Istri Kecil Tuan Ju

Jalan - Jalan



Jalan - Jalan

0Tidak lama setelah itu, mereka keluar dari kamar sambil bergandengan tangan dan tersenyum seolah pagi tadi mereka tidak sedang adu mulut.     
0

Tepat saat itu mereka lagi-lagi berpapasan dengan pelayan yang tadi. Dengan tersenyum Qiara dan Julian melewati pelayan itu begitu saja seakan tidak bertemu dengannya pagi tadi.     

Sedangkan pelayan itu menatap bingung pasangan yang aneh itu. 'Bukankah tadi pagi mereka berantem? Ahhh.. Sepertinya si lelaki menggunakan ke tampanan nya untuk merayu si wanita. Wajar sih kalau si cewek cepat luluh.' Batin pelayan itu sambil tersenyum-senyum sendiri dan menggelengkan kepala nya.     

Sesaat kemudian, mereka sudah berada di depan hotel lalu mendapati mob sport yang mewah, sesuai pesanan Julian. Tidak lama kemudian mereka masuk ke mobil.     

"Apa kamu sudah siap" tanya Julian sambil melirik Qiara yang duduk tenang di sampingnya. Qiara pun langsung mengangguk sambil tersenyum. Rambut pendeknya yang tidak di ikat mulai tercium angin saat ia membuka kaca mob agar bisa menikmati pemandangan secara langsung.     

"Oke ... Ayo berangkat!" Ucap Julian seraya menjalankan mobilnya.     

Tidak lama setelah itu mobil mewah Julian meninggalkan area Hotel. Di sepanjang jalan Qiara duduk dengan tenang di samping Julian menikmati keindahan pemandangan pulau Jeju yang menakjubkan.     

Sesekali Julian melirik Qiara yang tampak bahagia ia pun ikut bahagia karena sejujur nya ini liburan pertama yang paling berkesan buat Julian.     

"Terus kita mau jalan-jalan kemana nih?" tanya Qiara setelah puas menikmati pemandangan yang ada di jalan lewat kaca mobil.     

"Ada deh. " Sahut Julian sambil berkedip kearah Qiara.     

"Aisss ... Dasar lelaki mesum nyebelin. Tapi, terserah kamu lah. Yang penting tempat nya bagus dan tidak mengecewakan. Oh ya, aku lapar,. Bisakah kamu menemukan tempat untuk kita makan?" Ucap Qiara dengan ekspresi sendu dan manja.     

"Oh iya, aku sampai lupa. Kita belum sarapaan. Baiklah, aku akan menemukan tempat makan dulu sebelum melanjutkan perjalanan." Sahut Julian sambil melihat Tidak lama kemudian mereka sampai di salah satu restoran yang katanya sudah menjadi favorit bagi wisatawan, yaitu Ojo Haenyeo's House yang merupakan salah satu Restoran halal yang terkenal memiliki menu yang sehat.     

"Waoo ... Restauran ini bagus ya! Kenapa kamu pilih restauran ini?" Tanya Qiara dengan antusias setelah ia duduk di salah satu tempat duduk di Restauran itu.     

"Karena restauran ini memiliki menu favorit yang halal dan cocok bagi perut kita yang mau sarapan. ini adalah jeonbokjuk bubur abalon. " Jelas Julian sambil melihat menu yang tersedia.     

"Bubur Abalon? Itu bubur yang seperti apa?" Tanya Qiara lagi dengan bingung.     

"Bubur Abalon itu memiliki warna hijau yang didapat dari jeroan abalon dan daging bagian luarnya yang berwarna kuning. Pada masa lalu, bubur ini sering disajikan kepada raja." Lanjut Julian menjelaskan sesuai dengan apa yang dia ketahui.     

"Oh gitu. Jadi, tidak sabar mau tau rasanya. Eh tapi, kenapa kamu tau betul? Apa kamu sering kesini?" Lanjut Qiara dengan pertanyaan yang tidak ada habisnya.     

"Banyak rekan bisnisku yang orang Korea dan beberapa lagi seorang koki yang aku kenal dan suka membuatkan ku bubur Abalon. Dan itu cukup enak." lanjut Julian sambil tersenyum kepada pelayan yang baru saja mengantarkan pesanan mereka.Tanpa bertanya lagi, Qiara yang sudah kelaparan dari tadi itu, langsung menyantap makanannya.     

Setelah menyelesaikan makananya, mereka berdua pun kembali melanjutkan perjalanan mereka.     

"Julian ... Ayo katakan padaku kita mau kemana!" Qiara mulai memaksa yang membuat Julian tidak bisa menolak lagi. Karena dia tau kalau sudah merengek maka Qiara tidak akan berhenti sebelum keinginannya terpenuhi.     

"Kita akan ke Sanbangsan Mountain." Jawab Julian sambil tersenyum karena itu tempat favorit nya. Karena di sana ia bisa melihat betapa indahnya tempat itu. Terlebih ini musim semi, dimana bunga canola akan menguning dengan sangat indah. Dia bisa menduga kalau Qiara akan menyukai nya.     

"Ohhh ... Aku akan mencari tentang tempat itu. " Kata Qiara seraya membuat pencarian untuk mengetahui tempat seperti apa yang di katakan Julian.     

"Wahhhh ... Keren ... Ayo percepat jalan nya, karena aku sudah tidak sabar untuk melihat nya." Lanjut Qiara setelah melakukan pemeriksaan lewat google.     

Julian merasa senang melihat raut wajah Qiara yang penuh semangat. 'Mudah sekali membuat gadis kecil ini tersenyum ... Tapi, kalau dia marah, singa kalah sama garang nya.' Batin Julian sambil tersenyum. Tanpa mengatakan apapun. Julian mempercepat laju mobilnya.     

Tidak lama setelah itu, mereka pun sampai di tempat tujuan.     

"Waooo ... Luar biasa ... Warna daun yang menguning membuat tempat ini sangt indah. Aku suka ... Julian ... Tolong foto aku!" Ucap Qiara sambil berdecak kagum.     

Setelah itu, dengan ringan nya dia meminta Julian untuk mengambil gambarnya. Dengan senang hati Julian melakukan sesuai permintaan Qiara. Qiara merasa tersihir dengan keindahan bunga canola yang mekar dengan warna kuning yang menakjubkan.     

"Fotomu sudah banyak. Bagaimana kalau kita naik ke gunung?" Tanya Julian sambil menatap Qiara dengan lembut.     

"Oke. " Jawab Qiara dengan antusias. Sebab dia bukan seperti gadis manja lainnya karena dia lebih menyukai hal- hal yang menantang seperti mendaki gunung. Julian sengaja mengajak nya, karena dia ingun Qiara menikmati pemandangan dari atas gunung yang lebih luar biasa indah nya.     

"Luar biasa. Ini benar - benar menakjubkan. Terimakasih ya sudah mau mengajakku kesini!" Ucap Qiara setelah mereka berhasil sampai di atas, Qiara pun menatap Julian dengan tatapan lembut.     

Julian pun membalas nya karena ini kali pertama Qiara mengucapkan kata terimaksih dengan tulus.     

"Sekarang lihatlah itu! Kita ada di tempat yang tinggi sehingga bisa melihat seluruh keindahan yang ada di tempat ini." Ucap Julian seraya memutar tubuh Qiara menghadap ke hamparan bunga yang luas, sambil memeluk Qiara dari belakang.     

Seketika itu jantung Qiara kembali berpacu. Namun kali ini berbeda karena ia mulai terbiasa dengan sentuhan Julian. Ia pun tidak berusaha untuk melepaskan diri dari Julian. Mereka berdua seperti sepasang pengantin baru yang romantis dan bahagia. Qiara yang terlihat bahagia di pelukan Julian, sedang Julian yang mulai membuka hati untuk Qiara. Qiara terlihat sangat bahagia karena bisa diajak berkeliling oleh Julian setelah dari gunung itu. Tanpa terasa waktu sudah menjelang malam.     

"Qiara ... Kita akan menemukan penginapan disekitar sini! Karena aku sudah terlalu capek untuk menyetir. Jadi, kita kembali ke hotel besok saja ya! Apa kamu tidak apa - apa?" Tanya Julian sambil melirik Qiara.     

"Iya. Itu tidak apa - apa!" Jawab Qiara.     

Setelah mendapat persetujuan dari Qiara. Julian pun langsung menjalankan mobil nya untuk menuju penginapan yang tidak begitu besar tapi sangat dekat dari tempat nya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.