Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 177 ( Pria Pemilih dan Merepotkan )



Chapter 177 ( Pria Pemilih dan Merepotkan )

0Mengukur kira-kira umurnya mungkin sepantaran Cattarina karena bicaranya yang santai dan dewasa.     
0

Carolus membukakan pintu ruang kerja Astrond untuk tamunya.     

Mengetuk lebih dulu dan mengumumkan tujuannya.     

"Mr. Astrond. Putri Cattarina telah datang. Dan dia datang bersama dengan Putra Mahkota,"     

Mengucapkan kalimat sopan dan memberikan peringatan yang mengejutkan. Astrond terperanjat dari tempat duduknya.     

Sibuk menentukan warna dan bahan untuk rancangan pakaian kedua-nya hari ini. Astrond langsung menatap serius dua tamu-nya hari ini, yang sudah berhasil masuk ke tengah-tengah ruangan.     

Menatap dengan kikuk dan bertanya dengan penasaran.     

"Anda datang bersama dengan Putra Mahkota? Kenapa Anda tidak mengatakannya lebih dulu? Jika saya tahu, saya.."     

Bingung memikirkan kalimat lanjutannya.     

Carolus dengan sikap acuh bertanya pada Astrond.     

"Memang apa yang akan Anda lakukan ketika mengetahui kedatangan Putra Mahkota?"     

Tersenyum dengan memelintir sedikit kumisnya. Astrond menjawab dengan apa adanya.     

"Tentu tidak akan melakukan apapun," lalu menambahkan.     

"Tapi kau mungkin akan merapikan tempat ini lebih dulu. Atau, paling tidak memberikan sambutan yang lebih meriah,"     

Belhart langsung menimpali.     

"Itu tidak perlu dan tidak usah sungkan."     

Astrond buru-buru berjalan ke depan dan memberi hormat.     

"Saya, Astrond Pills. Memberi salam pada Putra dan Putri Mahkota. Semoga sejahtera selalu menyertai kalian,"     

Monna dan Belhart saling menatap.     

Menghembuskan napas dan mengoreksi.     

"Aku sudah bukan Putri Mahkota, Tuan Astrond. Jadi Anda tidak perlu menggunakan sebutan itu lagi,"     

Monna lagi-lagi harus membuat dirinya sadar akan posisinya.     

Sama-sama merasa tidak enak dan bingung menanggapi.     

Carolus, memutuskan untuk kabur.     

"Aku pergi lebih dulu dan mengurus hal lain. Jika ada keperluan denganku. Kalian tinggal mencariku di luar ruangan ini,"     

Ketiganya lalu berkumpul di ruang tamu.     

Mengungkapkan tujuan mereka datang setelah dipersilahkan duduk dan dibuatkan dua cangkir teh langsung di ruangannya.     

"Kami datang untung membuat pakaian, Astrond. Untuk 6 hari ke depan dan tolong tunjukan model-modelnya pada Putra Mahkota," tukas Monna netral.     

Astrond yang baru saja menyeruput minumannya tersedak.     

"Uhuk! Uhuk!"     

Menatap dengan antusias dan panik.     

"A-apa yang barusan Anda katakan? Yang Mulia ingin memesan pakaian di tempat saya dan tenggat waktunya 6 hari?"     

Menatap dengan kehilangan daya.     

Astrond yang sedang memiliki banyak pesanan, merasa terbebani.     

"Jika kau memiliki pakaian jadi dalam stok pakaianmu dan lulus seleksiku. Kita bisa menggunakan pakaian itu. Tapi jika tidak ada, Anda terpaksa memang harus membuatnya." Usul Belhart.     

Tahu waktu yang diberikan terlalu singkat. Karena tidak akan ada seorang penjahit manapun yang membuatkan pakaian untuk keluarga kerajaan dengan asal-asalan.     

Belhart memang memberikan usul yang sangat menguntungkan Astrond.     

Tapi, memilih pakaian yang tersedia di dalam toko. Walaupun harus melewati seleksi. Bukankah itu sama saja dengan menyuruh Astrond mengesampingkan kepentingan Putra Mahkota. Dan menghina keluarga kerajaan secara tidak langsung.     

Merasa itu bukan pilihan yang tepat. Astrond lalu berkata dengan enggan.     

"Saya bukan tidak ingin, Yang Mulia. Tapi..."     

Memotong dan tidak memberikan kesempatan bagi Astrond untuk menolak. Belhart dengan sikap to the point-nya berucap.     

"6 hari lagi aku berulang tahun. Memang diadakan pesta yang cukup meriah. Tapi pakaian menurutku hanya akan menjadi atribut pelengkap. Tetap terlihat baik pakaian seperti apapun, jika aku yang gunakan. Begitu juga dengan Cattarina,"     

Lirikan Belhart yang menyipit dan dalam. Seperti memiliki arti. Namun Monna yang tidak mengerti, tidak berusaha mencari tahu.     

Sementara Astrond semakin dibuat tertekan.     

"Saya tidak hanya harus menyiapkan satu pakaian untuk Anda. Tapi dua. Termasuk untuk.."     

Melengkapi ketika kalimat mengantung itu, seolah mencari sambungannya.     

"Nyonya Cattarina. Anda bisa memanggilku seperti itu. Saya sudah terbiasa," ucap Monna cepat. Dan menyesuaikan diri.     

Mengabaikan segala pujian dan kesombongan yang Belhart layangkan pada dirinya sendiri dan Cattarina. Semua orang tentu tidak ada yang sanggup membantah.     

Mengangguk dan tersenyum samar.     

"Ya. Nyonya Cattarina. Tapi, apa Anda sengaja melakukannya?"     

Berpikir mungkin Putri Cattarina punya sebuah dendam pada Astrond dan ingin membalasnya saat ini. Astrond merasakan tulang belakangnya nyeri. Tenggorokannya tersumbat. Otaknya mengigil.     

"Ini berat. Karena ada beberapa pekerja saya yang mengundurkan diri," ucapnya beralasan.     

Bukan tidak ingin. Tapi sulit menyanggupi.     

Belhart lalu menaikkan nada bicaranya.     

"Jadi kau tidak sanggup?"     

Menggaruk kepala dan bingung. Astrond membela diri.     

"Bukan seperti itu, Yang Mulia. Hanya saja..."     

Malas berbelat-belit. Monna langsung saja meminta Astrond mengeluarkan semua stok pakaian terbaik yang dia miliki.     

"Kita bicara setelah memeriksanya,"     

Meminta tiga asistennya untuk membantu langsung.     

Putra mahkota sungguh membuat semua orang kelabakan karena ulahnya. Terus menolak ketika pakaian yang mereka tawarkan tidak pernah benar-benar sesuai dengan seleranya.     

"Yang ini juga masih kurang?" tanya Astrond seperti ingin menangis.     

Monna yang melihat, jadi merasa tidak tega.     

"Anda akan terus memilih dan tidak akan menentukan pilihan?" tanya Monna yang mendadak jadi tidak sabaran. Ketika Monna berpikir bahwa pemilihan pakaian ini akan berlangsung sebentar.     

Hanya perlu melihat beberapa koleksi. Karena Monna percaya, pilihan Astrond Pills adalah pilihan yang terbaik.     

Lalu, bukannya meninggikan atau meragukan kemampuan Astrond dalam merancang pakaian dan menjahitnya.     

Sebagai satu-satunya butik langganan keluarga Bourston. Sekaligus butik terbaik di wilayahnya. Dan menjadikan Monna berani membawa Belhart ke toko ini. Adalah karena Astrond Pills tidak mungkin berani mengeluarkan jenis pakaian yang tidak bisa dia banggakan.     

Namun, karena memang telah terbiasa diberikan sedok emas di mulutnya ( istilah untuk seseorang yang mendapatkan apa yang terbaik dalam hidup dan serba mewah ).     

Belhart yang mengatakan bahwa pakaian hanya atribut pelengkap. Ternyata memiliki standar tinggi terhadap pakaian yang bisa dia kenakan?     

Harus berbahan lembut dan berukiran.     

Model yang tidak terlalu lama. Dan tidak baru.     

Warna yang tidak terang. Dan tidak gelap juga.     

Harus terlihat bersinar. Tapi juga tidak ingin berlebihan.     

Sedikit gelap. Tapi tidak benar-benar gelap.     

Belhart ternyata pemilih yang unggul, melebihi para wanita?     

Menghela napas dan duduk dengan terkantuk-kantuk karena merasa bosan.     

Pemilihan pakaian untuknya tiba.     

Tanpa meminta Cattarina yang memilih. Belhart langsung menarik asal satu pakaian yang dia lihat.     

Menyuruh Monna untuk mencobanya dan menilai.     

"Sangat bagus dan sesuai dengan harapan," ucap Belhart setelah berhasil merealisasikan imajinasi visualnya.     

Dan memiliki pengertian yang baik dan bagus.     

Monna nampak lebih ceria.     

"Jadi, Anda sudah selesai menentukan pilihan dan mengakhirinya?"     

Mengangguk dengan separuh kacau.     

Belhart sebenarnya sengaja menjadi pria merepotkan dan banyak kemauan.     

Sengaja berlama-lama dalam memilih pakaian dan segera mengakhirinya ketika stok pakaian Astrond, sudah berhasil dia bongkar semua tanpa sisa.     

Astrond yang lega, tersenyum ramah dan berkeringat.     

"Sungguh menggembirakan Anda berhasil mendapatkan apa yang Anda cari dan inginkan."     

Carolus, Salsa, dan Browndy. Ikut merasa lega dan menghela napas panjang.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.