Istri Kecil Tuan Ju

Tubuh Yang Bergetar!



Tubuh Yang Bergetar!

0"Apa yang mau kamu lakukan?" Tanya Qiara seraya menjauh dari Julian sambil menutupi dirinya dengan selimut.     
0

Melihat ekspresi ketakutan dan mendapat penolakan dari Qiaram Julian pun, menarik nafas dalam. Segera setelah itu dia melepas piyama nya sambil menatap Qiara dengan nakal.     

"Julian ... Tolong hentikan! Jangan lakukan ini karena kita akan segera bercerai!" Kata Qiara sambil bersembunyi di balik selimut dengan tangan gemetaran.     

Melihat Qiara gemetaran di dalam selimut, Julian tidak bisa menahan senyumnya, sebenarnya dia tidak ada niat untuk melakukan apapun pada Qiara karena dia bukan bajingan yang akan memaksakan kehendak birahinya meskipun pada istri sah nya.     

Tapi, ia berfikir kalau Qiara emang harus di beri pelajaran sekali - kali. Walaupun kenyataanya ciuman panasnya dengan Qiara tadi membuat nafsunya hampir tidak terkontrol. Baju piaya Julian sudah terlepas.      

Setelah itu dia merangkak mendekati Qiara. Seketika itu getaranya bisa di rasakan oleh Qiara. Matanya pun melotot dengan degupan jantung yang berdegup kencang ketika dia merasakan tangan kokoh Julian menyentuh tubuhnya walaupun itu terhalang selimut.     

Entah apa yang ingin di lakukan Julian. Fikir Qiara. 'Leki mesum ini melakukan nya lagi. Kemarin di Jepang, sekarang di sini. Pokoknya ini kali terakhir aku mau diajak nya liburan. Karena dia lebih gila setiap kali kami liburan.' Batin Qiara dengan ketakutan.     

Tiba - tiba muncul ide di dalam otak nya. Ia pun menghitung dalam hatinya lalu pada hitungan ke tiga, dia membuka selimut yang menutupi tubuh dan wajahnya dengan kasar. Tepat saat itu, dia malah menemukan wajah Julian lagi yang begitu dekat dengan wajahnya. Tatapan Julian yang teduh dan karismatik serta aura ketampanan dan bau harum tubuh Julian membuat Qiara tertegun.     

Terlihat ketika melihat tubuh telanjangnya yang seksi dan kotak - kotak membuat Qiara berulang kali menelan ludah dalam - dalam, juga matanya tak berkedip sedikit pun melihat bibir seksi Julian yang kemerah-merahan dan mampu membuatnya lupa diri setiap kali bibirnya bersentuhan dengan bibir itu.     

"Apa kamu mau tidur bersamaku? Karena sepertinya kamu sangat ingin tidur bersamaku. Tapi, aku ngantuk dan selalu bisa tidur nyenyak karena kamu obat bagiku. " Tanya Julian dengan senyum menghiasi wajahnya yang menawan. Lalu menguap dengan anggun. Entah mengapa Qiara yang sudah tertawan itu langsung mengangguk. Melihat Qiara menyetujui nya. Julian pun langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur sambil memeluk tubuh Qiara yang di halangi selimut. Wajah Qiara memerah menahan malu. Dia sudah berfikir yang tidak-tidak, tapi ternyata Julian hanya ingin tidur bersamanya dan tidak lebih.     

'Ya ampun, apa sih yang aku harapkan tadi ? Apakah tadi aku berharap bisa melakukan hubungan yang menyakitkan itu? Aduhhh ... Kenapa dia harus telanjang dada. Aku tergoda untuk menyentuh tubuh bersih dan berotot ini. Ohhh ... Ayolah Qiara sadar! Kamu tidak boleh tergoda karena kamu dan Julian akan bercerai cepat atau lambat.' Batin Qiara sambil menatap tubuh Julian di sampingnya. Karena Julian manrik nya agar lebih dekat dan menempel dengan nya.     

"Tuan Ju! Bisakah anda bangun karena ini sudah pagi. Aku ingin jalan-jalan, menikmati udara pagi di Jeju ini. Jadi, segeralah bangun dan mandi agar kita segera pergi!" Kata Qiara sambil mencubit pipi Julian yang masih tertidur.     

"Ummm ... Jalan - jalan? Ohhh ... Iya, Jeju memang sangat bagus saat pagi hari. Baiklah! Tapi, kita tidak akan bisa ke Seoul untuk mengikuti festival musim semi. Apa kamu tidak apa - apa?" Kata Julian sambil membuka matanya lalu menatap Qiara dengan lembut Seketika itu mata mereka beradu dan seakan mengalirkan listrik dari tatapan mereka.     

"Tidak apa - apa. Sekarang pergilah! Karena aku juga akan mandi!" Kata Qiara sambil mengangguk.     

"Oke. Tapi, apa kamu mau mandi bersama?" Sebelum beranjak dari tempat tidur. Julian tidak lupa menggoda Qiara lagi dengan tatapan nakal nya.     

"Yaaa ... Julian ... Apa kamu mau kena pukul? Pergi gak?" Sahut Qiara dengan sinis.     

"Oke ... Oke ... Jangan seperti itu. Kamu lebih mirip nenek sihir. He ... Ya sudah, aku akan pergi sekarang!" ucap julian dengan patuh sambil terkekeh karena melihat ekspresi Qiara yang lucu.     

Setelah itu Julian keluar dari kamar Qiara menuju kamar nya yang berada di sebelah. Setelah sampai di kamar nya, Julian pun segera masuk ke kamar mandi. Karena sebenarnya dia memang dari tadi mau masuk kamar mandi. Beberapa saat kemudian Julian sudah siap dengan dandanannya yang akan berjalan - jalan. Namun, gaya nya pagi ini menyesuaikan dengan gaya Qiara yang anak remaja. Ia fikir kalau usia tidak menjamin orang akan terlihat tua. Buktinya, dia merasa masih pantas kembali ke masa remaja dengan menggunakan pakaian kemeja pantai dengan gambar nyiur melambai dan kombinasi lain nya, serta menggunakan bawahan celana kain pendek, kaca mata bening yang cukup besar tidak lupa ia kenakan dengan sebuah topi ala Koboy terpasang di kepala nya.     

Setelah merasa siap. Julian pun Kemabli ke kamar Qiara. Tepat saat ia membuka pintu, Julian tertegun ketika melihat Qiara yang duduk dengan manis di pinggir tempat tidur sambil fokus pada layar ponsel canggih dan mahal nya. 'Gadis kecilku ini kalau diam dan fokus begitu dia tampak lebih manis. Akankah aku bisa membuatnya jinak dan berhenti meminta cerai?' Batin Julian dengan penuh harap.     

Menyadari kehadiran Julian. Qiara pun langsung melirik Julian dengan ekpsresi yang aneh.     

"Apa kamu sudah siap?" Tanya Julian sambil berjalan masuk.     

"Ahhh ... Iya. Aku sudah siapa. Tapi, dandananmu boleh juga. Setidak nya aku tidak akan dianggap jalan sama Papa ku karena wajahmu itu seperti orang tua ketika menggunakan pakaian formal He .." kata Qiara seraya mengejek Julian.     

Mendengar jawaban Qiara yang nyeleneh dan mengejek nya. Julian hanya menarik nafas dalam-dalam dan berusaha memperpanjang sabar nya. Setelah itu ia memperhatikan dandanan Qiara mulai dari atas hingga bawah. Ia pun tersenyum ketika melihat betapa imut nya Qiara dengan celana jins dan baju kaos berwarna coklat susu, dengan sepatu putih dan topi ala koboi yang hampir sama dengan Julian sudah terpasang di kepalanya.     

"Kalau begitu ayo kita berangkat!" Kata Julian setelah selesai mengamati Qiara. Setelah itu ia menjulurkan tanganya pada Qiara. Dengan canggung Qiara langsung meraih tangan Julian sambil tersenyum karena ia sangat bersemangat untuk berjalan- jalan pagi ini.     

Tidak lama setelah itu, mereka keluar dari kamar sambil bergandengan tangan dan tersenyum seolah pagi tadi mereka tidak sedang adu mulut. Tepat saat itu mereka lagi-lagi berpapasan dengan pelayan yang tadi.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.