Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 157 ( Semua Akan Terjawab Nanti )



Chapter 157 ( Semua Akan Terjawab Nanti )

0Menjelaskan secara terperinci bagaimana Putri Cattarina membuat heboh tidak hanya di rumah tapi juga kediaman Emburckight.     
0

Menjatuhkan argumen semua orang dan membuat mereka terpojok. Hingga pergi dengan wajah puas.     

Dessie mengatakan bahwa dia sungguh dibuat tidak mengerti dengan perubahan semangat Putri Cattarina yang berbeda jauh.     

Belhart menarik garis bibirnya.     

"Jadi, Putri Cattarina berani memanjat pohon demi untuk menyelamatkan seekor burung yang tersangkut?" tanya Belhart mengomentari lebih dulu cerita Dessie yang pertama.     

Dessie tanpa sadar tersenyum.     

Menggunakan telepon sihir yang hanya akan menghantarkan suaranya sampai ke telepon lain yang Putra Mahkota gunakan.     

Senyum Dessie tentu tidak akan bisa dilihat oleh Belhart.     

"Ya, Yang Mulia. Dan akibat tindakan Yang Mulia ini. Kepala pelayan Therens dibuatnya kewalahan. Sangat terkejut dan seolah hampir pingsan tepat ketika saya baru saja sampai di kediaman Putri!"     

Anggukan paham langsung Belhart lakukan.     

"Baiklah. Aku mengerti dan bisa membayangkannya," balas Belhart.     

"Lalu, ada putri dari bangsawan lain yang ingin mencari masalah dengannya?" tanya Belhart merespon pada masalah yang terjadi hari ini.     

Dessie mengangguk.     

"Anda benar, Yang Mulia. Tapi, berkat kepintaran Putri Mahkota. Rencana mereka gagal total. Dan mereka semua pasti sedang kesal saat ini!"     

Terdengar nada puas dalam kata-kata Dessie.     

Belhart malah memicingkan mata.     

"Kenapa mereka harus kesal. Dan kenapa mereka harus tidak senang?" tanya Belhart.     

Lalu menambahkan.     

"Mereka lupa siapa Cattarina sebelumnya?" tanyanya lagi.     

"Sekalipun dia sudah bukan Putri Mahkota. Tapi dia tetap pernah menjadi seorang Putri Mahkota! Dan statusnya sebagai Putri keluarga Bourston juga tidak bisa diabaikan!"     

Menjawab dengan ragu. Dessie membenarkan separuh penjelasan Putra Mahkota.     

"Anda benar Yang Mulia. Tapi bagaimana pun mereka ada wanita-wanita yang iri pada Yang Mulia Putri. Jadi tidak heran jika mereka ingin melampiaskan ketidaksenangan mereka pada Putri," ucap Dessie.     

"Menjahati Cattarina dengan kata-kata. Agar perasaan mereka terpuaskan. Begitu maksudmu?"     

Membuat kesimpulan yang dia kesalkan sendiri.     

Dessie lalu terdiam. Tidak bermaksud mengompori.     

Tapi dia pribadi memang ikut kesal ketika berada di sana waktu itu.     

"Benar, Yang Mulia. Tapi syukurlah. Tuan Putri ternyata wanita yang tangguh dan hebat. Saya pribadi sangat kagum padanya,"     

Rasa lega dan perasaan lebih baik tidak bisa Belhart redam.     

Cattarina yang sudah berhasil lepas darinya, ternyata tidak selemah dan sepenakut yang dia bayangkan. Ketika selama ini biasanya, dia selalu ketakutan dan cemas setiap kali bersama dengan Belhart.     

Separuh senang dan separuh kecewa. Belhart akhirnya memberikan pujian singkat pada Dessie dan permintaan khusus.     

"Baiklah. Namamu Dessie, bukan?"     

Bertanya lebih dulu sebelum melanjutkan.     

"Ya, Yang Mulia.     

"Aku puji kerja kerasmu selama beberapa hari ini. Dan terus awasi Cattarina. Pastikan selalu dia baik-baik saja dan aman. Lalu yang terpenting, jangan sampai membuatnay sedih sekaligus kecewa,"     

Dessie yang sebenarnya tidak pernah ingin mencampuri urusan orang lain. Untuk kali ini tidak bisa menghentikan rasa penasarannya.     

"Anda nampak sangat peduli pada Putri Mahkota, Yang Mulia. Lalu, jika begitu. Kenapa Anda sama sekali tidak mengatakannya langsung? Bertindak secara sembunyi-sembunyi. Ketika perhatian penuh Anda berikan padanya?"     

Dessie lalu menambahkan dengarn ragu.     

"Lalu kenapa Anda harus menggugat cerai Putri Mahkota seperti yang para putri bangsawan itu katakan?"     

Tidak menjawab bukan karena tidak ingin. Melainkan belum waktunya memberikan jawaban dan belum ingin membagikan apa yang dia simpan.     

Belhart hanya berkata.     

"Semua akan terjawab nanti, Dessie. Dan kerjakan saja apa yang perlu kerjakan dengan sungguh-sungguh. Lalu setelahnya aku akan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi keluargamu di desa,"     

Mata ceria Dessie berbinar.     

"Terima kasih, Yang Mulia! Dan maaf jika saya terlalu banyak lancang! Saya berkata seperti ini karena saya sangat menginginkan Yang Mulia berdua bisa bersatu,"     

Belhart memberikan balasan setujunya.     

"Ya, Dessie. Tentu saja. Dan aku secara pribadi juga mengharapkannya."     

Belhart dan Dessie kemudian mengakhiri panggilan teleponnya. Sementara Dessie yang tidak bisa menyembunyikan perasaan senangnya, terus tersenyum.     

***     

Di sisi lain.     

Merri yang masih berada di dalam kamar Cattarina. Menatap majikannya dengan pandangan heran.     

Sibuk membereskan pakaian Monna yang berserakan setelah mereka meninggalkannya siang ini dalam keadaan separuh kacau. Merri pada akhirnya tidak bisa menutupi rasa penasarannya.     

"Yang Mulia. Bisa Anda jelaskan bagaimana Anda bisa tahu banyak soal kehidupan pribadi pada putri bangsawan yang lebih banyak menyimpang?"     

Menambahkan kembali alasan kenapa Merri menanyakan pertanyaan itu. Merri yang merasa pertanyaan itu kurang, menambahkan.     

"Saya bukannya bermaksud mencampuri. Tapi, kapan tepatnya Anda mencari tahu semua kebenaran itu? Jarang melihat Anda bersosialisasi dengan orang lain setelah menikah. Mungkinkah informasi ini sebenarnya sudah Anda ketahui sejak lama?"     

Menikmati waktu santainya dengan membaca buku di malam hari sebelum tidur. Monna yang sejak lama memang hobi membaca, terutama membaca beberapa cerita novel. Ternyata berhasil menemukan buku yang menarik.     

Melupakan sejenak soal buku yang menariknya masuk. Dan 3 buku asing lain yang Cattarina tulis, tapi tidak pernah berhasil Monna temukan dimana pun.     

Buku ensiklopedia ala negara Geraldy ternyata mengandung banyak sekali unsur menarik di dalamnya. Dan novel-novel picisan di negara ini ternyata tidak kalah menarik dengan dunianya dulu.     

Dimana cerita perselingkuhan dan pengkhianatan ternyata sudah menyebar sejak lama pada masa ini.     

Bukan merupakan sesuatu yang tabu atau rendah. Malah terkadang dibanggakan oleh beberapa orang tertentu. Terutama para pria angkuh yang merasa dirinya hebat, jika bisa memiliki banyak wanita di sisinya.     

Cerita semacam ini memang menguras emosi.     

Namun bisa menjadi wadah bagi Monna menyalurkan kekesalannya hari ini akibat mendapatkan rundungan.     

Monna lalu berpikir sejenak.     

"Aku hanya tahu begitu saja, Merri. Mungkin pernah mendengarnya dari seseorang. Dan kau mungkin benar. Aku memang sudah mengetahuinya sejak lama,"     

Monna kemudian membatin.     

Sangat lama. Sampai kau tidak bisa memprediksi kapan tepatnya waktu itu bergulir.     

Sudah pernah melakukan pengulangan nasib hidup yang kurang lebih mirip. Ada beberapa hal di masa depan yang masih berjalan sebagai mana mestinya karena tidak mengalami perubahan.     

Soal perekonomian Geraldy yang akan berkembang pesat setelah bekerja sama dengan kerajaan Methovenia. Kerajaan milik keluarga Argedaff yang mungkin akan berjalan dalam beberapa waktu ke depan.     

Setelah kakak Murgedaff berkunjung ke negara ini. Sekedar untuk mencari adiknya yang tidak pernah bisa diam di dalam rumah atau bahkan negara sendiri.     

Murgedaff yang tidak sengaja bertemu dengan Belhart. Akan mulai membicarakan masalah bisnis.     

Kerjasama antara dua kerajaan dan dua negara.     

Beberapa kehebohan yang tidak disangka-sangka juga mencuat.     

Berita soal para bangsawan yang diam-diam memiliki banyak simpanan. Dan salah satu putri yang hari ini Monna temui, menjadi salah satu wanita yang di ekspos keluar oleh media.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.