Istri Kecil Tuan Ju

Kesakitan.



Kesakitan.

0Agatha berusaha untuk menopang kakinya lalu menatap mobil mewah yang terparkir di depannya.     
0

"Jalan ini memiliki CCTV. Jika aku melaporkan kejadian ini kepolisi maka kamu akan dinyatakan bersalah. Jangan pikir punya banyak uang jadi kamu bisa seenaknya menerobos lampu merah lalu memaki serta menuduh orang." Kata Agatha.     

Supir itu tidak menyangka kalau Agatha  bermulut tajam. Tepat saat ia lelaki itu membalas perkataan Agatha,  jendela mobil perlahan diturunkan, suara seorang pria yang serak perlahan terdengar, "Berikan dia uang ini  untuk menutup mulutnya agar ia segera pergi!"     

"Baik bos!" Supir itu segera mengganti nada bicaranya dengan hormat.     

Setelah itu ia mengambil uang dari bosnya lalu melemparkannya kearah Agatha.     

Hal itu membuatnya Agatha  merasa kesakitan! Supir itu memberinya tatapan seakan sedang memberinya hadiah dan memandangnya rendah, lalu berbalik dan bersiap naik ke mobil.     

Agatha  sangat marah sehingga matanya memerah, air mata hampir menetes dari matanya yang merah, dia berjuang untuk mendongak dan mencegah air matanya menetes jatuh.      

Setelah itu ia mengambil setumpuk uang itu sambil menahan rasa sakit di lutut dan lengannya.     

Agatha menggunakan semua kekuatannya untuk melemparkan uang itu ke punggung supir yang sangat sombong itu!     

"Sialan!" Supir itu tidak mengira Agatha  akan melakukan itu.     

Supir itu pun  berbalik dengan marah dan membuat gerakan ingin memukulnya.     

"Hentikan ... " Lelaki yang duduk di dalam mobil itu menghentikan si supir.     

Seketika itu Agatha  melihat ke dalam mobil, cahaya lampu jalan samar-samar masuk ke jendela, menyinari wajah seorang lelaki.     

Lelaki itu memiliki wajah tampan dengan  garis wajahnya tegas, pandangan matanya yang hitam legam itu terlihat sangat angkuh dan memancarkan aura yang kuat, saat ini, pandangan mata hitam itu sedang menatap kearah Agatha.     

"Nona ... Bisakah anda lebih dekat dengan saya!"  Kata lelaki itu sambil mengarahkan jarinya ke Agatha.     

Suara itu terdengar sangat akrab di telinga Agatha. Ia sedikit melamun, tanpa sadar ia berjalan ke arah jendela untuk memastikan siapa pemilik suara itu.     

"Ahhh ... " Dagu ramping Agatha  tiba-tiba ditahan oleh telapak tangan besar itu.     

"Lepaskan aku!" Kata Agatha sambil memegang tangan lelaki itu.      

Mendengar suara asli Agatha, lelaki itu langsung bereaksi. Ia menatap tajam ke  arah Agatha seperti sedang menatap mangsa, telapak tangannya yang besar itu mengelus wajah Agatha  yang halus, di sudut bibirnya terdapat senyum yang lebar.      

"Yumi  ... Apakah itu kamu?"     

Mendengar nama aslinya di sebut. Agatha terkejut dan semakin yakin kalau lelaki ini adalah Nathan. Tapi, ia ragu karena Nathan yang dia kenal adalah lelaki yang lemah lembut dan hangat.     

"Saya bukan Yuni! Saya adalah Agatha. Jadi, lepaskan aku lelaki brengsek!" Kata Agatha Sambil  berusaha melepaskan diri, tapi kekuatan lelaki  ini luar biasa besar!  Agatha benar-benar tidak bisa membebaskan diri sedikitpun!     

Mata Agatha  yang jernih melotot penuh benci pada lelaki yang belum bisa ia lihat dengan jelas karena lampu jalan yang samar-samar dan lampu mobil yang tidak  di hidupkan.     

Lelaki itu keluar dari mobil nya setelah melepas Agatha.      

Mata Agatha melotot saat melihat lelaki itu adalah orang yang sangat ia kenal.     

'Nathan ...  Bagaimana mungkin dia ada disini? Aku tidak boleh membuatnya curiga kalau aku ini adalah Yumi. Pak  Kevin ... Tolong aku!' Batin Agatha sambil menunduk dengan gemetar.     

"Nona ... Kamu sangat sombong. Sedangkan wanitaku itu sangat lemah lembut. Sayangnya dia sudah mati. Jadi, kamu memang bukan dia. Sekarang kamu ambil uang ini lalu lupakan kejadian malam ini." Kata Nathan sambil memberikan  uang buat  Agatha.     

Untuk kedua kalinya, Agatha melempar yang itu tepat di wajah Nathan. Ia tidak percaya kalau Nathan bisa bersikap begitu angkuh dan sombong.     

"Sepertinya kamu tidak menyukai uang." Kata Nathan sambil tersenyum dengan sinis. Setelah itu ia menarik pinggang Agatha dan membawanya ke dalam pelukannya.      

Seketika itu jantung  Agatha berdebar cukup keras. Ia khawatir Nathan akan mendengar detak jantungnya.      

"Apakah kamu yakin kalau kamu tidak suka uang nona?" Tanya Nathan sembari menekan pinggang Agatha yang ramping.      

Tubuh Agatha sudah tidak segemuk dulu karena ia melakukan diet dengan ketat. Oleh karena itu Nathan tidak mengenalinya dengan baik. Walaupun hati Nathan bisa merasakan kedekatan dengan Agatha.     

"Uang bukan segalanya! Jadi, cepat lepaskan! Atau aku akan berteriak meminta orang untuk memanggil polisi karena kamu tidak hanya menerobos lampu merah, tapi juga melakukan pelecehan!" Teriak Agatha yang mulai cemas.     

Agatha sangat takut jika Nathan mengenalinya.     

"Hahaha ... "      

Natha  mengeluarkan tawa mengejek, kekuatan di telapak tangannya makin besar sehingga Agatha merasa sesak.     

"Sakit ..." Agatha sangat kesakitan hingga hampir tidak bisa berbicara.     

Sesaat kemudian, mata hitam Nathan  menyusut lalu  melepaskan tangannya! Setelah terlepas, Agatha  terjatuh dengan keras ke tanah.     

"Nona Agatha ... Kita akan kembali bertemu. Jadi, aku harap kamu mengenakan pakaian yang bagus dan berdandan yang cantik. " Setelah mengatakan itu, Nathan kembali masuk ke dalam mobilnya meninggalkan Agatha yang masih tergeletak di tanah.      

Mobil Nathan melaju kencang, membuat air berlumpur di tanah menodai pakaian Agatha  yang sudah basah.     

Seketika itu hati Agatha menjadi sakit. Ia  duduk di tanah dengan air berlumpur, sangat marah hingga air matanya sudah hampir menetes!     

'Benarkah yang tadi itu adalah Nathan? Kenapa aku merasa dia berbeda. Nathan yang aku kenal sangat baik tidak sekejam sekarang.' Batin Agatha sambil menangis sejadi-jadinya.     

Agatha sudah berjuang keras agar tidak melihat Nathan lagi. Tapi, takdir malah mempertemukan nya lagi dengan Nathan di negara tempatnya bersembunyi dari semua masalah dan  kenyataan pahit yang ia terima.     

'Kenapa aku harus bertemu dia lagi? Apakah takdir mempermainkan aku lagi? Aku tidak boleh goyah! Karena aku sudah berjanji pada Pak Kevin untuk memulai hidup yang baru dan melupakan siapa diriku di masa lalu.'Batin Agatha.      

Setelah membatin, Agatha segera berdiri sambil menahan rasa sakit di lutut dan tangan nya.      

Tidak lama kemudian, Agatha berusaha menemukan Taxi karena dia tidak mungkin pulang dengan jalan kaki karena ia tidak kuat menahan rasa sakit di lututnya.     

Setelah berjalan dengan susah payah, Agatha akhirnya mendapatkan Taxi. Seketika itu ia segera masuk karena tubuhnya menggigil karena kedinginan.      

Tidak butuh waktu lama, Taxi membawa Agatha sampai di tempat tinggalnya.     

Setelah melalukan pembayaran, Agatha bergegas masuk ke dalam rumah.     

"Nona ... Kenapa pakaian anda basah?" Tanya pelayan yang selama ini menemani Agatha di rumah itu.     

"Aku kehujanan saat mencari Taxi. Ponselku juga ketinggalan makanya aku tidak bisa memesan Taxi."Jawan Agatha dengan pelan.     

"Kalau begitu nona segera ganti baju! Setelah itu keluar untuk makan malam! " Kata pelayan itu dengan penuh hormat.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.