Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 12 ( Membatalkan Pertunangan )



Chapter 12 ( Membatalkan Pertunangan )

0  Mereka seolah terlalu takut untuk menerima konsekuensi yang akan mereka terima nantinya jika mereka melakukan kesalahan yang kecil misalkan. Sehingga mereka dengan penuh kepatuhan berusaha keras bekerja dengan sangat baik padanya tanpa mengeluh.    
0

  Mengeluh di depan Cattarina, tentunya. Karena ia sendiri tidak tahu apa yang mereka pikirkan di belakangnya.    

  Berkat itu, Cattarina kini tampil bak seorang ratu yang paling menonjol di antara semua anggota keluarganya yang hadir dalam sebuah acara perjamuan makan siang, yang diadakan oleh Baginda Kaisar untuk menyambut kepulangan Putra Mahkota di istana.    

  Baginda Kaisar mengundang keluarga Bourston untuk ikut makan siang bersama dengannya dan putra mahkota. Sehingga itu membuat seluruh kediaman Bourston sudah heboh sejak pagi, kecuali Kakak Cattarina, Asraff yang kala itu masih ada di luar kota untuk mengurus beberapa hal terkait pekerjaannya.    

  Kaisar Dominic yang melihat Cattarina begitu cantik, memberikan pujian.    

  "Sungguh tidak bisa aku pungkiri. Kau membesarkan putrimu dengan sangat baik hingga hari ini, Alpen Bourston. Dia tampil dengan semakin cantik, dari hari ke hari. Benar-benar sesuai dengan desas-desus yang beredar tentangnya. Lalu, tidakkah kau ingin membocorkan sedikit rahasianya padaku?" Kaisar Dominic sengaja menambahkan sedikit leluconnya di tengah-tengah pujiannya untuk menghangatkan suasana.    

  Cattarina pun tersipu malu. Dan Tn. Shcoutz menanggapinya dengan santai.    

  "Pujian Anda terlalu berlebihan, Yang Mulia. Putri kami memang cantik karena sudah semestinya begitu. Itu adalah anugerah dari para Dewa untuk keluarga kami. Dan mengenai rahasianya, sampai saat ini kami sendiri belum mengetahuinya," balas Tn. Shcoutz cukup serius.    

  Dan itu membuat Kaisar Dominic pun tertawa.    

  "Baiklah. Kau benar. Aku hanya tidak menyadari waktu telah bergulir dengan begitu cepat. Tanpa aku sadari. Kini putrimu dan putraku, sudah bertumbuh menjadi manusia dewasa seutuhnya. Sehingga, tidakkah sekarang waktunya bagi putrimu untuk merasa amat senang atas kepulangan Dominic ke istana?" Kaisar Dominic menyentuh janggut tipis di dagunya dalam beberapa kali usap.    

  Kaisar melirik-lirik sedikit ke arah Cattarina dengan senyuman dan kepada putranya dengan mata elang yang menyidik.    

  Cattarina yang mendengar perasaannya disebut-sebutkan, hanya bisa berdiam diri dan menunduk.    

  Ia tidak tahu apakah mengatakan bahwa perasaannya kini hanya merasakan perasaan yang biasa saja saat melihat putra mahkota, akan menyinggung perasaan Yang Mulia Kaisar dan juga Putra Mahkota atau tidak. Tapi yang pasti, tidak mengatakannya adalah pilihan yang terbaik untuknya saat ini.    

  Dengan memberikan seulas senyum, Cattarina merespon ucapan Kaisar dalam diam.    

  Sementara Putra Mahkota, Belhart Dominic yang sejak awal memang tidak banyak berbicara tapi tetap mengamati, mulai menangkap sedikit kejanggalan dari sikap Cattarina yang tidak biasa.     

  Putri Bourston yang selama ini ia kenal adalah orang yang akan selalu berceloteh dengan panjang dan lebar padanya dan tentangnya, tanpa membeda-bedakan situasi.    

  Tapi, wanita yang kini ada di depannya saat ini terlihat sedikit berbeda.    

  Jika itu adalah Cattarina yang ia kenal, wanita itu pasti akan langsung menyambutnya dengan sangat ceria dan merangkulnya dengan penuh kasih serta mesra seperti yang biasanya ia lakukan ketika mereka bersama.    

  Tapi apa yang terjadi hari ini membuat Belhart sedikit kebingungan. Cattarina tampil dengan sangat berbeda dengan apa yang selama ini ia bayangkan.    

  Padahal awalnya, saat tahu ayahnya akan mengundang wanita itu untuk datang ke istana untuk sekedar makan bersama, Belhart sempat ingin menolaknya. Ia takut Cattarina akan bersikap berlebihan kembali padanya dan membuatnya merasa jenuh.    

  Tapi apa uang baru saja dilihatnya? Cattarina tampil dengan sikapnya yang anggun dan tenang tanpa adanya sesuatu yang mencolok, selain penampilannya tentu saja.    

  Mungkinkah seiring berjalannya waktu, seseorang menjadi berubah?    

  Jika diingat kembali, kurang lebih sudah tiga tahun lamanya mereka tidak bertemu. Apa karena itu, sikap, tingkah laku, dan juga tindakan seseorang bisa berubah dengan begitu drastis?    

  Dan yang aneh, apakah tidak ada yang menyadari itu selain dirinya? Atau mungkin itu hanya perasaannya saja?    

  "Putri kami Catty, tentu merasa sangat senang mendengar Yang Mulia Putra Mahkota akhirnya bisa pulang dan berhasil dengan selamat. Bahkan semenjak satu minggu yang lalu, Catty sudah sangat antusias dan bersemangat menyambut kepulangan Putra Mahkota dengan segala macam cara. Kami bahkan ikut senang melihatnya," ujar Ny. Shcoutz dengan senyum senang.    

  Belhart meragukan itu.    

  Dan Monna hanya bisa berteriak dalam hati.    

  'Ibu, tolong jangan mengarang cerita yang terlalu bebas! Imajinasimu terlalu liar! Itu sama sekali tidak sesuai dengan kenyataannya!! Perlukah aku, merevisinya?' Monna memekik dalam hati.    

  Hanya Kaisar yang tertawa menanggapi ucapan Ny. Shcoutz yang menggemaskan.    

  "Kalau begitu, perlukah kita membahas hal yang lebih serius tentang hubungan kedua putra-putri kita di masa depan?" Ucap Kaisar Dominic sangat to the point.    

  Seluruh bulu-kuduk Monna menegang.    

  Ini adalah saatnya. Saat baginya untuk menjalankan misinya.    

  Sejak awal Monna sudah tahu, acara makan bersama ini sebenarnya bertujuan untuk membahas soal pernikahan antara dirinya dengan Putra Mahkota di masa yang akan datang.    

  Dan jika berdasarkan pada alur cerita yang semestinya, pembicaraan itu akan berakhir dengan putusan kapan tepatnya tanggal pernikahan itu akan dilaksanakan. Itu tak kurang dari dua bulan dari sekarang!!    

  Memikirkan itu, Monna cepat-cepat membuat argumen untuk mencegahnya sebelum terlambat.    

  "Yang Mulia, tanpa mengurangi rasa hormat dan juga kesopanan, ada kiranya hal penting yang ingin saya sampaikan pada semuanya," Dengan mengandalkan seluruh keberanian yang dimiliki, Monna melepaskan kalimat pertamanya dengan sopan. Ia menghela napas panjang.    

  Semua orang spontan menatapnya.    

  "Katakanlah," seru Kaisar Dominic mewakili semuanya.    

  "Saya, Cattarina Bourston. Dengan ini menyatakan, ingin membatalkan pertunangan saya dengan Yang Mulia Putra Mahkota, Belhart Dominic," ungkap Cattarina super yakin. Membuat semua orang menjadi terkejut dan heboh.    

  -


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.