Istri Kecil Tuan Ju

Mulut Sampah.



Mulut Sampah.

0Mereka kaget mendengar perkataan Qiara. Bagaimana mungkin gadis di depan mereka ini berani memikirkan hal itu.      
0

"Siapa kamu yang begitu berani mengusulkan hal bodoh seperti itu? Kami adalah gadis perawan yang diandalkan YM Entertainment. "     

"Jadi, kalian merasa lebih suci? " Tanya Qiara sambil menatap tajam kearah mereka semua, lalu berjalan menghampiri mereka.     

Seketika itu mereka bergidik negeri lu mundur beberapa langkah.      

"Aku peringatkan kepada kalian, sebaiknya kalian harus bisa menjaga ucapan kalian sebelum ucapan kalian akan menjadi pisau yang membunuh kalian. Tidak hanya itu, akan aku pastikan kalian menyesal." Setelah mengatakan itu, Qiara meninggalkan mereka yang masih memasang wajah ketakutan.      

"Dasar gadis gila. " Mereka semua mengutuk Qiara sambil mengepalkan tinjunya karena merasa sangat marah padanya.      

Sementara itu, Qiara menjadi cemas kepada Yumi. Ia tahu betapa baik dan polosnya Yumi, jadi berita itu hanya sampah dan mengada-ada.      

Sesaat kemudian.     

Qiara masuk ke ruang ganti dan langsung membuat panggilan ke Yumi setelah menemukan kontak Yumi di ponselnya.      

"Halo, Qiara!" Sapa Yumi dengan nada suara yang lembut.      

"Halo, kak Yumi, apakah kakak baik-baik saja? " Tanya Qiara dengan khawatir.      

"Aku baik-baik saja. "     

Walaupun mendengar nada suara Yumi yang santai, Qiara belum bisa bernafas lega sebelum melihat keadaan Yumi sendiri.      

"Kak Yumi ada dimana sekarang? " Tanya Qiara lagi.      

"Aku sedang membereskan barang-barangku dari Apartemen milik GM Entertainment. Karena aku sudah tidak mungkin tinggal di Apartemen ini lagi. Memangnya ada apa? Apa kamu khawatir padaku! "     

"Tentu. Aku sangat mengkhawatirkan kakak. Kalau begitu, aku akan datang menemui kakak nanti malam. Bisakah kakak memberikan alamatnya padaku!"     

Untuk sesaat, Yumi terdiam setelah mendengar perkataan Qiara. Ia ingin sendirian tapi dia tidak bisa menolak Qiara, karena Yumi tahu kalau Qiara adalah orang yang nekat dan tidak bisa tenang sebelum ia menemukan hal yang membuatnya khawatir baik-baik saja.      

"Kamu ke rumahku saja, kebetulan Ibuku sedang pulang ke Desa. Aku akan kirim alamat rumahku, kita ketemu Susana ya!"Jawab Yumi yang pada akhirnya mengizinkan Qiara untuk bertemu dengannya.     

"Oke." Sahut Qiara.      

Setelah itu Qiara merasa lega dan tidak sabaran untuk bisa bertemu dengan Yumi.      

Setelah membuat panggilan ke Yumi, Qiara tidak lupa untuk menghubungi Julian untuk memberitahunya kalau dia akan menginap di rumah Yumi.     

Tanpa menunggu lama, Qiara pun langsung menghubungi Julian.     

Sementara itu, Julian masih berada di jalan untuk menemui Papa nya itu setelah menyelesaikan beberapa pekerjaannya.      

"Halo sayang! " Sapa Julian terlebih dahulu setelah mengegser icon berwarna hijau di ponselnya.      

"Halo, Julian. Aku ingin memberitahumu kalau malam ini aku tidak bisa pulang ke rumah, karena ku harus menemani kak Yumi. " Kata Qiara tanpa basa basi.      

Julia terdiam sesaat, dia tidak nyaman jika tidak ada Qiara di sampingnya karena dia sudah terlanjur terbiasa, tapi bagaimana dia harus menentang keinginan gadis keras kepala itu. Tidak hanya itu, dia juga berfikir kalau Yumi memang butuh seseorang yang menemani dan mendukungnya.     

"Julian, kenapa kamu diam. Jangan katakan kalau kamu mulai egois, tolong mengerti keadaan kak Yumi yang sekarang ini membutuhkan dukungan ku!." Kata Qiara dengan kesal.      

"Bintang Kecil pasti mencarimu. " Julian menggunakan anaknya sebagai alasan agar Qiara tidak melakukan apa yang di inginkan nya.     

"Julian, jangan jadikan Bintang Kecil sebagai alasan. Zio adalah anak yang tenang dan tidak suka merengek. Dia terbiasa sendirian dan tidak bergantung dengan orang lain. Jadi, kamu jangan mencoba mempengaruhiku. " Qiara tidak habis pikir dengan Julian, di saat seperti ini ia masih saja mementingkan urusannya dan dengan tega menggunakan seorang anak sebagai alasan.      

"Baiklah, kamu boleh menginap di tempat Yumi. Tapi, jika ada apa-apa kamu harus menelpon ku!" Kata Julian yang akhirnya mengalah.     

Julia tentu tahu betul watak Qiara yang tidak akan tenang melihat teman baiknya bersedih atau di hancurkan oleh orang lain. Dia tidak kenal takut untuk membela siapapun yang benar. Selain itu, Qiara bukanlah tipe wanita yang diam saja saat melihat ketidak adilan.      

"Terimakasih suamiku. Ya sudah, aku akan menutupnya dulu karena aku harus melanjutkan Syuting ku lagi. Nanti aku akan menelpon Zio untuk memberitahunya kalau aku tidak akan pulang malam ini. " Ucap Qiara sambil tersenyum.     

"Oke. I love You. " Ujar Julian dengan menyematkan kalimat manis di akhir katanya.      

Tanpa menjawab ucapan manis itu, Qiara malah mematikan ponselnya dengan cepat.      

'Dia nematikan ponselnya tanpa membalas ungkapan manisku, tidakkah dia tau kalau aku begitu manis saat mengatakan I Love You?. ' Batin Julian dengan ekspresi yang rumit saat melihat ponselnya.      

"Bos, apa ada masalah?" Tanya Andi ketika melihat raut wajah Julian yang begitu buruk dari kaca sepion depan.      

"Tidak ada apa-apa. Percepat jalanmu karena aku harus bicara sama Papaku sebelum ia melakukan tindakan yang buruk kepada Nathan! " Jawab Julian tanpa melihat kearah Andi yang ada di depannya.      

"Oh iya, apakah kamu sudah mengurus berita tentang Yumi? Apakah keributan di GM sudah mereda! " Tanya Julian setelah ia teringat lagi akan keributan hari ini.      

"Sudah bos. Akan tetapi, pihak wartawan terus menggali skandalnya Yumi karena dia sudah melibatkan seorang anak perdana menteri. Ini akan berbuntut panjang. " Jelas Andi.      

Julian terdiam, dia tidak tahu akan berkata apa jika media berhasil membongkar siapa lekaki yang sudah meniduri Yumi sehingga ia tidak perawan lagi. Akan tetapi, dia tiba-tiba memikirkan sesuatu.      

"Andi, apakah berita tentang ketidak perawanan Yumi sudah di konfirmasi kebenarannya?" Tanya Julian.      

"Aku fikir belum ada media yang menulis tentang ke benaran nya. Mereka hanya menulis itu issu sementara, oleh karena itu mereka terus memburu Yumi dan mencaritahunya. Untungnya Yumi tidak tinggal di Apartemennya lagi sehingga media sibuk melacak keberadaannya. Aku juga berusaha melacak keberadaan Yumi, tapi tidak ketemu juga. " Jawab Andi.      

Julian termenenung sejenak, dalam waktu satu hari saja, sudah bisa menjatuhkan hidup seorang bintang hanya karena satu skandal yang mendorongnya ke jurang tak bertepi. Tapi, Julian berharap agar Yumi bisa bertahan hingga ia menemukan cara untuk mengembalikannya keatas panggung.      

"Dia sudah aman. Oh iya, tolong alihkan perhatian media dengan skandal yang berbeda. Buat seolah-olah skandal ini lebih menarik dari yang lain. Tapi, jangan sentuh Helena dulu karena aku menyiapkan hadiah yang berbeda untuknya! " Kata Julian sambil mengepalkan tinjunya.      

Yumi adalah sahabat baik Qiara, dia tidak ingin membuat Yumi sedih dan terpuruk karena dia tahu betul kalau hal itu akan membuat Qiara merasa sedih juga.      

"Akan saya laksanakan bos!" Kata Andi dengan tegas.     

Setelah bicara dengan Andi, Julian pun terdiam sambil berusaha menghubungi Nathan. Namun, tidak aktif dan itu membuatnya semakin khawatir.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.