Istri Kecil Tuan Ju

Gosip



Gosip

  "Aku ingin memberitahu kabar heboh tentang Qiano. Katanya, Qiano sudah jadian degan Intan." Jelas Natasya. "What? Intan? "Qiara terkejut bukan main, entah mengapa hatinya merasa ngilu mendengar kabar itu.    

  "Iya, beritanya aku dengar dari sahabatnya Intan dan sekarang Qiano gak masuk karena nemenin Intan di rumah sakit"Jawab Natasya. "Bagus deh, setidaknya dia gak akan ganggu aku lagi!" Ucap Qiara dengan malas.    

  "Haha ... Haha ... Benaran kamu tidak khawatir? Bagaimana kalau dia ngejek kamu gak laku hanya karena tidak punya pacar?"Natasya mencoba memanas-manasi Qiara.    

  'Aku memang tidak punya pacar tapi sebentar lagi aku akan punya suami. Aaaa ... Memikirkanya saja membuat otakku menjadi gila dan mau pecah.' Batin Qiara dengan ekspresi yang buruk.    

  "Kenapa diam? " Tanya Natasya dengan heran. Qiara menatap Nataasya dengan ekspresi mengerikan, melihat itu Natsya langsung bergidik ngeri.    

  'Alamat tidak baik nih, lebih baik aku pergi aja deh dari pada kena semprot. ' Batin Natasya. Setelah itu Natasya langsung pergi meninggalkan Qiara sendiri.    

  Tidak lama setelah itu, bel pulang berbunyi. Semua anak-anak bergrombol melewati pintu gerbang sekolah. Sementara Qiara menatap langit sebelum berjalan keluar gerbang.    

  "Langit kok mendung, apakah dia tau perasaan hatiku? "Kata Qiara pada dirinya sendiri, karena sepedanya masih rusak dia terpaksa harus pulang menggunakan angkot.    

  Setelah bicara sendiri, Qiara melangkah keluar dari gerbang.    

  Tepat saat itu, hujan deras turun dengan cepat Qiara berlari, namun langkahnya terhenti ketika melihat Qiano tiba-tiba sudah ada di sampingnya dengan menjukurkan tasnya di atas kepala Qiara agar tidak terkena hujan.    

  Jantung Qiara berdetak tidak karuan, dia dapat melihat wajah Qiano yang tampan di basahi oleh air hujan. Qiano pun membalas tatapan Qiara sambil tersenyum dan berlari menyamakan langkah kakinya dengan Qiara.    

  'Qiara musuhku sekaligus penyemangatku'Gumam Qiano dalam hatinya.    

  Beberapa saat kemudian mereka sampai di halte, Qiano menurunkan tasnya dan mengibas-ngibaskan baju seragamnya yang di guyur air hujan.    

  "Terimakasih! "Ucap Qiara memecah keheningan diantara mereka.    

  Qiano merasa senang karena itu untuk pertama kalinya dia mendengar Qiara mengucap terimaksih. "Sama-sama"    

  "Kenapa kamu tiba-tiba ada di depan sekolah? BukanNya kamu ada di rumah sakit nemenin pacar kamu?" Tanya Qiara dengan sedikit gugup. "Apa kamu cemburu? "Tanya Qiaro seraya tersenyum licik.    

  "Itu tidak mungkin terjadi. Ha ha ha ... Kamu terllau banyak berfikir!" Jawab Qiara dengan salah tingkah.    

  "Ohh.. "Qiano langsung menatap kearah lain menahan sedikit kecewa ketika mendengar sanggahan Qiara padahal ia berharap kalau Qiara benar-benar cemburu.    

  Sebenarnya habis dari rumah sakit, Qiano langsung menuju sekolah hanya untuk melihat Qiara. Awalnya dia mau masuk dan mencarinya. Namun ia melihat Qiara keluar dari gerbang tepat saat hujan turun. Ia pun tersenyum lalu bergegas menghampiri Qiara.     

  "Ketika berangkat sekolah aku melihat Intan kecelakaan. Karena aku manusia makanya aku mengantarnya ke rumah sakit"Jelas Qiano seraya menghilangkan kecanggungan diantara mereka.    

  "Aku gak nanya" Ucap Qiara judes sembari memalingkan wajahnya. "Aku hanya memberimu informasi gratis. Ya sudah, aku akan pergi duluan!" Ucap Qiano dengan raut wajah kesal.    

  "Pergi aja sana! Lagian gak ada yang minta kamu lama-lama di sini."Setelah mendengar perkataan Qiara itu, Qiano berlari menembus hujan gerimis, dan itu membuat Qiara merasa kesal.    

  "Dasar cowok gak peka, harusnya dia nemenin aku di sini sampai naik ke angkot" Grutu Qiara sambil menghentakkan kakinya.    

  Sebenarnya Qiano tidak benar-benar pergi, dia bersembunyi di bawah pohon mahuni, dia rela di basahi oleh hujan gerimis hanya untuk memastikan dari jauh kalau Qiara aman.    

  Setelah Qiara naik angkot, Qiano merasa lega lalu bergegas meninggalkan tempat itu dan kembali ke depan sekolah mengambil motornya. Di tengah jalan entah mengapa Qiano merasa tidak tenang, tanpa fikir panjang dia membelokkan motornya menuju arah rumah Qiara.    

  Beberap saat kemudian Qiano sampai di depan rumah Qiara. Setelah memastikan Qiara pulang dengan selamat barulah hatinya merasa lega, ia pun pergi meninggalkan rumah Qiara.    

  Hari berikutnya adalah jam olah raga, hari ini juga tepat ulang tahun Qiano.    

  "Hari ini ulang tahun Qiano, dan satu kelas di undang nanti malam ke rumahnya, kamu akan datang kan? "Tanya Natasya pada Qiara yang lagi sibuk melakukan pemanasan sehabis lari beberapa putaran di lapangan sekolah.    

  "Dia gak mengundangku."Jawab Qiara datar.    

  "Loh kenapa kamu tidak di undang? " Tanya Natasya heran."Ya iyalah gak di undang, Qiano takut tuh acaranya akan di rusak sama Qiara hahah haha ... "Celetuk Mia sambil tersenyum.    

  "Benaran Qiara? "Tanya Lola dengan polosnya.    

  Qiara menatap Lola dengan ekspresi yang rumit seraya berkata, "Mia benar! Kalau dia sampai mengundangku maka aku akan mengacak-acak pestanya"    

  "Ihhh aneh maneh teh Ra! Masak pesta orang mau di acak-acak"Kata Lola dengan cemberut. "Yeee, lo baru tau kalo dia aneh? Dari dulu kali aneh, tunggu dulu! Pasti ada yang nggak beres nih!" Ujar Mia mengerutkan keningnya.    

  "Apa emang yang nggak beres?" Tanya Lola. "Denger-denger dia gak ngundang Intan? Dia kan pacar nya? Apakah Intan sudah membuatnya kesal ,sehingga dia masukin Intan ke golangan catatan hitamnya bersama Qiara ?" Jelas Mia.    

  "Iya sih, kamu benar tuh Mia" Ucap. "Apa karena Desi ya? " Lanjut Mia.    

  Lola, Natasya serta Qiara melihat Mia dengan ekspresi yang rumit, "Ada apa dengan si cupu Desi? "Tanya Natasya.    

  "Aku lupa, nanti aku tanyain deh" Kata Mia mengingat-ingat info yang kemarin ia dengar.    

  "Sudahlah jangan bahas Qiano lagi! Ayo kita kembali olah raga! Nanti kalau pak Rian lihat kita ngegosip bisa-bisa kita kena hukuman!"Kata Qiara sembari melanjutkan kegiatan pemanasanya. Semua sahabatnya langsung mengangguk mengikuti Qiara dengan patuh.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.