Istri Kecil Tuan Ju

Terpaksa Berbohong.



Terpaksa Berbohong.

0Kevin tersenyum karena ia akhirnya bisa membawa karya dan artis serta aktornya masuk dalam nominasi di ajang bergengsi itu.      
0

"Kapan acarnya?"     

"Minggu depan. Tepatnya malam Minggu." Jawab Aurel.     

"Kamu tenang saja! Aku akan pastikan kalau Liana akan kembali dalam waktu dua hari. Sekarang aku akan kembali ke kantor, kamu beritahu semaunya untuk berkumpul di ruang rapat!"     

"Oke."      

Setelah itu, Kevin mengakhiri pembicaraan nya. Lalu kembali ke ruang keluarga.      

"Perhatian semuanya!" Kata Kevin dengan suara yang cukup jelas.     

Semua orang langsung menoleh kearah Kevin.     

"Ada apa Kevin?"      

"Maaf karena saya harus segera pergi!" Jawab Kevin sembari memberikan hormatnya.     

"Kakak Kevin mau ketemu pacar ya!" Goda Ricard yang merupakan cucu dari nenek Chloe.     

"Jangan ngomong sembarangan ... " Ujar Kevin sambil memukul bahu Ricard.      

"Aku mau pergi ke kantor karena ada rapat." Jawab Kevin mencoba menjelaskan kemana ia akan pergi agar tidak menimbulkan prasangka yang tidak penting.     

"Kali  saja kakak Kevin pulang-pulang bawa menantu untuk keluarga Luan. Hehehe ... " Ricard masih saja terus menggoda Kevin yang selalu terlihat dingin itu.     

Hanya Ricard yang berani menggoda Kevin karena ia sudah terbiasa dengan Kevin.     

"Apa kamu mau di pukul lagi? ..." Tanya Kevin sembari memberikan tatapan tajam kearah Ricard.      

"Apa yang salah kakak Kevin? Aku berkata benar karena Kakak itu sudah tua  dab sudah waktunya memiliki istri. Kecuali kakak Kevin tidak suka perempuan. Mungkin itu benar karena kakak Kevin tidak pernah memperkenalkan pacar Kakak Kevin." Kata Ricard dengan berani.      

Semua orang langsung menatap Ricard dengan sinis. Karena mereka khawatir kalau Kevin akan marah seperti sebelumnya.      

"Kevin ... Nenek dan kakek mu ingin sekali menggendong anak bayi sebelum kami mati. Jadi, kapan kamu mau menikah? Apa perlu nenek yang mencarikannya untukmu?" Kata Nenek Chloe yang setuju dengan perkataan cucunya.      

Kakek Luan hanya tersenyum karena dia sudah bisa menebak apa jawaban Kevin. Untungnya kakak Kevin tidak datang karena dia dikirim ke luar negeri setelah kasusnya bersama Jasmin mencuat ke publik. Jika dia ada, tentu saja Kevin akan kena ejekan nya.      

"Tidak perlu nenek. Karena saya sudah punya calon istri." Jawab Kevin dengan malu-malu.      

Semau orang terkejut mendengar jawaban Kevin untuk pertama kalinya.      

Saking terkejutnya, Ricard menumpahkan airnya hingga membasahi pakaiannya.      

"Kevin ... Apakah kamu serius?" Tanya Ayah Ricard dengan serius.     

"Apakah calon kakak benar-benar perempuan?" Tanya Ricard lagi tanpa menghiraukan pakaiannya yang basah.     

"Kevin ... Kamu tidak sedang memberikan harapan palsu pada kakek kan?" Tanya Kakek Luan yang juga ikutan penasaran.      

Kevin masih terdiam sambil berpikir dengan sebaik-baiknya. Ia sudah lama membuat keluarga nya cemas karena ia tidak pernah menunjukkan sikap normal seorang lelaki yang menyukai perempuan.     

"Jangan bilang kalau orang itu adalah sahabatmu yang nakal itu." Kata nenek Chloe dengan tidak sabaran.     

Monica tersenyum. Ia lalu bangun dari duduknya. Setelah itu ia menghampiri Kevin lalu memegang tangannya.     

"Kevin ... Kamu tahu kan kalau Tante selalu menganggap mu anak kandung Tante. Jadi, bisakah kamu memberitahu Ibu mu ini tentang siapa calon menantu kami?" Ucap Monica dengan suara yang lembut.      

Kevin menarik nafas dalam. Ia tidak sanggup mengecewakan wanita yang selalu membuatnya merasa memiliki ibu.     

Melihat Kevin membuka mulutnya, semua orang fokus menunggu jawaban Kevin karena mereka benar-benar penasaran.     

"Dia hanya gadis biasa. Namanya Agatha dan sekarang dia tinggal di London." Jawab Kevin dengan penuh perjuangan karena dia tidak bisa memikirkan perempuan lain yang bisa ia akui selain Agatha. Dengan begitu, mereka tidak akan mendesaknya untuk menikah karena Agatha ada di luar negeri.     

"Serius?"      

"Iya." Kevin mengangguk dengan gugup.      

Seketika itu semua orang bertepuk tangan. Monica pun langsung memeluk Kevin karena ia sangat senang.      

"Kalau begitu kita harus mempersiapkan lamaran. Setelah itu kita akan berangkat sama-sama ke London untuk melamar perempuan bernama Agatha itu." Kata Nenek Chloe dengan bersemangat.     

Kevin terkejut. Ia hampir saja merosot kelantai karena gemetaran. Bagaimana mungkin mereka melamar perempuan yang tidak tahu apa-apa. Semua di luar dugaan Kevin.     

"Aku setuju." Kata kakek Luan dengan kegirangan.     

"Kakak Kevin ... Kenapa wajahmu pucat?" Tanya Ricard sembari menahan senyumnya karena Ricard sudah menduga kalau Kevin hanya asal mengaku.     

Ricard terlalu mengenal Kevin sehingga ia tidak mudah percaya padanya. Ia tahu kapan Kevin bohong maupun jujur. Tapi, ia tidak berkata apapun ketika melihat keluarganya tampak bergembira.     

Kevin mengendalikan emosi nya terlebih dahulu tanpa menjawab pertanyaan Ricard. Setelah itu ia menarik nafas dalam lalu berkata dengan tegas, " Kami belum siap menikah. Jadi, jangan melakukan apapun sebelum saya menentukan sendiri kapan akan menikah. Selain itu, saya ingin melamarnya sendirian dulu baru meminta kalian menemuinya."     

Mereka semua langsung diam.      

"Kalau begitu saya pamit dulu!" Setelah itu Kevin memberikan hormatnya lalu pergi dengan cepat karena ia sudah tidak tahan untuk berbohong semakin banyak.     

Kevin bernafas lega setelah ia meninggalkan rumah kakeknya. Ia merasa baru saja keluar dari zona yang paling mengerikan.      

Kantor YM Entertainment.     

Sementara itu, Aurel mondar mandir di depan pintu utama. Ia gelisah karena Kevin belum juga datang.      

"Kevin kenapa belum datang? Katanya dia sudah ada di jalan." ucap Aurel.     

Setelah itu,  Aurel mengambil handphone nya dan mencoba menghubungi Kevin namun Kevin  tidak merespon panggilan itu.     

"Aurel ... Kamu lagi nungguin siapa?" Tanya Maxwell yang Barus saja datang.     

"Kevin. Katanya dia sudah  janji datang tepat waktu, tapi sampai jam segini dua belum datang."  Jawab Aurel dengan kesal.      

"Mungkin lagi dijalan." Kata Maxwell dengan santai.     

"Kevin bukan orang yang suka telat. Dia sangat disiplin. Bos tahu sendiri bagaimana karakter dia. Oleh karena itu aku kesal sekaligus cemas padanya." Aurel tidak tenang karena Kevin tidak biasanya seperti ini.      

Maxwell pun mengangguk dan ikut menunggu Kevin bersama Aurel. Untuk sesaat, Maxwell melupakan bahwa dirinya adalah bos dengan ikut berdiri di depan pintu seperti satpam.     

Seketika itu, semua artis YM Entertainment dan  para kariyawan nya mengambil kesempatan itu untuk menarik perhatian Maxwell.     

Sesaat Kemudian.      

"Sebaiknya kamu tunggu di dalam! Biarkan aku yang menunggunya!" Kata Maxwell yang tidak tega melihat ekspresi Aurel yang lesu.      

"Tapi bos .... "     

"Tidak perlu sungkan. Aku ini bos yang pengertian dan tampan, oleh karena itu kamu harus memanfaatkan aku! " Ucap Maxwell sembari tersenyum.     

Aurel tidak bisa menahan senyumnya. Ia merasa terhibur oleh Maxwell sehingga rasa kesalnya pun mulai menghilang.      

"Ngomong-ngomong bos ngapain kesini?" Tanya Aurel sebelum ia pergi meninggalkan Maxwell.     

Aurel tahu bagaimana Maxwell. Ia tidak mungkin datang ke suatu tempat yang ramai jika ia tidak ada keperluan penting.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.