.     

Merasa kehilangan lalu merindukan masa itu dan bahkan wanita itu.     

Sebutir air mata yang tidak pernah Anthonie teteskan jika bukan karena terdesak, mengalir tipis.     

Diiringi dadanya yang sesak.     

Mengabaikan semua orang-ornag di sekelilingnya yang panik sekaligus senang karena Anthonie akhirnya sadar.     

"Apa yang terjadi padanya?" tanya Cedric.     

"Kenapa dia bereaksi seperti itu?" tanya Ursulla mengikuti kepanikan suaminya.     

Dan berbagai pertanyaan yang hanya dijelaskan oleh dokter dengan kalimat sederhana. Seperti, Anthonie mungkin sedang beradaptasi pada lingkungan baru dan menyerap kesadaran dalam tubuhnya.     

Seminggu berlalu dengan tanpa adanya tindakan apapun dari Anthonie untuk mencari tahu apa yang sebenarnya dia mimpikan pada saat dia koma.     

Kenapa begitu nyata dan kenapa dia bisa menjadi orang lain.     

Suatu malam ingatan itu memecah konsentrasi dan mencampur adukkan perasaannya.     

Berputar dan bergulir tidak karuan. Ingatannya tentang Belhart hadir sepenuhnya dalam otaknya. Tidak secara sempurna. Namun ada banyak sekali yang melintasi otaknya.     

Mulia dari kebenciannya pada Cattarina akibat kejahatan yang wanita itu lakukan pada Alliesia, wanita yang Anthonie cintai pada masa itu.     

Lalu kematian akhir yang bukan hanya satu kali Belhart lakukan pada Cattarina. Melainkan dua kali.     

Pertama karena obesesinya pada Alliesia dan kebenciannya pada Cattarina.     

Lalu kedua karena obsesi dan cintanya pada Cattarina yang terlampau besar.     

Surat wasiat terakhir Cattarina merobek-robek hatinya.     

Anthonie menekan dadanya yang seperti tersayat.     

Meremas rambutnya dengan tangan lain karena frustasi.     

Merasa bersalah dan malu pada kebodohannya.     

Mata Anthonie bergetar. Napasnya saling memburu. Lalu detak jantungnya berdetak tiga kali lipat lebih cepat.     

Ingatan lain hadir.     

Hari dimana Belhart lebih banyak meluangkan waktu untuk Cattarina dan mencari tahu lebih banyak soal wanita itu.     

"Monna Rataliu!" ucap Belhart begitu fasih dan yakin tidak salah menyebutkan nama lain istrinya.     

Monna yang disebut menoleh. Menatap ke arahnya dan memeluk Belhart.     

"Ada apa? Kenapa kau memanggil namaku begitu lengkap? Ingin aku mengejutkan seluruh keluargaku dengan nama asing ini?"     

Belhart menggeleng. Mengelus lembut kulit Monna yang berbaring nyaman di samping tubuhnya.     

"Aku hanya mendadak penasaran. Bagaimana penampilanmu di dunia sana dan bagaimana kehidupanmu di sana. Kau.. tidak ingin bercerita?" tanya Belhart sembari menunjukkan mata penuh minat.     

Monna tersenyum tipis.     

"Tidak ada yang menarik dan spesial," terang Monna sekedarnya dan Anthonie nampak tidak puas.     

Memaksa Monna untuk kembali melanjutkan.     

"Aku hanya seorang pekerja biasa," ungkap Monna sebagai permulaan dan mengenangnya.     

"Aku bekerja di sebuah tempat yang disebut 'kantor'. Hanya menjadi pekerja kecil dengan upah yang tidak banyak. Tapi lebih dari cukup untuk menghidupi keseharianku yang sederhana."     

Belhart terus mendengarkan dalam diam.     

"Aku hidup sebatang kara. Berbeda dengan kehidupan Cattarina yang glamour dan dilimpahi kasih sayang yang menggunung oleh semua keluarganya. Aku tumbuh dan besar tanpa perlindungan orang tua kandungku."     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.