Istri Kecil Tuan Ju

Geng Saraf



Geng Saraf

0  "Sepertinya kamu sudah berani menyinggung ketua geng yang terkenal gila itu, dan aku yakin mereka yang melakukannya". Kata Eva dengan percaya diri sebab ia tau betul bagaimana Qiara dengan geng nya.    
0

  "Aku..". Intan merasa kehilangan kata-kata dan tidak bisa melanjutkan ucapannya. Ia bingung dari mana mereka bisa tau kalau gosip itu ulahnya, sekarang dia baru mengerti kenapa tidak ada satupun teman-teman yang berani menyinggung perasaan mereka.    

  "Kalau kamu mau aman lebih baik kamu segera minta maaf pada mereka!". Eva mencoba memberi saran pada Intan.    

  Intan menunduk kesal, niatnya ingin mempermalukan Qiara malah dia yang di permalukan. Tapi, dia tidak mau menyerah atau mengakui perbuatannya. Intan bergegas keluar dan mencari keberadaan Qiano, setelah lelah mencari dia menemukan Qiano sedang di keremunin cewek di lapangan basket.    

  Qiano benar-benar tetlihat seksi ketika sedang bermain basket, itu menurut Intan, tapi tidak dengan Qiara.    

  Dengan sabar Intan duduk menunggu Qiano tanpa memperdulikan tatapan teman-temannya.    

  Sesaat kemudian, Qiano akhirnya selesai bermain dia terlihat menjepit alisnya ketika melihat Intan duduk di dekat tasnya.    

  "Kak Qiano?". Sapa Intan ketika dia melihat Qiano mendekat dengan senyum manis.    

  Qiano mengambil air yang ada di sebelah tasnya, setelah itu dia duduk di samping Intan seraya bertanya, "Ada perlu apa?".    

  Intan tersenyum manis menatap Qiano, jantungnya berdebar hanya karena melihat tetesan keringat mengalir di leher Qiano.    

  "Aku ingin minta tolong sama kakak!".    

  "Apa itu?".    

  "Akun facebook ku di kerjain oleh geng nya kak Qiara. Aku tidak bisa membukanya, aku harap kakak jangan percaya dengan postingan terakhir di akunku itu ya!".    

  "Aku tidak punya akun facebook". Jawab Qiano datar.    

  Intan sedikit terkejut seraya berfikir, pantas saja ia tidak menemukan nama akun Qiano ketika ia mencari-cari nama akun facebooknya. Ternyata dia tidak pernah main facebook.    

  "Kalau begitu kakak mau menolongku? Tolong katakan pada kak Qiara agar dia mau mengembalikan akun facebookku!". Intan meminta tolong dengan suara manja.    

  Meskipun Qiano tidak punya facebook tapi semua gosip tentang dirinya selalu sampai di telinganya, ini berkat sahabat baiknya yang super eksis yaitu Demian, dia adalah sumber berita buat Qiano tapi seperti apapun panasnya gosip itu Qiano tidak perduli selama itu tidak mengganggu prestasinya di sekolah.    

  "Maaf saya tidak suka terlibat hal yang tidak penting seperti itu, apa lagi harus berurusan dengan geng saraf itu". Jawab Qiano dengan malas.    

  "Tapi kak.. ". Intan masih berusaha membujuk Qiano dengan wajah cantiknya.    

  Sayangnya Qiano tidak tertarik sedikitpun.    

  "Bel masuk sudah berbunyi, saya harus masuk dulu!". Setelah mengatakan itu, Qiano langsung pergi begitu saja meninggalkan Intan yang merasa kesal.    

  Sedang di sebuah tempat, Qiara in the geng tertawa terpingkal-pingkal.    

  "Hahaha ...Kasian sekali si Intan, tapi dia kekeh juga ya belum datang minta maaf pada kita!". Ucap Natasya.    

  "Eh girls, tau enggak? Aku punya berita heboh tentang Intan!". Tiba-tiba Mia masuk tergopoh-gopoh ke dalam kelas dan langsung nyemplung diantara Qiara, Lola dan Natasya.    

  "Berita apa?". Tanya Qiara seraya mengerutkan keningnya.    

  Mia mencoba mengatur nafasnya setelah itu melanjutkan perkataannya, "Tadi aku melihat Intan sedang merayu Qiano, tapi sayangnya Qiano malah nyuekin dia. Ha ha ha ... ".    

  "Sepertinya dia mau menggunakan Qiano untuk melawan kita deh". Ucapa Natasya mencoba menganalisa. Mia langsung mengangguk, "Sepertinya begitu".    

  "Sayangnya dia minta tolong pada orang yang salah, karena Qiano bukan orang yang suka terlibat pada hal-hal yang tidak penting seperti ini!". Jelas Natasya.    

  "Hadiah sekecil itu aja sudah buat si Intan ciut, apalagi lebih dari itu haha.. haa". Lanjut Mia.    

  "Siapa suruh dia cari masalah dengan kita. Karena segila apapun geng ini, kita tidak akan mengganggu orang yang tidak bersalah". Lanjut Natasya seraya tersenyum licik.    

  "Setuju! Qiara di lawan, yah terima nasib aja dah! Hahaha ...". Kata Qiara menimpali perkataan Natasya.    

  "Teman-teman, ayo kembali ketempat duduk masing-masing! Karena sebentar lagi Pak Rahmat masuk". Ucap Qiano yang baru saja masuk ke dalam kelas, maklum diakan ketua kelas jadi dia sangat ketat soal peraturan dan kedisiplinan.    

  Mendengar pemberitahuan Qiano, Qiara in the geng langsung kembali ke posisi masing-masing secara mereka mau cari aman dari pak kumis.    

  Tidak lama setelah itu, bel pulang sekolah berbunyi. Qiara dan gengnya keluar dari kelas sambil tertawa karena habis dari sekolah mereka ingin jalan-jalan ke mall. Tepat saat itu, Qiara melihat Qiano nampak tergesa-gesa ketika keluar dari kelas.    

  "Ada apa ya sama si kunyuk? Tumben dia terburu-buru seperti itu". Gumam Qiara.    

  "Ra, ngapain bengong liatin apaan sih?". Tanya Mia heran. "Tidak ada apa-apa". Jawab Qiara sambil tersenyum licik ia menarik tas Mia dan membawanya lari.    

  "Qiaraaaa ... Kembalikan tas ku woeee ... !". Mia teriak sekencang-kencangnya sambil berlari mengejar Qiara. Lola dan Natasya hanya tetawa melihat si Nona usil mulai beraksi, bagaimana tidak nyebelin teman sendiri di usilin.    

  Qiara terus berlari mundur sambil menggoda Mia, dia tau betul kalau Mia paling lelet soal lari.    

  "Miaaa ... Ayo kejar aku kalau kamu bisa! Hahahaha ... ".    

  "Qiara udahan dong, aku ngaku kalah!". Rajuk Mia sambil mengatur nafasnya.    

  Qiara tidak memperdulikan rajukan Mia, dia terus saja berlari sampai dia tidak sadar ada orang di belakangnya.    

  "Qiara awasss ... !". Teriak Mia ketika melihat pak Rahmat dan seorang lelaki tinggi dan menawan dengan stelan jas hitam berjalan menuju arah Qiara.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.