Istri Kecil Tuan Ju

Tetap Akan Menikah.



Tetap Akan Menikah.

0Clara menatap tajam kearah Nathan, ia masih mengingat kalau dirinyalah yang memancing Nathan duluan, tapi Nathan tidak menolaknya bahkan menikmatinya dengan penuh semangat.     
0

"Tapi ... Kita ini akan menikah besok, oleh karena itu kamu tidak mungkin meninggalkan aku lagi seperti kemarin." Kata Clara dengan tatapan yang sendu.     

"Hahaha ... " Nathan tertawa sinis, setelah itu ia berjalan ke hadapan Clara lalu jari tangan mengangkat dagu Clara dengan kasar, seketika itu ekspresi Clara menjadi pucat, tiba-tiba wajah sang perempuan terlihat memucat.     

"Aku adalah calon suamimu bukan begitu?" Tanya Nathan.     

Clara pun langsung mengangguk dengan raga dengan ekspresi yang buruk.     

Sekarang dia bukanlah Nathan yang dulu, ia sudah mengkhianati cintanya pada Yumi. Oleh karena itu, ia sekarang tidak memiliki alasan untuk kembali mengusik hidup Yumi walaupun ia sangat ingin bertemu dengannya.     

'Tolong bencilah aku, jangan pernah menoleh saat aku memanggilmu, dan berlarilah saat saat aku mengejar mu.' Batin Nathan sambil berjalan keluar dari Apartemen itu.     

Di waktu yang berbeda. Tepatnya di Inggris, Yumi tampak sedih saat melepas kepergian Kevin yang akan kembali ke kota A dengan sangat cepat.     

Kevin dan Yumi serta orang sopir Kevin yang siap mengantarnya kemana saja saat di Inggris sudah memasuki Bandara secara bersamaan.     

"Tuan muda, biarkan saya yang membawakan koper Anda! Karena tuan muda pasti sudah kelelahan saat perjalanan dari rumah tadi."     

Kevin pun menganggukkan kepalanya, menanggapinya dengan senyuman.     

"Tolong jaga anakku dan tamu. Jangan biarkan mereka kekurangan satupun saat disini. Katakan pada Bibi Selena agar memperhatikan makanan Gavin." Kata Kevin.     

"Baik tuan muda." Jawab Pak Chandra dengan patuh.     

Setelah itu Kevin berjongkok menyamakan tingginya dengan Gavin, ia tersenyum lalu berkata, "Sayang ... Tolong bantu Papa untuk menjaga Tante Yumi, jangan biarkan ia sakit atau sedih. Dan kamu jangan rewel ya! Jadilah anak baik!"      

" Iya Papa. Tapi, Papa harus datang menemui ku saat aku memintanya. Karena Gavin tidak bisa jauh terlalu lama dari Papa." Setelah mengatakan itu, Gavin memeluk Kevin dengan erat.      

Seketika itu, Kevin mulai merasa tidak tega meninggalkan Gavin. Bagaimana pun juga, Gavin selalu ada bersamanya kemanapun ia berada. Tapi, ia harus merelakan Gavin karena Yumi terlihat lebih membutuhkan Gavin.     

Sementara itu, Yumi kagum dengan interaksi anak dan ayah yang tidak memiliki hubungan darah itu. Saat ini juga Yumi yakin kalau Kevin adalah sosok lelaki yang baik. Karena seorang anak lebih tahu mana hati orang yang baik dan tidak.     

Jika orang itu tidak baik, tentu mereka tidak akan nyaman. Tapi, jika orang itu baik, anak itu akan menempel padanya.     

"Gavin ... Papa mu pasti akan datang kesini lagi menemui kita kalau dia sudah menyelesaikan pekerjaannya. Jadi, kamu jangan sedih ya!" Kata Yumi sambil menarik Gavin dari pelukan Kevin.     

Gavin pun mengangguk lalu melambaikan tangannya kearah Kevin yang sudah mulai menjauh. Untuk sesaat, Yumi merasa sedih karena Kevin tidak mengatakan apapun padanya sebelum ia pergi.     

Kevin tidak mau menggunakan jet pribadi Maxwell lagi karena ia tidak ingin mencolok di Bandara. Cukup Maxwell yang melakukannya dan beberapa orang yang merasa menjadi orang paling kaya.     

"Nyonya dan tuan kecil, ayo kita pulang!" Kata Pak Chandra.     

Yumi dan Gavin pun mengangguk lalu mengikuti Pak Chandra dengan patuh.     

Mobil melaju di jalanan yang lebar, yumi menurunkan jendela mobil, melihat ke arah luar.     

Ia bisa melihat gedung tinggi menjulang ke langit, orang berlalu lalang, dan yang paling menarik perhatian adalah setiap selang beberapa jarak, pasti bisa melihat iklan yang dibintangi oleh Jasmin.     

Jasmin telah menjadi terkenal di dalam dan luar negeri dalam beberapa tahun terakhir.     

Begitupun dengan keluarga JJ Grup yang terkenal hingga keluar negeri. Itulah sebabnya Yumi masih bisa mendengar kabar tentang keluarga itu walaupun ia tidak lagi berada di dalam negeri.     

Saat lampu merah, tatapan mata Yumi tertuju pada bagian atas mall besar yang mana terdapat poster besarnya Jasmin yang cantik dan memiliki senyum yang menawan, dia memang seorang wanita yang sangat cantik dan merupakan kebanggan negara F.     

Yumi melihatnya sambil merenung dan berharap suatu hari nanti fotonya juga berada di poster besar itu.     

'Aku harus kembali dengan prestasi. Aku tidak akan membiarkan siapapun menginjak-injak harga diriku. Demi kematian Ibuku, aku akan membuat keluarga JJ Grup hancur.'Batin Yumi.     

Ia sudah tahu kalau kematian Ibunya sudah di rencanakan. Dan dia menebak kalau pelakunya adalah tuan Jhosep.     

Beberapa Jam Kemudian.     

Kevin akhirnya sampai di rumah. Tapi, ia tidak pulang ke rumahnya melainkan ke rumah kakeknya yaitu Zen Luan.     

Saat dijalan menuju rumahnya, ia mendapatkan panggilan dari sekretaris kakeknya yang mengatakan kalau dia harus pulang ke rumah kakeknya.      

Saat baru saja menapakkan kaki di rumah kakeknya dan belum sempat beristirahat, Zen Luan malah langsung membawanya keluar rumah.     

Tanpa bertanya apapun, Kevin mengikuti sang kakek dengan patuh.     

Sesaat kemudian, mereka sampai di restauran mewah milik Luan Grup. Kevin mengerutkan dahinya saat melihat      

pesta kecil sedang berlangsung.     

Bagaimana mungkin dia lupa kalau hari ini merupakan hari ulang tahun kakeknya.      

Tamu yang diundang rata-rata merupakan orang yang berada termasuk JJ Grup dan YM Grup.      

'Aku salah perhitungan. Harusnya aku tidak datang. Jika begini, aku akan dikenal sebagai salah satu anggota keluarga Luan Grup. ' Batin Kevin sambil berfikir.     

Sebelum semua orang melihatnya, Kevin berhenti lalu menoleh kearah kakeknya.      

"Ada apa Kevin?" Tanya Zen Luan dengan ekspresi yang rumit.     

"Aku tidak bisa ikut kakek. Jadi, aku menunggu di mobil saja." Kata Kevin.     

Ekspresi Zen Luan berubah gelap."Apakah kamu merasa lebih baik bersembunyi begitu? Bukankah ini waktu yang bagus untuk memperkenalkan kamu?"      

"Aku baik-baik saja kakek. Aku belum siap. Jadi, tolong mengertilah!" Kata Kevin dengan ekspresi memohon.     

"Biarkan saja dia pergi! Bukankah ada aku yang akan menemani kakek?"      

Kevin dan Zen Luan menoleh kearah sumber suara, mereka menemukan sosok lelaki tinggi dengan postur tubuh yang bagus.      

"Daniel ... Kenapa kamu datang sendiri?" Tanya Zen Luan dengan ekspresi yang rumit. Karena seingatnya ia kemarin meminta Daniel untuk membawa Jasmin ke pesta ulang tahunnya.      

Kevin masih diam karena dia tidak terlalu suka bicara dengan Daniel. Keperibadiannya dengan Daniel bagaimana langit dan bumi. Oleh karena itu ia merasa tidak cocok dengan kakaknya sendiri.     

"Maaf karena aku tidak bisa membawanya, karena dia dalam kondisi tidak enak badan. Sekarang, sebaiknya kita bergabung dengan semua tamu kakek karena mereka sudah lama menunggu." Kata Daniel sambil memegang lengan kakeknya dengan ramah.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.