Istri Kecil Tuan Ju

Kenapa Kamu Mencintaiku?



Kenapa Kamu Mencintaiku?

0"Jangan melakukan sesuatu jika kamu tidak yakin! Karena hasilnya pasti seperti apa yang kamu pikirkan." Sambung Kevin lagi sambil menatap Aurel dengan penuh arti.     
0

"Baiklah, aku akan menggunakan seluruh kemampuanku untuk membantu Liana tampil memukau. Kalau begitu, aku pergi dulu!" Setelah mengatakan itu, Aurel pergi meninggalkan Kevin.     

Apartemen Nathan.     

Setelah menempuh perjalanan yang panjang, Nathan sampai di Apartemennya.     

"Kenapa kita kesini?" Tanya Yuni sebelum mereka turun dari mobil.     

"Hanya disini kita bisa bicara dengan tenang. " Jawab Nathan sambil menutup mata Yumi dengan kaca mata dan kerudung agar tidak ada yang mengenalnya.      

"Tapi ... "      

"Tidak ada kata tapi, sekarang turunlah!" Setelah mengatakan itu, Nathan keluar duluan. Setelah itu ia membantu Yumi untuk keluar dari mobilnya.     

Dengan patuh, Yumi mengikuti Nathan masuk ke Apartemennya sambil menunduk agar tidak ada orang yang melihatnya.      

Sesaat kemudian.      

Mereka berdua akhirnya sampai di kamar Nathan. Seketika itu, Yumi teringat apa yang pernah ia lakukan dengan Nathan lima tahun lalu.     

Awalnya ia mengira tidak hamil sehingga ia merasa bahagia waktu di rumah Julian. Tapi, saat ia memeriksa lagi ke dokter malah dia di nyatakan hamil. Sayangnya, anaknya dinyatakan meninggal setelah di culik.     

Yumi melangkah menuju jendela, seketika itu ia melihat hujan mulai turun. Udara hari itu me jadi sangat dingin dan angin menunjukan drama romantisnya.      

"Padahal langit sangat cerah, tapi kenapa ada hujan?" Tanya Nathan sambil memeluk pinggang Yumi dari belakang.     

"Kenapa kamu memelukku?" Tanya Yumi yang terkejut melihat kedua tangan Nathan melingkar di perutnya.     

.     

"Maafkan aku. Kemarin aku terpaksa pergi karena Mama masuk rumah sakit. " Kata Nathan yang berusaha menjelaskan situasinya kemarin.     

Yumi terdiam. Ia tidak tahu harus percaya yang mana, karena kemarin ia mendapat kiriman foto saat Nathan di peluk oleh Clara.     

"Yumi ... " Panggil Nathan tepat di telinga Yumi. Seketika itu Yumi bergidik.     

Dengan pelan Yumi menoleh kearahnya sambil menyaut. "Kenapa? "     

"Apakah kamu bisa menutup jendela itu karena udara semakin dingin. Setelah itu, kita duduk di ranjang!" Ucap Nathan.     

Tanpa mengatakan apapun, Yumi langsung mengangguk dan menutup jendela. Setelah itu ia mengikuti Nathan untuk duduk di ranjang.     

'Ya Tuhan, ini sangat canggung. Kenapa aku berfikir mesum? Astaga ... Ada yang salah denganku!' Batin Yumi.     

Untuk sesaat mereka terdiam dengan pikiran masing-masing.      

"Nathan, apakah aku boleh bertanya?" Tanya Yumi memulai obrolan setelah lama terdiam.     

Nathan pun langsung tersenyum karena Yumi mau memulai pembicaraan karena sedari tadi dia bingung harus bicara apa.     

"Katakan saja, aku akan menjawabnya dengan jujur!" Jawab Nathan dengan malu-malu.     

"Kenapa kamu mencintaiku?" Untuk pertama kalinya, Yumi mempertanyakan hal yang seharusnya ia tanyakan dari dulu.     

Nathan menatap lembut ke arah Yumi sembari berkata, " Karena kamu Yumi. Wanita yang tulus dan mampu membuatku merasa nyaman dan bahagia. Oleh karena itu aku ingin kita segera menikah sebelum ada hal yang menghalangi hubungan kita lagi."     

"Bagaimana kalau kamu dibuang oleh keluargamu karena menikahi wanita sepertiku? Dan juga, kamu adalah seorang penyanyi yang terkenal, apa kamu tidak takut di tinggalkan penggemarmu jika mereka tahu kamu sudah menikah?" Yumi masih merasa berat karena ia sadar akan perbedaan dan resikonya.     

"Aku mencintaimu dan ingin hidup bersama mu, aku tidak perduli dengan apapun karena aku muak dengan semua itu. ". Setelah mengatakan itu, Nathan langsung memeluk Yumi seolah takut akan kehilangan Yumi lagi.     

Yumi merasakan darahnya mendidih saat dipeluk oleh Nathan. Walaupun begitu ia larut dalam kebahagiaan, sejujurnya dia sangat mencintai Nathan dan tidak ingin kehilangannya juga.     

Setelah puas memeluk Yumi, Nathan pun langsung melumat bibir lembut dan merah milik Yumi.     

Seketika itu Yumi kaget dengan serangan dadakan itu. Suasana dingin yang ditemani suara derasnya hujan yang seolah ikut menyaksikan dua insan yang terbakar cinta dan rindu itu.     

Tubuh Yumi mulai memanas saat merasakan betapa lembut setiap kecupan dan jilatan yang dia dapatkan di lehernya dan bibirnya. Kali ini Nathan menyentuhnya dalam keadaan sadar sehingga Yumi merasa sangat bahagia.     

Dia tidak menyangka kalau Nathan adalah lelaki yang akan menyentuh nya lagi setelah lima tahun berlalu.     

Nathan semakin tidak terkontrol. Perlahan dia membawa ciumannya naik hingga menemukan bibir lembut Yumi lagi.     

Nathan merasakan sensasi yang luar biasa saat menyentuh dan mencium Yumi.     

"Apakah aku boleh kelakuannya?" Tanya Nathan sambil memegang pipi Yumi.     

Dengan malu-malu, Yumi mengangguk sambil tersenyum.     

Seketika itu, Nathan langsung membaringkan tubuh Yumi di atas ranjang.     

Tidak menyia-nyiakan kesempatan Nathan menindih tubuh Yuni sambil memperlihatkan pesonanya yang menggoda.     

Seketika itu jantung Yumi berdebar hebat karena untuk kedua kalinya ia tidur dengan lelaki yang dia cintai.     

Melihat pesona dan ketampanan Nathan, Yumi mencium bibirnya sambil tersenyum nakal seolah ia sudah lama menginginkannya.     

Nathan pun tersenyum geli karena ciuman yang diberikan Yumi sangat lembut dan penuh gairah.     

"Aku sudah tidak tahan!" Ucap Nathan sambil menatap tajam kearah tubuh padat dan berisi milik Yumi.     

Yumi pun langsung menantang tatapan Nathan dan kembali mencium bibir indah lelaki pujaan hatinya itu.     

"Aku akan melakukan yang terbaik walaupun aku tidak memiliki pengalaman yang cukup banyak. Setelah hari ini, kita tidak akan terpisahkan. Besok aku akan minta Kak Julian membantu pernikahan kita." Bisik Nathan.     

Mendengar suara lembut dan menggoda itu, Yumi menatap Nathan penuh arti.     

Tepat saat itu Nathan semakin tidak bisa mengendalikan keinginannya lagi saat melihat bibir lembut dan ekspresi mesum Yumi.     

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Nathan langsung mencium bibir Yumi lagi dengan lebih buas.     

Seketika itu Yumi mengedip-ngedipkan matanya, jantungnya berpicu lebih cepat dan nafsunya semakin memburu.     

Tepat saat itu, ia mendorong tubuh Nathan karena ia tidak fokus.     

"Ada apa?" Tanya Nathan dengan heran.     

Yumi terdiam sambil memperhatikan wajah Nathan.      

'Kenapa wajah pak Kevin muncul disaat seperti ini? Aku merasa tidak tenang karena aku sudah berjanji padanya. Ada apa denganku?' Batin Yumi.     

"Yumi ... Ada apa denganmu? Kenapa ekspresi mu sangat pucat?" Tanya Nathan dengan panik.     

"Aku tidak bisa melakukannya!" Jawab Yumi sambil memalingkan wajahnya dari Nathan.     

Seketika itu Yumi meneteskan air mata, sehingga Nathan merasa bersalah lalu memeluk Yumi sambil berkata, "Maafkan aku! "     

Yumi pun langsung memeluk erat Nathan dan menumpahkan air matanya dalam pelukan Nathan.     

"Aku janji padamu, kalau besok kita akan menikah!" Ucap Nathan.     

"Tapi, bagaimana jika Ayahmu menghalangi kita?" Ucap Yumi sambil mendongak melihat wajah Nathan.     

"Itu akan menjadi urusanku. Jadi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, yang kamu harus pikirkan adalah mencintaiku. Itu saja." Jawab Nathan sambil mencium kening Yumi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.