Istri Kecil Tuan Ju

Salah Paham.



Salah Paham.

00"Aku harap rencana pernikahan kalian kali ini berjalan lancar. Papa dan Mama akan sangat bahagia kalau semua anak Papa mendapatkan pasangan yang pantas buat mereka." Kata Tuan Jhosep sebelum mereka melangkah pergi.     

"Tenang saja Paman. Kali ini pasti akan lancar. Oh iya, maafkan aku karena aku kalian tidak bisa makan. Tapi harusnya kalian makan saja tanpa harus mengikuti pergi." Kata Viona dengan ekspresi tidak nyaman.     

"Hahaha ... Tidak apa-apa. Bukankah Julian juga tidak mau makan disini? Di justru ingin makan di rumah karena dia juga ada urusan sama paman. Oh iya, apa kamu bawa supir? Kalau tidak, Julian bisa mengantarmu." Kata Tuan Jhosep sambil terkekeh.     

"Oh ... Tidak perlu paman! Aku punya supir. Ya sudah, aku pamit duluan!" Setelah mengatakan itu Viona segera pergi.     

Julian dan kedua orang tuanya pun juga pergi dari tempat itu.     

Sementara itu, Qiara mengepalkan tinjunya. Ia mendengar semua percakapan mereka, hatinya pun sakit karena merasa dibohongi oleh Julian.     

'Julian ... Tega banget kamu melakukan ini padaku! Kenapa kamu harus berbohong untuk menyembunyikan semua ini?' Batin Qiara.     

Setelah membatin, Qiara pun menghapus air matanya.     

"Ahhh ... Maaf!" Qiara tidak sengaja menabrak seorang lelaki yang akan memasuki ruangan yang dimana ia melihat Nathan.     

"Tidak apa-apa ... Eh ... Bukankah kamu ... " Lelaki itu menunjuk kearah Qiara sambil tersenyum karena ia mengenal wajah Qiara karena ia suka dengan drama yang Qiara mainkan.     

"Maaf ... Saya harus pergi!" Setelah mengatakan itu, Qiara pun bergegas pergi karena dia tidak mau lebih banyak lagi yang mengenalnya.     

Lelaki itupun bergegas masuk. Setelah itu ia duduk di hadapan Nathan dengan kegirangan. Ia lalu berkata dengan penuh semangat, "Coba tebak aku ketemu siapa di depan pintu ruangan kita?"     

Nathan meliriknya lalu bertanya dengan suara yang dingin, "Apakah perempuan cantik lagi?"     

"Dia memang seorang wanita cantik, tapi merupakan wanita cantik yang tak terduga! Aku sangat menyukai dramanya. Dia artis pendatang baru yang lagi hit."     

Temannya yang lain tertawa cukup keras. Ia lalu berkata, "Secantik apa sih dia sehingga playboy sepertimu sangat heboh?"     

"Liana pemeran wanita kedua di drama Raja langit... !" Jawab lelaki itu dengan kegirangan."Awalnya aku mengira mataku salah lihat karena sangat sebentar, tapi saat ia meminta maaf dan menatapku seketika itu aku mengingat wajahnya. Dan yang lebih wow lagu, ia tepat berada di ruang VIP sebelah kita." Sambung lelaki itu.     

"Aku juga punya berita heboh buat calon pengantin kita yang akan menikah besok." Kata seorang perempuan yang juga baru masuk ke ruangan itu.     

Nathan pun melirik teman wanita nya itu dengan ekspresi yang rumit.     

"Apa itu?"tanya mereka semua dengan penasaran.     

"Dia adalah keluarga Tuan muda Nathan. Mereka tadi ada di sebelah kanan ruangan kita. Aku dengar, mereka sedang membahas pernikahan Direktur Viona dan Tuan Ju." Jelas perempuan itu sambil tersenyum licik.     

Nathan pun memperbaiki duduknya, ia lalu menatap tajam kearah perempuan itu seolah tidak takut dengan apapun.     

"Apakah kamu yakin kalau mereka membahas soal pernikahan?" Tanya Nathan.     

"Tentu saja. Aku dengar sendiri. Tapi, sekarang mereka sudah pergi."     

Nathan pun tersenyum kecil mendengar berita itu.     

Semua orang yang hadir di tempat tahu hubungsan antara Nathan dan Julian serta ayahnya tidak baik.     

Mereka semua itu menatap kearah Nathan yang cara berpikirnya sulit ditebak.     

"Apakah kamu benar- benar akan menikahi Clara?"     

Nathan bersikap bagaikan tidak mendengar pertanyaan itu, tatapan matanya tidak berubah sedikit pun, tetap duduk santai di sana, jari tangan yang panjang ramping memegang gelas berkaki panjang yang bening, menggoyangkannya dengan pelan.     

Saat melihat sikapnya yang seperti ini, semua orang langsung tahu jawabannya karena mereka merasa terllau mengenal Nathan yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang termasuk keluarganya.     

"Aku pikir pernikahan tuan Ju tidak akan sebaik pernikahan tuan muda Nathan! Walaupun mereka berdua adalah pemimpin dari dua perusahaan ternama di kota ini. "     

"Tapi, penyatuan tuan Ju dan nona Viona akan membawa banyak keuntungan bagi kedua perusahaan. Jadi, istana Flory akan sepenuhnya berada di bawah kekuasaan nona Viona jika ia gabung dengan saham tuan Ju. Begitu juga dengan JJ Grup yang akan menjadi perusahaan nomer satu yang di dukung kuat oleh kekuatan dari Istana Flory. Bukan begitu?"     

"Itu artinya, wanita seperti nona Viona hanya bisa dimiliki asalkan kita memilik uang dan status tinggi. Mungkin dia tidak memperdulikan tampang, tapi untungnya tuan Ju adalah lelaki yang sangat tampan. Ia pun untung besar."     

Obrolan semua teman-temannya membuat kepala Nathan mau pecah, karena ia benar-benar tidak menyukai pembahasan mereka.     

"Bisakah kalian berhenti membahas nya? Aku muak mendengarnya!" Teriak Nathan sambil melempar gelas yang dia pegang ke tembok.     

Seketika itu mereka semua terdiam ketakutan.     

"Tuan muda Nathan, apakah anda tidak berfikir kalau anda bereaksi terlalu berlebihan?" Tanya salah satu temannya setelah terdiam cukup lama.     

Mendengar perkataan temannya, tiba-tiba Nathan mengambil satu gelas lagi dari atas meja. Tindakannya itu cukup untuk membuat semua orang semakin ngeri.     

Ekspresi di wajahnya Nathan masih datar, tidak terlihat adanya suasana hati apa pun.     

"Aku pergi dulu!" Setelah mengatakan itu, Nathan pun berdiri lalu berjalan keluar dari ruang VIP dengan cepat.     

Mereka semua melihat sosok punggung Nathan yang telah pergi, kemudian menoleh dan melototi lelaki yang membuat suasana hati Nathan menjadi semakin buruk.     

"Ini semua karena kamu." Mereka semua pun memojokkan temannya lalu bubar karena tanpa Nathan suasana menjadi sangat tidak menyenangkan.     

Para gadis pun segera pergi karena mereka harus mencari gaun yang indah untuk datang ke pesta pernikahan Nathan.     

Sementara itu, Nathan keluar dari pintu restoran. Seseorang telah mengemudikan mobil ke pinggir jalan menunggunya. Akan tetapi, Nathan bersandar di sisi mobil sambil mengeluarkan ponselnya dari kantongnya.     

Bola mata hitam Nathan begitu gelap bagaikan tinta hitam saat ia membuat panggilan ke nomer Viona.     

"Halo adik ipar?" Suara Viona yang berada di seberang telpon terdengar lembut setelah panggilan tersambung.     

"Keinginanmu sudah tercapai. Aku dengar kamu dan Kak Julian akan menikah setelah aku. Apakah itu benar?" Tanya Nathan dengan Ekspresi gelap.     

"Itu benar. Dan ini semua karena kamu adik ipar. Terimakasih karena sudah banyak membantuku. Akan aku pastikan pernikahan kamu dan Clara berjalan meriah tanpa kendala. Apakah kamu suka itu?" Kata Viona sambil melihat jalanan yang padat dengan senyum yang licik.     

"Aku tidak butuh itu. Aku hanya ingin kamu menepati janjimu. Dan aku akan memastikan Qiara tidak lagi menggangu hubunganmu dengan Julian."  Sahut Nathan dengan sinis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.