Istri Kecil Tuan Ju

Teman Baik Yumi



Teman Baik Yumi

0Mendengar bisik-bisik kariyawan YM Grup, Kevin tidak terpengaruh sedikitpun, ia terus melanjutkan langkahnya menuju ruangan Maxwell.     
0

'Mereka adalah golongan perempuan yang tidak pantas dijadikan pendamping hidup, karena mereka sangat mengerikan ketika mereka mulai ingin tahu kehidupan pribadi orang lain. Menyedihkan. 'Batin Kevin ketika ia sudah berada di dalam Lift.      

Tidak lama kemudian, Kevin sampai di lantai 10, dimana ruangan Max dibangun megah dan hanya ada satu ruangan di lantai itu. Di khususkan hanya untuk Presdir aneh mereka yang memiliki tingkah dan kebiasaan yang aneh.      

Setelah bertanya pada sekretaris Maxwell, Kevin pun langsung membuka pintu dan menemukan sahabat baiknya itu sedang berdiri menatap keluar jendela.      

"Ada apa kamu memanggilku? Biasanya kamu memintaku datang ke rumahmu?" Tanya Kevin sembari duduk di sopa dan memakan anggur yang sudah tersedia di atas meja.      

Mendengar pertanyaan Kevin, Maxwell pun langsung berbalik sambil memasukkan kedua tangannya di saku celana nya.      

"Apakah anggur itu manis? Aku memetiknya tadi pagi dari kebun belakang rumahku? " Tanya Max tanpa ekspresi.     

Kevin terdiam sambil menatap Maxwell yang terlihat berbeda dari biasanya itu.     

"Ada apa dengan ekspresimu itu? " Tanya Maxwell lagi setelah ia duduk di seberang Kevin.      

"Jangan bilang kalau kamu memintaku datang hanya untuk mencicipi anggur dari kebunmu? Aku sangat sibuk di kantor, tapi kamu melakukan ini. Selain itu, apakah kamu ada masalah?" Kata Kevin dengan sinis.      

"Kamu sudah mengambil keputusan besar ketika rapat. Kamu melawan Sandy seperti itu, apa kamu tidak takut dia menggunakan kekuasaan orang tuanya untung memaksaku memecatmu?" Ujar Maxwell yang langsung pada inti pembahasan yang ingin dia diskusikan dengan Kevin.     

"Setidaknya dia harus punya alasan untuk memecatku agar dewan direksi mengabulkannya " Jawab Kevin dengan santai sambil mengunyah anggur yang sangat manis itu.      

"Sandy itu manusia licik, dia tidak akan membiarkan kamu menang. Bagaimana dong? " Max terus memojokkan Kevin karena dia ingin melihat sisi lain dari Kevin.      

"Hahaha... Aku lebih licik darinya. " Kevin terkekeh ketika mendengar ucapan Maxwell.     

"Kamu benar. Jadi, apa yang akan kamu lakukan kepada gadis yang memiliki skandal mengerikan itu? GM membuangnya tapi kamu memungutnya. Apa kamu yakin tidak akan menyesal? " Tanya Maxwell yang sudah mencari tau siapa orang yang akan Kevin pilih.      

"Aku akan mengadakan konferensi pers besok, selain untuk meluruskan skandal yang salah, aku ingin memperkenalkannya sebagai anggota baru di YM Entertainment. " Jawab Kevin dengan santai.      

"Orang-orang GM pasti akan menertawakanmu. Apa kamu masih tetap ingin melakukannya? " Tanya Max sekali lagi.      

"Kamu mengenal baik siapa aku, setelah mengambil keputusan, pantang bagiku untuk menariknya kembali. Oh iya, tadi aku dengar Liana sangat membela Yumi, sepertinya mereka teman baik. " Kata Kevin dengan percaya diri.      

Dia juga menyelipkan nama Qiara untuk memancing dukungan Maxwell karena dia tahu kalau Maxwell sedang mencari simpati Qiara.     

"Baiklah, kita akan membersihkan nama baik perempuan itu dulu baru setelah itu kamu boleh melakukan konferensi Pers untuk mengklarifikasinya. " Kata Max dengan spontan.     

Seperti yang Kevin duga. Maxwell langsung bereaksi setelah tahu kalau Yumi adalah teman baik Qiara.     

'Dasar manusia aneh, giliran disebut orang yang dia suka cepat sekali dia bertindak. ' Batin Kevin sambil melanjutkan makan anggur yang disediakan oleh Maxwell.     

Setelah dari YM Grup. Malam harinya Kevin mengajak Yumi untuk datang ke rumahnya karena ia tidak sempat untuk mengunjungi rumah Yumi.     

Sementara itu, Qiara sampai di rumah Yumi malam ini. Seketika itu, Yumi menyambutnya dengan suka cita.      

Qiara adalah satu-satunya sahabat baik yang ada disaat dia membutuhkannya. Oleh karena itu Yumi sangat menyayangi pasangan Qiara dan Julian yang sudah begitu baik padanya. Walaupun selama lima tahun mereka tidak bertemu.     

"Terimakasih sudah datang. Tapi, aku harus pergi untuk menemui seseorang, apakah kamu tidak keberatan untuk menungguku di sini? " Kata Yumi setelah membawa Qiara masuk.     

"Khem .. . Aku pikir akan lebih baik jika aku ikut. " Jawab Qiara yang khawatir jika Yumi pergi sendiri dia akan di buli atau di celakai.      

Qiara tahu betul bagaiman mengerikannya yang namanya penggemar panatik. Terutama para wartawan yang selalu mencari kesalahan sang artis.      

Yumi terdiam sejenak sambil memperhatikan Qiara. Dia berfikir kalau Qiara memang harus ikut agar dia tidak canggung ketika berdua di rumah Kevin.     

"Baiklah, kamu boleh ikut. Oh iya, apa kamu bisa bawa mobil! "      

"Tidak. Heheh... " Qiara berbicara jujur karena dia memang tidak pernah mencoba belajar untuk menyetir mobil.      

"Baiklah, aku akan menyetir. Tapi, lain kali kamu harus menyetir, oleh karena itu kamu harus minta diajari oleh Tuan Ju. Sekarang ayo kita pergi! " Kata Yumi sambil menggandeng Qiara.      

Yang tersisa dari Yumi adalah mobil yang dia beli setelah mendapat bayaran mahal dari menyanyi di belakang panggung.      

Yumi merasa sedih karena Managernya saat di GM Entertainment tidak mau menemuinya. Managernya itu pun langsung memutus hubungan dengannya karena tidak mau terkena imbas dari sekandal Yumi.     

"Oke." Ucap Qiara dengan antusias.     

Setelah itu, mereka berdua segera meninggalkan rumah Yumi.     

Ditengah jalan, Qiara tiba-tiba menerima panggilan vidio dari bibi Liu. Seketika itu Qiara mengangkatnya karena dia tahu kalau itu pasti penting.     

Dari sebrang telpon muncul wajah tampan dan lucu Zio.     

'Ya ampun, ini putraku yang paling tampan dan rupawan. Aku merindukannya. ' Batin Qiara sambil tersenyum lebar.      

"Apakah tante tidak akan pulang? " Tanya Zio sambil mengerjapkan matanya.     

"Ohhh... Sayangku. Maafkan tante karena tidak bisa pulang malam ini. Tante sedang sibuk dengan teman tante. Apakah Bintang Kecilnya tante sudah makan? " Jawab Qiara dengan ekspresi sedih.      

"Itu suara Zio, apakah itu dia? " Tanya Yumi sambil melirik Qiara. Seketika itu Qiara mengangguk dan memperlihatkan wajah tampan bocah lelaki miliknya itu.      

"Halo Zio ... Salam kenal! " Sapa Yumi sambil melambaikan tangannya ke arah ponsel yang Qiara arahkan padanya.     

"Halo ... " Jawab Zio dengan ekspresi datarnya.      

"Sayang, kamu harus tidur lebih awal jangan lupa minum susunya! " Perintah Qiara setelah melihat wajah Zio kembali.      

Qiara merasa sangat gemas dan ingin memeluk putranya itu. Tapi, ia tidak bisa pulang malam ini.     

"Iya tante. Sekarang, Zio udah tau kabar tante maka Zio akan menutup panggilan ini sekarang. "     

"Oke."      

Setelah panggilan viodo berakhir, Qiara merasa lega karena ia bisa melihat putranya untuk malam ini.     

"Apakah kamu baik-baik saja di panggil Tante?"      

Pertanyaan Yumi membuat Qiara terdiam.      

"Apakah pertanyaan ku menyinggung perasaanmu?" Tanya Yumi lagi yang merasa bersalah.     

"Aku baik-baik saja. Selain itu, aku tidak masalah di panggil Tante karena itu wajar. Tapi, aku berharap suatu hari nanti, dia akan memanggilku ibu." Kata Qiara sambil tersenyum lebar.     

Walaupun Qiara mengatakan kalau dirinya baik-baik saja, tapi Yumi mengerti akan perasaannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.