Istri Kecil Tuan Ju

Jalan-Jalan Bertiga.



Jalan-Jalan Bertiga.

0"Aku ingin membeli es krim itu sama kamu dan putra kita! " Jawab Qiara sambil melihat Zio bersama pengasuhnya sedang berjalan menghampiri tempat duduknya bersama Julian.      
0

Julian terkejut mendengar apa yang Qiara katakan. Ia pun langsung menoleh kearah putranya yang sebentar lagi akan sampai di hadapannya. Julian pikir, Qiara mengajaknya kencan berdua sambil makan es krim.      

Tapi, dia langsung melihat jam ketika menyadari kalau itu masih pagi yang artinya bukan waktunya Zio pulang sekolah.      

"Sayang, kenapa Zio bisa ada disini, bukankah dia harusnya sekolah? " Tanya Julian pada Qiara dengan bingung.      

"Tidak apa-apa libur sehari, Zio juga anak yang cerdas, jadi dia tidak akan ketinggalan pelajaran. Lagi pula, kita sangat jarang jalan-jalan bertiga. Jadi, berbahagialah karena kita memiliki kesempatan ini!" Jawab Qiara sambil menyentuh pipi Julian dengan senyum yang merekah.      

Seketika itu, Julian terdiam seakan tersihir dengan tindakan kecil yang Qiara berikan padanya.      

'Dia menyentuh pipiku dan aku merasa sangat senang. Ada apa denganku sebenarnya, apakah aku jatuh cinta lagi? 'Batin Julian sambil tersenyum malu.     

"Papa... " Suara Zio langsung menyadarkan Julian dari lamunannya.      

"Oh, putraku. Apakah hari ini kamu bolos dari sekolah karena mau jalan-jalan? " Kata Julian sambil membawa tubuh kecil dan lembut itu ke pangkuannya.      

"Iya. Kata tante, kita akan makan es krim dan berjalan-jalan di sekitar taman. " Jawab Zio sambil mengukir senyum di sudut bibirnya.      

"Sayang, kamu tersenyum? " Tanya Qiara yang merasa sangat bahagia saat melihat senyum Zio walaupun itu hanya sedikit.      

"Tentu saja putraku bisa tersenyum saat ia bersamaku. "      

Mendengar perkataan Julian, Qiara pun langsung terdiam karena ia merasa kalau putranya benar-benar tidak mengenalinya lagi.      

"Oh... Maaf. " Ucap Julian saat ia menyadari ekspresi Qiara.     

"Kenapa kamu minta maaf? " Tanya Qiara sambil memaksakan senyumnya.     

Sementara itu, Zio hanya terdiam memperhatikan Ibu kandungnya yang dia panggil tante itu karena ia tidak menerima kehadiran seorang ibu dalam hidupnya lagi. Ia cukup dengan Papa nya yaitu Julian.      

"Jangan difikirkan lagi. Sebaiknya ayo kita jalan-jalan! " Kata Julian sambil memalingkan wajahnya dari Qiara. Ia tidak mungkin menjawab pertanyaan Qiara di depan Zio.      

"Oke. Tapi, kamu harus merubah penampilanmu dulu agar tidak ada yang mengenali kita! " Kata Qiara sambil tersenyum licik.     

Julian pun langsung mengangguk. Setelah itu mereka berdua mengganti pakaian mereka dan siap menyamar.      

Untung saja Qiara menyimpan nomer telpon Bibi Liu yang sekarang merangkap menjadi pengasuh Zio sehingga ia tidak perlu menjemput Zio ke sekolahnya.     

Hari itu mereka bertiga jalan-jalan hingga lupa waktu. Qiara pun merasa bahagia melihat putranya bisa tertawa di setiap kesempatan.      

Mereka makan es krim dengan gembira, Julian pun tertawa lepas dan menikmati jalan-jalan seakan tidak ada beban dalam hidupnya.      

'Aku pernah bermimpi akan keluarga bahagia yang sederhana dan penuh tawa, hari ini terwujud walaupun putraku masih memanggilku tante. Jika waktu bisa diulang, aku tidak akan merubah apapun. ' Batin Qiara sambil berjalan menggandeng lengan kiri Julian sedangkan Zio ada di atas lengan kanan Julian.      

Zio pun berpegangan erat di leher Julian sambil tersenyum.      

'Aku tidak butuh apapun lagi saat aku bisa menghabiskan banyak waktu bersama anak dan istriku. ' Batin Julian.      

Bibi Liu pulang ke rumah dengan perasaan yang bahagia, karena melihat keluarga kecil itu akur dan gembira.     

Setelah puas jalan-jalan, dengan berat hati Qiara pun harus kembali bekerja.     

"Aku akan pulang besok pagi. Karena malam ini aku akan menemani kak Yumi lagi. " Ucap Qiara sebelum ia memasuki taxi.      

"Baiklah, jika terjadi sesuatu segera telpon aku! " Kata Julian dengan berat hati karena berharap Qiara ada di rumah malam ini bersamanya tapi ia tidak boleh egois.     

"Oke. Oh iya, Zio sayang tante pergi dulu ya, sampai ketemu besok!." Kata Qiara sambil mencium dengan rakus wajah Zio.      

"Hati-hati tante!" Ucap Zio dengan mulutnya yang masih belepotan.     

Qiara langsung mengangguk lalu masuk ke dalam taxi dengan berat hati.     

Sementara itu, Julian membawa putranya ke kantor karena dia masih ingin bersama anak lelaki itu lebih lama lagi.      

Malam Hari.      

Setelah menyelesaikan syutingnya, Qiara segera masuk ke taxi.     

"Tunggu Liana ... "Aurel menghentikan langkah Qiara sebelum ia menutup pintu taxi.     

Seketika itu Qiara langsung keluar dengan ekspresi bingung.     

"Ada apa kakak?" Tanya Qiara.     

"Kenapa kamu terus menggunakan taxi, bukankah kita punya mobil?"      

Qiara terdiam karena dia sudah berulang kali menolak diantar pulang oleh Aurel.     

"Aku perlu tahu dimana kamu tinggal, agar aku bisa mencari mu jika kamu sulit di hubungi. Selain itu, kamu juga tidak pernah datang ke Apartemen yang sudah di siapkan oleh YM. " Kata Aurel.     

Qiara pun mengangguk karena memang harus seperti itu. Tapi, ia tidak mungkin mengatakan dia tinggal di rumah Julian.      

Tiba-tiba ia punya ide, setelah itu ia melihat Aurek sambil tersenyum.     

"Kalau begitu kakak bisa mengantarku pulang malam ini!" Kata Qiara.     

"Oke. Tunggu disini!" Setelah itu Aurel segera membuat panggilan kepada supir mereka.     

Qiara mengangguk dan meminta maaf pada supir taxi itu karena tidak jadi menggunakannya.     

Beberapa saat kemudian.     

Mobil itu datang, Qiara dan Aurel pun segera masuk.     

Qiara tidak lupa mengirim pesan pada Yumi agar mengatakan kalau mereka tinggal bersama.     

Tidak butuh waktu lama, mereka pun sampai di depan rumah Yumi. Aurel tersenyum karena ia akhirnya tahu dimana Qiara tinggal. Walaupun rumahnya kecil tapi layak ditinggali untuk ukuran seorang artis pendatang baru.      

Setelah itu, Aurel meninggalkan area rumah Yumi dengan cepat.      

Qiara pun langsung masuk dengan perasaan hari yang gembira.      

"Qiara, kamu mau menginap disini lagi?" Tanya Yumi setelah menanyakan tentang pesan yang Qiara kirim      

"Tentu saja. Julian mengizinkan aku untuk menemanimu. " Jawab Qiara sambil tersenyum manis.     

Yumi tidak perlu bertanya pada Qiara tentang hubungannya dengan Julian, karena Nathan sudah menceritakan semua padanya. Tentu saja Qiara tahu akan itu. Tapi, ia juga tahu betul kalau Yumi bisa jaga rahasia.     

"Tuan Ju baik banget. Ya sudah, kamu mandi saja dulu karena kamu pasti lelah setelah seharian bekerja! "Kata Yumi sambil tersenyum manis.     

Qiara pun langsung mengangguk lalu memasuki kamar mandi setelah ia meletakkan barang-barangnya.     

Setelah selesai membersihkan diri, Qiara duduk di samping Yumi yang sedang asik menonton berita seputaran dunia hiburan.      

"Apakah kamu sudah makan?" Tanya Yumi tanpa menoleh kearah Qiara.     

"Aku sudah makan bersama Managerku ... Bagaimana dengan kakak?" Jawab Qiara.     

"Sudah."     

"Baguslah. Ya sudah, aku akan bermain dulu, kakak fokus nonton saja!" Setelah itu Qiara pun fokus pada ponselnya begitu pun juga dengan Yumi.     

Tepat saat itu, mata Yumi melotot saat melihat berita terbaru tentang agensi GM Entertainment. Sedangkan Qiara sibuk bermain game dan tidak memperdulikan apa yang sedang ditayangkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.