Istri Kecil Tuan Ju

Aku Bukannya Egois.



Aku Bukannya Egois.

0Setelah bicara dengan Andi, Julian pun terdiam sambil berusaha menghubungi Nathan. Namun, tidak aktif dan itu membuatnya semakin khawatir.      
0

Julian terikat perjanjian dengan Papa nya. Jika dia langgar maka Papa nya akan mulai menyentuh kehidupan pribadinya sehingga ia memilih bekerja melalui jalur belakang.      

Tepat saat itu ia teringat siapa orang yang bisa melawan Papa nya. Satu-satunya orang yang bisa menentang dan membuat Papa nya bungkam. Orang itu juga tidak akan menolak permintaannya jika sudah menyangkut Nathan.     

Dengan cepat Julian mencari kontak namanya. Setelah ia menemukan nomer itu, Julian langsung membuat panggilan ke luar negeri.      

"Halo? " Terdengar suara seorang perempuan dari seberang telpon setelah menunggu cukup lama.     

"Halo ... Saya Julian. Apakah saya bisa bicara dengan Kakak saya? " Tanya Julian ketika ia menyadari kalau itu bukan suara kakaknya.      

"Ohh... Tuan Ju. Tunggu sebentar, saya akan segera sambungkan anda dengan Nona Jasmin."      

"Oke."     

Untuk sesaat tidak ada suara yang muncul dari seberang telpon karena sang asisten sedang menemui Jasmin yang lagi menjamu tamunya.      

"Nona Jasmin, Tuan Ju meminta untuk bicara dengan Anda! " Bisik asistennya saat melihat Jasmin menatapnya dengan heran.      

"Tunggu sebentar! " Setelah mengatakan itu, Jasmin pun kembali melihat tamunya.      

"Maafkan aku, sepertinya aku harus meninggalkan kalian sebentar karena aku harus menerima panggilan dari adikku!" Kata Jasmin sambil tersenyum ramah.      

"Oh ... Tidak apa-apa. Kamu bisa santai dan kami akan bersantai disini menunggumu. " Kata tamunya sambil tersenyum.      

Setelah itu, Jasmin pun segera berdiri dan mengambil ponselnya dari tangan sang asisten.      

'Biasanya Julian akan menelpon jika ada masalah yang tidak mampu dia selesaikan sendirian, dan itu pasti soal Papa.' Batin Jasmin sembari berjalan menuju kamarnya.      

Kamar Jasmin.     

Setelah sampai di kamarnya, Jasmin duduk di pinggir ranjang dan mulai bicara dengan Julian.      

"Ada apa kamu menelpon ku? " Tanya Jasmin dengan nada suara yang dingin.      

Walaupun Jasmin tahu betul kenapa Julian menelpon, tapi dia harus tahu kali ini Julian akan membawa kabar buruk apa untuknya.      

"Apa berita tentang Nathan belum sampai ke Amerika? " Tanya Julian balik.     

"Jangan banyak basa basi, sekarang katakan apa yang terjadi! " Kata Jasmin tanpa harus menjawab pertanyaan yang lebih seperti basa basi itu.      

"Nathan terkena skandal dengan perempuan yang dia sukai. Tapi, Papa sangat tidak menyuki wanita itu sehingga ia menyingkirkan nya dari Nathan. Akan tetapi, Nathan tidak bisa aku hubungi saat ini, kemungkinan Papa menyekap Nathan disuatu tempat. Aku dengar Papa akan menikahkan Nathan segera dengan gadis pilihannya. " Jelas Julian.      

"Apa ...? " Ekspresi Jasmin berubah gelap setelah mendengar penjelasan Julian tentang adik kesayangannya itu.      

"Kenapa Papa melakukan ini lagi pada Nathan? " Tanya Jasmin dengan geram.      

"Kakak tahu bagaimana Papa yang tidak mau nama nya di cemari. Sekarang cuma kakak yang bisa menyelamatkan Nathan dari jalur depan, dan aku akan membantunya diam-diam. Apa kakak setuju?" Kata Julian.      

Jasmin yang sudah lima tahun memilih berkarir dan menetap di Amerika itu terdiam. Ia malas kembali ke kota A, tapi ia tidak mungkin diam saja melihat adik kesayangannya menderita. Dia harus kembali.     

"Aku heran kenapa Tuan Ju yang berkuasa dan terkenal cerdas tidak bisa menyelematkan adiknya dari siksaan. Apakah kamu takut kehilangan warisan?"Tanya Jasmin sambil mengertakkan giginya.      

"Bukan begitu, aku punya alasan tersendiri kenapa aku tidak bisa menentang Papa secara langsung. Tapi, jika kakak tidak bisa melakukannya maka aku akan berusaha keras untuk membebaskan Nathan. " Kata Julian dengan suara yang ramah karena dia tahu kalau kakaknya memang sudah lama tidak menyukainya yang selalu patuh pada Papa nya, bahkan hanya dia yang hidupnya jauh dari aturan Papa nya.      

'Maaf kakak, aku mungkin pengecut tapi semua ini demi Mama dan keluarga kecilku, bukan warisan. Tapi, aku tidak se egois itu. Aku akan lakukan segala cara agar Nathan bebas.' Batin Julian dengan ekspresi yang sedih.      

"Jangan lakukan apapun seperti biasa, aku akan kembali ke kota A hari ini juga. Jadi, minta pengawalmu untuk melindungiku di Bandara." Ucap Jasmin yang pada akhirnya merendahkan suaranya karena bagaimanapun bencinya dia pada Julian, tetap saja Julian adiknya.      

"Oke. Aku akan mengirim banyak pengawal untuk menjaga dan menjemputmu!" Setelah mengatakan itu Julian menutup panggilannya karena Jasmin juga sudah lebih dulu menutup panggilannya.      

"Bagaimana bos? Apakah nona Jasmin bersedia pulang? " Tanya Andi yang mulai ingin tahu soal Jasmin yang merupakan idolanya.      

"Iya. Seperti yang kamu dengar. Dia hanya akan pulang apabila ada hal yang tidak beres terjadi pada Nathan. " Jawab Julian dengan ekspresi sendu sebab dia merasa iri pada Nathan yang begitu diperhatikan oleh Jasmin.      

"Kalau begitu, apakah kita harus melanjutkan perjalanan ke rumah besar anda? " Tanya Andi.      

"Kita kembali ke kantor sekarang dan bersihkan skandal ini secepat mungkin. Soal Nathan, dia akan baik-baik saja selama kak Jasmin turun tangan. Aku harap dia bisa datang secepat mungkin. " Kata Julian dengan penuh harap.      

"Siap bos. " Sahut Andi.      

Setelah itu, Andi memutar balik mobil itu untuk kembali ke kantornya.      

YM Grup.     

Setelah menyelesaikan syuting sore itu, Kevin segera meninggalkan kantor YM Entertainment karena dia harus menemui Maxwell yang memintanya datang ke kantor YM Grup lagi.     

'Manusia aneh itu mau apalagi? Bukankah tadi pagi kita sudah rapat di kantornya? Lalu, kenapa aku harus ke kantor lagi? Sangat merepotkan.'Batin Kevin.     

Walaupun tidak tahu pasti kenapa Maxwell memintanya datang, tapi Kevin tetap datang.     

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, Kevin akhirnya sampai di kantor YM Grup.     

Sesaat kemudian, Kevin keluar dari mobilnya dan segera masuk melalui pintu utama.     

Kehadiran Kevin tentu saja menyita perhatian para kariyawan karena kali ini dia datang melalui jalur umum.      

"Bukankah itu Sutradara terkenal YM Entertainment?"      

"Tentus saja itu dia. Siapa lagi yang memiliki aura iblis yang menakutkan selain dia."     

"Dia sangat tampan sekaligus kejam. Walaupun begitu, banyak artis sukses yang lahir dari tangan dinginnya. "      

"Apakah dia sudah menikah? "     

"Sepertinya belum, bahkan tidak ada catatan tentang siapa yang pernah dia kencani. Tapi, kabarnya dia memiliki anak."     

"Aku pikir itu rumor. Karena aku juga pernah mendengar kalau dia lebih senang menghabiskan waktu bermain bersama bos Maxwell. Mereka sama-sama lajang apakah mungkin... "      

"Jaga ucapanmu, jika bos mendengar maka kamu bisa di pecat. Bukankah kamu tahu sendiri ada malaikat maut dibalik senyum manis bos yang selalu ia perlihatkan kepada kita?. "     

Mendengar bisik-bisik kariyawan YM Grup, Kevin tidak terpengaruh sedikitpun, ia terus melanjutkan langkahnya menuju ruangan Maxwell.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.