Istri Kecil Tuan Ju

Sangat sakit.



Sangat sakit.

0"Katanya kamu mual-mual sejak kemarin. Apakah kamu hamil?" Tanya Ibu Clara sambil tersenyum.     
0

Clara melihat wajah orang tuanya yang terlihat senang itu, dia telah membuka mulutnya, tapi ucapannya malah tersangkut di tenggorokan, tidak bisa dilontarkan sama sekali.     

Karena Clara hanya diam tanpa banyak kata, kedua orang tuanya pun menyadari keganjilan. Seketika itu mereka menghentikan senyumannya, lalu berkata dgn serius. "Clara, ada masalah apa? Apa yang telah terjadi pada rumah tanggamu?"     

Clara tidak berani bertatapan langsung dgn mata ayahnya, dia tahu, seberapa besarnya harapan orang tuanya untuk memiliki cucu dengan segera.      

Clara menurunkan tatapan matanya, setelah menatap jari tangannya sendri yang memucat. Setelah itu, ia melontarkan ucapan dari tenggorokan dgn gagap, "Nathan ingin menceraikan aku!     

Kedua orang tuan Clara terdiam.     

Sesaat kemudian, Ibu Clara berhasil menemukan suaranya kembali, lalu bertanya dgn perasaan sulit untuk percaya. "Maksudmu, Nathan ingin kalian berpisah setelah hidup bersama dalam beberapa bulan? Bukankah kamu sedang hamil?"     

Dahi Ayah Clara berkerut, tapi dia tetap tenang, setidaknya dia adalah orang yang sudah berpengalaman menghadapi masalah besar, dia hanya menghela napas sejenak, lalu berkata. "Apakah Nathan selingkuh?"     

"Aku tidak hamil dan Nathan tidak pernah selingkuh. Hanya saja, dia tidak pernah mencintaiku." Jawab Clara sambil meneteskan air mata yang sedari tadi ia coba tahan sekuat tenaganya     

"Dia tidak bisa menceraikan kamu begitu saja hanya karena tidak cinta. Ibu akan bicara padanya agar kalian tidak bercerai. Ayo telpon dia agar pulang lebih cepat!" Kata Ibu Clara dengan kesal.     

"Tidak bisa!" Clara menolak tanpa berpikir panjang karena dia tahu kalau Nathan akan semakin membencinya Jika ia ketahuan mengadu pada orang tuannya.     

"Kenapa?" Kedua orang tua Clara menjadi semakin bingung. Karena Clara merupakan anak kesayangan mereka sehingga mereka sangat cemas pada nasib pernikahan anaknya.     

"Ini rumah tanggaku, oleh karena itu aku akan mengurusnya sendiri. Akan aku pastikan kalau Nathan tidak akan pernah menceraikan aku! Jadi, Ayah dan Ibu diam saja dulu!" Jawab Clara sambil memohon.     

Clara sangat memahami watak Nathan. Lelaki yang selalu bersikap arogan dan meremehkannya hanya karena tidak cinta. Tapi, setiap malam ia mengajarnya bercinta. Tidakkah itu keterlaluan?      

Keputusan yang telah diambil oleh Nathan tidak akan bisa diubah oleh siapa pun. Akan tetapi, Clara masih mau berjuang mempertahankan rumah tangganya karena dia sangat mencintai Nathan.     

"Kalau begitu kami serahkan semuanya padamu. Jangan sampai media mencium rencana perceraian kalian. Karena perceraian kalian akan membuat saham JJ dan saham perusahaan ayah akan semakin menurun. Ingat itu!" Kata Ayah Clara dengan tegas.     

"Kamu juga harus ingat kalau kamu adalah menantu pak Menteri yang sangat terkenal. Dan adik ipar dari pengusaha paling sukses di kota ini. Jadi, kamu harus jaga nama baik kamu jika kamu tidak inginkan menyesal." Ibunya juga tidak lupa memperingatinya dengan tegas karena perceraian adalah aib bagi mereka.     

"Iya Ibu. Aku akan menjaga nama baik keluarga." Kata Clara.     

"Kalau begitu, kami akan pergi sekarang!" Setelah itu, kedua orang tua Clara pergi dengan perasaan kecewa.      

Setelah kedua orang tuanya pergi, Clara mengamuk sampai pelayan di rumahnya ketakutan.      

Semua barang dan pas bunga di lempar hingga pecah.     

'Nathan ... Beraninya kamu memperlakukan aku seperti ini. Aku tidak akan pernah membiarkan kamu melalukan apa yang kamu mau.'Batin Clara sambil mengepal erat pecahan pas bunga yang menyebabkan tangannya terluka.      

Tidak lama setelah itu, Nathan pulang. Ia kaget melihat rumah berantakan.      

Ia berjalan pelan mendekati Clara yang sedang duduk di lantai sambil menunduk.     

"Apa yang kamu lakukan??" Tanya Nathan ketika ia berjongkok di hadapan Clara.      

Mendengar suara Nathan, Clara pun langsung mendongak. Ia menatap tajam kearah Nathan dengan berderai air mata.      

"Akhirnya kamu pulang." Clara tersenyum diantara air mata yang terus mengalir di pipinya.      

Nathan menarik nafas dalam. Ia menatap tangan Clara yang terluka.      

"Bangunlah! Ayo kita ke kamar!" Kata Nathan sambil membantu Clara untuk berdiri.      

Clara tersenyum karena dia berpikir kalah Nathan perduli padanya. Oleh karena itu ia mengikuti perintah Nathan dengan patuh.     

"Pelayan ... Bersihkan tempat ini sebelum aku keluar!" Teriak Nathan sebelum ia membawa Clara masuk ke dalam kamar.     

Pelayan itu segera berlari menghampiri Nathan.     

"Baik Tuan!"      

Setelah itu Nathan meninggalkan pelayannya di ruang tamu.      

Kamar Nathan.     

"Duduklah!"     

Clara duduk dengan patuh di sofa yang tidak jauh dari ranjangnya.      

Sedangkan Nathan pergi mengambil kotak obat.     

'Ada apa dengan Nathan? Malam ini dia sangat dingin dan perhatian. Apakah dia sudah sadar kalau aku adalah satu-satu nya istri yang paling sempurna untuknya?'Batin Clara sambil tersenyum.     

Tidak lama setelah itu, Nathan kembali. Ia duduk di samping Clara setelah meletakkan kotak obat di atas meja.     

Nathan membersihkan darah yang ada di tangan Clara dengan hati-hati karena ia takut pecahan pas bunga itu nyangkut di tangan Clara.     

Clara tidak berhenti tersenyum melihat Nathan membalut luka nya.     

Beberapa menit kemudian.     

Nathan akhirnya selesai mengobati tangan Clara. Ia lalu menatap Clara sambil membelai wajahnya. Seketika itu Clara deg-degan.     

"Jangan lukai dirimu lagi selama kamu menjadi istriku. Jika kita sudah bercerai, kamu mau bunuh diri pun silahkan." Bisik Nathan di telinga Clara.     

Seketika itu Clara terkejut mendengar bisikan Nathan yang tidak berperasaan. Ia pikir Nathan sudah berubah, akan tetapi ia tetap ingin bercerai darinya.     

"Nathan ... Kenapa kamu sangat jahat padaku?" Tanya Clara dengan suara yang bergetar.     

Nathan menutup kotak obat itu setelah merapikan isinya. Ia mengabaikan pertanyaan Clara lalu pergi begitu saja.     

"Nathan ... " Teriak Clara yang sudah kehilangan rasa sabar nya.     

Nathan pun berhenti di depan pintu masuk. Ia lalu berbalik melihat Clara.     

"Ada apa?"     

"Aku hanya ingin kamu tahu kalau aku tidak akan membiarkan kamu menceraikan aku! Akan aku gunakan segala cara untuk mempertahankan pernikahan kita. Ingat itu!" Jawab Clara dengan nada suara yang tinggi.     

Nathan tersenyum mendengar perkataan Clara yang ia anggap lelucon.     

"Clara ... Kamu tidak mengenalku. Aku bukan Nathan yang di kenal oleh semua orang selam ini. Tapi, aku adalah orang yang bisa melalukan hal yang lebih kejam daripada iblis sekalipun. Jadi, kamu sebaiknya nikmati hidupmu dengan baik sampai hari perceraian kita tiba. Tenang saja, tidak dalam waktu dekat karena kamu masih berguna untukku!." Setelah mengatakan itu Nathan memegang ganggang pintu lalu kelaut dari kamar yang membuat nya sesak itu.     

Clara jatuh ke sofa sambil menangis. Ia tidak menyangka kalau ia sudah menikah dengan lelaki yang sangat jahat.     

'Kenapa aku bisa jatuh cinta pada lelaki seperti dia? Harusnya aku biarkan saja dia menikah dengan Natalie waktu itu. Tapi, semua sudah terlambat. Yang aku harus pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya untuk menang.' Batin Clara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.