Istri Kecil Tuan Ju

Terperangkap Jebakan.(Jalan Cerita Sedikit Berubah)



Terperangkap Jebakan.(Jalan Cerita Sedikit Berubah)

0"Hey ... lepaskan tanganku brengsek!" Teriak Qiara dengan nada tinggi sambil meronta kesakitan.     
0

Dengan kasar Virsen melepaskan tangannya dari Qiara. Seketika itu ia menepuk-nepuk tangannya dengan jijik.     

'Gadis ini akhirnya terkena jebakan.'Batin Virsen sambil tersenyum licik.     

"Kenapa kamu datang kesini? Apakah kamu sudah bosan hidup? " Tanya Virsen dengan sinis.      

Qiara menatap tajam kearah Virsen, ia tidak bisa berpikir apapun karena pikirannya yang terbagi-bagi. Tapi, yang jelas dia datang karena Helena.     

"Adikku sayang... Sebaiknya kamu pergi dari sini sebelum manusia gila ini mencelaikai mu!" Teriak Helena dengan ekspresi memohon.      

Seketika itu Qiara menoleh kearah Helena dengan perasaan yang rumit, ia tidak percaya kalau Helena yang selama ini selalu membuat hidupnya sulit itu kini membantunya agar terlepas dari amarah Virsen.      

'Apakah aku sudah di jebak? Dan kenapa Virsen begitu bernafsu untuk mencelaikai aku, bukankah yang dia benci adalah Julian? 'Batin Qiara sembari berusaha membaca situasinya.     

"Kalau begitu kamu harus ikut denganku, kita pergi dari sini! Karena lelaki seperti dia tidak pantas dicintai! " Kata Qiara sambil memegang tangan Helena.     

Akan tetapi, Virsen tidak tinggal diam, dia menarik tangan kiri Helena secara kasar sehingga badannya terhuyung ke depan namun tak terjatuh dan membalikkan badannya kesal.     

"Virsen ... Apa yang kamu ingin lakukan, lepasin dia! " Teriak Qiara dengan kesal sambil mengepalkan tinjunya.      

Seketika Helena tersadar akibat bentakan Qiara yang keras, sedangkan Virsen menatap Qiara dengan tajam.     

'Ayo Qiara, keluarkan amarahmu kepada Virsen agar dia bisa memberimu balasan yang tidak akan pernah kamu lupakan! ' Batin Helena sambil tersenyum kecil.     

Tepat saat itu, tanpa diduga Qiara langsung memberi tamparan di pipi kiri Virsen dengan sangat keras.      

"Arggg .... Berani sekali kamu menamparku? Apakah kamu mau mati? " Bentak Virsen sambil menunjuk-nunjuk Qiara tepat di depan wajahnya.      

Helena tersenyum licik melihat Qiara dan Virsen mulai adu pisik, karena inilah yang ia rencanakan dengan Virsen sebeluma meminta Qiara untuk datang menemuinya malam-malam.      

'Tamat riwayatmu Qiara, jika kamu sudah menghilang aku bisa masuk di kehidupan Julian. Aku tidak tahu kalau kamu dan Julian masih berhubungan, tapi tenanglah, aku akan menjaga anakmu dengan baik setelah aku menikah dengan Julian. 'Batin Helena.     

Sebenernya, Virsen sudah menceritakan tentang hidup Qiara yang enak dan sangat nyaman, semua keinginan nya tercapai dengan mudah karena dia memiliki Julian di sampingnya.     

Oleh karena itu Helena pun merasa iri lalu meminta Virsen membantunya agar dekat dengan Julian dan menyingkirkan Qiara karena dia tahu tidan akan bisa mendapatkan Virsen.      

Karena Virsen juga sudah mengatakan kalau dihatinya hanya ada satu wanita, yaitu Rena. Akan tetapi, Helena tidak sadar kalau Virsen hanya memanfaatkan dia, karena baginya yang pantas bersanding dengan Julian hanyalah Viona.     

Malam ini, Helena rela mendapatkan tamparan dari Virsen untuk melancarkan rencananya.     

"Kamu saja yang mati, karena aku belum mau mati. Tapi, jasad manusia sepertimu tidak akan di Terima oleh tanah. "Jawab Qiara sambil tersenyum pahit kearah Virsen.     

'Dasar perempuan gila, dia tidak ada takutnya sama Virsen. Sepertinya dia memang memilih mati di tangan Virsen.' Batin Helena.     

"Qiara ... Sebaiknya kamu pergi dari sini dengan cepat! Karena aku tidak mau Virsen melukai kamu gara-gara membela ku " Teriak Helena sambil meneteskan air mata dan memasang ekspresi takut.     

Virsen menyeringai kearah h Helena dengan ekspresi aneh.     

'Akting gadis ini sungguh luar biasa, pantas saja YM Entertainment menobatkannya sebagai artis kelas A.' Batin Virsen.     

"Jangan khawatir ... Aku bisa menghadapi lelaki gila ini ... Karena sebentar lagi, dia tidak hanya akan mendapat pukulan ku, tapi dia juga akan kehilangan orang yang paling dia cintai. " Ucak Qiara sambil tersenyum licik.     

Virsen langsung terdiam karena dia tidak mengerti apa yang Qiara maksud.      

"Siapa orang yang paling aku cintai?" Tanya Virsen sambil mengepalkan tinjunya.     

Helena pun ikut penasaran karena ia juga tidak bisa menebak siapa yang Qiara maksud.     

"Hahahaha ... Kamu akan tahu jika waktunya sudah tiba. Tepat dihari itu, aku akan menertawai kamu. " Jawab Qiara sambil terkekeh.     

"Dasar perempuan jalang ... Beraninya kamu mempermainkan aku. Sekarang .. majulah jika kamu bisa memukulku .. " Teriak Virsen sambil mengayunkan tangan kenangannya dengan niat menyerang Qiara duluan.     

Akan tetapi ia terkejut saat melihat tapak tangan besar yang hangat menahan tangannya dengan genggaman yang erat.      

Helena dan Qiara juga kaget saat melihat siapa yang datang.      

"Bos Maxwell? " Ucap Qiara pelan sambil menutup mulutnya.     

"Bukanlah itu bos besar YM Grup? " Tanya Helena pada dirinya sendiri.      

Virsen berusaha melepaskan diri dari genggaman erat tangan Maxwell, tapi ia kalah kuat darinya. Ekspresi pun berubah buruk karena ia tidak menyangka kalau di Istana Flory ada Maxwell.     

Sementara itu, seseorang yang berada di surau tempat sedang menikmati minumannya sambil menonton adegan yang terjadi di depan Istana Flory.      

Ia sengaja meminta satpam untuk tidak ikut campur karena ia mendukung rencana Virsen. Akan tetapi, ia segera pergi ketika melihat Maxwell datang.     

'Kenapa Maxwell selalu muncul di waktu yang tepat. Aku harus segera pergi sebelum ketua Mafia sialan ini memergoki aku. Bagaimana pun juga dia adalah kebanggaan kakek yang tidak mungkin bisa aku lawan secara terang-terangan. Tapi, aku tidak akan menyerah menemukan cara untuk melawan Maxwell.' Batin Viona.     

Setelah membatin, Viona bergegas pergi ke kamarnya yang berada di lantai 150.     

"Lepasin tanganku, jangan menahan ku karena wanita ini pantas untuk di pukul!" Teriak Virsen dengan tatapan tajam.      

"Jika kamu mau memukulnya, maka kamu harus melewati ku dulu! " Sahut Maxwell dengan tatapan dingin yang mengerikan.      

Seketika itu Helena bergidik ngeri melihat tatapan Maxwell yang baru pertama kali ia lihat itu. Karena setahunya Maxwell adalah bos yang ramah dan sangat hangat, ia suka senyum dan jarang terlihat di media. Dia adalah salah atau pengusaha yang tidak pernah terlibat skandal walaupun identitasnya sebagai ketua Mafia sudah diketahui oleh beberapa orang tertentu.     

"Memangnya dia siapa bagimu? Tidaklah kamu tahu siapa dia? " Tanya Virsen sambil menahan sakit karena tangannya semakin di genggam erat oleh Maxwell.     

"Aku sudah mengatakan padamu kalau dia adalah wanitaku. Jadi, apakah kamu masih mau memukulnya?" Jawab Maxwell.     

Mereka bertiga langsung kaget mendengar jawaban Maxwell.      

'Wanitanya? Sejak kapan aku menjadi wanitanya? Jika Julian mendengarnya pasti dia akan menantang perang pada Maxwell, karena aku tahu sekali kalau Julian sangat cemburuan belakangan ini. 'Batin Qiara dengan ekspresi heran.     

Setelah itu ai kembali memperhatikan interaksi Maxwell dengan Virsen yang mengerikan. Udara malam yang sangat dingin dengan angin yang menyentuh kulit menambah kengerian malam ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.