Istri Kecil Tuan Ju

Karena Kau Spesial



Karena Kau Spesial

0Ini adalah pesta perayaan kerjasama antara Tante Natan dari jalur Ayah. Dengan kata lain, adik kandung dari Ayanhnya. Dengan Paman dari jalur Mama nya, namun dia hanya adik iparnya.      
0

Mendengar ucapan Natan. Sang paman pun langsung memeluknya.      

"Kehadiranmu sudah cukup bagi ku. Sedangkan para mahkluk sibuk itu adalah bonus jika mereka bisa datang. "Kata Pamannya setelah memeluknya.      

"Iya Paman. Oh iya, apa paman sehat? "Tanya Natan lagi yang masih berusaha berbasa basi.      

"Tentu paman mu ini sehat! Bagaimana kabar kamu sendiri? " Jawab Paman sambil melihat Natan dengan tatapan yang lembut.      

"Seperti yang paman lihat. Hehehehee... " jawab Natan dengan tingkahnya yang ceria dan menggemaskan.      

Sang Paman pun langsung tertawa bahagia. Tidak lama kemudian, Natan menikmati hidangan disana. Namun, ia merasa bosan lama - lama berada di pesta itu.      

"Mama... " Natan mencolek Mama nya yang masih asik ngobrol dengan manja.      

"Ummm... Ada apa sayang? " tanya Sarah setelah menoleh pada putranya itu.      

"Aku bosan disini. Bolehkan aku pergi duluan? Atau kita pulang saja ya! " Kata Natan yang mencoba merayu Ibu nya.      

"Maaf ya sayang! Kamu pasti merasa kesal dengan pesta yang jarang temanmu ini. Ya sudah, kamu sebaiknya pulang duluan! Nanti, Mama ikut pulang sama Tantemu dan Lala. Terimakasih ya sayang, karena kamu sudah rela menemani Mama. "Kata Sarah dengan nada suara yang lembut. Setelah itu ia mencium kening putranya.      

Begitulah Sarah memperlakukan anak - anaknya. Dia lembut dan tidak suka memarahi mereka sehingga merek tumbuh menjadi anak yang tidak pernah membangkang padanya. Kecuali sama Papa mereka yang tegas.      

"Ya sudah! Natan akan pergi sekarang! " Kata Natan dengan perasaan merdeka.      

"Iya. Hati - hati ya sayang ketika kamu sedang mengemudikan mobilmu! "     

"Oke Ma. "      

Setelah mencium punggung tangan Mama nya. Natan pun segera pergi dari pesta itu. Namun, dia juga tidak lupa berpamitan dengan nenek dan yang lainnya.      

'Hahaha... Aku bebas! Apa aku harus kembali ke kampus? Oh iya, hari ini kan ada Rena yang datang ke kampus setelah memenangkan penghargaan Internasional. Wuhhh... Dia memang keren. Tapi, kenapa susah sekali untuk mendapatakan hatinya? Jika di fikir - fikir dia terlalu dingin untuk ukuran seorang wanita. ' Batin Natan sambil fokus menjalankan mobilnya.      

Tepat saat itu, dia melihat sekelompok perempuan sedang membuli satu orang gadis di depan sebuah Restauran. Bahkan dia juga melihat Manager Restauran itu mengusirnya.      

"Bukankah itu Yumi? Kenapa dia ada disini? Bukankah ini masih jam kuliah. Atau, dia mengambil kuliah malam? Atau dia libur? " Tanya Natan pada dirinya sendiri setelah ia berhenti di pinggir jalan.      

Sementara itu Yumi terlihat berjalan lalu duduk di kursi yang tidak jauh dari Restauran itu.      

Di kursi itu, Yumi duduk sambil menunduk. Ia menangis tanpa suara karena meratapi nasibnya.      

"Apakah orang jelek tidak boleh memiliki pekerjaan paruh waktu yang layak? Kenapa orang jelek selalu menjadi obyek bulian mereka yang dikatakan cantik. " tanya Yumi pada dirinya sendiri sambil tergugu.      

"Karena kamu spesial!"      

Mendengar suara itu. Yumi langsung mendongak padanya. Seketika itu ia terkejut ketika melihat wajah tampan Natan yang sedang tersenyum sambil menjulurkan sapu tanganpadanya.      

"Natan? Kenapa kamu disini? " Tanya Yumi seraya menyeka air matanya dengan kedua tanganya.      

Melihat itu, Natan pun duduk di samping Yumi. Tanpa mengatakan apapun, Natan langsung membantu Yumi untuk membersihkan bekas air matanya di pipi.      

Yumi merasa terkena serangan jantung saat itu juga. Dia kaget bukan main melihat tindakan Natan yang tiba - tiba baik padanya.      

'Apa aku sedang bermimpi lagi? Seorang Natan mau mengusap air mata di pipiku? Apakah ini sedang berlangsung drama romantis yang indah? Aku merasa semakin jatuh cinta padanya. Bahkan, merasa ingin gila.' Batin Yumi dengan pipi yang memerah.      

"Ohhh... Astaga... Yumi. Apakah kamu sakit? Kenapa pipimu merah sekali? " tanya Natan dengan khawatir.      

"Aku baik - baik saja! " sahut Yumi sambil memalingkan wajahnya dari Natan karena malu.      

"Baguslah. Oh iya, kenapa kamu disini? Bukankah kamu harusny kuliah? Dan juga, kenapa mereka memperlakukanmu seperti itu" Tanya Natan dengan ekspresi penasaran.      

"Aku sedang bekerja. Jadi, aku mengambil kuliah siang agar aku bisa bekerja setengah hari disini. Tapi, sekarang aku di pecat karena dituduh sudah menyinggung pembeli. Jujur, aku tidak melakukan apapun, mereka adalah teman SMA ku dulu yang suka sekali membuliku. Aku disini sudah kerja lama banget sejak aku duduk di bangku SMA. Tapi, Managerku akhirnya memecatku hanya karena masalah sepele itu. " Jelas Yumi sambil meneteskan air mata.      

Natan menjadi emosi kerima mendengar cerita Yumi. Dia memang tau kalau Yumi berasal dari keluarga sederhana dan kuliah dengan mengandalkan beasiswa. Tapi, dia tidak pernah menyangka kalau Yumi juga pekerja keras.      

"Ayo ikuti aku! " Kata Natan sambil menarik lengan Yumi.      

"Mau kemana? " Tanya Yumi dengan heran.      

"Aku akan membalas rasa sakit hatimu." Jawab Natan.      

"Aku tidak mau. Biarkan saja mereka! Aku akan mencari pekerjaan lain!" Kata Yumi yang tidak mau melangkahkan kakinya.      

"Tidak apa - apa! Kamu percaya padaku kan? " Natan lagi - lagi menggunakan pesonanya untuk merayu Yumi. Dia tidak menyangka kalau Yumi akan sesusah ini di bujuk.      

Benar saja Yumi langsung merasa tersihir oleh sikap lembut Natan. Ia pun mengangguk dan mengikuti Natan dengan patuh.      

Tidak lama setelah itu, Natan masuk ke Restauaran sambil menggandeng Yumi. Seketika itu semua perempuan yang ada di Restauran itu histeris karena melihat Natan. Siapa yang tidak kenal Natan, dia populer di dunia musik walaupun dia tidak lagi terjun secara publik karena larangan Papa nya.      

Tidak hanya itu, dia juga dikenal sebagai putra terakhir orang terkaya di kota A. Paket komplit ya kalau diamata para gadis.      

Sang Manager pun merasa terhormat melihat Natan datang ke Restaurannya. Dia tidak menyangka akan kedatangan seorang Natan.      

Namun, mereka yang membuli Yumi serta sang Manager terkejut ketika melihat Natan memegang tangan Yumi.      

"Selamat datang tuan Muda!" Sambut sang Manager.      

Natan pun membalas sapaan itu dengan tersenyum. Sedang Yumi hanya terdiam karena malu.      

"Apa saya boleh mempersembahkan satu lagi buat teman baiksaya ini? " Tanya Natan dengan suara yang lembut.      

"Silahkan tuan muda! " Kata sang Manager itu dengan ramah sambil melirik heran pada Yumi.      

Ada rasa penyesalan di hatinya ketika dia memecat serta mengusir Yumi dengan tidak sopan.      

Natan pun, langsung berjalan menuju panggung yang memang sudah disiapkan untuk penyanyi untuk menghibur orang yang lagi makan.      

"Yumi... Silahkan duduk? " Kata Manager itu dengan ramah.      

"Tidak apa - apa kok pak! Saya berdiri saja! " Sahut Yumi yang merasa tidak nyaman diperlakukan begitu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.