Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 29 ( Hal Yang Diluar Jalur )



Chapter 29 ( Hal Yang Diluar Jalur )

0  "Catty? Apa kau kurang sehat? Itu sebabnya kau sejak tadi berada di beranda?" tanya Tn. Shcoutz mencemaskan putrinya. Hanya Tn. Shcoutz yang paling bisa memahami putrinya. Monna menatap ayahnya dengan iba.    
0

  "Iya, Ayah. Aku sedang kurang enak badan. Tapi, bagaimana dengan acara penutupannya? Aku rasa aku tidak bisa melanjutkan ini," seru Monna berpura-pura sakit dan kecewa.    

  Belhart merespon ucapan Monna dengan melangkahkan kakinya maju ke depan, mendekati Cattarina. Monna spontan gugup.    

  "Perutmu sakit?" ulang Belhart untuk kedua kalinya.    

  Entah itu sebuah pertanyaan atau pernyataan, Monna hanya diam mendengarkan.    

  "Karena putri mahkota sedang sakit, maka acara harus dibatalkan." Seru Belhart yakin.    

  Monna menatap Belhart cukup serius.    

  "Bagaimana itu mungkin?" tanya Monna tidak setuju.    

  "Aku tidak bisa membiarkan istriku terluka seorang diri tanpa ditemani. Lagipula, tanpa seorang pasangan, bukankah ritual ini sudah tidak diperlukan?" Belhart berusaha mengambil jalan tengah.    

  Tapi, jalan tengah apanya? Itu namanya melarikan diri!!    

  Monna segera membuat bantahan dan juga masukan.    

  "Bukankah pasangan Anda bisa diganti? Saya bisa membantu Anda memilihkannya jika Anda mau. Ada banyak sekali wanita cantik yang pandai berdansa di dalam aula. Apa itu saja, tidak cukup?" Monna bertanya dengan was-was.    

  Awalnya ia pikir Belhart mungkin akan menyetujui usulnya ini dan tetap melanjutkan acara. Tapi jika acara ini dibatalkan, bukankah Belhart jadi tidak bisa berdansa dengan Alliesia? Alur yang seharusnya terjadi dalam novel romansa ini?    

  Monna tidak bisa membiarkan alur cerita ini terus melenceng dari ceritanya! Ini terlalu buruk untuknya dan membingungkan.    

  "Memangnya, ada yang bisa menggantikan Putri Mahkota berdansa denganku?" tanya Belhart sangat sengit.    

  Monna menatapnya bingung.    

  Tentu saja ada!! Dia adalah wanita cantik nan manis yang berada di radius 30meter darimu!! Apa kau tidak bisa melihatnya?? Aku bahkan sudah sengaja memberikannya gaun yang paling cantik untuknya. Apa itu kini sia-sia??!    

  "Yang Mulia..." Monna melirik kembali keberadaan Alliesia yang berada di ujung ruangan. Mengapa Alliesia harus jauh sekali keberadaannya? Apakah dia tidak ingin berdansa dengan siapapun?    

  Ada banyak orang yang berkumpul di aula.    

  Mereka menunggu putra mahkota dan putri mahkota untuk memulai acara. Tapi bukannya aba-aba atau musik dansa yang mereka perdengarkan, justru perdebatan kecil mereka ributkan hadir di tengah-tengah orang yang sedang menunggu dengan tidak sabaran    

  Oh, ya ampun Belhart!! Apa yang sebenarnya terjadi padamu? Mengapa kau semakin tidak bisa dimengerti?     

  Belum sempat Monna melontarkan protesnya kembali, Belhart sudah meraih tangan Cattarina tanpa persetujuan. Monna terkejut menerima perlakuannya. Sementara Belhart dengan tenang memberi beberapa instruksi pada Neil.    

  "Neil, pimpin acaranya. Biarkan mereka melanjutkan acara ini tanpa kami. Aku akan membawa putri mahkota untuk beristirahat. Pastikan semuanya berjalan lancar," ujar Belhart tegas tanpa menoleh pada Neil.    

  Monna menatap Belhart tak percaya? Apa dia ingin membawa Cattarina ikut dengannya dan melancarkan aksi balas dendamnya secara pribadi?    

  Tidak! Monna harus mencegah itu.    

  "Tunggu! Aku meralat ucapanku. Sepertinya perutku sudah lebih baik sekarang. Aku rasa, aku bisa melanjutkan acara ini kembali. Ayo, kita kembali." Pinta Monna lirih, memilih menyerah.    

  Jujur ia ingin sekali menangis di dalam hati. Belhart sungguh menyebalkan! Apa dia tahu Cattarina sedang berpura-pura sakit?!    

  Ah, persetan dengan semua ide buruknya pada Cattarina! Monna tetap akan memasang badan tanpa peduli dan mencemaskan di depan semua orang, jika Belhart sampai mempermalukannya nanti.    

  "Perutmu sudah tidak sakit?" Belhart kembali bertanya dengan bingung.    

  Belum 5 menit berlalu sejak Cattarina mengungkapkan sakitnya. Kini, Cattarina mengatakan dia sudah merasa baik-baik saja sekarang?    

  Belhart melemparkan tatapan penuh penerawangan pada Cattarina. Mungkinkah Cattarina berbohong karena ia tidak ingin berdansa dengannya?    

  Belhart menebak-nebak sendiri kemungkinan itu, sampai ia tidak sadar Cattarina sudah berada di aula depan. Meminta seluruh musisi untuk merubah permainan musik mereka. Dan ketika tatapan mereka bertemu, Monna langsung menanyainya.    

  "Anda tidak ingin berdansa?" tanya Monna pada Belhart yang saat itu juga secara kebetulan menangkap seseorang yang sangat dikenalnya.    

  Pas sekali! Karena aba-aba darinya dan suara alunan musik telah berubah. Seluruh pemuda dan pemudi yang hadir langsung memadati pertengahan aula. Tak terkecuali Alliesia yang kini tengah menatap ke arah Cattarina sambil tersenyum dari jaraknya yang sangat dekat.    

  Alliesia tengah memberikannya dukungan untuk berdansa dengan Putra Mahkota. Tanpa ia tahu, Monna sedang tersenyum menyindirnya dalam hati.    

  Apa kira-kira reaksi Alliesia jika ia tahu Belhart bukan ingin berdansa dengannya, tapi dengan dia sebagai tokoh utama dalam pesta dansa ini?! Mungkinkah Alliesia akan berjingkrak kegirangan? Atau, malah akan tersipu dengan malu-malu?    

  Monna bergelut dengan segala pemikirannya yang terus bekerja. Hingga sampai sebuah tangan menariknya mendekat. Monna sontak terkejut.    

  "Yang Mulia?" Monna menatap Belhart takjub.    

  Kegilaan macam apa ini? Belhart memilihnya sebagai pasangan dansa?? Tidak-tidak! Pasti ada yang salah di sini!    

  "Yang Mulia ingin berdansa dengan saya?" tanya Monna masih tidak percaya.    

  Belhart menatapnya lekat.    

  "Tentu saja. Memangnya kau pikir aku akan berdansa dengan siapa? Bukankah perutmu sudah tidak sakit lagi?" ujar Belhart yang malah membuat Monna terbengong-bengong.    

  "Ya, tapi.." Monna kehilangan kata-kata untuk melanjutkan.    

  Ia bisa merasakan seluruh pasang mata menatap ke arahnya dengan penuh rasa menyentuh. Semua orang bersorak gembira dengan dimulainya acara pesta dansa ini untuk mereka. Satu per satu para pemuda mendekati pasangannya dan menawarkan mereka dansa bersama.    

  Tak terkecuali Alliesia yang kini sudah diajak berdansa dengan seorang pria yang tak dikenal oleh Monna. Hingga entah ketidakbenaran apa yang sedang menyelubungi situasi mereka. Yang pasti saat ini, Belhart yang memilih Cattarina untuk bersama dengannya.    

  ***


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.