Istri Kecil Tuan Ju

Penawaran dalam Persaingan



Penawaran dalam Persaingan

0  Mendengar pertanyaan Qiano, Qiara menunduk dan mendadak kehilangan kata-kata, karena semua perkataan Qiano itu benar adanya.    
0

  "Baiklah begini saja! Kalau kamu bisa mendapat nilai bagus pada semester ini maka aku akan mengaku kalah padamu dan aku berjanji akan bersedia menjadi pelayanmu selama satu bulan". lanjut Qiano tanpa ragu. "Apa kamu tidak akan menyesalinya?". Tanya Qiara dengan mata terbelalak.    

  "Aku adalah lelaki dari kata-kata ku". Jawab Qiano dengan lantang.    

  Qiara tersenyum licik, setelah itu dia dengan semangat mengambil paket mate-matika dan duduk di sebelah Qiano, sengaja Qiara memilih pelajaran tersulit dulu baru yang mudah.    

  Melihat semangat Qiara, hati Qiano menjadi senang ternyata rencananya berhasil. Namun setelah lama membolak balik paket itu, Qiara merasa tercekik karena tidak ada satupun materi yang dia mengerti.    

  "Aaaa ... Aku memang bodoh, karena tidak ada satupun materi yang aku mengerti". Qiara merasa frustasi sembari meletakkan kepalanya di meja.    

  Qiano melirik Qiara tanpa ekspresi seraya berkata, "Jadi, setiap ada tugas dan semester kamu selalu nyontek sehingga bisa naik kelas?".    

  Qiara dengan polos mengangguk, "Kamu menang kali ini karena aku mengakui kalau aku tidak akan pernah bisa mengalahkanmu dari segi akademik".    

  "Belum bertarung sudah kalah". Sindir Qiano.    

  "Bukan begitu! Aku ini bodoh jadi bagaimana bisa bertarung?". Ucap Qiara putus asa.    

  "Tidak ada manusia yang bodoh, yang ada itu manusia yang malas dan rajin, kalau kamu mau belajar dengan tekun dan rajin maka kamu pasti jadi orang pintar, kamu merasa bodoh karena kamu malas belajar itu saja". Kata Qiano dengan bijak.    

  "Terus aku harus bagaimana?". Tanya Qiara dengan cemberut.    

  Qiano menarik nafas dalam, lalu tersenyum setelah itu ia berkata,"Kali ini aku mau membantumu, asal kamu jangan banyak protes dan ikuti apa yang aku katakan! Bagaimana?".    

  Qiara tampak berfikir, dia memperhatikan wajah Qiano baik-baik seraya mencoba mencari tau ketulusannya.    

  "Ingat tidak ada tawaran kedua". Lanjut Qiano.    

  Qiara langsung berfikir sekali lagi kalau ia harus menyingkirkan egonya untuk sementara demi membuat kakak dan Mama bangga sekali ini saja.    

  "Baik untuk kali ini aja! Tapi, aku tidak mau ada yang tau kalau aku belajar darimu". Ucap Qiara. "Setuju". Jawab Qiano secara langsung sambil tersenyum.    

  "Kapan kita mulai?". Tanya Qiara lagi. "Bagaimana kalau sabtu depan?". Sahut Qiano memberikan ide.    

  Qiara kaget karena ia teringat kalau sabtu depan dia akan di jemput supirnya Julian, "Jangan sabtu depan! Soalnya aku harus pergi ke Jakarta mengunjungi Papa ku".    

  "Baiklah terserah kamu! kalau kamu sudah merasa siap maka kamu bisa langsung menghubungiku".    

  " Itu pasti".    

  Setelah menyelesaikan obrolan itu, mereka berdua keluar dari perpustakaan sendiri-sendiri. Akan tetapi, mereka ketahuan oleh Intan. Ia curiga melihat mereka keluar dari perpustakaan, ia pun mengambil foto pas mereka berdiri berdua di depan pintu. Setelah itu ia mempsting foto itu di akun palsunya. Seketika itu mereka menjadi viral di sosmed.    

  "Ciee ... Ada yang akur nih kayaknya haha haha..". Goda Mia yang baru saja melihat foto Qiara dan Qiano di sosmed. "Apaan sih Mia?". Tanya Qiara dengan bingung.    

  Mia langsung menunjukkan berita tentang dia dan Qiano. "Gila, siapa yang berani membuat gosip seperti ini?". ucap Qiara dengan ekspresi gelap.    

  "Ini akun tidak di kenal". Lanjut Mia sambil menelusuri beranda pemilik akun.    

  "Tenang saja kalau soal beginian mah kecil bagiku! Beri aku waktu sepuluh menit!". Kata Lola sambil tersenyum licik. Meski dia lemot tapi kemampuan IT nya tidak ada yang bisa nandingin.    

  Mia, Natasya dan Qiara mengangguk karena mereka percaya dengan kemampuan Lola kalau menyangkut IT, tidak heran kalau pacarnya saja dapatnya dari sama-sama menyukai IT dan mereka bertemu di game online.    

  Beberapa saat kemudian Lola berteriak, "Yess ... Ketemu orangnya!".    

  "Siapa?". Tanya Natasya, Mia dan Qiara secara bersamaan.    

  "Intan, dia orang yang memiliki akun ini, untung saja dia masuk menggunakan alamat email aslinya". Jelas Lola dengan bangga.    

  Ekspresi Qiara menjadi gelap, "Dasar cewek grepek beraninya dia buat masalah dengan ketua geng Gila!".    

  "Apakah kita akan langsung bermain?". Tanya Mia sambil mengedipkan matanya.    

  Qiara tersenyum licik seraya berkata, "Tidak perlu terburu-buru! Besok kita akan membuat kejutan yang tidak akan pernah bisa dia lupakan, lihat saja nanti!".    

  Mendengar perkataan Qiara, baik Lola, Mia dan Natasya mengangguk kemudian mereka tertawa bersama.    

  Pagi Selanjutnya.    

  Intan merasa heran dengan tatapan semua teman-temannya.    

  "Mereka kenapa pada ngeliatin aku begitu ya?". Kata Intan bertanya pada dirinya sendiri. Sampai ia masuk ke dalam kelas, ia semakin merasa aneh karena tatapan teman-temannya yang seperti mencibirnya.    

  "Eva, aku kok merasa semua orang merhatiin aku ya, apa kamu tau kenapa?". Tanya Intan setelah duduk di sebelah teman duduknya. "Lihat saja di sosmedmu!". Jawab Eva dengan ketus.    

  Tanpa fikir panjang dan dengan perasaan yang bingung Intan langsung mencoba membuka akunnya tapi sayang terkunci.    

  "Kenapa akunku tidak bisa kebuka ya?". Intan mulai panik. "Masak sih?". Tanya Eva dengan bingung juga. "Boleh aku lihat kronologiku dari akunmu?". Tanya Intan pada Eva.    

  Eva mengangguk dan menyodorkan ponselnya. Setelah itu Intan dengan cepat menelusuri kronologinya, dia terkejut bukan main dan merasa malu melihat postingan terakhirnya yang berbunyi.    

  ~Aku mengakui semua kesalahanku kalau aku adalah orang yang suka menyebar berita bohong dan memfitnah teman-temanku untuk itu aku minta maaf dan terakhir kali aku minta maaf pada kakak kelasku kak Qiara karena aku sudah langcang membuat berita bohong tentang dia dan kak Qiano, aku melakukan itu karena aku tidak suka melihat kak Qiara dan kak Qiano baikan, akun sweet girls adalah akun palsuku dan sekarang sudah aku hapus~    

  "Aku tidak pernah menulis ini Eva, dan kenapa akunku tidak bisa di buka?". Intan histeris dan panik karena ia merasa tidak pernah menulis itu.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.