Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 108 ( Pengakuan )



Chapter 108 ( Pengakuan )

0Penjelasan itu serta merta langsung membuat tamu yang hadir ricuh. Berdiri dengan heboh dan mengklaim informasi itu sangat menghina kekaisaran.     
0

"Apa-apaan ini?"     

"Dia berani melakukannya?"     

"Shcoutz Alpen Bourston?! Dia melakukan pembelotan dengan cara seperti itu?!!"     

"Ini benar-benar gila!! Beraninya dia!!"     

Rubylic yang sejak tadi diam, tidak bisa menahan diri.     

"Ayah! Apa katakan itu tidak benar!!"     

Diikuti kegelisahaan Asraff yang tidak bisa mempercayai semua penuturan Neil.     

"Ayah, itu pasti tidak benar bukan? Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa mereka sampai bisa mengeluarkan statement sekejam itu? Pembelotan? Itu jelas mustahil!!"     

Menyanggah dengan sangat yakin, Asraff Grey tentu tahu bagaimana sifat ayahnya. Namun bagaimana seseorang bisa menjelaskan tuduhan itu dengan baik?     

Berniat melakukan pemberontakan pada Kaisar dan menurunkan tahta raja??!     

Masih hanya diam. Diikuti dengan tatapan datar. Alpen Bourston yang dilempari segala hinaan dan juga tuduhan kejam. Tidak menunjukkan sama sekali keinginannya untuk membela diri.     

Membuat semakin banyak orang menuding tuduhan itu adalah benar.     

Dengan penuh kesedihan, Monna terus menatap ayahnya. Ayah dalam visual novel namun nyata karena dia juga berada di dunia novel.     

Tokoh yang paling Monna idolakan karena pribadinya yang luar biasa. Cinta pada negara dan juga keluarga. Sesuatu yang tidak pernah Monna dapatkan pada kehidupannya yang lain.     

"Ini tidak mungkin 'kan, Ayah? Tolong jawab aku. Ayah tidak mungkin melakukan hal itu dan ayah tidak mungkin terlibat dalam pemberontakan, bukan?"     

Dengan tatapan ngeri dan juga sangat terluka Rubylic menatap suami dan putrinya. Menutup mulutnya dengan kedua tangan dan berkaca-kaca.     

"Ayah! Apa yang sebenarnya terjadi?!" ucap Rubylic tidak kuasa untuk kedua kalinya.     

Monna langsung membentak ayahnya.     

"Ayah!! Jawab aku dan jujurlah!!" seru Monna dengan suara sangat keras dan marah. Karena bukan tindakan diam yang Monna inginkan dari ayahnya.     

"Semua ini tidak mungkin terjadi bukan? Ayah tidak mungkin melakukan ini. Dan semua ini jelas bohong! Karena itu, luruskan kesalah pahaman ini segera. Dan jangan biarkan Neil membawa ayah."     

Berucap dengan sungguh-sungguh dan tidak menginginkan seluruh mimpi buruknya menjadi nyata. Monna dengan tekad kuatnya akan melindungi ayahnya.     

Sementara Belhart yang masih diam. Ttidak pernah melihat Cattarina memunculkan emosinya yang terlalu besar setelah menikah.     

Terus mengawasi ketika ada semacam tatapan yang sulit untuk dijelaskan. Belhart perlihatkan tanpa sadar.     

"Aku bilang berhenti!! Siapa yang mengizinkan kalian untuk menahan ayahku? Kalian lupa siapa dia dan siapa aku?"     

Memang hanya seorang Putri Mahkota dan istri Belhart untuk sementara waktu, entah sampai kapan. Tapi dia adalah calon Ratu. Seorang pemimpin yang seharusnya tidak sembarangan orang bisa mengabaikannya begitu saja.     

Monna sekali lagi bertanya pada ayahnya. Turun dari posisi duduknya. Dan mendekat ke arah ayahnya untuk menyadarkannya.     

"Ayah... kenapa ayah hanya diam? Ayah benar-benar ingin membuat mereka salah paham?"     

Memohon dengan tatapan iba. Alpen Bourston masih saja menunjukkan ekspresi bersalahnya. Membuat Monna sangat terpukul dan menekan kepedihannya dalam-dalam.     

"Ayah, tolong jangan bercanda pada saat seperti ini! Ayah tidak mungkin membenarkan asumsi itu bukan? Atau, apa ada seseorang yang menakut-nakuti ayah? Mengancam ayah untuk melakukannya? Mengakui sesuatu yang tidak benar dan salah?"     

Masih tidak ada jawaban.     

Hanya menunduk dan seolah ingin menegaskan dirinya sangat bersalah.     

Monna semakin dibuatnya gila dan kehilangan arah. Ketika tidak ada satupun sanggahan yang ayahnya berikan untuk membela diri. Monna kemudian menambahkan.     

"Jika seperti itu, katakan saja siapa orangnya. Karena aku pasti akan langsung membunuhnya! Menghabisinya sampai tidak meninggalkan bekas!"     

Beberapa orang langsung memekik. Luar biasa tercengang dan mulai berpikir bahwa Cattarina mungkin saja sudah gila karena terjepit pada keadaan. Monna justru sama sekali tidak mempedulikannya.     

Dan Belhart masih terus mengawasi dengan tatapan dingin.     

Dengan sangat frustasi dan juga tertekan, Monna menahan kuat-kuat kekecewaan dan juga sakit hatinya. Selama ini percaya pada ayahnya dan bahkan melindunginya dengan segenap tenaga.     

Tapi apa yang Ayahnya lakukan?     

Mengungkapkan diri sebagai dalang dari pemberontakan yang terjadi pada kekaisaran dan menyatakan diri sebagai pencetus?     

Mata Monna langsung berkaca-kaca. Sulit menerima semua ini dan menjadi emosi.     

"Apa kau hanya akan diam saja? Tidak memberikan penjelasan dan tidak juga melakukan pembelaan diri?! Ayah ingin semua orang benar-benar beranggapan bahwa itu semua adalah benar??!!!"     

Di depan semua orang, ayah dengan sangat tenang berdiri di hadapannya. Tanpa menampik dan tanpa mencari dalih.     

Asraff yang tidak tega melihat Cattarina, lalu mencoba untuk menenangkan adiknya.     

"Tenanglah, Catty. Aku yakin semua pasti ada alasannya. Dan aku sangat yakin bahwa..."     

Belum selesai Asraff menyelesaikan seluruh pembelaannya. Alpen sudah memotong dan berbicara dengan sangat yakin untuk pertama kalinya sejak dia membisu.     

"Semua itu benar. Dan tidak ada yang salah. Ayah memang sudah melakukannya. Ayah juga yang menjadi dalang,"     

Monna sontak berteriak.     

"ITU TIDAK MUNGKIN!!!"     

Penuh amarah dan tidak bisa mentolerir segala ketimpangan yang ayahnya buat.     

"Alpen Bourston tidak pernah mungkin melakukan itu! Dia adalah orang yang paling setia dan menjunjung tinggi negara dan juga rakyatnya! Jadi darimana pernyataan itu bisa berasal?!"     

Tidak bisa membendung kekecewaan dan bahkan rasa sakit hatinya, air mata Monna mendadak menetes. Mewakili perasaan Cattarina yang kini menjadi sangat terluka akibat tuduhan yang walaupun bukan dilayangkan langsung padanya.     

Masih sanggup menyiksanya karena anggota keluarganya-lah yang saat ini sedang dikorbankan.     

"Itu tidak mungkin dan mustahil! Dalam cerita disebutkan bahwa dalang dari pemberontakan ini adalah fraksi lama. Orang-orang yang tidak menyukai Baginda Kaisar dan juga keluarganya, lantaran lebih memihak pada rakyat. Memungut pajak tinggi bagi bangsawan dan membuat mereka kesulitan untuk menyesuaikan gaya hidup mereka yang senang berfoya-foya,"     

Semua orang memekik lebih tajam.     

Asraf malah menjadi sangat simpatik.     

"Apa maksudnya itu, Catty? Darimana kau bisa mengetahui itu? Dan darimana kau bisa berasumsi begitu?"     

Menangkap pertanyaan yang sama, Belhart semakin memusatkan perhatiannya lebih dalam.     

sementara Monna lalu berdiri dengan lemas. Diikuti tatapan semua orang yang menatapnya sangat serius.     

Hanya bisa menggetarkan kelopak matanya. Lantaran tidak ingin sampai semua mimpi buruknya itu sampai terjadi. Monna lalu menatap Belhart dengan tatapan sangat sedih dan berlinang air mata.     

Memunculkan perasaan lain dalam sudut hati Belhart.     

"Percayalah padaku. Apa yang aku katakan adalah yang paling jujur. Keluargaku adalah orang yang terhormat. Dan mereka adalah orang-orang paling jujur yang aku temui. Tidak pernah menutupi sesuatu hanya demi keuntungan mereka. Ayahku tidak bersalah. Sama sekali tidak seperti yang sudah dituduhkan,"     

Merasakan jantung dan hatinya menjadi sangat sakit, seperti tertusuk tajam dan ditikam oleh sebuah benda yang sangat keras.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.