Istri Kecil Tuan Ju

Resepsi Pernikahan.(Revisi)



Resepsi Pernikahan.(Revisi)

0"Ahhh ... Sungguh sangat nyaman." Ucap Qiara sambil menutup matanya dan menikmati bau harum dari lilin aroma terapi yang di pasang di atas meja. Keesokan paginya, Qiara terbangun karena dering ponselnya yang ternyata dari Julian. Sambil mengucek matanya. Qiara mengangkat telponnya.     
0

"Kenapa kamu menelpon pagi-pagi begini?" Tanya Qiara dengan kesal.     

"Siap-siap sekarang!" Sahut Julian. "Kita mau kemana?" tanya Qiara dengan malas.     

"Aku akan membawamu ke salon." Jawab Julian.     

"Enggak mau! Aku bisa dandan sendiri. Jika kamu malu membawaku ke pesta, maka tidak usah bawa, biarkan aku di kamar saja."Ucap Qiara dengan ketus.     

"Baiklah kalau kamu mau begitu, dandanlah sesuai seleramu, aku akan tunggu di lobi hotel." Setelah mengatakan itu, Julian menutup telponnya.     

Sementara itu, Qiara langsung bergegas bangun dari tempat tidur lalu berlari ke kamar mandi karena ia tidak mau mendengar ocehan Julian. Tidak lama setelah itu, Qiara selesai dengan dandanannya yang biasa. Ia menggunakan celana jins panjang, baju kaos dan rambut di kuncir kuda, sepatu putih dan tas ranselnya yang biasa. Merasa sudah siap dengan penampilan terbaiknya. Qiara pun segera keluar menemui Julian.     

"Julian ... " Julian yang lagi ngobrol dengan seseorang, langsung menoleh ketika mendengar suara Qiara yang memanggilnya. Seketika itu, Julian mengerutkan keningnya ketika melihat penampilan Qiara yang tidak sesuai dengan tema acara. Namun, Julian hanya bisa menarik nafas karena dia berfikir tidak akan bisa memaksa Qiara.     

Sebelum mereka berangkat ke lokasi acara, Julian membawa Qiara untuk menikmati sarapam di restauran hotel. Qiara hanya diam mengikuti kemana Julian pergi.Tepat saat mereka sedang menikmati sarapan, tiba-tiba Julian menerima pesan dari Mike yang mengatakan kalau acara resepsi di pindah."Kenapa mendadak?" Ucap Julian heran.     

"Apanya yang mendadak?" Tanya Qiara dengan heran.     

"Tempat acaranya di pindah." Jawab Julian singkat.     

Setelah memberikan jawaban kepada Qiara. Julian pun langsung menghubungi Mike.     

"Hallo tuan Julian! Apakah anda sudah ada di London?" Tanya Mike lebih dulu saat panggilan tersambung.     

"Tentu, saya tiba kemarin malam. Oh ya, saya mau bertanya, kenapa lokasi acara tiba-tiba di pindah" Sahut Julian.     

"Anda adalah orang yang kesekian yang bertanya pada saya. Sebaiknya anda langsung saja ke acara dan tanya tuan David, karena dia yang paling tau alasanya."Jelas Mike.     

"Oh begitu, maaf menggangu!" Setelah menyelesaikan pembicaraanya dengan Mike, Julian kembali menikmati sarapanya, meskipun Qiara mendengar percakapan Julian tapi dia pura-pura tidak mendengarnya. Selesai sarapan, Julian langsung membawa Qiara untuk menuju lokasi, karena lokasi acara cukup jauh, Julian terpaksa berangkat lebih awal karena dia juga tidak bisa membawa mobil ngebut sebab dia tau kalau Qiara tidak suka dia bawa ngebut.     

Setelah di perjalanan. Mereka berdua sampai di lokasi acara resepsi pernikahan David dan Mila.Qiara keluar dari mobil mewahnya Julian sambil menatap tempat itu dengan tatapan takjub. Karena ia baru pertama kali melihat secara langsung pemandangan yang menakjubkan itu. Dengan PD nya, Qiara melangkah masuk ke lokasi acara.     

"Tunggu! Kamu mau kemana?" Tanya Julian seraya menarik lengan Qiara.     

"Ihhh apaan sih ... ? Aku kan mau masuk ke acara, kenapa kamu malah menahanku?" Kata Qiara dengan berusaha melepas tangan Julian dari lenganya.     

"Tapi, kamu tidak bisa masuk karena syarat masuk itu harus ada undangan."Jelas Julian.     

Mendengar penjelasan Julian. Qiara menjadi cemberut, dengan nafas berat dia berjalan di samping Julian dengan patuh. Setelah masuk ke dalam. Qiara benar-benar merasa takjub melihat dekorasi dan keindahan taman yang sudah di hias sedemikian rupa.     

"Indah banget. " Ucap Qiara sambil tersenyum.     

"Tempat ini jelas indah, karena Taman Botani Brooklyn adalah salah satu tempat yang paling romantis di Inggris."Jelas Julian sambil menggengam tangan Qiara menuju salah satu meja tamu.     

"Romantis? Itu bagi pasangan yang saling mencintai." Kata Qiara seraya menyeringai kearah Julian.     

"Ummm ... Pengantinya mana sih?Lanjut Qiara.     

"Yang berdiri di samping bunga-bunga itu! Lelaki dengan stelan jas hitam dan wanita dengan gaun putih seperti princess itu. " Jawab Julian.     

Mendengar penjelasan Julian, Qiara langsung melepar pandanganya kearah yang sudah di sebutkan Julian, Qiara tiba-tiba terkejut karena dia mengenal pengantin wanitanya.     

"Aaaa .... Itu kan Dewi Syarmila! Aku ngefans sama dia, dan suaminya tampan banget, mereka benar-benar serasi. " Ucap Qiara dengan histeris.     

"Julian terimakasih ya sudah mengajaku ke sini! Aku jadi bisa menghadiri acara bahagia idolaku." Lanjut Qiara sambil tersenyum. Dan senyum Qiara langsung mengingatkan Julian akan senyum Vania yang mirip. Julian mengerutkan keningnya melihat sikap Qiara yang begitu mudah berubah.     

'Bukankah dia lagi kesal padaku? Kenapa sekarang malah berterimakasih?' Batin Julian dengan heran.     

Tepat saat itu. Qiara merasa ada beberapa orang yang menatapnya dengan aneh sambil bisik-bisik. Meski begitu, Qiara mengabaikan mereka karena itu tidak penting.     

"Tuan Ju ... Akhirnya kamu datang juga?" Tiba-tiba Alvin muncul di depan Julian yang sedang duduk dengan nyaman bersama Qiara. Julian kaget dan segera berdiri memeluk Alvin yang sudah lama tidak dia lihat.     

"Iya. Aku baru saja sampai. Oh iya, di mana istrimu?" Tanya Julian setelah melepas pelukannya. "Dia ada di sana, mari ikuti aku!" Kata Alvin seraya mengajak Julian untuk datang kemejanya. Julian pun langsung mengangguk dan menarik tangan Qiara untuk mengikutinya menemui istri Alvin.     

"Sayang, ini teman kuliahku namanya Julian Alvero!" Ucap Alvin seraya memperkenalkan Julian pada Ana.     

"Hi ... Tuan Ju! Aku Ana istrinya Alvin, silahkan duduk!" Sahut Ana dengan ramah. Julian pun langsung mengangguk dan mengajak Qiara untuk duduk di sampingnya.     

"Khem ... Gadis manis di sampingmu siapa?" Tanya Alvin sambil melirik orang di samping Julian. Mendengar pertanyaan Alvin. Qiara hanya terdiam sambil tersenyum.     

"Dia istriku! Namanya Qiara."Jawab julian sambil merangkul Qiara. Seketika itu Qiara merasa geram dan muak melihat acting Julian yang sok baik dan sok menjadi suami romantis.     

"Masyaallah ... Cantik dan muda sekali ya!" Ucap Ana sambil tersenyum kearah Qiara. Ia juga senang melihat cara berpakaian Qiara. Walaupun tidak sesuai dengan tema acara. Tapi, itu sangat imut bagi Ana.     

"Ahhh ... Terimakasih mbak!" Sahut Qiara dengan malu-malu. Ia merasa senang karena di pesta ia bertemu dengan orang Indonesia, sebab ia benar-benar nyerah dengan bahasa Inggris.     

"Dia memang awet muda. " Jawab Julian dengan singkat. Karena dia tidak mau identitas Qiara yang masih SMA terbongkar. Bisa-bisa, dia diejek oleh teman-temannya karena telah merenggut kehidupan remaja seorang gadis.     

"Iya. Semoga rumah tangga kalian selau bahagia, sakinah mawaddah!" Lanjut Ana dengan do'a yang tulus.     

"Aamiin!" Jawab Julian sambil tersenyum manis.     

Sementara Qiara hanya menunduk malu melihat sikap Julian yang sok menjadi suami yang manis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.