Istri Kecil Tuan Ju

Bingung.



Bingung.

0"Anne ..."     
0

Mendengar suara seseorang memanggil namanya, Anne langsung menoleh dan melihat wanita tua berjalan kearahnya.      

"Ibu ketua ... Aku disni!" Teriak Anne sambil melambaikan tangan kanannya.      

Wanita tua itu pun tersenyum, apalagi saat melihat Nathan berdiri di samping Anne.      

"Selamat datang Tuan Muda Nathan, kami sudah menyiapkan apa yang tuan muda perintahkan kemarin!" Kata Ibu Ketua itu.     

Yumi menoleh kearah Nathan dengan bingung karena dia tidan mengerti apa yang sudah Nathan siapkan.     

"Terimakasih Ibu Ketua.. " Kata Nathan dengan sopan dan penuh hormat kepada orang yang lebih tua darinya itu.      

"Kalau begitu, mari kita ke Aula karena semua orang sudah menunggu untuk menjadi saksi. " Kata Ibu Ketua itu.      

"Saksi apa maksudnya? " Tanya Yumi yang sudah tidak tahan dengan rasa penasarannya.      

"Ibu Ketua duluan saja bersama Anne, saya ingin bicara berdua dulu dengan calon istri saya!" Kata Nathan.     

"Baiklah, kami akan ke Aula sekarang! " Setelah itu Ibu Ketua dan Anne meninggalkan Nathan dan Yumi berdua saja.      

Yumi semakin bingung saat Nathan menyebutnya calon istri.      

Setelah itu Nathan menoleh keara Yumi dengan tatapan yang berbinar.      

"Nimas Ayumi... Aku tahu kalau aku sudah banyak melakukan kesalahan padamu. Sekarang kita sudah dewasa, dan aku ingin menunjukkan seperti apa perasaanku itu. Jadi maukah kamu ikut denganku tanpa banyak tanya? "     

Yumi tidak banyak berfikir, ia langsung menganggukkan kepalanya karena ia percaya sama Nathan.      

Setelah itu Nathan tersenyum dan membawa Yumi pergi menuju Aula.      

Ruangan Kevin.      

Sementara itu, Kevin sedang heran melihat Maxwell senyum-senyum sendiri seperti orang gila. Ia lalu bertanya, "Kenapa kamu senyum-senyum sendiri dari tadi, apakah ada yang membuat hatimu senang? "      

"Aku sedang membayangkan bagaimana ekspresi Tuan Jhosep yang terhormat itu jika dia mengetahui kalau anaknya sudah menikahi wanita yang dia benci. "      

Kevin kaget mendengar apa yang Maxwell katakan karena ia tidak tahu sama sekali tentang semua itu.      

"Siapa yang kamu maksud? "     

"Nathan dan Yumi akan melangsungkan pernikahan hari ini di salah satu pantai asuhan di kota C. Apakah kamu tertarik untuk menghalanginya? "Jawab Maxwell sambil memicingkan matanya kearah Kevin dengan curiga.     

"Dia artis ku, dan dia sudah menandatangi kontrak dengan agensi kita, bagaimana mungkin dia bisa menikah? " Kevin kesal dengan tindakan Maxwell yang tidak memberitahunya lebih dulu.      

"Kamu tenang saja, dia akan tetap ada di agensi ini. Jadi, biarkan mereka bahagia, dan kamu cari saja perempuan yang lain. Tentunya yang bisa membuatku bahagia. " Kata Maxwell dengan mudahnya.      

Kevin tersenyum pahit mendengar perkataan sahabatnya itu. Dia sendiri tidak tahu seperti apa perasannya.      

"Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu akan mencari wanita lain jika kamu tahu Liana sudah memiliki pasangan? ".     

"Aku selalu bisa mendapatkan apa yang aku inginkan selama ini, jadi Liana akan menjadi milikku walaupun mungkin dia sudah menjadi istri orang. " Jelas Maxwell sambil menatap tajam kearah jendela.     

Tentu saja Maxwell mengatakan yang sebenarnya karena dia adalah orang yang selalu bisa mendapatkan apa yang dia inginkan dalam hidupnya.      

"Kamu memang gak waras. Ya sudah, aku akan mulai bekerja sekarang, jadi pergilah dari ruangan ku karena aku bosan melihatmu! " Setelah mengatakan itu Kevin keluar dari ruangannya.      

Maxwell hanya tersenyum geli melihat tingkah sahabatnya itu, tidak lama kemudian ia menyusul Kevin keluar.      

Beberapa menit kemudian.     

Kevin melihat Qiara keluar dari ruangan Sandy yang merupakan CEO. Qiara langsung di sambut oleh Aurel yang menunggunya di luar.     

Melihat Qiara keluar, sontak Aurel menoleh ke arah pintu dan mendapati Qiara dengan wajah datar.     

"Ada apa?"     

"Tidak apa-apa!"     

"Kalau tidak ada apa-apa, kenapa wajahmu seperti itu?" Tanya Aurel dengan bingung.      

Aurel tidak mengerti dengan Sandy yang meminta Qiara menemuinya sendirian disaat Qiara beristirahat sebelum acara pemotretan nya untuk iklan terbarunya itu.      

Aurel pun menatap Qiara dengan cemas dan mengajak Qiara duduk di kursi. Kevin masih berdiri mengamati interaksi mereka berdua.     

"Apa terlihat seperti aku sedang ada masalah?"Tanya Qiara sambil tersenyum.      

Aurel pun langsung mengangguk sambil memegang tangan Qiara.      

"Apa yang Pak Sandy katakan?"     

"Hanya menyemangati agar aku bekerja lebih keras dan semangat lagi. Selain itu, tidak ada yang penting. "     

"Aku tidak percaya kalau hanya itu, karena aku sangat mengenal watak Pak Sandy. Jadi, katakan yang sejujurnya sekarang! "      

"Sudah Kubilang bukan hal penting. Oh iya, aku akan pergi ketempat pemotretan sendirian hari ini karena ada hal yang harus aku lakukan, jadi kakak pergi saja dulu! " Setelah mengatakan itu, Qiara melangkah cepat meninggalkan Aurel tanpa menunggu respon Aurel.     

"Tunggu dulu! " Tangan Qiara di tarik oleh Kevin yang hampir saja ia lewati.     

"Pak Kevin, ada apa? " Tanya Qiara dengan bingung karena Kevin tiba-tiba muncul.      

"Kamu jangan lupa kalau nanti malam kamu harus melakukan beberapa pemotretan di luar kota. Jadi, setelah pemotretan mu siang nanti, maka kamu harus berangkat bersama Aurel." Kata Kevin.      

Qiara terkejut karena dia baru ingat kalau ia harus ke luar kota. Tapi, dia merasa tidak rela jika meninggalkan Julian dan Zio dalam waktu yang lama.      

Setelah itu, Kevin pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban Qiara karena dia tidak ingin mendengar alasan apapun.      

"Kamu selesaikan urusanmu secepatnya, setelah itu kamu segera datang menemui ku karena kita sudah tidak punya waktu banyak. " Kata Aurel setelah ia berdiri di depan Qiara.     

"Iya. Aku akan tepat waktu. Kakak tenang saja, aku belum memiliki banyak fans jadi aku akan datang dengan cepat tanpa ada yang menghalangi. " Sahut Qiara sambil tersenyum.      

"Aku mengandalkan mu. " Setelah itu Aurel pergi meninggalkan Qiara karena dia juga harus segera bersiap.      

Tepat saat itu, pesan singkat dari Julian membuat Qiara terkejut.      

'Sayang, aku menunggumu di restauran yang tidan jauh dari YM Entertainment. Aku ingin makan siang bersamamu, aku merindukanmu!'     

Setelah membaca pesan singkat dari Julian itu, Qiara pun bergegas pergi untuk menemui Julian karena waktu yang dia miliki memang sangat singkat.      

'Kenapa Julian mengajakku makan siang mendadak begini? Harusnya dia bilang pagi tadi agar aku mencuri waktu lebih banyak. 'Batin Qiara dengan cepat.      

Maxwell yang baru saja sampai di loby itu memicingkan matanya melihat Qiara berlari dengan tergesa-gesa.      

'Bukankah itu Liana, harusnya dia pergi sama Kevin dan Aurel, tapi kenapa dia berlari seperti orang yang sedang terburu-buru? Apa aku ikuti saja ya, mungkin dia butuh bantuan ku!'      

Setelah membatin Maxwell segera menyusul Qiara yang memasuki taxi itu. Maxwell pun mempercepat langkahnya saat menuju mobilnya.      

Restauran.      

"Kenapa kamu mengajakku makan siang mendadak begini? " Tanya Qiara yang sudah duduk di depan Julian itu sambil mengatur nafasnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.