Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 4 ( Tetap Dalam Novel )



Chapter 4 ( Tetap Dalam Novel )

0  "Tidak-tidak! Sebelum itu terjadi aku harus memastikan bahwa aku bukan sedang bermimpi," Monna mencubit kencang punggung tangannya yang bebas.    
0

  "Aww!!" Monna merasakan kesakitan. Teriakannya membuat pelayan yang ternyata masih berjaga di depan pintu kamarnya, mengetuk pintu.    

  "Nona, apa Anda baik-baik saja?" tanya seseorang dari luar. Yang Monna tahu itu adalah suara Lily, asisten pribadinya yang paling dekat dengannya. Lily telah bekerja pada keluarga Bourston sejak ia masih belia. Dan umurnya tidak terlalu terpaut jauh dengan Cattarina. Hanya berbeda 3tahun di bawahnya.    

  Monna mengibas-ngibaskan punggung tangannya yang memerah. Menahan rasa sakit.    

  "Aku baik-baik saja, Lily. Kau tidak perlu khawatir dan masuk! Aku hanya tidak sengaja menggigit lidahku ketika menelan ludah. Aku ingin tidur. Dan tolong jangan ganggu aku," teriak Monna kencang ke arah pintu.    

  "Baik, Nona. Kalau begitu selamat beristirahat," balas Lily yang mengerti. Dan setelahnya tidak ada suara apapun yang terdengar dari arah luar pintu.    

  Monna menghelakan napas lega.    

  Ia kemudian membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan mencoba untuk tidur. Berharap semua yang dialaminya ini tidak nyata. Dan begitu ia terbangun nanti, semuanya akan kembali seperti sedia kala.    

  Satu jam. . Dua jam. . Tiga jam. .    

  Monna bangun dari tidurnya. Dan kembali mendapati kamar yang sama milik Cattarina. Ia kemudian mencoba memejamkan matanya kembali lalu membukanya lagi. Hasilnya sama.    

  Ia tetap menjadi Cattarina yang bangun dari tidurnya dengan matanya yang sayu.    

  Pandangannya terlihat letih.    

  Oke! Mungkin kali ini ia gagal karena waktu belum genap 24jam setelah ia mengalami semua keanehan ini. Monna merasa ia hanya perlu menunggu sedikit lebih lama lagi, yaitu sampai besok. Dan mungkin segalanya akan kembali normal.    

  Ya... Semoga saja..    

  -    

  Lalu hasilnya...    

  Berapa kali pun Monna berharap dan mencoba, ia tetap menjadi Cattarina yang terkenal cantik dan rupawan. Monna benar-benar kesal. Untuk apa ia berubah menjadi wanita yang cantik tapi tubuhnya ini sendiri bukan miliknya?    

  Jika ia meninggal dan bereinkarnasi ke kehidupannya yang baru sebagai Cattarina di zaman yang baru, mungkin Monna akan bersorak riang dan menerima semua itu dengan lapang dada.    

  Tapi pada kenyataannya, ia masih baik-baik saja saat masih menjadi seorang Monna. Dan entah bagaimana ia mendadak gila memasuki tubuh orang lain yang bukan dirinya dengan membawa dua ingatan yang membuat kepalanya sakit.    

  Ingatannya sebagai Monna dan ingatannya sebagai Cattarina.    

  Monna tidak yakin apakah masih ada space lain yang tersedia di otaknya sekarang untuk menampung segala pengetahuan dan kenangan baru yang akan dijalaninya nanti sebagai Cattarina yang baru.    

  "Catty, sepertinya hari ini kau tidak banyak bicara. Apa tubuhmu masih kurang baik?"     

  Monna menatap Mrs Shcoutz -sebutan yang sengaja ia buat dalam hatinya sendiri karena merasa tidak cukup dekat dengan ibu novelnya tapi juga cukup dekat dengan ibu kandung mayanya- dengan perasaan tidak jelas.    

  "Aku baik-baik saja, Mom." Ucapan Monna yang tanpa ia sadari membuat Ny. Shcoutz bingung.    

  Monna segera melaratnya, "Maksudku 'Ibu'. Aku baik-baik saja, Ibu."    

  "Tapi.. makanmu kenapa sedikit sekali? Jangan bilang kau masih dalam program dietmu lagi."    

  Monna tertawa perlahan, "Tidak, Ibu. Aku tidak sedang dalam program dietku. Aku hanya sedang tidak bernafsu makan."    

  Mendengar putrinya semata-wayangnya tidak bernafsu makan, Tn. Shcoutz yang sejak tadi hanya diam, mulai angkat bicara dan menatap Cattarina.    

  "Apa makanannya tidak enak? Atau apa ini tidak sesuai dengan selera makanmu, Catty?" Tn. Shoutz bertanya dengan nada khawatir.    

  "Jika tidak, aku bisa menyuruh orang untuk menggantinya. Atau jika perlu aku akan mengganti kokinya sekarang juga," Tn. Shcoutz membesarkan sedikit suaranya. Ia sengaja membuat para pelayan mendengar ucapannya dengan jelas. Dan itu tentunya membuat beberapa pelayan merasa cemas.    

  Monna tahu, Ayah Cattarina sengaja menunjukkan otoritasnya di depan banyak orang saat ini untuk menunjukkan seberapa besar rasa sayang dan juga kepeduliannya pada Cattarina, sebagai putri yang paling dicintainya.    

  Lihat! Inilah salah satu alasan kenapa Cattarina memiliki kepribadian yang buruk sejak lahir. Ayahnya terlalu memanjakannya! Dan itu tidak baik bagi mental Si Anak!    

  "Bukan karena makanannya, Ayah. Makanan ini enak. Aku hanya tidak berselera," Monna segera mencairkan suasana untuk mengurangi ketakutan yang terpancar di antara para pekerja.    

  "Bukan karena makanannya?" Ayah Cattarina bertanya sekali lagi.    

  Monna menggeleng, "Bukan, ayah."    

  Seluruh pekerja bernapas lega.    

  "Lalu kenapa?" tanya ayah Cattarina lagi. Merasa penasaran dan bertanya dengan nada sangat lirih.    

  Monna merespon kaget. Reaksi Mr. Shcoutz di luar dugaannya. Seorang tangan kanan kepercayaan Kaisar, yang terkenal tegas dan juga berwibawa, mendadak berusaha bersikap imut dengan merajuk dan memelas hanya untuk meminta penjelasan dari putrinya yang tidak berselera makan?    

  Demi apapun, itu tidak masuk akal!    

  ***


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.